Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Enjelika Rakhmawati; Pembimbing: Helda; Penguji: Wahyu Septiono, Mutmainah Indriyati
Abstrak:
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator mortalitas dalam mengukur derajat kesehatan suatu negara. Meskipun terjadi tren penurunan dalam kurun waktu satu dekade terakhir, nilai AKI nasional masih mencapai 189 per 100.000 kelahiran hidup, sedikit lebih tinggi dari target yang tercantum dalam RPJMN 2024 sebesar 183 per 100.000 kelahiran hidup serta menjadikan Indonesia sebagai peringkat kedua tertinggi di ASEAN dalam konteks kematian ibu. Kesenjangan dan ketidakadilan dalam mendapatkan layanan kesehatan ibu yang berkualitas menjadi faktor adanya disparitas AKI antar wilayah, terutama di wilayah Indonesia Timur. Masih tingginya AKI di Indonesia dan minimnya penelitian terkait determinan kematian ibu yang ditinjau di tingkat regional (cluster), menghambat upaya identifikasi strategi intervensi kesehatan yang lebih efektif guna percepatan penurunan AKI di Indonesia. Tujuan: Menganalisis pola determinan kematian ibu di Indonesia berdasarkan hasil pengelompokkan provinsi menggunakan metode K-Means Clustering. Metode: Desain studi ekologi dengan unit analisis berupa 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan pada penelitian ini bersumber pada data Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2023 dan Badan Pusat Statistik (BPS). Data akan diolah menggunakan analisis univariat, K-Means Clustering, dan analisis bivariat (uji korelasi Spearman). Hasil: Jumlah cluster yang optimal pada penelitian ini adalah 2 cluster di mana 30 provinsi berada pada cluster 0 (kurang berisiko) dan 4 provinsi di Indonesia Timur pada cluster 1 (lebih berisiko). Pada cluster 0, variabel persentase ibu hamil yang terdeteksi HbsAg reaktif (r = 0,662) dan persentase penduduk miskin (r = 0,394) menunjukan korelasi positif yang signifikan terhadap AKI. Sebaliknya, variabel IPM (r = -0,753), persentase kunjungan K6 (r = -0,605), persalinan di Fasyankes (r = -0,438), dan persentase kunjungan nifas lengkap (r = -0,377) menunjukkan korelasi negatif yang signifikan terhadap AKI. Pada cluster 1, variabel persentase penduduk miskin (r = 0,999) dan persentase ibu hamil yang terdeteksi positif HIV (r = 0,999) menunjukan korelasi positif yang signifikan terhadap AKI. Sebaliknya, variabel IPM (r = -0,999) menunjukkan korelasi negatif yang signifikan terhadap AKI. Kesimpulan: Terdapat perbedaan pola determinan kematian ibu antar cluster wilayah. Temuan ini menekankan pentingnya strategi intervensi yang sesuai dengan kondisi wilayah guna percepatan penurunan AKI di Indonesia.

Background: The Maternal Mortality Rate (MMR) is one of the mortality indicators used to measure the health status of a country. Although there has been a downward trend over the past decade, the national MMR still reaches 189 per 100,000 live births, slightly higher than the target set in the 2024 RPJMN of 183 per 100,000 live births, placing Indonesia as the second highest in ASEAN regarding maternal deaths. Disparities and injustices in accessing quality maternal health services are factors contributing to the MMR disparities across regions, particularly in Eastern Indonesia. The persistently high MMR in Indonesia and the lack of research on maternal mortality determinants analyzed at the regional (cluster) level hinder efforts to identify more effective health intervention strategies to accelerate the reduction of MMR in Indonesia. Objective: To analyze the patterns of maternal mortality determinants in Indonesia based on the clustering of provinces using the K-Means Clustering method. Method: An ecological study design with the unit of analysis being 34 provinces in Indonesia. The data used in this study comes from the 2023 Indonesian Health Profile and the Statistics Indonesia (BPS). Data will be processed using univariate analysis, K-Means Clustering, and bivariate analysis (Spearman correlation test). Results: The optimal number of clusters in this study is 2 clusters where 30 provinces are in cluster 0 (less at risk) and 4 provinces in Eastern Indonesia are in cluster 1 (more at risk). In cluster 0, the percentage of pregnant women detected with reactive HbsAg (r = 0.662) and the percentage of the population living in poverty (r = 0.394) show a significant positive correlation with MMR. Conversely, the HDI variable (r = -0.753), the percentage of K6 visits (r = -0.605), the percentage of deliveries in health facilities (r = -0.438), and the percentage of complete postpartum visit (r = -0.377) show a significant negative correlation with MMR. In cluster 1, the percentage of the population living in poverty (r = 0,999) and the percentage of pregnant women detected as HIV positive (r = 0,999) show a significant positive correlation with MMR. Conversely, the HDI variable (r = -0,999) shows a significant negative correlation with MMR. Conclusion: There are differences in the determinants of maternal mortality patterns among regional clusters. These findings emphasize the importance of intervention strategies that are tailored to regional conditions in order to expedite the reduction of MMR in Indonesia.
Read More
S-11891
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Siti Oni Isnenti; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Soedarto Ronoatmodjo, Oman Abdurohman
S-7582
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ardiana; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Renti Mahkota, Fajar Hardianto
Abstrak: Angka kematian ibu di Indonesia masih tinggi dibanding dengan negara- negara Asia Tenggara. Rendahnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan merupakan salah satu penyebab tingginya AKI. Cakupan persalinan tenaga kesehatan di Kecamatan Bantan tahun 2012, 78,1% (target SPM 90%). Tujuanpenelitian untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis. Pendekatan kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel 290 dari 793 ibu bersalin padatahun 2012. Di analisis secara univariat dan bivariat. Sebanyak 33,3% persalinan ditolong oleh dukun bayi. Terdapat 5 variabel yang berhubungan dengan pemilihan penolong persalinan oleh tenga kesehatan, yaitu pendidikan ibu(p=0,000 dan OR= 5,000), pengetahuan ibu (p=0,000 dan OR=6,191), riwayat pemeriksaan kehamilan (p=0,000 dan OR=6,270), pendapatan keluarga (p=0,000dan OR=3,375) dan dukungan dari keluarga (p=0,033 dan OR=2,231). Sedangkan umur, paritas dan biaya persalinan tidak berhubungan dengan pemilihan tenaga kesehatan sebagai penolong persalinan. Disarankan kepada pihak Puskesmas Kecamatan Bantan untuk meningkatkan pengetahuan ibu dan masyarakat tentangKIA melalui kelas ibu hamil, kerjasama lintas sektor untuk revitalisasi kemitraan dukun bayi dan bidan.Kata Kunci : Penolong persalinan, Angka Kematian Ibu
Maternal and infant mortality rate in Indonesia is still high compared withother countries in Southeast Asia. The low utilization at medical labour attendants(midwives) is one of the factors contributed to the high rates. The coveragenumber of labour by medical attendants in Bantan District is 78,1% (target SPM90%). This study aims at determine the factors associated with the selection ofmedical professional as the labour attendants in the area of Occupational HealthDistrict Health Clinics UPTD Bantan. This study is a quantitative cross-sectionaldesign. The sample was taken from 290 women who giving birth in January toDecember 2012. Data are collected by descriptive analysis techniques andanalysis of the relationship between two variables. Research findings show thatthere is a big involvement of Traditional Birth Attendants as birth attendants(33.3%). The results of the analysis of the relationship of five variables show thatEducation (p = 0.000 and OR=5,000), Knowlegde (p = 0.000 and OR=6,191),Ante Natal Care (p = 0.000 and OR=6,270), Income Family (p = 0.000 andOR=3,357) and Family Support (p= 0.033 and OR=2,231) are the variablesrelated to the selection of birth attendants. Furthermore, the results of this studyshow that age, parity, and cost has no significant relation with the selection ofmedical professional as the labour attendants . The result of this studyrecommends to the District Health Clinics Health UPTD Bantan to increase publicknowledge about the health of the mother and maternal through pregnancy class,cross-sector cooperation related to the revitalization of Traditional BirthAttendants and midwives partnership.Key Word: Labour Attendant, Maternal Mortality Rate
Read More
S-7770
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Irene Jesihka; Pembimbing: Ede Surya Darmawan; Penguji: Pujiyanto, Mieke Savitri, Resti Damanik, Elis Rohmawati
Abstrak: Di Indonesia kematian ibu melahirkan masih merupakan masalah utama dalambidang kesehatan.Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untukmelihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salahsatu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium yaitu tujuanke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu. Untuk melihat bagaimana kesehatan ibuhamil bisa diukur dengan kesiapan selama hamil sampai melahirkan secara sehat.Tujuan Penelitian: Untuk Mengetahui Determinan Kesiapan Ibu dalamMelahirkan Sehat di wilayah kerja Puskesmas Brebes kabupaten Brebes ProvinsiJawa Tengah tahun 2018.Metode: Desain penelitian kuantitatif yang bersifat cross sectional di mana datayang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat diambil dalam waktu yangbersamaan. Teknik pengambilan sampel menggunakan Non Probability Samplingyaitu Accidental Sampling dengan jumlah sebanyak 100 sampel. Pengumpulan datamenggunakan kuesioner dan catatan kehamilan dalam buku Kesehatan Ibu danAnak.Hasil:Analisis menggunakan uji Chi-Square dengan tingkat kemaknaan 95%(α=0,05) dan menunjukkan nilai ρ= 0,016 untuk pendidikan ibu hamil, nilai ρ=0,314 untuk pekerjaan ibu hamil, nilai ρ= 0,903 untuk pendapatan keluarga ibuhamil, nilai ρ= 0,047 untuk Dukungan tenaga kesehatan, dan nilai p = 0,783 untukaksesibilitas ibu menuju pelayanan kesehatan.Kesimpulan: terdapat hubungan pendidikan dengan kesiapan ibu dalammelahirkan sehat, terdapat hubungan dukungan tenaga kesehatan dengan kesiapanibu dalam melahirkan sehat, tidak terdapat hubungan pekerjaan, pendapatan danaksesibilitas ibu hamil dengan kesiapan ibu dalam melahirkan sehat di PuskesmasBrebebes, Jawa Tengah.
Kata Kunci : Angka Kematian Ibu, Ibu hamil, Kesehatan Ibu Hamil, Pendidikan,Dukungan Tenaga Kesehatan, Pekerjaan, Pendapatan, dan Aksesibilitas.
In Indonesia, maternal status is still a major problem in the health sector. One of thebenchmarks to see the level of public health is to measure maternal mortality in theprovince. Maternal Mortality Rate (MMR) is one indicator to see the degree ofwomen's health. Maternal death is also one of the targets set in the millenniumdevelopment goals of the fifth goal to improve maternal health. To see how thehealth of pregnant women can be measured with readiness during pregnancy untilhealthy delivery.Objective: To Know the Determinant Maternal Preparation on Healthy Delivery atBrebes Health Center in Brebes District, Central Java Province 2018.Method: Quantitative research design is cross sectional where data is different anddifferent variable. Sampling technique using Non Probability Sampling isAccidental Sampling with number of 100 samples. Data collection usingquestionnaires and notes in the Maternal and Child Health book.Result: The analysis using Chi-Square test with 95% significance level (α = 0,05)and value show ρ = 0,016 for education of pregnant mother, value ρ = 0,314 forpregnant woman job, value ρ = 0,903 for income family of pregnant women, ρ =0,047 for health service, and p value = 0,783 for mother access to health service.Conclusion: there is a relationship of education with the readiness of mother inchildbirth, there is relation with others, no relation, income and accessibility ofpregnant mother with readiness giving birth at Brebebes Health Center, CentralJava.
Key Words: Maternal Mortality Rate, Pregnant Women, Pregnant Women'sHealth, Education, Medical Devices, Employment, Income, and Accessibility.
Read More
T-5262
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endah Ramadhinie; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Poppy Yuniar, Rusmiyati
T-4049
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Kurniasari; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Kamaluddin Latief
S-8100
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nurrahmiati; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Amal C. Sjaaf, Anwar Hassan, Idawaty Abdurachman
Abstrak:

Periode persalinan merupakan periode yang berkontribusi besar terhadap angka kematian ibu di Indonesia, kematian saat bersalin dan 1 minggu pertama diperkirakan 60% dari seluruh kematian ibu. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih menjadi sangat penting dalam upaya penurunan kematian ibu. Propinsi Banten yang merupakan wilayah pada penelitian ini membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mencapai cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan mengingat cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan yang dicapai hanya sebesar 68,9% menurut data susenas 2009. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan cakuipan persalinan oleh tenaga kesehatan di provinsi Banten tahun 2010, dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan metode cross sectional. Penelitian menunjukkan bahwa jarak tempuh dan pelayanan persalinan di puskesmas merupakan faktor yang berhubungan secara signifikan dalam meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Nilai R square sebesar 0.217 artinya 8 (delapan) variabel bebas yang diteliti dapat menjelaskan variabel cakupan persalinan 21.7% , sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.


 Delivery period is the period that contribute greatly to maternal mortality in Indonesia, death during childbirth and a first week of an estimated 60% of all maternal deaths. Aid deliveries by trained health personnel to be very important in an effort to decrease maternal mortality. Banten Province which is a region in this study requires a larger effort to achieve coverage of deliveries by health personnel in accordance with the target of Minimum Services Standard in 2015 ie by 90%, considering the scope of delivery by health personnel who achieved 68.9% (Susenas, 2009). This study used cross sectional method. Study shows that the mileage and service delivery in health centers is a factor that has a significant association in improving the coverage of deliveries by health personnel. R square value of 0.217 means 8 (eight) independent variables under study may explain the variable scope of delivery for 21.7%, while the rest is explained by other variables not included in this study.

Read More
T-3498
Depok : FKM UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andriani; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Hariyati
Abstrak: Terjadinya peningkatan jumlah kematian Ibu di Aceh Timur pada Tahun 2015 sebanyak 14 ibu menjadi 21 pada Tahun 2016, dan penurunan cakupan Standar Pelayanan Minimal pada Tahun 2016, juga merupakan masalah kesehatan yang harus dihadapi Kabupaten Aceh Timur. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang mendalam tentang Analisis Implementasi Kebijakan Penurunan Angka Kematian Ibu Menurut Qanun No 4 Tahun 2010 Tentang Kesehatan Di Kabupaten Aceh Timur Tahun 2017. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan Rapid Assessment Procedure (RAP), pengumpulan data dengan melalui wawancara mendalam dan dokumentasi, jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 5 orang. Pada penelitian ini diperoleh hasil bahwa logical framework sebagai kerangka berpikir logis dalam penelitian ini masih belum seluruhnya terlaksana ada beberapa kegiatan yang belum dapat dilakukan seperti pendampingan ibu hamil, penempatan bidan desa dan masih ada desa yang belum memiliki polindes/poskesdes. Untuk implementasi kebijakan Qanun No 4 Tahun 2010 Tentang Kesehatan masih didapati kendala dalam Komunikasi, Sumber Daya dan Struktur Birokrasi. Beberapa saran direkomendasikan pada penelitian ini antara lain melakukan sosialisasi Qanun No 4 Tahun 2010, meningkatkan kerjasama lintas sektoral dan tercapainya tujuan logframe dalam upaya penurunan angka kematian ibu. Kata kunci: Penurunan Angka Kematian Ibu, Qanun No 4 Tahun 2010 Tentang Kesehatan, Implementasi Kebijakan The increasing of maternal deaths in East Aceh in 2015 by 14 mothers compared to 21 in 2016, and the decrease in coverage of Minimum Service Standards in 2016, is also a health problem faced by East Aceh District. This study aims to obtain in-depth information on Implementation Analysis of Mortality Rate Decrease Policy of Mother Based on Qanun No 4/2010 concerning Health in East Aceh Regency Year 2017. This research uses qualitative method with Rapid Assessment Procedure (RAP) approach, data collecting conducted through in-dept interview and documentation, the number of informants in this study as many as 5 people. Result of logical framework analysis showed health logical thinking in this research is still not fully implemented there are some activities that can not be done such as maternal assistant, placement of village midwife and there are still villages that do not have polindes / poskesdes. For the implementation of Qanun policy No 4 of 2010 on Health, there are still obstacles in Communication, Resources and Bureaucracy Structure. Some suggestions recommended in this study include socializing Qanun No 4 of 2010, improving cross-sectoral cooperation and achieving logframe goals in an effort to reduce maternal mortality. Key words: Decrease of Maternal Mortality Rate, Qanun No 4 Year 2010 About Health, Policy Implementation
Read More
T-4972
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Adri Akhyani; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Ascobat Gani, Herwin Meifendy, Ilmi Tri Indiarto
Abstrak:
Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar (PONED) merupakan salah satu pelayanan Puskesmas yang diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk penurunan AKI dan AKB. Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Balita (AKABA) di Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara ASEAN lainnya. Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu memiliki 2 Puskesmas Kecamatan yang memiliki rawat inap yang berfungsi PONED dan 4 Puskesmas Kelurahan yang mempunyai perawatan 24 jam. Namun demikian indikator pelayanan Program PONED masih belum mencapai target, salah satunya angka Kematian Bayi dan Rujukan Ibu Melahirkan yang masih sangat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian analitik kualitatif. Informan ditentukan dengan menggunakan purposive sampling. Informan penelitian antara lain masyarakat, Pemerintah Daerah, Tim PONED Puskesmas, Para Kepala Puskesmas PONED, penanggung jawab program PONED Sudinkes Pulau Seribu, dan Penanggung Jawab SDM Kesehatan Sudinkes Kepulauan Seribu. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder berupa hasil wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil penelitian diperoleh data bahwa pada standar dan ukuran kebijakan telah dipahami oleh pelaksana kebijakan. Pemahaman ini didukung komunikasi yang jelas dan berkelanjutan antara Dinas Kesehatan, puskesmas dan stakeholder, kejelasan informasi dan konsistensi informasi. Ketersediaan anggaran, sarana dan prasarana sudah mencukupi tetapi terkendala masalah pemeliharaan alat karena faktor air asin yang menyebabkan peralatan mudah berkarat dan rusak. Struktur birokrasi sudah terdapat Keputusan Bupati mengenai tim PONED, namun belum ada struktur khusus PONED di Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu Disposisi ditunjukan dengan sikap positif berupa komitmen bersama Pemerintah Daerah dan Puskesmas dalam penanganan ibu hamil, penanganan kasus rujukan ibu melahirkan dengan penyulit. Peran serta masyarakat dalam pelaksanaan PONED sudah ditunjukan dengan pemanfaatan Puskesmas PONED dalam pemeriksaan kehamilan dan proses melahirkan, Output pelaksanaan program PONED sudah dilakukan pencatatan dan pelaporan capaian program kepada penanggung jawab di Sudinkes, belum ada format pelaporan khusus PONED dan belum dilakukan analisa pelaporan PONED serta feedbacak pelaporan belum dilaksanakan. Implementasi pelayanan PONED di Puskesmas Kepulauan Seribu Selatan dan Puskesmas Pulau Seribu Utara sudah berjalan tapi belum optimal dengan adanya hambatan dan kendala di komponen input, proses maupun output yang harus diatasi sehingga pelayana PONED di Kepulauan Seribu bisa berjalan dengan baik.
Basic Emergency Obstetric and Neonatal Care (PONED) is one of the Primary Health Care services that is expected to contribute to the reduction of MMR and IMR. Maternal Mortality Rate (MMR), Infant Mortality Rate (IMR) and Toddler Mortality Rate in Indonesia are the highest compared to other ASEAN countries. The Seribu Islands Administrative Regency has 2 sub-district health centers that have PONED inpatient care and 4 sub-district health centers that have 24-hour care. However, the service indicators of the PONED program have not yet reached the target, one of which is the very high infant mortality rate and maternal referral. This study was a qualitative analytic study. Informants were determined using purposive sampling. The research informants included the community, local government, Primary Health Care PONED team, Heads of Primary Health Care PONED, the person in charge of the Thousand Island sub-district PONED program, and the person in charge of the Thousand Islands sub-district health human resources. The research results show that the policy standards and measures have been understood by implementers. This understanding is supported by clear and continuous communication between the Health Service, community health centers and stakeholders, clarity of information and consistency of information. The availability of budget, facilities and infrastructure is sufficient but is hampered by equipment maintenance problems due to the salt water factor which causes the equipment to rust easily and cause damage. The bureaucratic structure already has a Regent's Decree regarding the poned team, but there is no special PONED structure in the Seribu Islands Health Sub-Department. The disposition is shown by a positive attitude in the form of a joint commitment between the Regional Government and the Community Health Center in handling pregnant women, handling referral cases of mothers giving birth with complications. Community participation in the implementation of PONED has been demonstrated by the use of PONED Community Health Centers in pregnancy checks and the birthing process. The output of the implementation of the PONED program has been recorded and reported on program achievements to the person in charge at the Health Sub-Department. reporting has not been implemented. The implementation of PONED services at the South Seribu Islands Community Health Center and North Thousand Islands Health Center is already underway but is not yet optimal due to the existence of barriers and obstacles in the input, process and output components that must be overcome so that PONED services in the Thousand Islands can run well.
Read More
T-6982
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive