Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Aridianti Nisa Karima; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Ahmad Syafiq, Nur Fitranto
S-9192
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Ayu Lestari; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Salimar
Abstrak: Nilai VO2max dianggap sebagai indikator terbaik untuk mengukur kebugaran kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor yaitu jenis kelamin, status gizi, aktivitas fisik, asupan gizi, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan nilai estimasi VO2max pada anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan sampel 46 anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI, dan dilakukan pada bulai Mei tahun 2017. Data yang dikumpulkan adalah nilai estimasi VO2max yang diperoleh dari tes kebugaran 20-m shuttle run; jenis kelamin, durasi tidur, dan jenis instrumen dengan pengisian kuesioner; status gizi dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh; asupan gizi dengan wawancara food recall 2x24; serta aktivitas fisik dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Analisis statistik menggunakan uji t-independen dan Chi Square. Rata-rata nilai estimasi VO2mac anggota pasukan UKM Marching Band Madah Bahana UI tahun 2017 adalah 28,638 ± 4,29 ml/kg/menit. Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh, dan Indeks Massa Tubuh memiliki hubungan bermakna dengan nilai estimasi VO2max. Kata kunci : Estimasi VO2max, 20-m shuttle run, GPAQ, marching band VO2max value is regarded as the best indicator to measure cardiorespiratory fitness. This study was conducted to determine the relationship between factors such as gender, nutritional status, physical activity, nutrient intake, sleep duration, and type of instrument on the estimated value of VO2max among squad members of Marching Band Madah Bahana UI in 2017. The study design was a cross- sectional study with 46 participants of squad members of Marching Band Madah Bahana UI, conducted in May 2017. Data were collected, including the estimated value of VO2max with 20-m shuttle run test; gender, sleep duration, and type of instrument collected from questionnaires; nutritional status determined by measuring weight, height, and percent body fat; physical activity data were collected using GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire); and nutrient intake was collected by 2x24 food recall. Statistical analysis using independent t- test. The average value of the estimated VO2max value of participants was 28,638 ± 4,29 ml/kg/min. Results of the bivariate analysis showed that gender, percent body fat, and Body Mass Index was significantly associated with the estimated VO2max value. Keywords : Estimated VO2max, 20-m shuttle run, GPAQ, marching band
Read More
S-9425
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Eva Lyani Amelia; Pembimbing: Nurhayati Adnan'; Penguji: Putri Bungsu, Prihandriyo Sri Hijranti
Abstrak:
Diabetes merupakan penyakit tidak menular dengan prevalensi yang terus meningkat, termasuk di Indonesia, di mana prevalensinya mencapai 11,7% pada SKI 2023. Prediabetes sebagai kondisi awal sebelum diabetes menjadi perhatian global karena prevalensinya yang lebih tinggi dan potensi berkembang cepat menjadi diabetes tipe 2. Fenomena gaya hidup sedentari yang meluas turut memperburuk risiko ini karena berhubungan erat dengan kurangnya aktivitas fisik, faktor risiko utama diabetes dan penyakit tidak menular lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi prediabetes dan menganalisis hubungan kurang aktivitas fisik dengan kejadian prediabetes setelah dikontrol oleh variabel kovariat seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, penyakit penyerta, pola konsumsi makanan, dan kebiasaan merokok. Desain studi cross sectional dari data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Hasil penelitian menunjukkan Prevalensi Prediabetes pada populasi usia dewasa 18-59 tahun di Indonesia adalah 42,91% dan sebesar 39,77% terjadi pada kelompok kurang aktivitas fisik. Analisis multivariat dengan uji cox’s regression menunjukkan hampir tidak ada perbedaan risiko kejadian prediabetes pada kurang aktivitas fisik dibandingkan aktivitas fisik cukup (PR 0,96; 95% CI : 0,91 – 1,01). Tingginya prevalensi prediabetes pada kelompok usia produktif diharapkan dapat membrikan motivasi untuk meningkatkan frekuensi dan durasi aktivitas fisik minimal 150 menit per minggu serta rutin melakukan deteksi dini prediabetes


Diabetes is a non-communicable disease with a continuously increasing prevalence, including in Indonesia, where the prevalence reached 11.7% according to the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). Prediabetes, as a precursor condition to diabetes, has garnered global attention due to its higher prevalence and the rapid progression potential to type 2 diabetes. The widespread sedentary lifestyle phenomenon further exacerbates this risk, as it is strongly associated with insufficient physical activity, a major risk factor for diabetes and other non-communicable diseases. This study aims to determine the prevalence of prediabetes and analyze the association between insufficient physical activity and prediabetes incidence after controlling for covariates such as age, sex, education, comorbidities, dietary patterns, and smoking habits. This cross-sectional study utilizes secondary data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI). The results indicate a prediabetes prevalence of 42.91% in the adult population aged 18-59 years in Indonesia, with 39.77% occurring in the insufficient physical activity group. Multivariate analysis using Cox regression showed almost no difference in prediabetes risk between the insufficient physical activity and sufficient physical activity groups (PR 0.96; 95% CI: 0.91–1.01). The high prevalence of prediabetes in the productive age group is expected to motivate increased frequency and duration of physical activity to a minimum of 150 minutes per week and regular early detection of prediabetes.
Read More
T-7409
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Suci Trisnasari; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Mury Kuswari
Abstrak: Nilai VO2max dianggap sebagai indikator terbaik untuk mengukur daya tahan kardiorespiratori. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin, status gizi, konsumsi zat gizi, dan aktivitas fisik terhadap nilai estimasi VO2max pada mahasiswa FKM UI peserta latin olahraga di FKM UI tahun 2015. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dengan sampel 100 mahasiswa FKM UI peserta latihan rutin olahraga, dilakukan pada bulan April-Mei tahun 2015. Data yang akan dikumpulkan antara lain nilai estimasi VO2max dengan 20-m shuttle run, jenis kelamin dengan pengisian kuesioner, status gizi dengan mengukur berat badan, tinggi badan, dan persen lemak tubuh, konsumsi zat gizi dengan wawancara kuesioner food recall 3x24, aktivitas fisik dengan pengisian kuesioner aktivitas fisik GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Analisis statistik menggunakan uji t-independen. Rata-rata nilai estimasi VO2max mahasiswa FKM peserta latin olahraga di FKM UI tahun 2015 adalah 34,23 ± 3,31 mL/kg/menit.
 
 
Hasil analisis bivariat menunjukkan variabel jenis kelamin, IMT, persen lemak tubuh, dan asupan protein bermakna secara signifikan dengan nilai estimasi VO2max. Berdasarkan hasil tersebut diharapkan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik agar tercapainya target yang sedang dituju. Faktor dominan terhadap nilai estimasi VO2max pada mahasiswa FKM UI peserta latihan rutin olahraga di FKM UI tahun 2015 adalah IMT, setelah dikontrol oleh variabel jenis kelamin, persen lemak tubuh dan asupan magnesium.
 

 
VO2max value is regarded as the best indicator to measure cardiorespiratory endurance. This study was conducted to determine the relationship between gender, nutritional status, nutrient intake, and physical activity on the estimated value of VO2max among FKM UI`s the training sport student participants in FKM UI 2015. The study design was cross-sectional study with 100 samples of students FKM UI participants the training sport, conducted in April-May 2015. Data were collected include the estimated value of VO2max with 20-m shuttle run test, gender with the questionnaires, nutritional status determined by measuring weight, height, and percent body fat, nutrient intake was collected by questionnaire interview 3x24 food recall, physical activity were taken with the physical activity questionnaire GPAQ (Global Physical Activity Questionnaire). Statistical analysis using independent t-test. The average value of the estimated VO2max FKM UI`s the training sport student participants in FKM UI 2015 was 34.23 ± 3.31 mL/kg/min.
 
 
Results of bivariate analysis showed the variables of gender, BMI, percent body fat, and protein intake was significantly associated with the estimated value of VO2max. Based on these results, it is expected the change for better in order to achieve the target that is being aimed. The dominant factor of the estimated value of VO2max at FKM UI student participants in the exercise routine FKM UI 2015 is BMI, once controlled by the variable gender, percent body fat and the intake of magnesium.
Read More
S-8853
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive