Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nur Fadillah Adany; Pembimbing: Caroline Endah Wuryaningsih; Penguji: Tiara Amelia, Katrin Widarni
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran perilaku gay dan dampak kesehatan pada laki-laki usia 20-29 tahun di Kota Tangerang tahun 2021. Pengambilan data dilakukan dari Juni- Juli 2021 dengan melakukan wawancara mendalam kepada 8 informan gay dan 3 orang informan petugas. Hasil penelitian menunjukkan perilaku gay disebabkan oleh multifaktoral dari lingkungan pergaulan, pola asuh, kekerasan seksual dan fisik. Lingkungan pergaulan yang mendukung adalah pergaulan yang dominan berteman dengan laki-laki atau dominan perempuan.
Read More
S-10639
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Yusuf; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Mieke Savitri, Rima Damayanti, Ihwan
Abstrak: PPIA merupakan bagian dari rangkaian upaya pengendalian HIV dan AIDS. Tujuan utamanya adalah agar bayi yang dilahirkan dari ibu dengan HIV terbebaskan dari HIV, serta ibu dan bayi tetap hidup dan sehat. Saat ini dengan adanya Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) bidang kesehatan bagi Kabupaten/Kota secara eksplisit menyebutkan bahwa setiap orang berisiko terinfeksi HIV (ibu hamil, pasien TB, pasien IMS, waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan lembaga pemasyarakatan) mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar dengan target capaian 100%. Target ini cukup berat bila melihat data capaian PPIA selama ini yang masih sangat rendah. Data rutin Dinas Kesehatan Kota Tangerang tahun 2017, cakupan kunjungan pertama kali ibu hamil ke tenaga kesehatan Kota Tangerang sudah mencapai 100% akan tetapi jumlah ibu hamil yang dites HIV baru berjumlah 4.230orang atau hanya 10% (SIHA, 2017). Untuk itu peneliti melakukan analisis pelaksanaan kebijakan pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak (PPIA) untuk mendapatkan informasi mendalam bagaimana pelaksanaan kebijakan PPIA di Kota Tangerang tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara mendalam dan FGD. Triangulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan data yang diperoleh dari satu informan dengan informan yang lain. Telaah terhadap dokumen yang dihasilkan, serta studi literatur dilakukan sebagai pembanding terhadap informasi yang telah di dapatkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan kebijakan PPIA di Kota Tangerang tahun 2017 masih belum sesuai dengan kebijakan dalam Pedoman Manajemen Program PPIA dan Pedoman Pelaksanaan PPIA, sehingga output belum menggambarkan implementasi PPIA secara menyeluruh. Faktor komunikasi merupakan faktor yang berpengaruh terhadap implementasi, khususnya komunikasi dengan klinik, rumah sakit swasta dan bidan praktik mandiri. Faktor sumberdaya khususnya fasilitas, perlu dipertimbangan untuk distribusi reagensia dan RDT tidak hanya di puskesmas tetapi juga kepada fasilitas pelayanan kesehatan milik swasta. Faktor disposisi khususnya komitmen agar RS Kota Tangerang mampu menjadi RS rujukan PPIA. Faktor struktur birokrasi perlunya dibentuk tim lintas program/lintas sektor dalam pelayanan PPIA yang bergabung dalam topik HIV, serta penguatan pencatatan dan pelaporan bidan praktik mandiri terkait indikator ibu hamil yang dites HIV dan ibu hamil positif HIV. Kondisi sosial ekonomi mendukung pelayanan PPIA dengan adanya program jaminan kesehatan gratis melalui Universal Health Coverage (UHC) bagi semua warga Kota Tangerang. Akan tetapi masih ada stigma dan diskriminasi yang dapat menghambat ibu hamil untuk dites HIV
Kata kunci: AIDS; HIV; Implementasi Kebijakan; Kota Tangerang;

PPIA PMTCT is part of a series of HIV and AIDS control efforts. The ultimate goal is that infants born to mothers with HIV are released from HIV, and mothers and infants remain alive and well. Currently with the Regulation of the Minister of Health No. 43 of 2016 on Minimum Service Standards (MSP) of the health sector for the District / City explicitly states that everyone is at risk of HIV infection (pregnant women, TB patients, STI patients, transgender, drug users, and prisoners) get standard HIV testing with 100% achievement targets. This target is quite heavy when looking at data PMTCT achievement during this time is still very low. Regular data of Tangerang City Health Office in 2017, coverage of first antenatal visit to health worker of Tangerang City has reached 100% but the number of pregnant women tested by HIV is only 4,230 people or only 10% (SIHA, 2017). Therefore, the researcher conducted analysis of policy implementation of Prevention of Mother to Child of HIV Transmission (PMTCT) to get in-depth information how the implementation of PMTCT policy in Tangerang City 2017. This research is a qualitative research with data collection technique in depth interview and focus group discussion. Triangulation of sources is done by comparing data obtained from one informant with another informant. The study of the documents produced, as well as the literature study done as a comparison to the information that has been obtained. The results showed that the implementation of PMTCT policy in Tangerang City in 2017 still not in accordance with the policy in PMTCT Program Management Guidelines and Implementation Guidelines of PMTCT, so that the output has not depicted the implementation of PMTCT as a whole. Communication factors are factors that affect implementation, especially communication with clinics, private hospitals and independent midwives. Resource factors, especially facilities, need to be considered for the distribution of reagents and RDT not only in puskesmas but also to private health care facilities. Disposition factors, especially the commitment to Tangerang City Hospital is able to become a reference hospital PPIA. Bureaucratic structural factors need to be established cross-program / cross-sectoral teams in PPIA services joining HIV topics, as well as strengthening the recording and reporting of independent midwives on indicators of pregnant women tested for HIV and HIV-positive pregnant women. Socio-economic conditions support PMTCT services with a free health insurance program through Universal Health Coverage (UHC) for all citizens of Tangerang City. However, there are still stigma and discrimination that can prevent pregnant women from testing HIV.
Key words: AIDS; HIV; PMTCT; policy implementation; Tangerang City
Read More
T-5310
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Septiana Maharanti; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Kurnia Sari, Televisianingsih, Purwati
T-5306
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agasha Zahra Mulyana; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dien Anshari, Jamaludin
Abstrak: Data riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan bahwa pengguna rokok elektronik usia 10–18 tahun di Indonesia meningkat dari 1,2% di tahun 2016 menjadi 10,9% di tahun 2018. Penyebab utama hal ini adalah praktik promosi industri rokok elektronik yang menargetkan anak muda, salah satunya dilakukan oleh vape store. Penelitian ini bertujuan untuk menggali informasi mendalam mengenai gambaran pengetahuan, sikap, dan praktik promosi rokok elektronik pada karyawan vape store di Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan informan meliputi karyawan vape store, pemilik vape store, perwakilan Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (Ditjen PDN) Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, perwakilan Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia (APVI), perwakilan Centers for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan pelanggan vape store. Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan informan terkait konsep dan kebijakan rokok elektronik yang cukup baik, namun pengetahuan mengenai kandungan dan dampak kesehatan dari rokok elektronik yang rendah. Sebagian besar informan tidak setuju bahwa rokok elektronik sama bahayanya dengan rokok konvensional, namun setuju adanya manfaat dari rokok elektronik. Praktik promosi yang dilakukan oleh informan meliputi berbagai cara, namun mayoritas masih menargetkan dan menjual kepada pelanggan di bawah umur. Oleh karena itu, perlu dikaji ulang kebijakan terkait rokok elektronik dan dikembangkan kebijakan baru yang dapat melindungi anak-anak dan kelompok rentan dari bahaya rokok elektronik.
The 2018 Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) data shows that the use of electronic cigarettes among 10–18 year olds in Indonesia increased from 1.2% in 2016 to 10.9% in 2018. The main cause of this increase is the promotional practices of the electronic cigarette industry targeting young people, one of which is carried out by vape stores. This study aims to delve into the knowledge, attitudes, and promotional practices of electronic cigarettes among vape store employees in South Tangerang City. This qualitative research includes informants such as vape store employees, vape store owners, representatives from the Directorate General of Domestic Trade (Ditjen PDN) of the Ministry of Trade of the Republic of Indonesia, representatives from the Indonesian Personal Vaporizer Association (APVI), representatives from the Centers for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), and vape store customers. The results of the study show that informants have fairly good knowledge of the concept and policies of electronic cigarettes, but low knowledge regarding the contents and health impacts of electronic cigarettes. Most informants do not agree that electronic cigarettes are as harmful as traditional cigarettes, but do agree that there are benefits to using them. Promotional practices carried out by informants include various methods, but the majority still target and sell to underage customers. Therefore, it is necessary to review the policies related to electronic cigarettes and develop new policies that can protect children and vulnerable groups from the dangers of electronic cigarettes.
Read More
S-11753
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bayu Agung Nugroho; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Tejamaya, Aswan Hery Putra
Abstrak: Mutu atau kualitas rumah sakit dipengaruhi oleh dua hal, yaitu : pelayanan olehpetugas kesehatan dan sarana prasarana bangunan rumah sakit itu sendiri. Banyakpenduduk Indonesia (baik yang tinggal di perkotaan atau perbatasan) pergi ke luarnegeri hanya untuk berobat. Hal itu bukan disebabkan oleh rendahnya mutulayanan petugas kesehatan, namun lebih disebabkan oleh minimnya sarana danprasarana rumah sakit sehingga kepercayaan penduduk Indonesia untuk berobat didalam negeri menjadi berkurang. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasipenerapan kesehatan dan keselamatan kerja di RSUD Kota Tangerang sesuaidengan standar yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1087/ MENKES/ SK/ VIII/ 2010.Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilaksanakan pada periode bulan Juni 2014. Sarana prasarana RSUD Kota Tangerang telah memenuhipersyaratan minimal yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No. 1087/ MENKES/ SK/ VIII/ 2010 meskipun ada beberapahal yang perlu diperbaiki.Kata kunci : evaluasi gedung rumah sakit, sarana prasarana rumah sakit, RumahSakit Umum Kota Tangerang
The quality of a hospital depends on two things, they are : services provides byhealth officer also facilities and supporting infrastructure of the building itself.Many Indonesian people (which is live in urban or border area) goes abroad onlyfor medical treatment reason. That is not because of the poor quality of servicesprovides by health officer but mostly because our hospital facilities andsupporting infrastructure is very poor, therefore the trust of our people forchoosing medical treatment within the country is decreasing. The objection of thisresearch is to evaluate the application of occupational health and safety in GeneralHospital of Tangerang City according to the standard stipulated in Minister ofHealth's Desicion No. 1087/ MENKES/ SK/ VIII/ 2010. Method of data analysisis descriptive qualitative. This research is perform during June 2014. Its facilitiesand supporting infrastructure have fulfilled the minimum requirements of Ministerof Health's Desicion No. 1087/ MENKES/ SK/ VIII/ 2010 while several parts ofthem need improvement.Keywords: hospital building evaluation, hospital facilities and infrastrusture,General Hospital of Tangerang City.
Read More
S-8470
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sisca Rusmawati; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Martya Rahmaniati M., Sabarinah, Mularsih Restianingrum, Nunung Nurhayati
Abstrak: Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu alat ukur untuk menilai keberhasilan pencapaian pembangunan kesehatan, berdasarkan data Angka Kematian Ibu Kota Tangerang tahun 2021 melebihi target RENSTRA yaitu 15,4/100.000 KH, sedangkan target RENSTRA 12,9/100.000 KH dan jumlah kematian ibu dari tahun 2017-2021 cenderung stagnan, berdasarkan hasil analisa AMP penyebab kematian maternal di Kota Tangerang tahun 2016-2021, 89,8% kematian maternal dapat dicegah, dengan faktor penyebab terbanyak yang dapat dicegah 68,5% dari faktor penyedia layanan, kemampuan dalam melakukan tindak lanjut atas rekomendasi AMP-SR Kota Tangerang dikategorikan “menengah” karena tindak lanjut atas rekomendasi sebanyak 59,4% sehingga perlu dilakukan evaluasi pelaksanaan AMP-SR di Kota Tangerang untuk peningkatan kualitas pelayanan dan penurunan Angka Kematian Ibu. AMPSR merupakan proses yang perlu dan penting dilakukan dalam upaya menurunkan kematian maternal, baik di tingkat fasilitas maupun di tingkat kabupaten/kota. Dengan demikian perlu dipastikan proses AMP dilaksanakan dengan benar dan berkualitas sesuai Pedoman AMPSR. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) di Kota Tangerang, jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, menggunakan desain penelitian studi kasus untuk memberikan informasi detail terkait variabel input, proses dan produk dalam evaluasi pelaksanaan Audit Maternal Perinatal Surveilans Respons (AMP-SR) di Kota Tangerang Tahun 2022, penelitian dilakukan di Kota Tangerang pada bulan Mei sampai Juni 2023 dengan jumlah informan 16 orang, data diperoleh dengan wawancara mendalam dan Focus Group Discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan AMP-SR di Kota Tangerang sebagian besar belum optimal dan belum sesuai pedoman AMPSR terutama di komponen input yaitu regulasi dan SDM, komponen proses yaitu pencatatan, pelaporan dan pengkajian kasus kematian, serta di komponen produk yaitu respons tindak lanjut. Keberhasilan AMP-SR yang baik dan bermutu akan terwujud jika ada komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan AMP-SR, perlu adanya intervensi berkelanjutan untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan AMP-SR secara bertahap. Pentingnya siklus AMP-SR dilaksanakan secara utuh agar dapat digunakan untuk pembelajaran yang berkelanjutan sehingga tidak terjadi kematian ibu berulang dengan penyebab dan pelaku yang sama.

The Maternal Mortality Rate (MMR) is a measuring tool to assess the success of achieving health development, based on data from the 2021 Tangerang City Mortality Rate exceeding the RENSTRA target of 15.4/100,000 live births, while the RENSTRA target is 12.9/100,000 live births and the number of deaths mothers from 2017-2021 tends to be stagnant, based on the results of the AMP analysis for causes of maternal death in Tangerang City in 2016-2021, 89.8% of maternal deaths can be prevented, with the most preventable factors 68.5% from service provider factors, ability in following up on the AMP-SR recommendations, Tangerang City is categorized as "medium" because the follow-up on recommendations is as much as 59.4%, so it is necessary to evaluate the implementation of AMP-SR in Tangerang City to improve service quality and reduce maternal mortality.AMPSR is a necessary and important process in an effort to reduce maternal mortality, both at the facility level and at the district/city level. It is necessary to ensure that the AMP process is carried out correctly and with quality according to the AMPSR Guidelines. This study aims to analyze the implementation of the Maternal Perinatal Surveillance Response (AMP-SR) Audit in Tangerang City, this type of research is qualitative research, using a case study research design to provide detailed information regarding input, process and product variables in evaluating the implementation of the Maternal Perinatal Surveillance Audit Response (AMP-SR) in Tangerang City in 2022, research was conducted in Tangerang City from May to June 2023 with a total of 16 informants, data obtained by indepth interviews and Focus Group Discussions (FGDs). The results showed that the implementation of AMP-SR in Tangerang City was mostly not optimal and did not comply with the AMPSR guidelines, especially in the input component, namely regulation and human resources, the process component, namely recording, reporting and review of death cases, and in the product component, namely the follow-up response. The success of a quality AMP-SR will be realized if there is a strong commitment from all parties involved in the implementation of the AMP-SR, there is a need for continuous intervention to monitor and evaluate the implementation of the AMP-SR in stages. It is important that the AMP-SR cycle is carried out in its entirety so that it can be used for continuous learning so that there are no repeated maternal deaths with the same causes and perpetrators.
Read More
T-6713
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Darwati; Pembimbing: Budi Hidayat, Pujiyanto, Leadya Herfani, Atmiroseva
Abstrak:
Peningkatan kepesertaan PBI APBD Kota Tangerang rata-rata per tahun sebesar 8,85% berdampak pada peningkatan jumlah anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai iuran JKN setiap tahunnya. Sedangkan kepesertaan mandiri sejak tahun 2017 – 2022 rata-rata mengalami penurunan sebesar 0,7% per tahun. Anggaran yang dikeluarkan Pemda Kota Tangerang untuk membiayai iuran JKN peserta PBI APBD Kota Tangerang jauh lebih besar dibandingkan dengan anggaran untuk program UKM. Tujuan: mengetahui besaran ATP dan WTP iuran JKN serta variabel yang mempengaruhi. Metode: menggunakan desain studi cross sectional melalui pendekatan kuantitatif, sampel sebanyak 400 orang peserta PBI yang dipilih secara random accidental. Pengambilan data dilakukan di 2 rumah sakit pada bulan Juni 2023 menggunakan kuesioner. Hasil: Rata-rata ATP sebesar Rp 54.904. Rata-rata WTP sebesar Rp 49.464. ATP > Rp 35.000 sebesar 61,25%. WTP > Rp 35.000 sebesar 69%, < Rp 35.000 sebesar 10%, dan Rp 0 sebesar 21%. Dari 61,25% yang memiliki ATP > Rp 35.000 didapati 72,24% WTP > Rp 35.000. Analisis multivariat ATP: Variabel signifikan adalah jenis kelamin, jumlah anggota keluarga, pendapatan, pengeluaran pangan, pengeluaran non pangan. Variabel dominan adalah pengeluaran non pangan. Analisis multivariat WTP: Variabel signifikan adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, pendapatan. Variabel dominan adalah pendidikan.

The increase in PBI membership in the Tangerang City APBD by an average of 8.85% per year has an impact on increasing the amount of the budget needed to finance JKN contributions each year. Meanwhile, independent membership from 2017 – 2022 has decreased by an average of 0.7% per year. The budget issued by the Regional Government of Tangerang City to finance JKN contributions for PBI participants in the Tangerang City APBD is much larger than the budget for the UKM program Objective: find out the amount of ATP and WTP JKN contributions and the influencing variables. Methods: this study used a cross-sectional study design through a quantitative approach with a sample of 400 PBI participants who were selected incidentally randomly. Data collection was carried out in 2 hospitals in June 2023 using a questionnaire instrument. Results: The average ATP IDR 54,904. The average WTP is IDR 49,464. ATP > IDR 35,000 are 61.25%. WTP > IDR 35,000 are 69%, < IDR 35,000 are 10%, and IDR 0 are 21%. Of the 61.25% who had ATP > IDR 35,000, 72.24% found WTP > IDR 35,000, 9.80% WTP < IDR 35,000, and 17.96% did not want to pay. Results of ATP multivariate analysis: Variables that were significantly related were gender, number of family members, income, food expenditure and non-food expenditure. The dominant variable is non-food expenditure. Results of multivariate analysis of WTP: Variables that are significantly related are gender, education, occupation and income. The dominant variable is education
Read More
T-6803
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Galuh Inggi; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Nursofianty, Gregorius Virgianto AAP
Abstrak:
Kecurangan (fraud) dalam pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan ancaman serius terhadap efektivitas dan keberlanjutan pembiayaan kesehatan. Untuk menanggulanginya, Kementerian Kesehatan mengeluarkan Permenkes Nomor 16 Tahun 2019 tentang Pencegahan Kecurangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi kebijakan tersebut di Kota Tangerang Selatan. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan kerangka analisis implementasi kebijakan mencakup aspek konten (SDM, pendanaan, wewenang, fasilitas), konteks (sikap dan komitmen), serta proses (komunikasi dan struktur birokrasi). Data diperoleh melalui wawancara mendalam dengan informan dari BPJS Kesehatan, Dinas Kesehatan, Inspektorat, dan Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa SDM di Dinas Kesehatan dan Puskesmas belum memiliki pelatihan khusus dan struktur yang jelas, berbeda dengan BPJS yang telah membentuk tim dan melaksanakan pelatihan. Pendanaan mulai dialokasikan, namun masih terbatas. Pembagian wewenang belum terstruktur dengan baik. Sarana pendukung cukup di BPJS, tetapi belum tersedia secara khusus di tingkat daerah. Sikap dan komitmen terhadap pencegahan kecurangan (fraud) cukup tinggi, namun belum ditopang dokumen formal seperti pakta integritas dan manajemen risiko. Komunikasi dan edukasi belum terstandardisasi, dan koordinasi lintas sektor masih menghadapi kendala. Implementasi kebijakan pencegahan kecurangan (fraud) JKN di Kota Tangerang Selatan belum berjalan secara optimal dan masih memerlukan penguatan aspek sumber daya, kelembagaan, serta koordinasi lintas sektor. Penelitian ini diharapkan menjadi perbaikan implementasi kebijakan pencegahan kecurangan (fraud) dalam Program Jaminan Kesehatan di Kota Tangerang Selatan maupun daerah lain, guna mendukung tata kelola layanan kesehatan yang transparan, akuntabel, dan bebas dari praktik kecurangan.

Fraud in the implementation of the National Health Insurance (JKN) program poses a serious threat to the effectiveness and sustainability of health financing in Indonesia. To address this issue, the Ministry of Health issued Regulation Number 16 of 2019 concerning Fraud Prevention in the JKN Program. This study aims to analyze the implementation of this policy in South Tangerang City. The findings indicate that human resources at the Health Office and Puskesmas have not received specialized training and lack a clear supporting structure, in contrast to BPJS Kesehatan, which has established a dedicated team and conducted internal training. Funding has begun to be allocated but remains limited. The delegation of authority is not yet well-structured. Supportive facilities are sufficient at BPJS, but not yet adequately available at the local level. Although attitudes and commitment to fraud prevention are relatively strong, they are not supported by formal documents such as integrity pacts or risk management policies. Communication and education efforts are not yet standardized, and intersectoral coordination still faces challenges due to unclear roles and technical SOPs. the implementation of the fraud prevention policy in the JKN program in South Tangerang City has not been fully optimal and requires strengthening in resources, institutional structures, and cross-sector coordination. This study is expected to contribute to improving policy implementation both in South Tangerang and in other regions to support transparent, accountable, and fraud-free health services.
Read More
T-7270
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive