Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Gustia Arminda Siregar; Pembimbing: Nurhayati Adnan; Penguji: Putri Bungsu, Romauli
Abstrak:
Read More
Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat utama yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS dapat meningkatkan kegagalan pengobatan baik klinis, imunologi, maupun virologi, meningkatkan morbiditas dan mortalitas, serta resisten terhadap terapi antiretroviral. Kejadian loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di Kota Medan sebesar 21% pada tahun 2021 dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 menjadi 26%. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui determinan loss to follow-up pada pasien HIV/AIDS yang menjalani pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan Tahun 2018 – 2022. Desain studi penelitian ini adalah kohort retrospektif pada 383 pasien HIV/AIDS yang memulai pengobatan ARV di RSUD Dr. Pirngadi Medan tahun 2018 - 2022. Data yang digunakan adalah data sekunder meliputi SIHA, rekam medis, dan formulir ikhtisar follow-up perawatan pasien HIV dan terapi ARV. Proporsi pasien HIV/AIDS yang mengalami loss to follow-up sebesar 39,3% dan probabilitas loss to follow-up sebesar 52%. Pada analisis multivariat dengan cox proportional regression, usia > 30 tahun (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3 (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) secara signifikan merupakan faktor penyebab terjadinya loss to follow-up. Diperlukan peningkatan upaya pendampingan untuk menghindari terjadinya loss to follow-up terutama pada pasien usia lebih tua dan jumlah CD4 < 200 sel/mm3.
Human Immunodeficiency Virus (HIV) is still a major public health problem that attacks the immune system. Loss of follow-up in HIV/AIDS patients can increase clinical, immunological and virological treatment failure, increase morbidity and mortality, and become resistant to antiretroviral therapy. The incidence of loss to follow-up in HIV/AIDS patients undergoing ARV treatment in Medan City was 21% in 2021 and will increase in 2022 to 26%. The aim of this study was to determinants of loss to follow-up in HIV/AIDS patients on antiretroviral treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 – 2022. The study design of this research was a retrospective cohort of 383 HIV/AIDS patients who started ARV treatment at RSUD Dr. Pirngadi Medan 2018 - 2022. The data used is secondary data including SIHA, medical records, and an overview form of follow-up care for HIV patients and ARV therapy. The proportion of HIV/AIDS patients of loss to follow-up was 39.3% and the probability of loss to follow-up was 52%. In multivariable cox proportional regression analysis, age > 30 years (aHR=1,4; 95% CI: 1,010-1,938) and a low CD4 count (aHR=1,66; 95% CI: 1,184-2,331) were found to be a significant predictors of loss to follow-up. Increased assistance efforts are needed to avoid loss to follow-up, especially in patients who are older and have a CD4 count < 200 sel/mm3.
T-6962
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dinda Syifa Al Adila; Pembimbing: Milla Herdayati; Penguji: Sutanto Priyo Hastono, Popy Yuniar, Pratono, Toha Muhaimin
Abstrak:
Read More
Kepatuhan pengobatan ARV memiliki hubungan untuk menekan virus pada ODHIV. Akan tetapi, angka putus berobat atau Loss To Follow Up (LTFU) masih tinggi. Berdasarkan pencatatan kasus HIV di RSUD Koja, angka LTFU ODHIV dalam pengobatan tergolong besar yakni 22%. Hal ini hampir mendekati data nasional LTFU sebesar 25%. Berbagai faktor berperan besar pada kepatuhan pengobatan ARV. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan ARV pada ODHIV dewasa di RSUD Koja. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan pada 731 ODHIV dewasa. Diketahui proporsi kepatuhan pengobatan sebesar 59,6% dan ketidakpatuhan sebesar 40,4%. Determinan yang memiliki hubungan signifikan ada pada ODHIV yaitu rute transmisi dengan heteroseksual (OR = 0,322 95% CI: 0,168 – 0,619) dimana kelompok homoseksual menjadi kelompok protektif, tidak adanya infeksi oportunistik (OR = 2,694 95% CI: 1,952 – 3,719), dan paling dominan lama pengobatan < 1 tahun (OR = 4,179, 95% CI:1,448-12,063).
Adherence to ARV therapy is related to suppressing the virus in PLWHIV. However, the rate of dropping out of treatment or Loss To Follow Up (LTFU) is still high. Based on the recording of HIV cases at Koja Regional Hospital, the LTFU rate for PLHIV in therapy is relatively large, namely 22%. This is almost close to the national LTFU data of 25%. Various factors play a major role in ARV therapy adherence. This study aims to determine the factors that influence adherence to ARV therapy in adult PLHIV at Koja District Hospital. This study used a cross sectional design with 731 adult PLWHIV. It is known that the proportion of adherence was 59.6% and non-adherence was 40.4%. Determinants that have a significant relationship are in PLHIV, namely the sexual orientation from heterosexual orientation (OR = 0.322 95% CI: 0.168 – 0.619) where the homosexual group is a protective group, the absence of opportunistic infections (OR = 2.694 95% CI: 1.952 – 3.719), and the most dominant duration of treatment was < 1 year (OR = 4.179, 95% CI: 1.448-12.063).
2024-01-30T-6893
Depok : FKM-UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dwi Nur`aini Nindya; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Artha Prabawa, Enny Zuliatie
Abstrak:
Tujuan dari penelitian ini yaitu mengembangkan sistem informasi perekaman data dasar dukungan ODHA di internal Sanggar Kerja YPI yang dapat meningkatkan ketersediaan data tersebut. Penelitian rapid application development dengan teknik evolutionary prototype dilakukan untuk mengembangkan prototype dari sistem informasi perekaman data dasar dukungan ODHA. Pada penelitian ini dilakukan identifikasi masalah, identifikasi kebutuhan sistem dan uji coba prototype untuk memastikan bahwa sistem dikembangkan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Read More
S-10707
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Indarti Widyaningsih; Pembimbing: Sutanto Priyo Hastono; Penguji: Artha Prabawa, Santayana Daulay
S-10304
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
