Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dwi Septiana; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Stevan Deby Anbiya Muhamad Sunarno, Alfajri Ismail, Widiyo Weni Wigati
Abstrak:
Tesis ini membahas strategi evakuasi kebakaran dengan pendekatan pemodelan tiga dimensi (3D) di tiga rumah sakit milik PT X yang berlokasi di Balikpapan, Tarakan, dan Makassar. Saat ini, proses evakuasi dalam kondisi darurat dapat dianalisis melalui pemanfaatan perangkat lunak simulasi berbasis komputer yang mampu memodelkan dinamika pergerakan individu secara mendekati kondisi nyata. Pendekatan ini menjadi salah satu metode rekayasa yang efisien dalam menilai sejauh mana bangunan mampu mendukung proses evakuasi kebakaran. Agar simulasi ini menghasilkan gambaran yang akurat, diperlukan pula pemahaman yang komprehensif mengenai elemen-elemen pendukung evakuasi, terutama pada fasilitas pelayanan kesehatan yang memiliki penghuni dengan keterbatasan mobilitas dan tingkat kerentanan yang tinggi. Rumah sakit sebagai fasilitas layanan kesehatan memiliki tingkat risiko tinggi apabila terjadi kebakaran, terutama karena kompleksitas bangunan dan keterbatasan mobilitas pasien. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi evakuasi 3D menggunakan perangkat lunak Pathfinder untuk menganalisis pergerakan penghuni dalam situasi darurat. Simulasi dilakukan berdasarkan data teknis bangunan dan karakteristik pengguna, termasuk skenario evakuasi pasien non-ambulatory menggunakan tempat tidur. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa terdapat area kritis seperti ruang ICU dan rawat inap yang memiliki waktu evakuasi (Required Safe Egress Time) melebihi batas waktu aman (Available Safe Egress Time), yang mengindikasikan potensi kegagalan evakuasi jika tidak dilakukan perbaikan strategi. Selain itu, penelitian ini juga menilai tingkat kesesuaian sarana evakuasi terhadap standar dan regulasi teknis. Hasil penilaian menunjukkan bahwa ketiga rumah sakit memiliki tingkat kesesuaian rata-rata sebesar 81,3% dan masuk dalam kategori “Baik”. Namun, masih ditemukan kekurangan pada aspek penting seperti ketiadaan ramp dan fire lift untuk evakuasi pasien dalam kondisi tidak dapat berjalan. Penelitian ini menunjukkan perlunya perencanaan evakuasi yang lebih adaptif melalui strategi kesiapan personel tenaga medis, progressive horizontal evacuation dan peningkatan infrastruktur pendukung.


This thesis discusses fire evacuation strategies using a three-dimensional (3D) modeling approach at three hospitals owned by PT X, located in Balikpapan, Tarakan, and Makassar. Currently, emergency evacuation processes can be analyzed using computer-based simulation software that realistically models individual movement dynamics during emergencies. This approach serves as an effective engineering method to assess the extent to which a building supports evacuation during a fire event. To ensure simulation accuracy, a comprehensive understanding of evacuation support facilities is essential, particularly in healthcare settings where occupants often have limited mobility and higher vulnerability. Hospitals, as healthcare facilities, present a high level of fire risk due to their structural complexity and the mobility limitations of patients. This study utilized 3D evacuation modeling through Pathfinder software to simulate occupant movement in emergency scenarios. The simulation was based on building specifications and occupant characteristics, including scenarios involving the evacuation of non-ambulatory patients using beds. The results indicate that critical areas such as intensive care units (ICUs) and inpatient wards recorded Required Safe Egress Time (RSET) that exceeded the Available Safe Egress Time (ASET), suggesting a potential failure in evacuation without strategic improvements. In addition, the study evaluated the compliance level of evacuation facilities with technical standards and regulations. The findings showed that the three hospitals achieved an average compliance score of 81.3%, categorized as “Good.” However, deficiencies were found in essential aspects such as the absence of ramps and fire lifts for evacuating non-ambulatory patients. This study highlights the need for more adaptive evacuation planning through improved preparedness of medical personnel, the application of progressive horizontal evacuation, and the enhancement of supporting infrastructure.
Read More
T-7415
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhamad Reynaldi Pratama Jozarizal; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Imam Santoso
Abstrak:
Skripsi ini membahas terkait strategi evakuasi dengan pemodelan 3D di Asrama UI. Simulasi evakuasi saat ini dapat dilakukan menggunakan pemodelan komputerisasi. Pemodelan komputer merupakan pendekatan rekayasa yang praktis untuk mengevaluasi kelayakan bangunan dalam melakukan proses evakuasi saat terjadi peristiwa kebakaran. Pemodelan ini juga harus didukung dengan ilmu pengetahuan yang mendasar terkait sarana evakuasi yang menunjang jalannya proses evakuasi. Gedung hunian bertingkat merupakan bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal bagi beberapa orang. Tidak menutup kemungkinan peristiwa kebakaran dapat terjadi di gedung hunian bertingkat yang menjadi tempat tinggal dan beraktivitas sehari-hari. Pada penelitian ini dilakukan modeling simulasi evakuasi secara 3D dengan menggunakan perangkat lunak pathfinders. Pathfinders digunakan untuk mengetahui pergerakan penghuni dalam kondisi darurat saat berada di gedung hunian bertingkat. Dalam penggunaan pathfinders ini dibutuhkan data terkait penghuni dan data terkait bangunan gedung. Hasil pemodelan evakuasi di Gedung Asrama UI ini menghasilkan waktu selama 2 menit 35,78 detik. Selain melakukan simulasi evakuasi, penelitian ini juga meneliti terkait tingkat kesesuaian implementasi sarana evakuasi. Hasil tingkat kesesuaian implementasi sarana evakuasi di Gedung Asrama UI menunjukan angka 56,67% dan dikategorikan ‘Kurang (K)’ karena masih ditemukan kondisi sarana evakuasi yang belum memenuhi standar dan peraturan yang berlaku.

This study discusses evacuation strategies using 3D modeling in Asrama UI. Evacuation simulations can now be conducted through computerized modeling. Computer modeling is a practical engineering approach for assessing the feasibility of buildings in carrying out evacuation processes during fire incidents. This modeling must also be supported by fundamental knowledge regarding evacuation facilities that facilitate the evacuation process. High-rise residential buildings are structures used as living spaces for multiple people. It is possible for fire incidents to occur in high-rise residential buildings, which serve as places for daily living and activities. In this study, a 3D evacuation simulation modeling was conducted using Pathfinder software. Pathfinder is used to analyze the movement of occupants in emergency conditions within high-rise residential buildings. The use of Pathfinder requires data related to building occupants and the building structure itself. The results of the evacuation modeling in the high-rise residential building showed a total evacuation time of 2 minutes and 35.78 seconds. In addition to conducting evacuation simulations, this research also examined the level of compliance in implementing evacuation facilities. The results indicated that the compliance level of evacuation facilities in the high-rise residential building was 56.67%, which is categorized as "Poor (K)" because several evacuation facilities were found to be non- compliant with applicable standards and regulations.
Read More
S-11833
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
A.M. Furqan Isra; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Baiduri Widanarko, Bimo Prasetyo, Halim Safar Hs
Abstrak:
Penelitian ini membahas strategi evakuasi kebakaran menggunakan pemodelan tiga dimensi (3D) di bangunan Jakarta International Stadium (JIS). Simulasi evakuasi kini dapat dilakukan secara komputerisasi sebagai pendekatan rekayasa yang efektif untuk mengevaluasi kelayakan sistem evakuasi dalam menghadapi kondisi darurat kebakaran. Pemodelan komputer tersebut harus didukung oleh pemahaman mendasar mengenai sarana dan prasarana evakuasi, yang berperan penting dalam mendukung kelancaran proses evakuasi.Stadion sebagai bangunan publik multifungsi—yang sering digunakan untuk acara berskala besar seperti pertandingan olahraga dan konser musik—memiliki potensi risiko kebakaran yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan perangkat lunak Pathfinder untuk melakukan simulasi evakuasi 3D guna memetakan pergerakan penghuni saat kondisi darurat di dalam stadion. Simulasi ini membutuhkan data karakteristik bangunan serta profil penghuni sebagai input.Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu evakuasi total pada sektor tribun timur dan barat dengan total 1.640 orang adalah 4 menit 53 detik. Selain itu, dilakukan penilaian terhadap tingkat kesesuaian sarana evakuasi berdasarkan standar yang berlaku. Hasil penilaian menunjukkan bahwa sarana evakuasi di Jakarta International Stadium mencapai tingkat kesesuaian sebesar 100%, yang dikategorikan dalam klasifikasi “Baik (B)”, karena telah memenuhi ketentuan peraturan keselamatan kebakaran bangunan gedung.


This study discusses fire evacuation strategies using three-dimensional (3D) modeling in the Jakarta International Stadium (JIS) building. Evacuation simulations can now be conducted through computerized modeling, which serves as an effective engineering approach to assess the feasibility of evacuation systems during fire emergencies. Such modeling must be supported by a fundamental understanding of evacuation facilities that play a vital role in facilitating safe and effective evacuation processes. As a multifunctional public facility frequently used for mass events such as football matches and music concerts, stadiums inherently carry a high fire risk. Therefore, this study employed the Pathfinder software to perform 3D evacuation simulations and analyze occupant movement during emergency scenarios within the stadium. The simulation required input data related to both the building structure and occupant characteristics. The simulation results showed a total evacuation time of 4 minutes and 53 seconds for the east and west stands, accommodating a total of 1,640 people. In addition, this research also assessed the level of compliance of the stadium’s evacuation facilities with applicable standards. The assessment revealed a 100% compliance rate, which falls into the “Good (B)” category, indicating that the evacuation infrastructure at Jakarta International Stadium meets the relevant safety and regulatory requirements.
Read More
T-7412
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive