Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Evalindo Hutabarat; Pembimbing: Vetty Yulianty Permanasari; Penguji: Jaslis Ilyas, Prastuti Soewondo, Savitri Handayana, Murniasi Hutapea
Abstrak:
Penyakit jantung dan pembuluh darah masih merupakan salah satu penyebab utama di Indonesia dan berdampak besar terhadap biaya layanan kesehatan. Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Kesehatan mengembangkan jejaring rumah sakit pengampuan, sebuah sistem kolaboratif yang bertujuan memperluas akses dan meningkatkan mutu layanan kardiovaskular. Dalam jejaring ini, RSUD Kepulauan Seribu ditetapkan sebagai rumah sakit jejaring pengampuan layanan kardiovaskular pada tingkat madya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui RSUD Kepulauan Seribu dalam menjalankan peran tersebut, dengan menelaah berbagai aspek geografis, sosio-demografis, ekonomi, tata kelola dan manajemen, pembiayaan, infrastruktur, sistem informasi dan teknologi, sumber daya manusia, serta rantai pasok. Melalui pendekatan kualitatif dan studi kasus, data diperoleh dari wawancara mendalam serta analisis dokumen. Hasilnya menunjukkan bahwa RSUD Kepulauan Seribu saat ini belum siap menjalankan fungsi jejaring pengampuan layanan kardiovaskular pada tingkat madya secara optimal. Berbagai tantangan masih menghambat, mulai dari ketiadaan dokter spesialis jantung, infrastruktur yang belum sesuai standar nasional, hingga ketergantungan pembiayaan pada APBD. Meskipun demikian, terdapat peluang pengembangan layanan melalui kolaborasi dengan rumah sakit pengampu dan penguatan sistem informasi kesehatan. Penelitian ini merekomendasikan sejumlah langkah strategis, seperti memperkuat tata kelola, membangun infrastruktur yang memadai, mengembangkan tenaga medis, dan memperluas kolaborasi lintas sektor sebagai bagian dari transformasi sistem rujukan layanan kesehatan nasional.

Cardiovascular disease remains one of the leading causes of death in Indonesia and significantly contributes to the national healthcare expenditure. In response to this challenge, the Ministry of Health has developed a hospital mentoring network—a collaborative system aimed at expanding access to and improving the quality of cardiovascular services. Within this network, the Kepulauan Seribu Regional General Hospital (RSUD Kepulauan Seribu) has been designated as a secondary-level mentoring hospital for cardiovascular services. This study aims to assess the hospital’s readiness in fulfilling its role by examining various factors, including geographical conditions, socio-demographic and economic contexts, governance and management, financing, infrastructure, information systems and technology, human resources, and supply chain. Using a qualitative case study approach, data were collected through in-depth interviews and document analysis. The findings indicate that RSUD Kepulauan Seribu is currently not fully prepared to carry out its role as a secondary-level cardiovascular mentoring hospital. Several challenges remain, such as the absence of a cardiologist, infrastructure that does not yet meet national standards, and financial dependence on local government funding (APBD). Nevertheless, there are opportunities for service development through collaboration with mentoring hospitals and strengthening the health information system. This study recommends several strategic actions, including strengthening governance, developing adequate infrastructure, expanding the medical workforce, and enhancing cross-sectoral collaboration as part of the transformation of the national referral healthcare system.
Read More
T-7299
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive