Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Arifa Rahma Izzati; Pembimbing: R. Budi Hartono; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Daniek Suryaningdiah
Abstrak: Tuberkulosis paru atau TB paru adalah adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular dari satu orang ke orang lain melalui droplet yang ditransmisikan melalui udara. Tingginya angka kasus penyakit TB dapat disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya adalah faktor lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor kepadatan penduduk, cakupan rumah sehat, serta iklim (suhu udara, kelembaban udara, dan curah hujan) terhadap angka proporsi kasus TB paru BTA Positif di Kota Surabaya pada tahun 2015-2019. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistika dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan metode studi ekologi time trend dan analisis spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara variabel kepadatan penduduk (p = 0,000; r = 0,308), cakupan rumah sehat (p = 0,000; r = -0,363), serta kelembaban udara pada lag time 1 tahun (p = 0,014; r = 0,949) dengan proporsi TB paru BTA positif. Sementara untuk faktor suhu udara serta curah hujan menunjukkan hubungan yang tidak signfikan dengan proporsi TB paru BTA Positif. Berdasarkan peta analisis spasial, didapatkan pola yang jelas bahwa angka proporsi yang tinggi terdapat pada wilayah kecamatan yang memiliki cakupan rumah sehat yang rendah, namun pada faktor kepadatan penduduk tidak terlihat pola yang jelas. Oleh karena itu, disarankan untuk dilakukan upaya pencegahan dan pengendalian penyakit TB paru terutama pada wilayah kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk yang tinggi dan juga melalui upaya pengembangan rumah sehat yang optimal.
Pulmonary tuberculosis or pulmonary TB is an infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. This disease is transmitted from one person to another through droplets that are transmitted through the air. The high number of TB cases can be caused by various factors, one of which is environmental factors. This study aims to determine the relationship between population density, healthy housing coverage, and climate factors (air temperature, relative humidity, and rainfall) to the proportion smear-positive pulmonary TB cases in Surabaya city in 2015-2019. This study uses secondary data from the Central Bureau of Statistics and the Surabaya City Health Office with time trend ecological study methods and spatial analysis. The results showed that there was a significant relationship between population density (p = 0.000; r = 0.308), healthy house coverage (p = 0.000; r = -0.363), and humidity at a 1 year lag time (p = 0.014; r = 0.949) with the proportion of smear-positive pulmonary TB. Meanwhile, the air temperature and rainfall factors showed a non-significant relationship with the proportion of smear-positive pulmonary TB. Based on the spatial analysis map, a clear pattern is found that the high proportion is found in sub-districts that have low coverage of healthy homes, but on the population density factor there is no clear pattern. Therefore, it is recommended to prevent and control pulmonary TB disease, especially in sub-districts that have a high population density and also through efforts to develop optimal healthy homes.
Read More
S-11020
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Amelia Putri; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Budi Hartono, Aria Kusuma
Abstrak: Tuberkulosis masih menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk Indonesia sebagai negara ke-3 tertinggi penderita tuberkulosis di dunia. Sementara pada tingkat provinsi, Kota Depok berada pada urutan 11 dengan penyumbang kasus tuberkulosis terbanyak di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara rumah sehat, cakupan pengobatan TB, dan angka keberhasilan pengobatan TB dengan Incidence Rate (IR) tuberkulosis di Kota Depok tahun 2021. Penelitian ini menggunakan desain studi ekologi berdasarkan tempat dengan populasi seluruh masyarakat yang tercatat di 11 kecamatan di Kota Depok yang terdiagnosis penyakit tuberkulosis. Hasil penelitian melalui uji korelasi menunjukkan variabel independen yang memiliki hubungan signifikan dengan Insidence Rate (IR) tuberkulosis adalah cakupan pengobatan di Kecamatan Bojongsari (p = 0.000). Sementara hasil uji korelasi cakupan rumah sehat, cakupan pengobatan TB, angka keberhasilan pengobatan TB di Kota Depok menunjukkan hubungan yang tidak signifikan. Hasil analisis lainnya, cakupan rumah sehat di Kota Depok memiliki keeratan hubungan lemah berpola negatif (r = -0.173), cakupan pengobatan TB memiliki keeratan hubungan lemah berpola positif (r = 0.184), dan angka keberhasilan pengobatan TB memiliki keeratan hubungan kuat berpola negatif (r = -0.584).
Tuberculosis is still the main cause of death worldwide, including Indonesia as the 3rd country with the highest number of tuberculosis sufferers in the world. Meanwhile, at the provincial level, Depok City is in 11th place with the largest contributor to tuberculosis cases in West Java Province. This study aims to determine the relationship between healthy homes, TB treatment coverage, and TB treatment success rates with the Incidence Rate (IR) tuberculosis in Depok City in 2021. This study uses an ecological study design based on place with a population of all communities recorded in 11 sub-districts in Depok. Depok City, which was diagnosed with tuberculosis. The results of the study through the correlation test showed that the independent variables that had a significant relationship with the Incidence Rate (IR) of tuberculosis is treatment coverage in Bojongsari District (p = 0.000). Meanwhile, the results of the correlation test between healthy home coverage, TB treatment coverage, and TB treatment success rates in Depok City showed an insignificant relationship. The results of other analyzes showed that the coverage of healthy homes in Depok City had a weak negative correlation (r = -0.173), TB treatment coverage had a weak positive correlation (r = 0.184), and the success rate of TB treatment had a strong negative correlation (r = -0.584).
Read More
S-11055
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Arief Syaifulloh; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara faktor individu meliputi jenis kelamin, lingkungan meliputi kepadatan penduduk dan cakupan rumah sehat, dan perilaku meliputi cakupan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) tatanan rumah tangga terhadap kasus tuberculosis di Kota Depok tahun 2015-2019. Metode penelitian yang digunakan yaitu studi ekologi menggunakan data sekunder dalam rentang tahun 2015-2019 berbentuk data agregat dari 11 kecamatan yang ada di Kota Depok sebagai unit analisisnya. Data diperoleh dari buku profil kesehatan Kota Depok yang diterbitkan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok. Data dianalisis secara univariat dan bivariat lalu ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik.
Read More
S-10604
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shafira Novita Sari; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Laila Fitria, Edwin Nasli
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor risiko yaitu cakupan rumah sehat dan kepadatan penduduk dengan proporsi kasus TB paru BTA positif di kota Administrasi Jakarta Selatan. Penelitian menggunakan studi ekologi melalui pendekatan spasial. Data penelitian bersumber dari data sekunder. Data diolah secara statistik menggunakan uji korelasi pearson product moment dan analisis spasial menggunakan teknik overlay.
Read More
S-10535
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Elita Rizkiani Putri; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Haryoto Kusno Putranto, Hanung Nurany
Abstrak: Latar Belakang: Pneumonia merupakan penyakit menular pada saluran pernapasan termasuk tiga besar penyakit penyebab mortalitas balita Indonesia pada 2019—2022. Kota Tangerang, bagian Provinsi Banten yang termasuk peringkat tiga nasional penemuan pneumonia balita tahun 2022, melaporkan 5247 kasus pneumonia balita di tahun yang sama berdasarkan Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang. Tujuan: Mengetahui hubungan cakupan rumah sehat, status gizi kurang, BBLR, pemberian ASI eksklusif, dan kepadatan penduduk terhadap pneumonia balita di Kota Tangerang tahun 2022. Metode: Studi ekologi dengan unit analisis 13 kecamatan. Data bulanan dianalisis secara univariat, bivariat (Korelasi Pearson dan Korelasi Spearman), dan multivariat (Regresi Linear Berganda). Hasil: Cakupan rumah sehat berhubungan signifikan dengan kejadian pneumonia balita di 2 kecamatan, yaitu Karang Tengah (p-value = 0,036) dengan korelasi kuat negatif (r = -0,607) dan Batuceper (p-value = 0,013) dengan korelasi kuat positif (ρ = 0,689). Pemberian ASI eksklusif berhubungan signifikan dengan kejadian pneumonia balita di Kecamatan Tangerang (p-value = 0,028) dengan korelasi kuat negatif (r = -0,629). Kepadatan penduduk berhubungan signifikan dengan kejadian pneumonia balita 2 kecamatan, yaitu Karawaci (p-value = 0,045) dengan korelasi kuat positif (r = 0,586) dan Periuk (p-value = 0,015) dengan korelasi kuat positif (ρ = 0,681). Sementara itu, variabel yang tidak berhubungan signifikan (p-value >0,05) dengan kejadian pneumonia balita di seluruh kecamatan adalah status gizi kurang dan BBLR. Pengaruh terbesar kejadian pneumonia balita adalah cakupan rumah sehat di 2 kecamatan (Cipondoh dan Tangerang), status gizi kurang di 7 kecamatan (Ciledug, Karang Tengah, Pinang, Jatiuwung, Cibodas, Periuk, dan Batuceper), BBLR di 3 kecamatan (Larangan, Karawaci, dan Benda), dan kepadatan penduduk di Kecamatan Neglasari. Kesimpulan: Beberapa variabel berhubungan signifikan dan berkorelasi kuat dengan kejadian pneumonia balita, yakni cakupan rumah sehat di Karang Tengah (r = -0,607) dan Batuceper (ρ = 0,689), pemberian ASI eksklusif di Kecamatan Tangerang (r = -0,629), dan kepadatan penduduk di Karawaci (r = 0,586) dan Periuk (ρ = 0,681).
Background: Pneumonia is an infectious respiratory disease and ranks among the top three causes of under-five mortality in Indonesia from 2019—2022. Tangerang City (part of Banten Province that ranked third nationally in under-five pneumonia cases in 2022) reported 5247 pneumonia cases on Profil Dinas Kesehatan Kota Tangerang’s publication. Objective: To examine the relationship between healthy house coverage, wasting, low birth weight (LBW), exclusive breastfeeding, and population density with under-five pneumonia in Tangerang City in 2022. Methods: An ecological study was conducted, with the unit of analysis consisting of 13 sub-districts. Monthly data were analyzed through univariate, bivariate (Pearson and Spearman Correlation), and  multivariate analyses (Multiple Linear Regression). Results: Healthy house coverage was significantly associated with under-five pneumonia in 2 sub-districts, namely Karang Tengah (p-value = 0,036) with strong and negative correlation (r = -0,607) and Batuceper (p-value = 0,013) with strong and positive correlation (ρ = 0,689). Exclusive breastfeeding was significantly associated with under-five pneumonia in Tangerang sub-district (p-value = 0,028) with strong and negative correlation (r = -0,629). Population density was significantly associated with under-five pneumonia in 2 sub-districts, namely Karawaci (p-value = 0,045) with strong and positive correlation (r = 0,586) and Periuk (p-value = 0,015) with strong and positive correlation (ρ = 0,681). Meanwhile, variables that were not significantly associated were wasting and LBW. The most significant influences on under-five pneumonia were healthy house coverage in 2 sub-districts (Cipondoh and Tangerang), wasting in 7 sub-districts (Ciledug, Karang Tengah, Pinang, Jatiuwung, Cibodas, Periuk, and Batuceper), LBW in 3 sub-districts (Larangan, Karawaci, and Benda), and population density in Neglasari sub-district. Conclusion: Several variables were significantly related and strongly correlated with under-five pneumonia, namely healthy house coverage in Karang Tengah (r = -0,607) and Batuceper (ρ = 0,689), exclusive breastfeeding in Tangerang sub-district (r = -0,629), and population density in Karawaci (r = 0,586) and Periuk (ρ = 0,681).
Read More
S-11819
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Anggun Steviana Putri; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Yuli Kurniasih
Abstrak: Penelitian ini menggunakan studi ekologi yang bertujuan untuk mencari korelasi spasial antara ketinggian wilayah, kepadatan penduduk, dan cakupan rumah sehat dengan proporsi TB paru basil tahan asam (BTA) positif di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang 2016-2018. Penelitian ini dilakukan di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang dengan menggunakan data sekunder dari Dinas Kesehatan, Badan Pusat Statistik dan Badan Informasi Geospasial dari tahun 2016-2018. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei-Juni 2021. Selanjutnya untuk analsis statistik data dilakukan uji korelasi Spearman untuk uji bivariat dan analisis spasial menggunakan teknik overlay. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat korelasi antara variabel ketinggian wilayah dengan proporsi kasus TB paru BTA positif di Kota Semarang, Kota Ungaran dan Kota Magelang.
Read More
S-10823
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Andri Kurnia; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Dewi Susanna, Nurifa Handayani
Abstrak:
Latar belakang: Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang mudah menular melalui udara yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis dan masih menjadi masalah kesehatan di dunia maupun Indonesia. Tingginya kasus TB dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko, di antaranya faktor lingkungan, faktor perilaku, dan faktor pelayanan kesehatan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor lingkungan meliputi cakupan rumah sehat dan kepadatan penduduk, faktor perilaku meliputi cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat, dan faktor pelayanan kesehatan meliputi fasilitas kesehatan dan angka keberhasilan pengobatan TB (success rate) terhadap kejadian TB paru BTA positif di Kota Surabaya tahun 2018-2022. Metode: Penelitian ini memakai data sekunder selama lima tahun (2018-2022) yang berasal dari Badan Pusat Statistik Kota Surabaya dan Dinas Kesehatan Kota Surabaya dengan metode studi ekologi. Hasil: Hasil dari penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan prevalensi TB paru BTA positif adalah variabel cakupan rumah sehat (r = -0,300), kepadatan penduduk (r = 0,343), dan fasilitas kesehatan (r = 0,302) dengan masing-masing keeratan hubungan sedang. Sementara itu, variabel cakupan rumah tangga berperilaku hidup bersih dan sehat dan angka keberhasilan pengobatan TB tidak menunjukkan hubungan yang signifikan dengan prevalensi TB paru BTA positif. Kesimpulan: Variabel yang berhubungan dengan prevalensi TB paru BTA positif di Kota Surabaya tahun 2018-2022 adalah cakupan rumah sehat, kepadatan penduduk, dan fasilitas kesehatan. Dengan demikian, diperlukan upaya untuk mengendalikan faktor risiko yang berhubungan seperti peningkatan kondisi rumah dan edukasi rumah sehat, perizinan pembangunan wilayah, dan pengkajian efektivitas fasilitas kesehatan.

Background: Tuberculosis (TB) is an airborne disease caused by the bacterium Mycobacterium tuberculosis and is still a health problem in the world as well as Indonesia. The high incidence of TB is influenced by a variety of risk factors, including environmental factors, behavioral factors, and health care factors. The study aims to find out the relationship between environmental factors including healthy home coverage and population density, behavioral factors including coverage of families with clean and healthy living behavior, and health care factors including health facilities and the success rate of TB treatment against the prevalence of smear-positive pulmonary tuberculosis in Surabaya City in 2018-2022. Methods: The research uses secondary data for five years (2018-2022) from the Central Statistical Agency of Surabaya and the Health Service of Surabaya with the method of ecological study. Results: The results of the study showed that the variables associated with the prevalence of smear-positive pulmonary tuberculosis are the healthy home coverage variables (r = -0,300), population density (r =0,343), and health facilities (r = 0,302) with each of them having a moderate relationship. Meanwhile, the coverage of families with clean and healthy living behavior and the success rate of TB treatment, did not show a significant correlation with the prevalence of smear-positive pulmonary tuberculosis. Conclusion: Variables associated with the prevalence of smear-positive pulmonary tuberculosis in Surabaya City in 2018-2022 are the healthy home coverage variables, population density, and health facilities. Thus, efforts are needed to control associated risk factors such as improved housing conditions and healthy home education, territorial development permits, and evaluation of the effectiveness of health facilities.
Read More
S-11586
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive