Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aditha Vaniadevi; Pembimbing: Ridwan Z. Sjaaf; Penguji: Mila Tejamaya, Adrianus Pangaribuan
Abstrak: Proteksi sarana kebakaran merupakan hal mutlak yang diperlukan oleh setiapperusahaan. Dengan adanya proteksi sarana kebakaran, maka bangunan perusahaanakan mendapatkan proteksi untuk mencegah kebakaran sehingga keamanan dankeselamatan karyawan di perusahaan tersebut akan lebih terjamin. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk melihat apakah proteksi kebakaran di perusahaan sudahmemenuhi standar atau belum. Metode pada penelitian ini merupakan deksriptifkuantitatif dengan menggunakan aplikasi CFSES yang berbasis NFPA. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa proteksi gedung utama PT Pertamina yang sudah memenuhistandar yaitu konstruksi bangunan, segredasi dari bahaya, sprinkler, detektor asap,interior finish, jalur evakuasi, sistem pintu keluar, dan program kedaruratan. Yang harusdiperbaiki yaitu bukaan vertikal, sistem alarm kebakaran dan kontrol asap, sedangkanyang harus ditambahkan untuk memenuhi kriteria CFSES yaitu pressurize fan padatangga darurat. Dengan kondisi sekarang dan mengacu pada CFSES bahwa proteksigedung utama PT Pertamina belum memenuhi standar.
Kata kunci: proteksi kebakaran, bangunan, CFSEST
Read More
S-7570
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dessy Laksyana Utami; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mila Tejamaya, Capt. M. Irwansyah, Julia Rantetampang
Abstrak: Sick Building Syndrome (SBS) terdiri dari berbagai gejala nonspesifik yang terjadi padapenghuni bangunan. Hal ini umumnya meningkatkan ketidakhadiran pekerja danmenyebabkan penurunan produktivitas pekerja. Berikut adalah beberapa faktor yang yangmenjadi penyebab SBS seperti: fisik, kimia, biologi dan ergonomi serta faktor psikologis.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas udara dalamruangan dengan (SBS) di kilang minyak gas. Penelitian Ini menggunakan desain cross-sectional, kunjungan lapangan untuk mengukur kualitas udara dan mengumpulkankuesioner dari para pekerja dalam waktu yang bersamaan. Berdasarkan data yang didapat80% responden mengatakan adanya masalah kesehatan yang sedang terjadi pada mata,kepala, dan hidung. 60% memiliki gejala buruk di tenggorokan, perut dan batuk, 50%mengalami gangguan gastrointestinal, 40% kelelahan dan 25% terjadi semua gejalasindrom bangunan sakit. Sebanyak 40 responden direkrut untuk belajar, dengan usia rata-rata 35 tahun (kisaran 20-55). Studi percontohan ini dibatasi oleh ukuran sampel yangkecil. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa kualitas udara denganpengukuran parameter fisik (suhu) di bawah ambang batas normal dan parameter kimia(H2S dan Formaldehyde) diatas nilai ambang batas. Adapun prevalensi SBS di kilangminyak gas ini terjadi sebanyak 10 orang 25%, selain itu disimpulkan ada hubunganantara polusi kualitas udara dengan SBS . Penelitian lebih lanjut diperlukan untukmenjawab semua masalah kesehatan dari SBS dan dampaknya terhadap pekerja tersebutdengan mengambil lebih banyak sampel untuk menguji kekuatan yang lebih baik.Kata kunci: polusi udara dalam ruangan, sindrom bangunan sakit, kesehatan kerja.
The sick building syndrome comprises of various nonspecific symptoms thatoccur in the occupants of a building.This feeling of ill health increases sicknessabsenteeism and causes a decrease in productivity of the workers. It is a multi factorialevent which may include physical, chemical, biological as well as psycological factors.The objectives was to grasp what the relationship between indoor air quality with sickbuilding syndrome (sbs) in oil gas refinery. A quantitative methodology was used, namelythrough the analytic cross-sectional design, site visits to measure air quality and collectquestionnaire from the workers in the same time. There 40 respondents were recruited tothe study, with a mean age of 35 years (range 20-55). Diagnoses were varied andrepresentive of the population. Based on data obtained from 40 respondents there were10 cases or 25% occurred sick building syndrome (> 4 symptoms). 80% of respondentsreported significant ongoing health problems in the eyes, head, and the nose. 60% hadbad symptoms in the throat, the stomach and cough, 50% had gastrointestinal disorders,and 40% with fatigue. This pilot study is limited by the small sample size. Based on theresults of the study can be drawn the conclusion that the quality of the air with 4parameters (temperature, humidity, velocity of air and dust levels) on the oil gas refinerystill below the threshold minimum value. In such circumstances, the case of sick buildingsyndrome (SBS) in the oil gas refinery occurred as many as 10 people or 25% occurredsick building syndrome , so it concluded there is a relationship between air qualitypolution with sick building syndrome (SBS). Further research is required to answer allthe health problem of sick building syndrome and the impact to such workers by takingmore samples in order to test the strength of better.Keywords: indoor air pollution, sick building syndrome, occupational health.
Read More
T-5206
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhewi Mega Sari; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Sjahrul Meizar Nasri, Errik Yusnadi Saleh, Imam Santoso
Abstrak:
Kebakaran merupakan kejadian yang tidak diinginkan dan menimbulkan kerugian aset hingga munculnya korban jiwa. Kasus kebakaran di Indonesia terhadap bangunan gedung, mayoritas disebabkan oleh kelistrikan dan pemeliharaan proteksi kebakaran pada bangunan gedung yang kurang baik hingga tidak disediakan proteksi kebakaran. Selain itu beberapa kasus kebakaran di bangunan gedung diperparah dengan proteksi kebakaran yang tersedia di bangunan gedung tidak sesuai dengan regulasi dan standar yang berlaku. Beberapa kasus kebakaran yang pernah terjadi di bangunan gedung Universitas X disebabkan oleh arus pendek dan puntung rokok. Bangunan multifungsi memiliki karakteristik berbeda sehingga membutuhkan proteksi kebakaran yang sesuai dengan fungsi dari setiap aktivitas yang dilakukan pada ruangan atau lantai selain perlindungan terhadap bangunan gedung secara keseluruhan sesuai PERMEN PU no 26 tahun 2008. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis sistem proteksi kebakaran pada bangunan multifungsi di Zona Perpustakaan yang terdapat di Universitas X. Desain penelitian ini menggunakan desain studi deskriptif kuantitatif dengan metode pengumpulan data berupa pemeriksaan sistem proteksi kebakaran, dan desain studi deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data observasi sistem proteksi kebakaran, wawancara untuk konfirmasi kondisi sistem proteksi kebakaran dan pemeriksaan dokumen terkait, serta analisis simulasi evakuasi menggunakan software Pathfinder 2019, dan dilakukan pemeriksaan terhadap peralatan kelistrikan menggunakan thermograph serta pemeriksaan kesesuaian instalasi peralatan kelistrikan yang beroperasi. Hasil penelitian menunjukkan kondisi sistem proteksi aktif termasuk kategori cukup baik (43%), kondisi sistem proteksi kebakaran pasif termasuk kategori baik (52%), dukungan organisasi termasuk kategori baik (60%), kondisi pemeriksaan thermograph menunjukkan 10 peralatan kelistrikan perlu dilakukan pemantauan dan pemeriksaan kesesuaian termasuk kategori baik (70%). Akan tetapi mengingat pernah terjadi beberapa kasus kebakaran di Universitas X, maka peneliti masih menganggap perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Kondisi peralatan proteksi kebakaran aktif yang perlu ditingkatkan adalah sistem pemadaman berbasis air, sistem deteksi, alarm dan sistem kebakaran yang terdapat di bangunan gedung, serta pemantauan secara rutin terhadap fasilitas APAR pada bangunan gedung. Kondisi peralatan proteksi kebakaran pasif yang perlu ditingkatkan adalah memastikan kondisi struktur bangunan, pintu dan jendela pada bangunan gedung tahan terhadap kebakaran minimal 1-2 jam, pemeriksaan kondisi tangga darurat pada bangunan gedung, terdapat denah evakuasi dan signage kedaruratan sesuai standar dan regulasi yang berlaku. Kondisi dukungan organisasi yang perlu ditingkatkan adalah penyediaan prosedur keadaan darurat, penyelenggaraan simulasi, ketersediaan informasi tim tanggap darurat dan nomor darurat yang mudah terlihat, serta memastikan tim tanggap darurat dan penghuni gedung mendapatkan pelatihan keadaan darurat secara rutin. Pemeriksaan peralatan kelistrikan menunjukkan 10 peralatan kelistrikan perlu dilakukan pemantauan karena memiliki suhu ukur > 1 derajat dari suhu referensi. Hasil observasi peralatan kelistrikan perlu perapihan penyimpanan dan penempatan perkabelan. Simulasi evakuasi dibandingkan dengan drill pada bangunan yang telah dilaksanakan ditemukan bahwa waktu pada saat drill lebih lama dibandingkan dengan simulasi evakuasi menggunakan modeling. Hal ini disebabkan oleh kepanikan dan pengambilan keputusan serta interaksi antar manusia dalam kondisi darurat. Dari hasil diatas perlu dilakukan pemeliharaan peralatan proteksi kebakaran yang tersedia dan dilakukan perapihan serta pemantauan dan evaluasi terhadap peralatan kelistrikan di dalam bangunan. Selain itu perlu dilakukan simulasi keadaan darurat secara rutin untuk mendukung penurunan waktu yang dibutuhkan dalam melakukan evakuasi gedung dalam kondisi darurat.

Fire is an undesirable event and causes asset loss and even fatalities. Most cases in Indonesia in buildings are caused by defective electricity and fire protection maintenance in buildings and fire protection is not provided. Several cases of fire in buildings are exacerbated by the fire protection available in buildings that do not comply with applicable regulations and standards. Short circuits and cigarette butts caused several cases of fires that have occurred in the University X building. Multifunctional buildings have different characteristics, so they require fire protection by the function of each activity carried out in a room or floor in addition to protection of the building according to PERMEN PU no. 26 of 2008. The purpose of this study was to analyze the fire protection system in multifunctional buildings in the Library Zone located at University X. The research design includes a quantitative descriptive study for fire protection system inspections and a qualitative descriptive study involving observations, interviews, document reviews, evacuation simulations using Pathfinder 2019, and thermographic inspections of electrical equipment to assess installation and operation suitability. The results of the study showed that the condition of the active protection system was in the fairly good category (43%), the condition of the passive fire protection system was in the good category (52%), organizational support was in the good category (60%), the condition of the thermograph examination showed that 10 electrical equipment needed to be monitored and checked for suitability, including the good category (70%). However, considering that there have been several fire cases at University X, the researcher still considers it necessary to conduct further research. The conditions of active fire protection equipment that need to be improved are water-based extinguishing systems, detection systems, alarms, fire systems in buildings, and routine monitoring of APAR facilities in buildings. Passive fire protection equipment conditions that need to be improved are ensuring the condition of the building structure, doors and windows in the building are fire resistant for at least 1-2 hours, checking the condition of the emergency stairs in the building, there are evacuation plans and emergency signage according to applicable standards and regulations. Improvements needed for organizational support include providing clear emergency procedures, conducting simulations, ensuring visibility of emergency contact information, and offering routine emergency training for the response team and building occupants. Inspection of electrical equipment showed that 10 electrical equipment needed monitoring because they had a measuring temperature > 1 degree from the reference temperature. The results of observations of electrical equipment require tidy storage and wiring placement. Evacuation simulation compared to drills in buildings that have been implemented found that the time during the drill was longer than the evacuation simulation using modeling. This is caused by panic, decision-making, and human interaction in emergencies. It is necessary to maintain the available fire protection equipment, conduct repairs, and monitor, also evaluate electrical equipment. In addition, it is required to simulate emergencies regularly to reduce the time needed to evacuate buildings in emergency conditions.
Read More
T-7175
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Denny Lyus Sihite; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Fatma Lestari, Mufti Wirawan, Agus Triyono
Abstrak:
Gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta sebagai simbol Pemerintah Daerah Provinsi DKI Jakarta memiliki bangunan gedung yang semakin kompleks baik dari segi intensitas, teknologi, maupun kebutuhan prasarana dan sarananya. Ancaman bahaya kebakaran merupakan suatu bahaya yang dapat membawa bencana yang besar dengan akibat yang luas, baik terhadap keselamatan jiwa maupun harta benda yang secara langsung akan menghambat kelancaran pembangunan, khususnya di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya pencegahan dan penanggulangan bahaya kebakaran di gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta dengan melakukan analisis keandalan sistem proteksi kebakaran dan sarana penyelamatan jiwa di gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta. Penelitian ini adalah studi deskriptif dengan metode kualitatif, dimana untuk mendapatkan data yang dibutuhkan adalah dengan pengamatan langsung di lapangan. Hasil dari pengamatan yang dilakukan oleh peneliti dimasukkan ke dalam Nilai Keandalan Sistem Keselamatan Bangunan (NKSKB) dengan menggunakan referensi Pedoman Pemeriksaan Keselamatan Kebakaran Bangunan Gedung SNI Pd-T-11-2005- C untuk memperoleh informasi tingkat keandalan dari bangunan gedung. Hasil dari penelitian ini gedung Balai Kota Provinsi DKI Jakarta memiliki tingkat keandalan bangunan gedung dengan nilai 87,6% yaitu klasifikasi Baik.

The City Hall Building of DKI Jakarta Province as a symbol of the Regional Government of DKI Jakarta Province has increasingly complex buildings in terms of intensity, technology, and infrastructure and facilities. The threat of fire hazard can lead to major disasters with severe consequences, both for the safety of life and property, which will directly hinder the smooth running of development, especially in DKI Jakarta Province. The purpose of this study was to determine the efforts to prevent and overcome fire hazards in the City Hall Building of DKI Jakarta Province by analyzing the reliability of fire protection systems and life-saving facilities in the City Hall Buliding of DKI Jakarta Province. This research is a descriptive study with qualitative methods, where to obtain the required data is direct observation in the field. The results of observations made by researchers are entered into the Building Safety System (NKSKB) Reliability Value by using the SNI Pd-T-11-2005-C Building Fire Safety Reference Guidelines to obtain information on the level of reliability of the building. The results of this study DKI Jakarta Province City Hall building has a level of building reliability with a value of 87.6%, namely Good classification.

Read More
T-5910
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Taofik Nurhidayanto; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Indri Hapsari Susilowati, Adenan, Indrianto
Abstrak: Gedung Graha X merupakan bangunan perkantoran yang terdiri atas gedung A,gedung B dan area bawah tanah. Pada bulan Juni-Juli telah dilakukan identifikasibahan bakar dan sumber panas dengan pendekatan observasi dan metode semikuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah bahan bakar, sumberpanas dan kehandalan fasilitas pelindung kebakaran di Gedung Graha X. Hasilpenelitian menunjukkan bahan kayu merupakan bahan utama pada seluruh bagiangedung selain kertas dan logam. Sumber panas pada gedung graha xteridentifikasi dalam bentuk energi listrik dan mekanik dengan jumlah terbanyakberada di area bawah tanah. Nilai Kehandalan Sistem Keselamatan Bangunan(NKSKB) telah dihitung dengan nilai kondisi adalah 77,42% atau cukup.Kata Kunci :bangunan, bahan bakar, sumber panas, NKSKB
Graha X is an office building which are consist A building, B building andundergound area. This study has been done on June July to identified a fuel, heatsource and ability of fire safety system by using observation and semiquantitativemethods. This Reasearch is conducted to know an amount of fuel, heat potentialand safety system rating. The results showed that wood are the dominant materialat all building. The others material are paper and metal. The heat source has beenidentified in electrical and mechanical form and it most found at undergroundarea. Safety system rating or Nilai Kehandalan Sistem Keselamatan Bangunan(NKSKB) is 77,42%.Keyword :building, fuel, heat source, NKSKB.
Read More
T-4072
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lorencius Kukuh Prabowo; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Doni HIkmat Ramdhan, Baiduri, Mushanif Mukti, Wien Goerindro
Abstrak: Angka kecelakaan tingkat perusahaan masih cukup tinggi dan kematian masih terjadi. Iklim keselamatan belum terjadi bagi semua lapisan personil yang ada. Keselamatan kerja masih merupakan tanggung jawab petugas keselamatan kerja, bukannya disadari bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab masing- masing personil yang terlibat aktivitas proyek. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan kepemimpinan keselamatan kerja di proyek konstruksi bangunan PT. LKP serta membuat gambaran kepemimpinan transformasional yang secara teori berhubungan positif dengan iklim keselamatan di lokasi kerja, hal ini menyiratkan bahwa gaya kepemimpinan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan iklim keselamatan. Penelitian ini menggunakan 69 butir pertanyaan tertutup, yang terdiri dari 24 butir pernyataan aspek gaya kepemimpinan yang terdiri dari 2 dimensi mengacu pada MLQ dan 45 butir pernyataan aspek kepemimpinan keselamatan kerja yang terdiri dari 8 dimensi mengacu pada NOSACQ-50. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa semua tingkat jabatan (manajer- insinyur-pengawas) dan semua gaya kepemimpinan (transaksional- transformasional) paretonya menunjukkan paling banyak memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel to be a role model dan paling sedikit memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel safety policy consistency. Penelitian ini juga menunjukkan kontradiksi dengan konsep keselamatan kerja dimana kepatuhan, ketaatan dan disiplin adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar. Pada dasarnya keselamatan kerja tidak memberi ruang fleksibilitas pada orang dalam organisasi untuk bertindak diluar kebijakan, prosedur, aturan yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu dugaan / hipotesa mengapa di industri konstruksi pada umumnya dan di PT. LKP pada khususnya angka kecelakaan masih cukup tinggi. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan; Kepemimpinan Keselamatan Kerja; Iklim Keselamatan Kerja; Proyek Konstruksi Bangunan
Read More
T-4448
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Merliana; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Chanra Satrya, Herti Andriani
Abstrak: RSUD Banten adalah rumah sakit pusat rujukan Provinsi Banten.kebakaran yang pernah terjadi mengindiksikan pentingnya sistem keselamatankebakaran bangunan di rumah sakit. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatifdeskriptif yang menggambarkan kelengkapan sarana dan sistem proteksikebakaran di RSUD Banten. Hasil penelitian menunjukkan nilai kelengkapantapak 19,8% dari bobot 25%, sarana penyelamatan 17,8% dari bobot 25%, sistemproteksi aktif 9% dari bobot 24%, sistem proteksi pasif 17,7% dari bobot 26%,sehingga didapatkan nilai tingkat keandalan keselamatan kebakaran bangunan64,3% masuk dalam ketegori cukup. Perlu pemasangan dan perbaikan hasilpenilaian komponen untuk mereduksi risiko kebakaran.
Kata kunci:Kebakaran, Keselamatan Kebakaran Bangunan, Gedung, Rumah Sakit
RSUD Banten is reference hospital of Province Banten. Fires That haveoccurres indicates that fire protection system of emergency building is veryimportant in hospital. This research used descriptive cualitative method fordescribe complitness fire protection system of emergency building of RSUDBanten. Result showed that score of site complitness was 19,8% out of 25%,rescue facility was 17,8% out of 25%, active protection system was 9% out of24%, passive protection system was 17,7% out of 26%. Overall, condition scoreof fire protection system of emergency building of RSUD Banten was 64,3%. Itwas in enough category. So very important to complement and improvementcomponent of fire protection system of emergency building to reduce risk of fire.
Keyword:fire, fire safety, building, hospital.
Read More
S-9235
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Yuliansya Idul Adha; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Fatma Lestari, Yayan Nurdiansyah
Abstrak: Proses pekerjaan konstruksi suatu bangunan dalam kegiatan operasionalnya selalu terdapat potensi bahaya yang dapat mengancam tenaga kerja berupa kecelakaan kerja, kebakaran, bahan kimia, ledakan, wabah penyakit dan penyakit akibat kerja yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Penelitian ini merupakan kajian mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi. Penelitian ini dilakukan pada proyek pembangunan Teaching Hospital Universitas Indonesia kampus Depok oleh kontraktor pembangunan PT WIKA pada kurun waktu awal juni 2015. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dan di dukung dengan metode kualitatif yang dalam menganalisis mendalam mengenai upaya pencegahan kecelakaan kerja bidang konstruksi menggunakan pendekatan model Human Factor Analysis Classification System (HFACS). Adapun yang menjadi hasil penelitian adalah sebagai berikut: Pelaksanaan resources management, organizational climate dan organizational process pada tingkat organizational influences / pengaruh organisasi sudah tinggi pelaksanaannya oleh pihak manajemen. Pelanggaran pada kegiatan inadequate supervision, planned inappropriate operations, failed to correct problems dan supervisory violations pada tingkat unsafe supervision / pengawasan tidak selamat termasuk dalam kategori rendah. Upaya untuk mencegah terjadi kecelakaan kerja masih terdapat lubang / celah kegagalan yang dapat mempengaruhi risiko terjadi kecelakaan kerja yakni pada condition of operators masih terdapat sebesar 9,3 %, crew resources management sebesar 5,2 % dan personal readiness sebesar 4,1 %. Potensi tinggi terjadi kegagalan upaya pencegahan kecelakaan kerja yang disebabkan oleh tindakan errors di sebesar 8,2 %, tindakan pelanggaran sekitar 5,2 %. Penelitian ini merekomendasikan beberapa hal antara lain, merealisasikan program K3, menegakkan peraturan, kebijakan dan komitmen perusahaan,mengadakan pelatihan K3, menjaga konsistensi implementasi K3L, melakukan pengadaan APD yang sesuai standard, mengalokasikan pembiayaan K3L, mengadakan pelayanan kesehatan, dan membangun leadership value.
Kata Kunci: Kecelakaan kerja, konstruksi bangunan, HFACS, pencegahan, keselamatan dan kesehatan kerja
Read More
S-8631
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mustakim; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Abdul Haris
S-6797
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Megakesuma Muhidin Ekaputri; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Haryoto Kusno Putranto, Farissa Luthfia
Abstrak: DKI Jakarta belum mampu menekan angka kasus TB. Variabel yang memengaruhi TB dapat dipengaruhi oleh pandemi Covid-19. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara TB paru BTA (+) dengan suhu permukaan, kepadatan penduduk, dan kepadatan bangunan
Read More
S-11719
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive