Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Adinda Risnanda Putri; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Pujiyanto, Kurnia Sari, Tati Suryati, Amir Su`udi
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mengetahui determinan utilisasi pengobatan keluhan gangguan mental emosional di Indonesia dengan menganalisis data Riskesdas 2013. Data menunjukkan bahwa 6% populasi berusia >= 15tahun menderita gangguan mental emosional. Hanya 12% responden dengan gangguan mental emosional yang melakukan pengobatan, hal ini menunjukkan kurangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa. Kepemilikan jaminan kesehatan dan pengetahuan mengenai keberadaan faskes berhubungan utilisasi. Disarankan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui promosi Aplikasi Sehat Jiwa, termasuk pengetahuan tentang gejala gangguan mental emosional serta informasi ketersediaan fasilitas kesehatan yang bisa diakses. Layanan kesehatan jiwa di Puskesmas perlu diperkuat dengan meningkatkan kemampuan dokter untuk mendiagnosis dan menangani gejala gangguan mental emosional sehingga menurunkan resiko mengalami ganguan jiwa. Kata kunci: utilisasi, pengobatan, ganguan mental emosional
Read More
T-4786
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Siti Khusnul Chotimah; Pembimbing: Helda; Penguji: Wahyono, Tri Yunis Miko, Felly Philipus Senewe
Abstrak:
Gangguan kesehatan mental yang merupakan gejala awal kesehatan jiwa khususnya depresi memberikan kontribusi yang besar bagi beban penyakit. Depresi menjadi beban penyakit nomor tiga di seluruh dunia, menempati urutan kedelapan di negara-negara berkembang, dan menempati urutan pertama pada negara dengan penghasilan menengah keatas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang berhubungan dengan gangguan mental emosional pada lansia Perdesaan di Indonesia. Design study yang digunakan adalah cross-sectional menggunakan data lanjutan dari hasil Riskesdas 2013 dengan sampel lansia berusia ≥60 tahun yang berada di wiayah Perdesaan di Indonesia dan memiliki data variabel lengkap yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu 49246 sampel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa umur lansia ≥75 tahun berisiko 1.7 kali (95%CI=1.614- 1.809), perempuan berisiko 1.4 kali (95%CI=1.364-1.517), status perkawinan yang tidak menikah berisiko 1.7 kali (95%CI=1.370-2.201), pendidikan rendah berisiko 3.1 kali (95%CI=1.965-4.710), tidak bekerja berisiko 2.2 kali (95%CI=2.060-2.218), status sosial ekonomi terbawah berisiko 1.8 kali (95%CI=1.633-2.138), status gizi kurang berisiko 1.6 kali (95%CI=1.500-1.706), memiliki penyakit kronis berisiko 1.9 kali (95%CI=1.783-1.984), mengalami disabilitas berisiko 8 kali (95%CI=7.446-8.727), kurang aktifitas fisik perminggu berisiko 1.6 kali (95%CI=1.468-1.759), dan tidak merokok memproteksi 0.6 kali (95%CI =0.619-0.711) untuk mengalami gangguan mental emosional didaerah Perdesaan. Kesimpulan, bagi lansia sebaiknya mempunyai aktifitas baik dirumah ataupun diluar rumah, menerapkan pola hidup sehat agar menurunkan faktor risiko gangguan mental emosional dan mendekatkan diri kepada Allah SWT agar hati dan jiwa tentram, serta berpikir positive. Kata Kunci : Gangguan Mental Emosional, Faktor Risiko, Lansia, Perdesaan.
Read More
S-9173
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
