Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 26 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nanda Labado; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Bambang Wispriyono, Budi Hartono, Lora Agustina, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: ISPA merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pada anak-anak di dunia khususnya Negara berkembang seperti di Indonesia. Faktor penyebab ISPA adalah kondisi lingkungan rumah serta PHBS yang buruk. Tingginya insiden ISPA di Kabupaten Gorontalo khususnya balita dan belum tercapainya target RPJMN rumah sehat di Provinsi Gorontalo melatarbelakangi dilakukannya penelitian terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku dengan Kejadian ISPA pada anak balita di wilayah kerja Puskesmas Tilango. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor-faktor terkait kondisi lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan kejadian ISPA di kecamatan Tilango. Penelitian ini menggunakan desain studi Cross sectional dengan analisis multivariate Binary Regresi logistic model prediksi. Populasi pada penelitian ini adalah anak balita usia 0-59 bulan yang berkunjung ke Puskesmas Tilango. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara acak berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi yang ditetapkan. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu 92 responden. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa yang paling dominan secara signifikan terhadap Kejadian ISPA pada balita di Kecamatan Tilango yaitu Pendapatan (OR=13,9, 95% CI 3,395-57,668), Pendidikan (OR=11,3, 95%CI 2,498-51.650), Status Imunisasi (OR=9,8, 95%CI 1,019-95.346), Luas Ventilasi (OR= 8,9, 95%CI= 2,204-35,956), Kebiasaan Buka Jendela (OR=0,05, 95%CI 0,007-0,447). kesimpulan pada penelitian ini adalah banyak faktor yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA pada balita yaitu karakteristik balita, karakteristik orangtua, perilaku dan lingkungan rumah
Read More
T-6425
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Iqbal Ardiansyah; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Dewi Susanna, Suyud, Dian Novianti, Sukanda
Abstrak: SPA merupakan salah satu penyakit penyebab kematian pada anak-anak di dunia khususnya negara-negara berkembang seperti di Indonesia. Faktor penyebab ISPA adalah kondisi lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat yang buruk. Tingginya mortalitas ISPA di Kota Depok baik di Puskesmas dan Rumah Sakit khususnya balita melatarbelakangi dilakukannya penelitian terkait kondisi lingkungan rumah dan perilaku dengan kejadian ISPA pada anak balita di Kota Depok.
Read More
T-5796
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Miko Hananto Sukar
JEK Vol.13, No.4
Jakarta : Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Balitbangkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gian Sugianto; Pembimbing: Ratna Juwita; Penguji: Syahrizal Syarif, I Nyoman Kandun, Budi Pramono
Abstrak:

ABSTRAK Wilayah kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupatan Batu Bara merupakan wilayah endemis malaria dan masuk urutan tiga besar. Letak geografis wilayah puskesmas berada di wilayah pantai dari segi lingkungan rumah mempunyai kondisi yang berisiko sebagai jalan masuknya nyamuk anopheles antara lain kondisi dinding yang tidak rapat, tidak terapasangnya kawat kasa pada ventilasi dan tidak adanya plafon. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara lingkungan rumah dengan kejadian malaria di wilayah Kerja Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara tahun 2011. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Kasus dan kontrol adalah subjek yang berkunjung ke puskesmas yang ditentukan berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopis. Kasus adalah penderita berusia lima tahun keatas dengan gejala klinis malaria disertai dengan hasil pemeriksaan sediaan darah menunjukan positif mengandung plasmodium. Kontrol adalah pengunjung puskesmas berusia lima tahun ke atas dengan gejala demam tetapi hasil pemeriksaan sediaan darah menunjukan negatif malaria. Variabel lingkungan rumah yang diobservasi meliputi kondisi dinding rumah, keberadaan kawat kasa ventilasi dan keberadaan plafon. Variabel kovariat terdiri dari kebiasaan menggunakan kelambu, kebiasaan keluar malam, keberadaan tempat perkembangbiakan nyamuk, keberadaan semak. Analisis stratifikasi menunjukan ada modifikasi efek antara variabel lingkungan rumah dengan tiga variabel kovariat; kebiasaan keluar malam, keberadaan tempat perkembangbiakan nyamuk, keberadaan semak, dari empat variabel kovariat tidak ditemukan adanya confounder. Nilai OR hubungan lingkungan rumah dengan kejadian malaria 2,22 (95% CI: 1,04 – 4,76), artinya responden dengan lingkungan rumah kurang baik berisiko 2,22 kali terkena malaria dibandingkan dengan responden dengan lingkungan rumah baik. Kesimpulan ada hubungan lingkungan rumah dengan kejadian malaria di wilayah Puskesmas Tanjung Tiram Kabupaten Batu Bara


 

ABSTRACT Batu Bara district is a region of malaria endemic due to its geographic in a coastal area. Also the housing condition such as gap in the wall, ventilation without wire netting, and homes without ceiling make anopheles as malaria vector to break through into the house. Reseach objectives to determines relationship between housing condition and malaria incidence in Puskesmas Tanjung Tiram, Batu Bara District in 2011. This study uses a case-control design. The case were people over 5 years with clinical symptoms of malaria and the blood examination showed positif plasmodium results. The controls were people over 5 years who visited Puskesmas with fever symptom but blood examination showed negative ones. Housing condition variables that observed include the walls condition, the presence of wire netting ventilation and ceiling. Covariate variable studied include the habit of using bed nets, night outs habit, mosquitos breeding sites and the shrubs. Stratification analysis showed effect modification between housing condition variables with three covariates variables; night outs habit, the presence of mosquito breeding sites, the presence of shrubs, of four variables covariates did not find any confounder. OR value relationship of housing condition with malaria incidence is 2,22 (95% CI: 1,04 – 4,76), means respondent with poorly housing condition has 2,22 times more chance to suffer malaria than respondent with the good ones. Conclusion there is a relationship the housing condition and the incidence of malaria in Puskesmas Tanjung Tiram, Batu Bara District in 2011.

Read More
T-3367
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rinda Tri Nugraheni; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Tutut Indra Wahyuni
Abstrak: Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian anak balita terbanyak di Indonesia. Prevalensi pneumonia pada balita di Indonesia lima tahun terakhir mengalami peningkatan yaitu 1,6% pada tahun 2013 menjadi 2% pada tahun 2018. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan prevalensi pneumonia pada balita tertinggi keempat di Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian pneumonia pada balita di Provinsi Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pneumonia pada balita usia 12-59 bulan. Sedangkan, variabel independen dalam penelitian ini adalah faktor lingkungan rumah, faktor karakteristik balita dan faktor ekonomi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi-Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara indeks kepemilikan rendah (OR = 4,23; 95% CI: 1,72-10,41), tempat tinggal (OR = 3,70; 95% CI: 1,71-8,02) dan jenis dinding (OR = 4,84; 95% CI: 1,55-15,14) dengan pneumonia pada balita. Kata kunci: pneumonia balita, faktor lingkungan rumah, SDKI
Read More
S-10032
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Heri Purwanto; Pembimbing: I Made Djaja, Ema Hermawati; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Rina Hasrina, Suwito
T-3962
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Umi Kalsum Supardi; Pembimbing: Mondastri Korip Sudaryo; Penguji: Tri Yunis Miko, Suhardini. Diah Wati Soetojo
Abstrak: Kolaborasi jangka panjang (Subdit TB dengan Dinas PUPNR) mengenai kebijakan dan pemberian (IMB) diperlukan untuk mengurangi pembangunan tanpa didahului studi kelayakan berwawasan lingkungan rumah sehat seperti penerapan (AMDAL), rancangan Plan Of Action/framework dan Kolaborasi layanan di tingkat kader TB yang selanjutnya ke tingkat FKTP semakin diperkuat, serta perlu dipertimbangkan kembali untuk melaksanakan program penemuan active case finding khususnya pada individu yang memiliki lingkungan rumah tidak sehat.
Read More
T-5576
Depok : FKM-UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bekti Aribawanti Rini; Pembimbing: Tri Yunis Miko Wahyono; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Tiffany Tiara Pakasi, Hanung Wikantono
Abstrak: Kabupaten Purbalingga adalah salah satu daerah endemis penyakit DBD di Indonesia. Peningkatan kasus hamper 3 kali lipat pada bulan Januari-Juni 2019 dibandingkan dengan jumlah kasus yang terjadi pada tahun 2018. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor karakteristik individu, faktor perilaku, faktor lingkungan rumah, dan faktor program DBD. Penelitian ini menggunakan desain studi kasus kontrol. Pengumpulan data menggunakan kuesioner melalui wawancara dan observasi. Total sampel sebanyak 408 responden dari dua kecamatan dengan kasus tertinggi. Analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat (chi square), dan analisis multivariat (Regresi Logistik). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan dengan Kejadian DBD di Kabupaten Purbalingga adalah umur: 6-18 tahun (OR: 3,75; 95% CI: 1,91-7,36), ≤ 5 tahun (OR: 2,55; 95% CI: 0,94-6,89), 19-45 tahun (OR: 2,23; 95% CI: 1,27-3,94), kebiasaan menguras TPA (OR: 2,13; 95% CI: 1,34-3,39), kebiasaan menggantung pakaian (OR: 1,87; 95% CI: 1,06-3,31), keberadaan tanaman hias (OR: 9,22; 95% CI: 2,54-33,50), keberadaan barang bekas (OR: 1,63; 95% CI: 1,03-2,58), penggunaan kassa nyamuk pada ventilasi (OR: 12,35; 95% CI: 3,34-45,74), dan pencahayaan (OR: 1,75; 95% CI: 1,07-2,87). Bagi Dinas Kesehatan diharapkan dapat mengintensifkan penyuluhan tentang DBD dan meningkatkan kerjasama lintas sektor dalam mendukung pelaksanaan 3M Plus sehingga dapat dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Bagi Masyarakat diharapkan dapat melaksanakan PSN 3M Plus secara mandiri salah satunya melalui pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J).

Purbalingga Regency is one of the endemic area of DHF in Indonesia. The increase of DHF cases in Purbalingga Regency in January-June 2019 almost tripled compared to the number of cases in 2018. This study is necessary to conduct research on individual characteristics, behaviours, household  environmentals, and DHF programs associated with the incidence of DHF. It used a case control study. The data were collected using questionnaires through interviews and observations. Sample of 408 respondents was taken from two subdistricts with the highest cases. Logistic Regression were employed in this study. The results of the study indicate that the factors associated with the incidence of DHF in Purbalingga Regency in 2019 were the age: 6-18 year (OR: 3,75; 95% CI: 1,91-7,36), ≤5 year (OR: 2,55; 95% CI: 0,94-6,89), 19-45 year (OR: 2,23; 95% CI: 1,27-3,94), habit of drain the water supply containers (OR: 2,13; 95% CI: 1,34-3,39), habit of hanging clothes (OR: 1,87; 95% CI: 1,06- 3,31), the availability of ornamental plants (OR: 9,22; 95% CI: 2,54-33,50), the presence of discarded trash (OR: 1,63; 95% CI: 1,03-2,58), the availability of mosquito gauze (OR: 12,35; 95% CI: 3,34-45,74), and the lighting (OR: 1,75; 95% CI: 1,07-2,87). The Health Office is expected to intensify promoting about DHF and to increase the inter-related sectors in supporting the implementation of PSN 3M Plus. The community is expected to be able to implement PSN 3M Plus independently, one of which is through the implementation of the “Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J)”.
Read More
T-5860
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Leonita Agustina; Pembimbing: Ririn Arminsih; Penguji: Laila Fitria, Ema Hermawati, Suwandio, Dwinda Ramadhoni
Abstrak: Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi M. tuberculosis. Bakteri ini biasanya menyerang paru-paru, namun bakteri TB dapat menyerang setiap bagian dari tubuh seperti ginjal, tulang belakang, dan otak. Tingginya prevalensi TB paru di Indramayu (1,1%) dan rumah sehat (66,1%) yang masih di bawah standar Kementerian kesehatan merupakan landasan dari tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh angka kuman di udara dengan kejadian TB paru dan mempertimbangkan karakteristik individu , perilaku dan kondisi lingkungan rumah di masyarakat kabupaten Indramayu. Penelitian ini menggunakan desain kasus kontrol. Jumlah sampel 50 kasus (BTA positif) dan 50 kontrol (BTA negatif) diuji menggunakan Chi Square (χ²), dan regresi logistik. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara PM2.5 OR=5,63 (CI=2,36 -13,42) dengan kejadian TB Paru. Selain itu ada 8 variabel yang menunjukkan besarnya risiko untuk terjadinya TB Paru yaitu terdapat pada variabel umur OR=1,63 (CI=0,74-3,62), riwayat kontak OR=2,25 (CI=0,91-5,54), kebiasaan merokok OR=1,78 (CI=0,75-4,25), angka kuman OR=1,67(CI=0,74-3,77), pencahayaan OR=1,99 (CI=0,82-4,83), ventilasi OR=6,68 (CI=0,77-57,69), jenis lantai OR=1,74 (CI=0,39-7,71) dan jenis dinding OR=2,55 (CI=0,62-10,49). Hasil penelitian menunjukkan responden yang tinggal di rumah dengan jumlah angka kuman tidak memenuhi syarat berisiko menderita TB paru 1,5 kali dibandingkan dengan responden yang tinggal di rumah dengan angka kuman memenuhi syarat setelah dikontrol oleh variabel PM2.5, riwayat kontak dan ventilasi Kata Kunci: Tuberkulosis, Angka kuman, Karakteristik individu, Perilaku Kondisi Lingkungan rumah Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by infection with M.Tuberculosis. These bacteria usually attack the lungs, but also can attack any part of the body such as the kidney, spine, and brain. Prevalence of pulmonary TB in Indramayu (1,1%) is high and healthy homes (66,1%) is still under the standards of health ministry. This research using case-control design. Number of samples 50 cases (BTA positive) and 50 control (BTA Negative). The result of this study indicate an association between PM2.5 (5,63 (2,36-13,42) with incidence pulmonary tuberculosis. There are eight variables that indicate of the risk for the occurrence of pulmonary TB that is variable age OR=1,63 (CI=0,74-3,62), history of contact OR=2,25 (CI=0,91-5,54), smoking OR=1,78 (CI=0,75-4,25), bacteria count OR=1,67(CI=0,74-3,77), lighting OR=1,99 (CI=0,82-4,83, ventilation OR=6,68 (CI=0,77-57,69), the type of floor OR=1,74 (CI=0,39-7,71) and the type of wall OR=2,55 (CI=0,62-10,49). The respondents living in the house with bacteria count that are not eligible at risk of suffering from pulmonary tuberculosis by 1.5 times compared to respondents who lived in the house with bacteria count eligible after controlled by variable PM2.5, contact history and ventilation. Key Words: Tuberculosis, Bacteria count, Individual characteristics, Behavior, Home Environment
Read More
T-4798
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Boy Efendi; Pembimbing: Sudijanto Kamso; Penguji: Kemal Nazaruddin Siregar, Artha Prabaw, Endang Lukitosari, Edwan NS
T-5372
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive