Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 37 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Sulistyoning Rahayu; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Sri Tjahyani Budi Utami, Suwito
S-7994
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria Agustini, Riyani Setiyaningsih
Vektora Vol.V, No.1
Salatiga : Balitbangkes Depkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nova Pramestuti, Anggun Paramita Djati
Bulitkes Vol.41, No.3
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Shinta, Supratman Sukowati
MPPK Vol.23, No.1
Jakarta : Balitbangkes Kemenkes RI, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
I Gusti Ayu Ika Kumala Dewi; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Ede Surya Darmawan, Mardiati Nadjib, Budi Hartono, Dince Erwina Indriyani
Abstrak: ABSTRAK Biaya perawatan (Cost Of Treatment) adalah perhitungan biaya terkait biaya langsung dan biaya tidak langsung yang dibutuhkan untuk melakukan perawatan dan atau tindakan layanan kesehatan per layanan penyakit terhadap pasien yang sesuai dengan clinical pathway dari penyakit tersebut. Rumah sakit sebagai penyelengara pelayanan kesehatan menjadi kewajiban untuk memberikan pelayanan yang adil dan bermutu bagi masyarakat. Menghitung unit cost layanan kesehatan sangat sangat diperlukan untuk mengetahui besaran biaya riil yang dibutuhkan untuk suatu produk layanan. Dengan menghitung unit cost berdasarkan clinical pathway adalah alat untuk mencapai pelayanan yang berkualitas dan efisien. Di Rumah Sakit Ari Canti kasus DHF merupakan kasus non bedah tertinggi dan merupakan 10 kasus terbanyak pada tahun 2016. Permasalahan yang terjadi sebelumnya adalah belum adanya unit cost berdasarkan data riil rumah sakit yang menyebabkan kendala dalam kebijakan yang membutuhkan perhitungan biaya dalam keputusan tersebut, antara lain penentuan tarif, negosiasi dengan pihak ketiga dan lain sebagainya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui cost of treatment DHF murni kelas III Di Rumah Sakit Ari Canti, serta lebih jauh mengetahui gambaran biaya di unit produksi maupun di unit penunjang. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Metode analisis biaya adalah dengan metode Activity based costing untuk unit produksi dan simple distribution untuk unit penunjang. Data yang digunakan adalah data sekunder dari bagian unit produksi terkait dan unit ix Universitas Indonesia penunjang ruah sakit tahun 2017. Dari hasil penelitian didapatkan COT adalah Rp. 1,654,884.68. UC actual RP. 1,358,859.68 dan UC simple distribution Rp. 296.025. COT adalah Rp. 1.654.884,68. Biaya Sumber daya di IGD yaitu perawat dan jasa dokter menghabiskan porsi biaya 73,77 % dari keseluruhan sumber daya yang dibutuhkan di IGD, di laboratorium porsi biaya SDM sekitar 9 % dan di rawat inap sebesar 40,9 % (untuk biasa jasa medis dokter dan perawat). Khususnya di IGD menggambarkan kondisi yang belum efisien antara jumlah pegawai yang harus dibiayai dengan beban kerja yang ditanggung atau output yang dihasilkan sehingga biaya yang dibebankan kepada pasien menjadi tinggi. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan untuk rumah sakit dalam penentuan kebijakan dan pengambilan keputusan mengenai tarif dan negosiasi dengan pihak external lainnya. Kata Kunci : Cost Of treatment, DHF, biaya satuan Cost of Treatment is a cost calculation of the direct and indirect costs required to perform the care of performing treatment and / or health-care measures per patient disease service in accordance with the clinical pathway of the disease. Hospitals as health service providers must be provide a righteous and quality service for the community. Calculating unit cost of health services is very necessary to know the real cost value needed for a service product. By calculating unit cost based on the clinical pathway is a tool to achieve quality and efficient service. In Ari Canti Hospital, DHF case is the highest non-surgical case and is the top 10 cases in 2016. The problem that happened while the absence of unit cost based on real hospital data causing obstacles in the policy that require cost calculation in the decision, among others rate determination, negotiation with third parties and others. The purpose of this research is to know the cost of treatment of DHF class III At Ari Canti Hospital, and further to know the description of cost in production unit and in supporting unit. The type of this research is quantitative research with cross sectional approach. Cost analysis method is by Activity based costing method for production unit and simple distribution methode for supporting unit. The data used are secondary data from parts of related production units and supporting units in 2017. From the research results obtained COT is Rp. 1,654,884.68. Unit Cost actual Rp. 1,358,859.68. Unit Cost by simple distribution methode Rp. 296.025. xi Universitas Indonesia COT is Rp. 1.662.60306. The cost of resources in the ER is the nurses and physician services spent the cost of 73.77% of the total resources needed in the ER, in the laboratory portion of the cost of human resources about 9% and in hospitalization of 40.9% (for regular medical services physicians and nurse). Especially in the ER describes an inefficient condition between the number of employees to be financed with the workload borne or the resulting output so that the costs charged to the patient become high. It is expected that the results of this study can be considered for the hospital in determining policy and decision making on tariff and negotiation with other external partie Keywords: Cost Of treatment, DHF, unit cost.
Read More
B-1999
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agus Suwandono ... [et al.]
JEI Vol.8, Ed.2
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2006
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nuke Maya Safira, Prijono Satyabakti
JBE Vol.1, No.1
Surabaya : FKM Unair, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Musyarifatun Farahiyah, Nurjazuli, Onny Setiani
BPK Vol.42, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Supriyono Pangribowo; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Besral, Popy Yuniar, Boga Hardhana, Endang Burni
Abstrak:

Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Kepmenkes RI No. 581/Menkes/SK/VII/1992, menyebutkan bahwa penyakit ini dapat menimbulkan kematian, dan termasuk salah satu penyakit yang dapat menimbulkan wabah. Kota Bogor merupakan salah satu wilayah endemis DBD di Provinsi Jawa Barat. Kasus DBD di Kota Bogor menunjukkan peningkatan dalam 3 tahun terakhir, pada tahun 2008 dilaporkan terdapat 1.193 kasus, meningkat menjadi 1.513 kasus pada tahun 2009, dan kembali naik menjadi 1.686 pada tahun 2010. Program pencegahan, pemberantasan, dan surveilans DBD membutuhkan dukungan sistem informasi yang baik sebagai landasan pengambilan keputusan. Sistem informasi yang berjalan saat ini belum memanfaatkan manajemen basis data yang terstruktur sehingga sering ditemui kendala dalam hal pengelolaan data. Selain itu juga belum terdapat aplikasi khusus pemetaan yang dapat menghasilkan informasi secara otomasi dalam memberikan analisis kewilayahan tentang potensi yang dimiliki tiap wilayah terhadap peningkatan kasus maupun KLB. Pengembangan sistem informasi DBD berbasis SIG bertujuan untuk mengatasi permasalahan pengelolaan data dan analisis kewilayahan. Sistem informasi tersebut dikembangkan oleh peneliti berdasarkan metode System Development Life Cycle (SDLC), dengan mengintegrasikan aplikasi basis data Postgresql dan aplikasi pemetaan Open Geo Suite 2.2. Sistem ini mengolah data program DBD menjadi indikator IR DBD, CFR DBD, kepadatan penduduk, dan ABJ. Aplikasi mengolah indikator tersebut melalui proses perhitungan skor sehingga dihasilkan output berupa laporan, peta, dan grafik. Dalam rangka pengembangan sistem informasi lebih lanjut, diperlukan penambahan variabel lingkungan dan indikator untuk monitoring dan evaluasi program pencegahan dan pemberantasan DBD. Kata kunci : DBD, pemetaan, basis data


 Dengue Haemorrhagic Fever (DHF) is a disease caused by Dengue virus transmitted through Aedes aegypti bite. The Minister’s of Health Decree (Kepmenkes RI Nr. 581/Menkes/SK/VII/1992) stated that this disease can cause death, and lead an outbreak. Bogor is one of DHF endemic area in West Java. DHF cases in Bogor have shown an escalation in the last three years. In 2008 it was reported 1,193 of cases, in 2009 the cases has risen to 1,513 and the trend were continued in 2010 with 1,686 of cases. DHF control significantly requires information system to generate an effective policy. Current information system has not been supported with database management. Hence, data and information management of DHF frequently meets bottleneck. Furthermore, the absence of mapping application lead to bottleneck on spatial analysis of outbreak and cases increase. The system information is developed to solve the bottlenecks on data information and spatial analysis using System Development Life Cycle (SDLC) methods. It combines Postgresql and Open Geo Suite 2.2. The system process several indicators i.e IR DBD, CFR DBD, population density and ABJ. The application manages those indicators through the process of scoring which result in report, map, and chart. Sustainability of this proposed system requires environment variables and monitoring and evaluation indicators of DHF control. Key words : DHF, mapping, database

Read More
T-3402
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Rohmah; Pembimbing: Masyitoh; Penguji: Purnawan Junadi, Dewi Lestarini
Abstrak: Penelitian ini membahas tentang evaluasi implementasi clinical pathway padapenyakit Dengue Hemorrhagic Fever anak di RSUP Fatmawati tahun 2016. Tujuandari penelitian ini adalah untuk mendapatkan evaluasi input, proses, dan outcomeimplementasi clinical pathway pada kasus Dengue Hemorrhagic Fever anak sertamengetahui hambatannya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitat ifdengan menggunakan operational research dengan metode observasi, wawancaramendalam dan terstruktur. Hasil penelitian didapatkan pengisian clinical pathwaypada pasien DHF anak bulan Januari-Juni 2016 sebesar 55,15%. Format clinicalpathway DHF anak sudah ringkas dan jelas namun belum lengkap dengan kriteriahasil. Belum optimalnya sosialisasi SPO, edukasi clinical pathway, serta imbalandan sanksi. Formulir clinical pathway selalu tersedia di ruang rawat inap. Terdapatbeberapa masalah dalam proses implementasi clinical pathway yaitu tidak adanyapengisian clinical pathway di IGD atau ruang lain, belum optimalnya kolaborasiantar tenaga kesehatan, belum adanya monitoring dan evaluasi untuk meningkatka nkepatuhan dan kelengkapan pengisian clinical pathway. Evaluasi outcome dariimplementasi clinical pathway DHF anak yaitu terdapat variasi pada lama harirawat 12%, pemeriksaan penunjang DTL, Urine, Feses 99 %, Anti Degue, IgG/IgM6%, pemeriksaan CXR RLD 55%, gizi 35%, pengobatan parasetamol 40% danIVFD 2%.Kata kunci: Clinical pathway, Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), Evaluasi.
Read More
S-9295
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive