Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Misnadiarly A.S., Yun Astuti N.
CDK Vol.37, No.7 (2010)
Jakarta : Kalbe Farma, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Natasya Apriliana; Pembimbing: Puput Oktamianti; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Umi Zakiati
Abstrak:
Tuberkulosis merupakan penyakit yang masih menjadi tantangan global. Dalam rangka menanggulangi penyakit Tuberkulosis, terbentuklah kerangka kerja oleh WHO untuk mengendalikan tuberkulosis, yang kemudian menjadi strategi global yaitu DOTS atau Directly Observed Treatment Short-Course. Salah satu yang menghambat kemajuan dari penanggulangan tuberkulosis adalah adanya kasus Multidrug Resistant Tuberculosis atau MDR-TB. Kasus MDR TB terjadi salah satunya disebabkan oleh belum maksimalnya implementasi dari strategi DOTS. Di Kota Depok, Puskesmas Pancoran Mas dan Puskesmas Rangkapan Jaya Baru adalah puskesmas dengan angka MDR-TB tertinggi. Dari dua puskesmas tersebut, gambaran akan manajemen atau pengelolaan dari pelaksanaan strategi DOTS pada program Penanggulangan TB khususnya dalam merespon MDR-TB sangatlah menarik untuk dianalisis lebih jauh. Dengan metode kualitatif dan dengan pendekatan Logic Model, peneliti menelaah bagaimana keberlangsungan program di kedua puskesmas dari sudut pandang input, activity, dan output nya. Peneliti mengumpulkan data baik primer maupun sekunder, dengan melakukan telaah dokumen dan juga wawancara mendalam ke tiga belas informas. Dari penelitian ini ditemukan hasil bahwa kedua Puskesmas sebenarnya telah mengimplementasikan strategi DOTS dengan baik yaitu salah satunya dengan melakukan pengobatan sesuai dengan standar, namun terdapat beberapa kendala dalam pelaksananaan program tersebut yang dapat menjadi faktor pengahambat dari berjalannya program, baik masalah dari segi sumber daya seperti tidak adanya laboratorium disalah satu puskesmas, hingga dari segi pelaksanaan kegiatan, yang menyebabkan kedua puskesmas pada akhirnya tidak dapat mencapai target Penilaian Kinerja Puskesmas. Adanya berbagai macam kendala yang berasal dari berbagai aspek menjadi faktor masih belum sempurnanya pelaksanaan program penanggulangan Tuberkulosis di Puskesmas Pancoran Mas dan Rangkapan Jaya Baru.
Read More
S-9969
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Chalida Zia Firdausi; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Mondasri Korib Sudaryo, Erlina Burhan
S-8593
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Miftakhul Janan; Pembimbing: Amal Chalik Sjaaf; Penguji: Puput Oktamianti, Vetty Yulianty Permanasari, Endang Lukitosari, Ismawan Nur Laksono
Abstrak:
Penyakit tuberkulosis adalah penyakit menular yang masih menjadi penyebab utama masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Beban penyakit tuberculosis semakin bertambah seiring meningkatnya penemuan kasus TB MDR (Tuberkulisi Resistant Obat Ganda). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko yang berhubungan dengan peningkatan prevalensi kejadian TB MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2018. Desain penelitian ini adalah kasus kontrol dengan populasi seluruh pasien tuberkulosis dewasa di Kabupaten Brebes tahun 2017. Jumlah sampel kasus 46 dan jumlah sampel kontrol adalah 92.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorfaktor resiko yang berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi kejadian TB-MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017 adalah kepatuhan minum obat (OR 6,7; 95%CI 2,2-19,7), Riwayat pengobatan TB sebelumnya (OR 5,3; 95%CI 1,2-14,1), dan kesesuaian dosis/obat (OR 5,2; 95%CI 1,2-22,8).Penyuluhan atau KIE kepada pasien, keluarga dan atau PMO tentang pentingnya kepatuhan minum obat dan konsekuensi yang timbul akibat dari ketidakpatuhan minum obat sangat penting untuk mengendalikanpeningkatan kejadian TB MDR.
Tuberculosis is a contagious disease that is still the main cause of public health problems in Indonesia. The burden of tuberculosis is on the rise with the rise of MDR TB (Tuberculosis Resistant Drug Double) cases. This study aims to determine the risk factors associated with increasing the prevalence of MDR TB incidence in Brebes District Year 2011-2018. The design of this study was a control case with a population of all adult tuberculosis patients in Brebes District by 2017. The number of case samples 46 and the number of control samples was 92.
The results showed that risk factors had an effect on increasing the prevalence of MDR-TB incidence in Brebes Regency 2011-2017 is medication adherence (OR 6.7, 95% CI 2.2-19.7), previous TB treatment history (OR 5.3, 95% CI 1.2-14.1), and dose conformity / drug (OR 5,2; 95% CI 1,2-22,8). Counseling to patients, families and / or PMOs on the importance of medication adherence and the consequent consequences of non-adherence to taking medication is essential to control the incidence of MDR TB.
Read More
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktorfaktor resiko yang berpengaruh terhadap peningkatan prevalensi kejadian TB-MDR di Kabupaten Brebes Tahun 2011-2017 adalah kepatuhan minum obat (OR 6,7; 95%CI 2,2-19,7), Riwayat pengobatan TB sebelumnya (OR 5,3; 95%CI 1,2-14,1), dan kesesuaian dosis/obat (OR 5,2; 95%CI 1,2-22,8).Penyuluhan atau KIE kepada pasien, keluarga dan atau PMO tentang pentingnya kepatuhan minum obat dan konsekuensi yang timbul akibat dari ketidakpatuhan minum obat sangat penting untuk mengendalikanpeningkatan kejadian TB MDR.
Tuberculosis is a contagious disease that is still the main cause of public health problems in Indonesia. The burden of tuberculosis is on the rise with the rise of MDR TB (Tuberculosis Resistant Drug Double) cases. This study aims to determine the risk factors associated with increasing the prevalence of MDR TB incidence in Brebes District Year 2011-2018. The design of this study was a control case with a population of all adult tuberculosis patients in Brebes District by 2017. The number of case samples 46 and the number of control samples was 92.
The results showed that risk factors had an effect on increasing the prevalence of MDR-TB incidence in Brebes Regency 2011-2017 is medication adherence (OR 6.7, 95% CI 2.2-19.7), previous TB treatment history (OR 5.3, 95% CI 1.2-14.1), and dose conformity / drug (OR 5,2; 95% CI 1,2-22,8). Counseling to patients, families and / or PMOs on the importance of medication adherence and the consequent consequences of non-adherence to taking medication is essential to control the incidence of MDR TB.
T-5286
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amir Bad Shah Mangal; Advisor: Rita Damayanti; Examiner: Sudijanto Kamso, Nurhayati A. Prihartono, Dyah Mustikawati, Arifin Nawas
T-3507
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
XNur Afianti Hasanah; Pembimbing: Nuning Maria Kiptyah; Penguji: Putri Bungsu, Sity Kunarisasi
Abstrak:
Indonesia masuk kedalam Negara dengan tiga beban TB tertinggi, salah satunya adalah TB-MDR. Persentase kematian pada pasien TB-MDR selama masa pengobatan di Indonesia melebihi batasan target WHO yaitu 10%. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan faktor-faktor yang berhubungan dengan kematian pada pasien Tuberkulosis Multi Drug Resistance (TB-MDR) selama masa pengobatan di Indonesia tahun 2010-2014. Desain penelitian yang digunakan adalah studi cross sectional menggunakan data sekunder registrasi kohort e-TB Manager (Surveilans TB Resistan Obat) 2010-2014. Variabel independen pada penelitian ini meliputi faktor kerentanan individu (usia, jenis kelamin, komorbid diabetes mellitus, jumlah resistansi OAT, hasil pemeriksaan sputum di awal pengobatan), faktor kerentanan sistem kesehatan (riwayat pengobatan TB sebelumnya dan interval inisiasi pengobatan), dan faktor kerentanan sosial (wilayah tempat tinggal). Variabel dependen pada penelitian ini adalah hasil akhir kematian pada pasien TB-MDR. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara usia dengan kematian pada pasien TB-MDR selama masa pengobatan. Kata Kunci : Kematian, Pasien TB-MDR Indonesia is one of the countries in three high-burden country list, partially MDR-TB. The presentation of mortality among MDR-TB patients during treatment in Indonesia is above WHO target which is 10%. This study aimed to describe the epidemiological and factors associated with mortality among MDR-TB patients during treatment in Indonesia from 2010 through 2014. The study was conducted with cross sectional using secondary data cohort registration e-TB Manager (Surveillance of TB Drugs Resistance) 2010-2014. Independent variables of this study were individual vulnerability (age, sex, diabetes mellitus comorbidities, number of drugs resistance, initial sputum test), programmatic or institutional vulnerability (previous history of TB treatment and interval of treatment), and social vulnerability (living status). Dependent variable of this study was the end of treatment result for mortality among MDR-TB patients. The results indicated that age associated with mortality among MDR-TB patients during treatment. Keywords : Mortality, MDR-TB Patients.
Read More
S-9333
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Ester Suryawati; Pembimbing: Kemal Nazaruddin Siregar; Penguji: Besral, Tri Yunis Miko Wahyono, Sulistyo
Abstrak:
Proporsi kematian karena MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung 12,73%. Penelitian ini bertujuan untuk melihat factor factor yang mempengaruhi ketahanan hidup pasien MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Desain penelitian yang digunakan adalah kohort retrospektif dengan jumlah sampel 216 di mana 80 sebagai event dan sisanya sebagai sensor. Hasil analisis dengan Survival dengan Spss memperlihatkan predictor utama dari ketahanan hidup pasien MDR TB di RSHS adalah pola resistensi(HR 0,3 ; 95% CI 0,2-0,5; P value 0,000), efek samping obat berhubungan dengan waktu(HR 1,12; 95% CI 1,02-1,22; P value 0,013)dan BMI kurang (HR 1,8; 95%CI 1,02-3,3; P value 0,04). Efek samping obat sebelum terapi bulan kedelapan efeknya proteksi, sedangkan sesudah itu meningkatkan resiko kematian. Konfoundingnya adalah riwayat merokok, jenis kelamin, umur dan pekerjaan. Probabilitas ketahanan hidup pasien MDR TB 0,56. Oleh sebab itu peningkatan kepatuhan minum obat, konsistennya pengukuran tinggi badan dan berat badan pasien MDR TB dan efektivitas manajemen efek samping OAT dapat meningkatkan ketahanan hidup pasien MDR TB di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung. Kata kunci: MDR TB, Ketahanan Hidup, Pola Resistensi, BMI, Efek samping Obat, merokok, jenis kelamin, pekerjaan
Read More
T-4358
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Suciati Marlianasyam; Pembimbing: Ratna Djuwita; Penguji: Trisari Anggondowati, Meilina Farikha
Abstrak:
Tuberculosis (TBC)merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. TBC terdiri dari 2 jenis yaitu TBC Sensitif Obat (SO) dan TBC Resisten Obat (RO). jumlah penemuan kasus tuberkulosis tahun 2022 724,309; 711,778 kasus TB sensitif obat (TB SO) dan 12.531 kasus TB resistan obat (TB RO). TB MDR merupakan salah satu jenis TB RO yang memiliki jumlah kasus baru yang meningkat setiap tahunnya diperkirakan 12 % dari kasus TB MDR. Depresi merupakan permasalahan kesehatan dimana menurut WHO depresi berada di urutan no 4 penyakit di dunia. Prevalensi depresi pada pasien TB 43,4% dan TB MDR (AOR, 10,8; 95% CI, 2,8–41,5). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan klasifikasi TBC dengan kejadian depresi dengan desain studi kohort retrospektif. Hasil penelitian proporsi pasien TBC yang mengalami depresi selama pengobatan lebih tinggi pada kelompok TB MDR 93,1% dibandingkan Kelompok TB SO 17,0%. Hasil multivariat Pasien TB MDR TBC MDR berisiko 4,88 kali lebih besar untuk mengalami depresi selama pengobatan dibandingkan dengan pasien TBC SO setelah dikontrol oleh variabel komorbid. Nilai p-value <0,001. Angka ini lebih kecil dari alfa 0,05 sehingga klasifikasi kasus TBC MDR secara statistik berhubungan signifikan dengan kejadian depresi selama pengobatan. Saran Melaksanakan Integrasi layanan kesehatan jiwa pada program penanggulangan TBC sehingga akan mudah dilakukan jika model layanan terpadu yang efektif dan berbiaya rendah tersedia. Program dan perluasan layanan TB dengan adanya panduan layanan pengobatan TB RO dan TB SO melalui skrining jiwa sebagai salah satu metode dalam pengobatan TB untuk meminimalisir adanya depresi pada pasien TB.
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. TB consists of 2 types, namely Drug Sensitive TB (SO) and Drug Resistant TB (RO). number of tuberculosis case discoveries in 2022 724,309; 711,778 cases of drug-sensitive TB (TB SO) and 12,531 cases of drug-resistant TB (TB RO). MDR TB is a type of RO TB which has an increasing number of new cases every year, estimated at 12% of MDR TB cases. Depression is a health problem where according to WHO depression is number 4 disease in the world. The prevalence of depression in TB and MDR TB patients was 43.4% (AOR, 10.8; 95% CI, 2.8–41.5). This study aims to analyze the relationship between TB classification and the incidence of depression using a retrospective cohort study design. The research results showed that the proportion of TB patients who experienced depression during treatment was higher in the MDR TB group, 93.1%, compared to the SO TB group, 17.0%. Multivariate results: MDR TB patients with MDR TB were 4.88 times more likely to experience depression during treatment compared to SO TB patients after controlling for comorbid variables. The p-value <0.001. This figure is smaller than alpha 0.05 so that the classification of MDR TB cases is statistically significantly related to the incidence of depression during treatment. Suggestions for implementing integration of mental health services in TB control programs so that it will be easy to do if an effective and low-cost integrated service model is available. Program and expansion of TB services with a guide to TB RO and TB SO treatment services through mental screening as one of the methods in TB treatment to minimize depression in TB patients.
Read More
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacteria Mycobacterium tuberculosis. TB consists of 2 types, namely Drug Sensitive TB (SO) and Drug Resistant TB (RO). number of tuberculosis case discoveries in 2022 724,309; 711,778 cases of drug-sensitive TB (TB SO) and 12,531 cases of drug-resistant TB (TB RO). MDR TB is a type of RO TB which has an increasing number of new cases every year, estimated at 12% of MDR TB cases. Depression is a health problem where according to WHO depression is number 4 disease in the world. The prevalence of depression in TB and MDR TB patients was 43.4% (AOR, 10.8; 95% CI, 2.8–41.5). This study aims to analyze the relationship between TB classification and the incidence of depression using a retrospective cohort study design. The research results showed that the proportion of TB patients who experienced depression during treatment was higher in the MDR TB group, 93.1%, compared to the SO TB group, 17.0%. Multivariate results: MDR TB patients with MDR TB were 4.88 times more likely to experience depression during treatment compared to SO TB patients after controlling for comorbid variables. The p-value <0.001. This figure is smaller than alpha 0.05 so that the classification of MDR TB cases is statistically significantly related to the incidence of depression during treatment. Suggestions for implementing integration of mental health services in TB control programs so that it will be easy to do if an effective and low-cost integrated service model is available. Program and expansion of TB services with a guide to TB RO and TB SO treatment services through mental screening as one of the methods in TB treatment to minimize depression in TB patients.
T-7083
Depok : FKM UI, 2024
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rina Aprini; PEmbimbing: Nurhayati Adnan Prihartono; Penguji: Ratna Djuwita, Yovsyah, Sulistyo
T-4712
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
