Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Awalia Hanifah; Pembimbing: Hadi Pratomo; Penguji: Evi Marta, Esih Samiasih
Abstrak: ABSTRAK
 
Angka cakupan K1 dan K4 di wilayah UPT Puskesmas Kecamatan Cimanggis pada tahun 2013 adalah sebesar 99,4% dan 91%. Dukungan suami merupakan salah satu faktor yang berperan penting terhadap kesehatan ibu pada masa kehamilan, termasuk pada kunjungan ANC. Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran faktor predisposisi, pemungkin, dan penguat dukungan suami pada kunjungan ANC istri. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan rencangan Rapid Assessment Procedure (RAP). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga faktor tersebut berperan terhadap dukungan suami pada kunjungan ANC istri, dan tingkat pendapatan suami paling memiliki peran terhadap dukungan suami. Disarankan bagi petugas kesehatan untuk mendorong suami sehingga suami dapat memberikan dukungan secara maksimal kepada istri.
 

 
ABSTRACT
 
, In the Cimanggis Public Health Center working area, Coverage of both ANC1 and ANC4 was 99,4% (2013) and 91% (2014) respectively. The husbands? support is one of the factors that play an important role in mothers? health seeking behavior during pregnancy, including ANC visit. This study aims to assess predisposing, enabling, and reinforcing factors of the husbands? support towards their wives? ANC visit. This study used a qualitative method research using a Rapid Assessment Procedure design. The result of this study shows that those three factors play an important role to the husbands? support towards their wives? ANC visit. In addition, the level of income is estimated to play the most important role towards the husbands? support. It is recommended for the health care personnel to encourage the husbands so that they feel more supported by health care personnel. Thus, they are expected to provide optimum support for their wives.
Read More
S-8843
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lilis Dwi Kristyaningrum; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Evi Martha, Susi Dyah Puspowati, Lianita Prawindarti
Abstrak:
Pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi merupakan langkah penting dalam mendukung tumbuh kembang anak yang optimal dan menekan angka kematian bayi. Namun, keberhasilan praktik ini tidak hanya bergantung pada ibu, tetapi juga dipengaruhi oleh dukungan dari lingkungan terdekat, terutama suami. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran dukungan suami terhadap praktik pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja Puskesmas Gilingan, Kota Surakarta menggunakan pendekatan teori social support for health. Penelitian ini menggunakan desain kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Informan dipilih menggunakan teknik purposif yang terdiri dari lima suami ibu menyusui, lima ibu menyusui, dua keluarga ibu menyusui, enam kader kesehatan, dua tenaga kesehatan di puskesmas dan seorang staf dari Dinas Kesehatan Kota Surakarta. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan Focus Grop Discussion pada bulan Juni 2024 dan dianalisis menggunakan metode tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan suami memainkan peran yang signifikan dalam praktik pemberian ASI eksklusif, yang mencakup dukungan emosional, instrumental, informasional, dan penghargaan. Dukungan emosional berupa motivasi dan empati menjadi pilar utama dalam mendorong ibu untuk tetap konsisten menyusui. Dukungan instrumental seperti membantu tugas rumah tangga juga memberikan ruang bagi ibu untuk fokus pada pemberian ASI dan dapat mempengaruhi produksi ASI. Selain itu, suami yang memiliki pemahaman yang baik tentang pentingnya ASI eksklusif cenderung mampu memberikan informasi yang relevan dan apresiasi terhadap usaha istri. Penelitian ini menyimpulkan bahwa keberhasilan ASI eksklusif tidak hanya memerlukan kesadaran dan komitmen ibu, tetapi juga keterlibatan aktif suami. Oleh karena itu, program promosi kesehatan perlu melibatkan suami secara lebih intensif untuk menciptakan lingkungan yang mendukung keberhasilan ASI eksklusif.

Exclusive breastfeeding during the first six months of a baby's life is a crucial step in supporting optimal child development and reducing infant mortality rates. However, the success of this practice does not solely depend on mothers but is also influenced by support from their immediate environment, especially husbands. This study aims to explore the role of husband support in exclusive breastfeeding practices in the working area of Puskesmas Gilingan, Surakarta City, using the social support for health theory approach. This research employs a qualitative design with a case study approach. Informants were purposively selected and comprised five husbands of breastfeeding mothers, five breastfeeding mothers, two family members of breastfeeding mothers, six health cadres, two healthcare workers at the community health center, and one staff member from the Surakarta City Health Office. Data were collected through in-depth interviews and Focus Group Discussions (FGDs) in June 2024 and analyzed using a thematic method. The findings reveal that husband support plays a significant role in exclusive breastfeeding practices, encompassing emotional, instrumental, informational, and appraisal support. Emotional support, such as motivation and empathy, serves as a cornerstone in encouraging mothers to remain consistent in breastfeeding. Instrumental support, such as assisting with household chores, allows mothers to focus on breastfeeding and can influence milk production. Additionally, husbands with a good understanding of the importance of exclusive breastfeeding tend to provide relevant information and appreciation for their wives' efforts. This study concludes that the success of exclusive breastfeeding requires not only the awareness and commitment of mothers but also the active involvement of husbands. Therefore, health promotion programs should intensify the involvement of husbands to create an environment that supports the success of exclusive breastfeeding.
Read More
T-7189
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ika Khairunnisa; Pembimnbing: Helda; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rita Damayanti, Wisnu Trianggono, Popy Irawati
Abstrak: World Population Data Sheet tahun 2014 menunjukkan bahwa Indonesia merupakanpendudukan terbanyak sebesar 251 juta. Salah satu faktor penyebabnya adalah tingginyaTFR di Indonesia dengan angka menetap sebesar 2.6%, hal ini masih belum mencapaitarget RPJMN tahun 2015-2019 sebesar 2,3%. Salah satu upaya dalam pengendalianpenduduk dan menurunkan angka kelahiran yaitu dengan penggunaan metodekontrsepsi jangka panjang yang dinilai efektif dan efesian bagi wanita usia subur. DiIndonesia cakupan penggunaan MKJP masih rendah sebesar 10,2% sedangkan di NTBsebesar 11,3%, angka tersebut masih di bawah target BKKBN tahun 2016 tentangpencapaian penggunaan MKJP sebesar 21,1%. Kurangnya pemakaian kontrasepsijangka panjang ini dikarenakan berbagai macam faktor diantaranya kurangnyadukungan suami. Tujuan penelitian ini menganalisis hubungan dukungan suami denganpenggunaan MKJP di Nusa Tenggara Barat. Penelitian ini menggunakan jenis penelitiankuantitatif desain cross sectional menggunakan data sekunder endline survey ImprovingContraceptive Method Mix (ICMM) diselenggarakan oleh Jhon Hopskins University(JHU-CCP) bekerjasama dengan Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP), Pusat PenelitianKesehatan Universitas Indonesia, Kementerian Kesehatan RI dan BKKBN di 6Kabupaten Provinsi Nusa Tenggara Barat Tahun 2016 dengan besar sampel 4.822orang. Hasil analisis bivariat pada penelitian ini menyebutkan tidak terdapat hubunganbermakna menurut statistik antara dukungan suami dengan penggunaan MKJPberdasarkan nilai uji statistik (p value = 0,135 POR = 1,14 CI 95% = 0,96-1,35).Diskusi dan pengambilan keputusan yang dilakukan suami terhadap WUS dalampenggunaan alat kontrasepsi, secara keseluruhan belum berkontribusi dalam pemilihanmetode atau jenis alat kontrasepsi yang efektif dan efesien yaitu MKJP sehingga lebihtingginya penggunaan Non-MKJP di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Hasil uji regresilogistik menunjukkan dukungan suami berhubungan dengan penggunaan MKJP setelahdikontrol oleh pendidikan (POR = 1,37), pengetahuan (POR= 7,04) dan adanya interaksiantara dukungan suami dengan keterpaparan informasi media dengan POR = 3,99.Sehingga, WUS dengan adanya dukungan suami dan keterpaparan media memilikipeluang 3,99 kali untuk berdiskusi dengan suami menggunakan MKJP dibandingdengan WUS yang tidak ada dukungan suami dan tidak terpapar media.Kata kunci:Dukungan Suami, Metode Kontrasepsi Jangka Panjang, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
World Population Data Sheet 2014 shows that Indonesia is the most occupied by 251million. One factor is the high TFR in Indonesia with a fixed rate of 2.6%, it still has notreached the target RPJMN 2015-2019 of 2.3%. One of the efforts in controlling thepopulation and reducing the birth rate is the use of long-term contraceptive methods thatare considered effective and efficient for women of childbearing age. In Indonesia thecoverage of MKJP is still low at 10.2% while in NTB it is 11.3%, the figure is stillbelow the target of BKKBN 2016 about the achievement of MKJP of 21.1%. Lack oflong-term use of contraception is due to various factors including lack of husbandsupport. The purpose of this study to analyze the relationship of support of the husbandwith the use of MKJP in West Nusa Tenggara. This research uses cross sectional designquantitative research type using secondary data of endline survey ImprovingContraceptive Method Mix (ICMM) organized by Jhon Hopskins University (JHU-CCP) in cooperation with Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP), Health Research CenterUniversity of Indonesia, Ministry of Health and BKKBN in 6 districts of West NusaTenggara Province in 2016 with a sample size of 4,822 people. The result of bivariateanalysis in this study mentioned that there was no statistically significant relationshipbetween husband support and MKJP use based on statistical test value (p value = 0,135POR = 1,14 CI 95% = 0,96-1,35). Discussion and decision-making by husbands againstWUS in the use of contraceptives, as a whole, has not contributed to the selection ofeffective or efficient method of contraceptive methods, ie MKJP so that the higher useof Non-MKJP in West Nusa Tenggara Province. The result of logistic regression testshowed that husband support was related to the use of MKJP after controlled byeducation (POR = 1.37), knowledge (POR = 7.04) and the interaction between husbandsupport and media information exposure with POR = 3.99. Thus, WUS with the supportof husbands and media exposure has a chance 3.99 times to discuss with the husbandusing MKJP compared with WUS that no husband support and not exposed to themedia.
Read More
T-5111
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bunga Pelangi; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Evi Martha, Fatmah, Mursalim, Sunersi Handayani
Abstrak: Prevalensi gizi buruk dan gizi kurang tertinggi di DKI Jakarta tahun 2017 terjadi di Kota Jakarta Timur yaitu 18,6% dari 14,5%. Wilayah dengan prevalensi gizi kurang tertinggi berada di Kecamatan Cakung, dan wilayah yang berpotensi tinggi mengalami gizi kurang adalah Kecamatan Pulogadung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta di Kecamatan Cakung dan Kecamatan Pulogadung, Kota Jakarta Timur. Metode penelitian adalah kuantitatif dengan desain cross-sectional. Penelitian ini mengambil 132 responden yang dipilih menggunakan metode purposive sampling dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah 70 (skala 100). Perilaku pemberian MPASI berdasarkan frekuensi makan pada usia 6-9 bulan adalah perilaku yang paling banyak sesuai (92,4%) dan perilaku pemberian ASI selama dua tahun adalah perilaku yang paling banyak tidak sesuai (51,5%). Berdasarkan uji multivariat diketahui bahwa determinan perilaku pemenuhan gizi usia baduta adalah pengetahuan, sikap, dan dukungan suami. Temuan penelitian sesuai dengan teori perilaku, yaitu jika tingkat pengetahuan tinggi, sikap positif, maka akan terjadi perilaku. Hal ini ditunjukkan dengan nilai rata-rata pengetahuan adalah 85,83; nilai rata-rata sikap adalah 76,31; dan nilai rata-rata perilaku adalah 70. Secara khusus, perilaku penyerta pemenuhan gizi usia baduta adalah dukungan suami. Pada variabel tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, kepercayaan terhadap tradisi, dukungan tenaga kesehatan dan akses terhadap pangan tidak berhubungan dengan perilaku pemenuhan gizi usia baduta
Read More
T-5653
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Winfried Ichtussend Hartnajaya Chrisna; Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Nurul Dina Rahmawati, Daden Setiawan
Abstrak:
Antenatal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan komprehensif untuk mengoptimalkan outcome kehamilan melalui pemeriksaan oleh tenaga kesehatan saat kunjungan yang dilakukan oleh ibu atau “calon” ibu. Di Indonesia, cakupan kunjungan ANC dengan jumlah kunjungan sebanyak 6 kali (K6) hanya mencapai 17,6%, sehingga belum mencapai target yang diharapkan menurut Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Pada tahun 2023 di Kota Bogor, angka cakupan ANC K6 sudah mencapai target tersebut (98,63%), tetapi tidak demikian halnya dengan cakupan di Kabupaten Bogor (62,25%). Kunjungan ANC yang tidak mencapai standar tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor predisposisi, faktor pendukung, serta faktor kebutuhan kesehatan. Jika ketimpangan ini dibiarkan, hal ini dapat meningkatkan angka kematian ibu hamil akibat minimnya tindakan pencegahan dan penanganan dini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan dan faktor-faktor lainnya dengan kunjungan ANC ibu hamil di wilayah kerja puskesmas terpilih di Kota dan Kabupaten Bogor tahun 2025. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain cross-sectional pada 124 ibu hamil di Puskesmas Semplak dan Sindangbarang (Kota Bogor) serta Puskesmas Cibinong dan Sukaraja (Kabupaten Bogor). Hasil penelitian ini dianalisis dengan menggunakan uji chi-square. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat 90% ibu di kabupaten dan 79,7% ibu di kota yang melakukan kunjungan ANC sesuai rekomendasi. Hasil uji chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan pada variabel pengetahuan dengan kunjungan ANC. Berdasarkan hasil tersebut, disarankan untuk mengoptimalkan cakupan kunjungan ANC melalui peningkatan pengetahuan ibu hamil dan partisipasi aktif dari suami dan orang tua/mertua/saudara untuk memantau kebutuhan/status gizi dan kesehatan ibu hamil.

Antenatal Care (ANC) is a comprehensive health service to optimize pregnancy outcomes through examinations by health workers during visits made by mothers or "prospective" mothers. In Indonesia, the coverage of ANC visits with a total of 6 visits (K6) only reached 17.6%, so it has not reached the target expected according to the National Medium-Term Development Plan (RPJMN). In 2023 in Bogor City, the ANC K6 coverage rate has reached the target (98.63%), but this is not the case with coverage in Bogor Regency (62.25%). ANC visits that do not reach the standard can be influenced by predisposing factors, supporting factors, and health needs factors. If this inequality is allowed to continue, it can increase the maternal mortality rate due to the lack of preventive measures and early treatment. This study aims to determine the relationship between knowledge and other factors with ANC visits of pregnant women in the working areas of selected health centers in Bogor City and Regency in 2025. This study is quantitative with a cross-sectional design on 124 pregnant women at Semplak and Sindangbarang Health Centers (Bogor City) and Cibinong and Sukaraja Health Centers (Bogor Regency). The results of this study were analyzed using the chi-square test. This study found that 90% of mothers in the district and 79.7% of mothers in the city made ANC visits according to recommendations. The results of the chi-square test showed that there was a significant relationship between the knowledge variable and ANC visits. Based on these results, it is recommended to optimize the coverage of ANC visits by increasing the knowledge of pregnant women and active participation from husbands and parents/in-laws/siblings to monitor the nutritional needs/status and health of pregnant women.
Read More
S-11924
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cahaya Mahatma Sembahen; Pembimbing: Fathimah Sulistyowati Sigit, Daden Setiawan
Abstrak:
Pertambahan berat badan selama kehamilan merupakan salah satu indikator penting dalam menilai status gizi ibu dan janin. Namun, masih banyak ibu hamil yang mengalami pertambahan berat badan tidak sesuai rekomendasi, yang dapat meningkatkan risiko gangguan kesehatan pada ibu dan bayi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2018, sebanyak 17,3% ibu hamil mengalami Kekurangan Energi Kronis (KEK). Di Kabupaten Bogor, 22,7% ibu hamil memiliki berat badan kurang, sedangkan di Kota Bogor sebanyak 50% mengalami defisit energi berat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara faktor ibu, asupan zat gizi, serta faktor keluarga dengan pertambahan berat badan ibu selama masa kehamilan di Kabupaten dan Kota Bogor tahun 2025. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain studi cross-sectional yang menggunakan data sekunder dari penelitian Prof. Dr. Ratu Ayu D. S., Apt., M.Sc., berjudul “Pengaruh Suplementasi Red Palm Oil pada Diet Ibu Hamil terhadap Kualitas ASI dan Status Gizi Bayi.” Penelitian ini melibatkan responden ibu hamil dari wilayah kerja puskesmas terpilih Kabupaten dan Kota Bogor. Analisis data dilakukan dengan metode uji chi-square dan independent t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 63,93% responden mengalami pertambahan berat badan yang tidak sesuai rekomendasi, dengan proporsi 42,31% di Kabupaten Bogor dan 57,69% di Kota Bogor. Uji bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara IMT prahamil, asupan energi, karbohidrat, lemak, pengetahuan ibu tentang kehamilan, serta dukungan suami dengan pertambahan berat badan ibu hamil (p-value < 0,05). Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia, persepsi, pendidikan, status pekerjaan, jumlah anggota keluarga, dan pendapatan keluarga (p-value > 0,05) dengan pertambahan berat badan ibu hamil. Oleh karena itu, disarankan untuk meningkatkan edukasi mengenai pentingnya asupan energi dan zat gizi makro, serta pelibatan keluarga khususnya suami dalam mendukung kehamilan, sebagai upaya perbaikan status gizi ibu hamil di Kabupaten dan Kota Bogor.

Weight gain during pregnancy is one of the important indicators in assessing the nutritional status of the mother and baby. However, there are still many pregnant women who experience weight gain that is not as recommended, which can increase the risk of health problems in mothers and babies. Based on data from the Ministry of Health of the Republic of Indonesia in 2018, 17.3% of pregnant women experienced Chronic Energy Deficiency (CHD). In Bogor Regency, 22.7% of pregnant women were underweight, while in Bogor City as many as 50% experienced severe energy deficit. The purpose of this study was to determine the relationship between maternal factors, nutrient intake, and family factors with maternal weight gain during pregnancy in Bogor City and District in 2025. This research is a quantitative study with a cross-sectional study design that uses secondary data from the research of Prof. Dr. Ratu Ayu D. S., Apt., M.Sc., entitled “The Effect of Red Palm Oil Supplementation in Pregnant Women's Diet on Breast Milk Quality and Infant Nutritional Status.” This study involved pregnant women respondents from selected health centers in Bogor City and District. Data were analyzed using chi- square and independent t-test methods. The results showed that 63.93% of respondents experienced weight gain that was not as recommended, with a proportion of 42.31% in Bogor Regency and 57.69% in Bogor City. Bivariate tests showed that there was a significant relationship between pre-pregnancy BMI, energy intake, carbohydrates, fat, protein, maternal knowledge about pregnancy, and husband and family support with gestational weight gain (p-value < 0.05). However, there was no significant relationship between age, perception, education, employment status, number of family members, and family income (p-value > 0.05) with gestational weight gain. Therefore, it is recommended to increase education on the importance of energy and macronutrient intake, as well as family involvement, especially husbands in supporting pregnancy, as an effort to improve the nutritional status of pregnant women in Bogor City and District.
Read More
S-11913
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sri Utami; Pembimbing: Besral; Penguji: Yovsyah, Ernawati
Abstrak: Cakupan ASI eksklusif pada 3 tahun terakhir pada Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo masih rendah bila dibandingkan dengan target Kementerian Kesehatan RI yaitu kurang dari 80%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif di Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2017. Desain penelitian ini cross sectional dengan sampel ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan.

Dari hasil penelitian diperoleh perilaku pemberian ASI eksklusif hanya sebesar 34,6%. Dari 11 variabel yang diteliti terdapat 5 variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan perilaku pemberian ASI Eksklusif yaitu pengetahuan ibu, sikap ibu, IMD (Inisiasi Menyusu Dini), dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan.

Hasil penelitian menyarankan mengenai upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan pertama melahirkan. Upaya peningkatan pengetahuan dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan serta tidak hanya kepada ibu hamil dan menyusui saja, namun terhadap suami, keluarga dan masyarakat, agar masyarakat sadar dan mempunyai sikap positif tentang pentingnya memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6 bulan.

Kata kunci : ASI Eksklusif, pengetahuan ibu, sikap ibu, IMD (Inisisasi Menyusu Dini), dukungan suami dan dukungan petugas kesehatan

The Achievement of exclusive breastfeeding in the last 3 years at Puskesmas Kecamatan ePasar Rebo is lower than the Ministry of Health's target ( less than 80%). The purpose of this study is to determine the factors associated with exclusive breastfeeding behavior in Puskesmas Kecamatan Pasar Rebo East Jakarta, 2017. The design of this study cross sectional with a sample of mothers who have babies aged 6-24 months.

Based on this research, the behavior of exclusive breastfeeding is only 34,6%. From 11 variables studied, there are 5 variables that have significant relationship with exclusive breastfeeding behavior that is mother's knowledge, mother attitude, IMD (Early Breastfeeding Initiation), husband support and health officer support.

The results suggest about efforts to conduct health promotion about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies during the first 6 months of childbirth. Also, this health promotion are conducted thoroughly and continuously and not only to pregnant and lactating mothers, but to husbands, families and communities, so that people are aware and have a positive attitude about the importance of giving exclusive breastfeeding to babies for 6 months.

Keywords : Exclusive breastfeeding, mother's knowledge, mother attitude, IMD (Early Breastfeeding Initiation), husband support and health officer support
Read More
S-9360
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive