Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Gede Wirabuana Putra; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Pujiyanto, Mardiati Nadjib, Maliki, Enny Ekasari
Abstrak: Latar belakang: Program Keluarga Harapan (PKH) memiliki tujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat yang diukur melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia (Gini Ratio) dengan mengakomodir pemanfaatan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Pada data Riskesdas tahun 2018 proporsi persalinan pada perempuan umur 15- 49 tahun, melakukan persalinan tidak pada fasilitas kesehatan sebesar 16 %. Salah satu Komponen kesehatan yang diwajibkan sebagai Keluarga Penerima manfaat (KPM) PKH adalah ibu hamil wajib bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh PKH terhadap pemanfaatan fasilitas kesehatan untuk bersalin di Indonesia. Metode: Penelitian ini degan desain cross sectional yang menggunakan data Susenas dan Podes tahun 2018 dengan jumlah sampel 8.636 ibu berumur 15-49 tahun yang pernah melahirkan anak lahir hidup terakhir pada periode dua tahun sebelum survei dilaksanakan. Analisis menggunakan metode Propensity Score Matching (PSM) dengan model Logit yang melihat nilai OR Hasil: PKH memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan bersalin di fasilitas kesehatan. faktor dominan yang mempengaruhi ibu dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk bersalin adalah Wilayah tempat tinggal di perkotaan, ibu dan kepala keluarga dengan pendidikan tinggi, kepemilikkan alat komunikasi dan informasi, kepemilikkan sarana transportasi dan bantuan komplementer JKN-PBI Kesimpulan: Implmentasi PKH serta faktor pendukung lainnya memiliki manfaat yang cukup besar dalam rangka membantu masyarakat, terutama penduduk miskin dan rentan untuk mendapat hak Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk bersalin.

Program Keluarga Harapan (PKH) aims to improve the standard of living of the community by accommodating the utilization of health services. One health component that is required as a PKH Beneficiary Family (KPM) is that pregnant women must deliver in a health care facility. The purpose of this study is to look at the effect of PKH on the use of health facilities for delivery in Indonesia. This study used a cross sectional design using Susenas and Podes data in 2018 with a total sample of 8,636 mothers aged 15-49 who had had their last live deliver in the two-year period before the survey was conducted. The analysis uses the Propensity Score Matching (PSM) method with the Logit model that looks at the OR value. PKH has an influence on the use of maternity in health facilities. Dominant
factors that influence mothers in utilizing health facilities for deliveryh are urban residential areas, mothers and household heads with higher education, ownership of communication and information tools, ownership of transportation facilities and complementary assistance JKN-PBI. PKH implantation and other supporting factors have beneficial benefits quite large in order to help the community, especially the poor and vulnerable population to get the right to Utilize health care facilities for delivery.
Read More
T-5861
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indira Chotimah; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Mardiati Nadjib, Budi Hidayat, Doni Arianto, Theodora Pandjaitan
Abstrak:

Kesertaan KB ini merupakan salah satu alat untuk menekan laju pertumbuhan penduduk dan meningkatkan kesejahteraan keluarga, terutama pada negara berkembang seperti Indonesia yang banyak penduduknya masih dalam kategori miskin dimana masyarakat miskin ini memiliki ketidakberdayaan untuk mengakses ke pelayanan kesehatan terutama  dalam hal ini KB. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan rancangan cross sectional dengan menggunakan data sekunder dari Studi Maternal PPK UI dan untuk memperkaya data dilakukan wawacara mendalam. Penelitian ini melihat hubungan faktor sosio demografi, faktor sosio psiko logis dan faktor pemberi layanan dengan kesertaan KB. Hasil analisis bivariat didapatkan bahwa faktor yang memiliki hubungan signifikan adalah faktor  paritas, suku, usia, usia pertama kali hamil dan jenis jaminan yang dimiliki. Hasil wawancara mendalam didapatkan bahwa responden yang tidak KB memiliki alasana karena mereka takut akan efek samping KB. Pembelajaran dari tingginya cakupan kesertaan KB di kecamatan dengan cakupan KB tinggi adalah dengan adanya upaya penyuluhan pasca persalinan kepada para PUS, ketersediaan alat KB yang mencukupi baik di puskesmas ataupun di tiap bidan desa, dan adanya koordinasi antara bidan koordinator dengan bidan desa sebagai binaannya, maupun dengan puskesmas, Dinas Kesehatan dan BKKBN Kabupaten. Saran dari penelitian ini hendaknya pemerintah menerapkan program PKH selain program Jamkesmas di wilayah lain terutama wilayah dengan angka kemiskinan tinggi karena dengan adanya kedua jaminan tersebut mereka tidak hanya diberikan gratis alat KB saja tetapi juga diberikan keberdayaan untuk mengakses pelayanan kesehatan Kepustakaan 79 (1974 – 2010), 12 Tabel, 5 Gambar, 3 Lampiran Kata Kunci : KB, Keluarga Miskin, Jamkesmas/PKH

 

Read More
T-3333
Depok : FKM-UI, 2011
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive