Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Olivia Yolanda; Pembimbing: Sjahrul M. Nasri; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Farida Tusafariah
Abstrak:
Bus merupakan sarana transportasi publik yang masih menjadi pilihanmasyarakat luas untuk menempuh perjalanan jarak dekat maupun jarak jauhkarena biayanya yang relatif lebih murah. Kondisi pengemudi berperanpenting dalam penyediaan pelayanan kebutuhan masyarakat akantransportasi ini. Pengemudi yang mengalami kelelahan dan tidak diatasimaka akan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan. Oleh karena itu,survei ini bertujuan untuk melihat kelelahan dan faktor-faktor yangmempengaruhinya yang mungkin terjadi pada pengemudi Bus Antar KotaAntar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
Read More
Variabel yang diteliti diantaranya faktor internal pengemudi (usia, jenis, IMT, kondisi fisik, masakerja, waktu tidur) dan faktor eksternal pengemudi (durasi mengemudi, waktu kerja dan jadwal kerja). Kelelahan diukur menggunakan kuesioner berdasarkan gejala kelelahan subjektif. Hasil survei menunjukkan sebagian besar pengemudi mengalami kelelahan ringan dan hanya sebagian kecil yang mengalami kelelahan sedang dengan durasi mengemudi dan kurangnya waktu tidur sebagai faktor yang berhubungan terhadap terjadinya kelelahan pengemudi Bus Antar Kota Antar Propinsi (AKAP) Jurusan Jakarta-Solo.
Kata Kunci : kelelahan pengemudi.
S-7658
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Wina Indah Ratnaningsih; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Mila Tejamaya, Ahmad Lutfi
S-8858
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indri Kartiko Sari; Pembimbing: Fatmah; Penguji: Yvonne Magdalena Indrawani, Agus Joko Susanto
S-8453
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Aris Kristanto; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Ridwan Z. Sjaaf, Indri Hapsari, Farida Tusafariah, Jelsi Natalia Marampa
T-3698
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhamad Wijanarko; Pembimbing: Hendra; Penguji: Robiana Modjo, Iqbal Anggriawan
Abstrak:
Kelelahan pada pengemudi merupakan salah satu faktor penyebab utama terjadinyakecelekaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor-faktorrisiko pengemudi yaitu usia, IMT, durasi kerja, masa kerja, waktu istirahat,commuting time, shift kerja, dan kuantitas tidur pengemudi truk tangki BBM.Penelitian ini dilakukan pada bulan selama bulan juni di Depot TBBM PlumpangJakarta. Jumlah sampel dalam penelitian 123 responde. Penelitian bersifatkuantitatif observasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional.Pengukuran kelelahan menggunakan subjective symptoms test yang bersumber dariIndustrial Fatigue Research Committe (IFRC). Hasil penelitian menunjukkanbahwa 60,1% pengemudi mengalami kelelahan ringan dan 39,8% pengemudimengalami kelelahan sedang. Gejala kelelahan yang paling sering dialami olehresponden adalah merasa haus sebanyak 90,1%. Hasil perhitungan statistik chisquare tidak menunjukkan adanya faktor-faktor risiko yang memiliki hubunganbermakna, namun hasil uji t dan uji korelasi menunjukkan secara signifikan bahwadurasi mengemudi dan masa kerja memiliki hubungan positif dengan skorkelelahan.
Kata kunci:Kelelahan, Pengemudi, Petroleum Truck.
Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed todetermine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factorsuch as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time,commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This studywas conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sampleof this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observationalstudies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjectivesymptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC). The resultsshow that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experiencedmedium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statisticallysignificant association between risk factor with driver fatigue, although otherstatistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hoursand working period show positive relation with the fatigue score.
Keywords:Fatigue, Driver, Petroleum Truck.
Read More
Kata kunci:Kelelahan, Pengemudi, Petroleum Truck.
Driver fatigue is one of the main cause of road accident. This study aimed todetermine the correlation between petroleum truck driver fatigue with the risk factorsuch as age, BMI (body mass indeks), driving hours, working period, rest time,commuting time, work shift, and sleep hours of petroleum truck drivers. This studywas conducted in June 2016 at PT. X Depot TBBM Plumpang Jakarta. Total sampleof this study are 123 drivers. This research is based on quantitative observationalstudies using cross-sectional approach. Measurement of fatigue using subjectivesymptoms tes based on Industrial Fatigue Research Committe (IFRC). The resultsshow that 60,1% drivers experienced mild fatigue, while 39,1% drivers experiencedmedium fatigue. The result of chi-square calculation did not show any statisticallysignificant association between risk factor with driver fatigue, although otherstatistic test such as t-test and correlation test significantly show that driving hoursand working period show positive relation with the fatigue score.
Keywords:Fatigue, Driver, Petroleum Truck.
S-9233
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Poppy Dwy Arisandi; Pembimbing: Hendra; Penguji: Chanda Satrya, Eva D Puspitasari
Abstrak:
Kelelahan merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan pada pengemudi. Pengemudibanyak yang konsumsi minuman berenergi guna mengurangi kelelahan. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman berenergi terhadap tingkat kelelahan padapengemudi PT X Jakarta. Penelitian ini menggunakan desain studi analitik dengan pendekatancross sectional. Dari 54 pengemudi terdapat 40 pengemudi yang konsumsi minuman berenergidengan nilai p-value = 0,060 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan kejadian kelelahandengan pengemudi yang tidak konsumsi minuman berenergi dengan pengemudi yang konsumsiminuman minuman berenergi.Kata kunci: Kelelahan, Pengemudi, Minuman Berenergi.
Fatigue is one of the causes of the accident to the driver. Many drivers who consume energydrinks to reduce fatigue. This study aims to determine the effect of the consumption of energydrinks on the driver's fatigue level PT X Jakarta. This study uses an analytical study design withcross sectional approach. Of the 54 drivers there were 40 drivers who consume energy drinkswith a p-value = 0.060 indicates that there is no relationship with the driver's fatigue events thatdo not consume energy drinks with a driver who drinks energy drinks consumption.Keywords: Fatigue, Driver, Energy Drink.
Read More
Fatigue is one of the causes of the accident to the driver. Many drivers who consume energydrinks to reduce fatigue. This study aims to determine the effect of the consumption of energydrinks on the driver's fatigue level PT X Jakarta. This study uses an analytical study design withcross sectional approach. Of the 54 drivers there were 40 drivers who consume energy drinkswith a p-value = 0.060 indicates that there is no relationship with the driver's fatigue events thatdo not consume energy drinks with a driver who drinks energy drinks consumption.Keywords: Fatigue, Driver, Energy Drink.
S-8932
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Arif Budi Waskita; Pembimbing: Hendra; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Doni Hikmat Ramadhan, Agus Triyono, Adenan
Abstrak:
Bandara merupakan salah satu tempat kerja dan titik pertemuan berbagai moda transportasi dimana sektor transportasi merupakan penyumbang terbesar kedua angka kecelakaan kerja. Faktor kelelahan pengemudi merupakan penyebab utama kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan Swedish Occupational Fatigue Index (SOFI) sebagai instrumen ukur tingkat kelelahan subyektif berbasis kuisioner.
Penelitian ini bertujuan melihat dan menganalisa hubungan faktor terkait pekerjaan (sifat pekerjaan, shift kerja, waktu kerja, waktu istirahat, lama kerja), faktor tidak terkait pekerjaan (lama tidur, pola tidur, waktu perjalan, pengguna suplemen, akivitas fisik) dan karateristik individu (umur,status perkawinan, IMT) terhadap tingkat kelelahan pengemudi pemadu moda/bus bandara pada perusahaan pendukung layanan transportasi di bandar udara.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Besar sampel yang digunakan adalah 60 pengemudi yang berada di pool perusahaan dalam lokasi Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 23,3% pengemudi pemadu moda/bus bandara yang mengalami lelah, dengan variabel waktu istirahat sebagai faktor yang paling mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi.
Read More
Penelitian ini bertujuan melihat dan menganalisa hubungan faktor terkait pekerjaan (sifat pekerjaan, shift kerja, waktu kerja, waktu istirahat, lama kerja), faktor tidak terkait pekerjaan (lama tidur, pola tidur, waktu perjalan, pengguna suplemen, akivitas fisik) dan karateristik individu (umur,status perkawinan, IMT) terhadap tingkat kelelahan pengemudi pemadu moda/bus bandara pada perusahaan pendukung layanan transportasi di bandar udara.
Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Besar sampel yang digunakan adalah 60 pengemudi yang berada di pool perusahaan dalam lokasi Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 23,3% pengemudi pemadu moda/bus bandara yang mengalami lelah, dengan variabel waktu istirahat sebagai faktor yang paling mempengaruhi tingkat kelelahan pengemudi.
T-5711
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Candra Tri Prasetyo; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Chandra Satrya, Ike Pujiriani
Abstrak:
Kelelahan pada pengemudi bus antarprovinsi jurusan Blitar-Jakarta berisiko tinggi dalam kecelakaan lalu lintas yang dapat menyebabkan kerugian terutama pada penumpang, pengemudi dan perusahaan otobus. Hasil prasurvey di PT CTP menunjukkan bahwa 3 dari 7 pengemudi mengeluh kelelahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kelelahan dan faktor risiko yang memengaruhi kelelahan pada pengemudi bus antarprovinsi jurusan Blitar-Jakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, bersifat deskriptif dengan pendekatan semikuantitatif observasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 31 responden. Variabel yang diteliti di antaranya faktor risiko terkait kerja (shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat) dan faktor risiko tidak terkait kerja (usia, indeks masa tubuh, waktu tidur, masa kerja, pekerjaan sampingan, dan kondisi kesehatan). Data dianalisis dengan metode Fisher exact, Fatigue Severity Scale digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kelelahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan hampir semua pengemudi mengalami kelelahan. Meskipun secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan faktor risiko baik yang terkait maupun tidak terkait dengan pekerjaan. Namun, faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan memiliki kontribusi dalam menaikkan risiko kelelahan pada pengemudi bus.
Read More
Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional, bersifat deskriptif dengan pendekatan semikuantitatif observasional. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling yang berjumlah 31 responden. Variabel yang diteliti di antaranya faktor risiko terkait kerja (shift kerja, durasi mengemudi, dan waktu istirahat) dan faktor risiko tidak terkait kerja (usia, indeks masa tubuh, waktu tidur, masa kerja, pekerjaan sampingan, dan kondisi kesehatan). Data dianalisis dengan metode Fisher exact, Fatigue Severity Scale digunakan sebagai instrumen untuk mengukur kelelahan.
Hasil penelitian ini menunjukkan hampir semua pengemudi mengalami kelelahan. Meskipun secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat kelelahan dengan faktor risiko baik yang terkait maupun tidak terkait dengan pekerjaan. Namun, faktor risiko terkait pekerjaan dan faktor risiko tidak terkait pekerjaan memiliki kontribusi dalam menaikkan risiko kelelahan pada pengemudi bus.
S-10087
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Mufida Fati`ah; Pembimbing: Baiduri Widanarko; Penguji: Dadan Erwandi, Muhammad Yuliansya Idul Adha
Abstrak:
Dalam industri transportasi, permasalahan kelelahan menjadi salah satu isu penting yang erat kaitannya dengan kesehatan dan kualitas hidup pengemudi, serta potensi kecelakaan. Pekerjaan mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi karena memerlukan koordinasi yang cepat dan tepat antara indera, sehingga mengemudi merupakan suatu pekerjaan yang sangat berisiko tinggi mengalami kelelahan. Terdapat banyak faktor risiko kelelahan pada pengemudi, baik itu dari faktor pekerjaan maupun faktor non pekerjaan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko pekerjaan dan non pekerjaan dengan kelelahan pada pengemudi. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang diadopsi dari kuesioner Fatigue Assessment Scale (FAS) dan Occupational Fatigue Exhaustion Recovery (OFER) untuk mengukur kelelahan pengemudi secara subjektif dan menggunakan aplikasi Sleep-2-Peak untuk mengukur kelelahan pengemudi secara objektif. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara masa kerja, waktu isitrahat, jenis pekerjaan, monotoni, usaha kerja, penghargaan kerja, stress kerja, usia, dan kualitas tidur dengan kelelahan. Oleh karena itu perlu diadakan pengembangan program pencegahan dan pengendalian kelelahan (fatigue management) di tempat kerja, melihat hubungan faktor pekerjaan lebih dominan terhadap kelelahan dibandingkan faktor non pekerjaan.
Read More
S-10049
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Megapuspadewi Rolasma; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Baiduri Widanarko, Kusmanto
S-9013
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
