Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Hayani Rahdiani; Pembimbing: Rachmadhi Purwana; Penguji: Tri Krianto, Zateri
S-6570
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noralisa; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami; Penguji: Anwar Hassan, Didik Supriyono
S-6562
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diva Ramadhani; Pembimbing: Tri Krianto; Penguji: Caroline Endah Wuryaningsih, Lingga Ocland Anggraini
Abstrak:
Perilaku menutup tempat penampungan air merupakan bagian dari upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN-DBD) yaitu tindakan pengendalian nyamuk vektor penyebab DBD di lingkungan melalui 3M Plus bersama dengan upaya menguras tempat penampungan air dan mendaur ulang barang bekas. Penerapan perilaku menutup tempat penampungan air sebagai upaya PSN-DBD masih menjadi masalah karena angka penerapannya yang tergolong rendah yaitu hanya sebesar 16, 9% warga di DKI Jakarta pada tahun 2018 yang menerapkan PSN pada kategori baik sementara lainnya pada kategori sedang dan buruk, hal ini diperparah dengan masih tingginya angka DBD di wilayah Jakarta Timur sebagai yang tertinggi di DKI Jakarta yaitu 689 kasus pada tahun 2023 dengan Kecamatan Pulogadung sebagai wilayah dengan angka kasus tertinggi di pada tahun 2022 yaitu 315 kasus. Incidence Rate kumulatif Kelurahan Cipinang pada tahun 2024 juga menjadi yang tertinggi ketiga di Kecamatan Pulogadung yaitu sebesar 0,25. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku menutup tempat penampungan air sebagai upaya PSN-DBD pada masyarakat RW 6 Kelurahan Cipinang Tahun 2024. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara daring oleh 121 ibu rumah tangga di wilayah RW 6. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian telah menunjukkan sebanyak 80 ibu rumah tangga (66,1%) telah melakukan perilaku menutup tempat penampungan air secara rutin. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan signifikan antara pengetahuan (p= 0,018; OR= 6,68; 95% CI 1,28 - 34,78), sikap (P= 0,006; OR= 0,20; 95% CI 0,06 - 0,62), dukungan keluarga (p= 0,023; OR= 2,62; 95% CI 1,21 - 5,67), dan ketersediaan alat penutup tempat penampungan air (p= 0,0005; OR= 26,0; 95% CI 8,60 - 78, 58) dengan perilaku menutup tempat penampungan air. Faktor yang diketahui paling berperan dalam mempengaruhi perilaku menutup tempat penampungan air di wilayah RW 6 adalah ketersediaan tutup tempat penampungan air sehingga saran yang dapat diberikan peneliti yaitu perlu dilakukannya upaya intervensi terkait komponen perilaku menutup tempat penampungan air dan advokasi kepada stakeholders terkait subsidi tempat penampungan air dengan tutup yang sesuai.

The initiative to close water reservoirs is a key component in the campaign against Dengue Hemorrhagic Fever Mosquito Nests (PSN-DBD). This involves controlling mosquito vectors responsible for dengue fever through the 3M Plus approach, along with water reservoir drainage and recycling efforts. Despite its importance, the implementation of this behavior faces challenges, with only 16.9% of DKI Jakarta residents in 2018 adopting PSN in the optimal category. This issue is worsened by the persistently high incidence of dengue fever in East Jakarta, reaching 689 cases in 2023, with Pulogadung District having the highest number at 315 cases in 2022. The cumulative incidence rate in Cipinang Subdistrict is expected to be the third-highest in Pulogadung Sub District in 2024 at 0.25. This study aims to identify factors influencing the adoption of water reservoir closure behavior in the community of RW 6, Cipinang Subdistrict, in 2024, utilizing a cross-sectional design. Data was gathered from 121 housewives through online questionnaires, and chi-square tests were employed for analysis. Findings indicate that 66.1% of surveyed housewives regularly practice closing water reservoirs. The research highlights significant correlations between knowledge (p= 0.018; OR= 6.68; 95% CI 1.28 - 34.78), attitude (p= 0.006; OR= 0.20; 95% CI 0.06 - 0.62), family support (p= 0.023; OR= 2.62; 95% CI 1.21 - 5.67), and the availability of water reservoir covers (p= 0.0005; OR= 26.0 ; 95% CI 8.60 - 78.58) with the behavior of closing water reservoirs. Notably, the most influential factor in RW 6 is the availability of water reservoir lids. As a recommendation, intervention efforts should focus on promoting the behavioral aspect of closing water reservoirs and advocating for subsidies to facilitate the provision of suitable lids.
Read More
S-11553
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Krisna Dwi Agustinawati; Pemb. Anwar Hasan; Penguji: Besral, Yovsyah, Ucup Supriatna, Ade Saprudin
Abstrak:

Penyakit DBD termasuk penyakit berbasis lingkungan ,jumlah dan penyebarannya kasus cenderung meningkat, seringkali menimbulkan KLB. Tujuan penelitian ini diketahuinya gambaran perilaku masyarakat dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk demam berdarah dengue (PSN-DBD) di Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan. Desain penelitian cross sectional yang dilakukan pada 6 desa, 10 kelurahan dengan responden ibu rumah tangga dengan wawancara.

Hasil penelitian diperoleh gambaran perilaku baik dalam PSN-DBD 51,3%, pengetahuan responden tinggi 94%%, sikap responden bersikap positif 61,3%, reponden belum terpapar penyuluhan 57,3%. Variabel yang berhubungan dengan perilaku masyarakat adalah pendidikan (P Value=0,0001), pengetahuan (P Value=0,001), pemeriksaan jentik (P Value=0,001), sarana dan prasarana (P Value=0,001), dan biaya (P Value=0,004). Dan faktor yang paling dominan adalah pendidikan.

Saran : Peningkatan upaya penyuluhan dan pendidikan masyarakat tentang DBD.


DHF including environmentally based disease, the number and distribution of cases is likely to increase, often causing outbreaks. The purpose of this study known picture of people's behavior and the factors related to people's behavior in the mosquito nest eradication of dengue hemorrhagic fever (PSN-DBD) in Kuningan Kuningan District. Cross-sectional design of the study conducted in 6 villages, 10 villages with respondents housewife with interviews.

The results obtained in both the behavioral description PSN-DBD 51.3%, high 94% of respondents knowledge%, positive attitude 61.3% of respondents, the respondents have not been exposed to 57.3% extension. Variables related to the behavior of people is education (P value = 0.0001), knowledge (P value = 0.001), examination of larvae (P value = 0.001), facilities and infrastructure (P value = 0.001), and cost (P Value = 0.004). And the most dominant factor is education.

Suggestion: Increase outreach efforts and public education about dengue.

Read More
T-3752
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Indah Iriana; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Zakianis, Yulia fitria
Abstrak:
Latar Belakang : Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang bisa menimbulkan kematian di Indonesia. Salah satu wilayah Puskesmas di Banyuwangi yang mengalami peningkatan kasus DBD tahun 2022 yang signifikan adalah Puskesmas Purwoharjo yakni lebih dari 7 kali lipat. Salah satu cara untuk mengendalikan penyakit DBD yakni dengan mengendalikan pertumbuhan jentik yakni melalui program Pemberantsan Sarang Nyamuk 3M Plus. Untuk mengetahui apakah program PSN berjalan dibutuhkan evaluasi. Tujuan : Mengevaluasi program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Demam Berdarah di Puskesmas Purwoharjo Kabupaten Banyuwangi. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan evaluasi CIPPO (Context, Input, Process, Product, Outcome) dengan pemilihan informan penelitian menggunakan metode purposive sampling serta pengambilan data menggunakan metode telaah dokumen, observasi, dan wawancara yang akan divalidasi dengan triangulasi. Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial dan fisik, termasuk masyarakat dan kebersihan lingkungan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap program pemberantasan sarang nyamuk di lokasi pedesaan. Tujuan program ini sesuai dengan petunjuk teknis Kementerian Kesehatan, dengan sasaran utama program adalah masyarakat. Meskipun input petugas yang terlibat sudah mencukupi untuk menjalankan program ini dan dana berasal dari bantuan operasional kesehatan, anggaran yang ada belum secara spesifik dialokasikan untuk program pemberantasan sarang nyamuk. Meskipun sarana dan prasarana yang digunakan sudah cukup, namun belum ada standar operasional prosedur yang ditetapkan. Proses pemilihan kader jumantik dilakukan secara langsung dengan hambatan tugas yang tumpeng tindah, sedangkan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas puskesmas. Pemberantasan jentik nyamuk terkendala oleh kurangnya kesadaran masyarakat, dan pencatatan jentik oleh masyarakat belum terlaksana karena kurangnya sosialisasi dan peraturan yang mengikat. Selain itu, cakupan pemeriksaan rumah dan Angka Bebas Jentik (ABJ) belum memenuhi target sesuai ketentuan Kementerian Kesehatan. Oleh karena itu, diharapkan agar Puskesmas Purwoharjo dapat meningkatkan koordinasi, partisipasi, dan pemberdayaan kepada masyarakat guna mencapai optimalisasi program ini.

Background: Dengue fever (DF) remains a public health problem in Indonesia that can lead to fatalities. One of the areas served by a Community Health Center (Puskesmas) in Banyuwangi that experienced a significant increase in DF cases in 2022 is Puskesmas Purwoharjo, which saw a seven-fold rise. One way to control DF is by managing mosquito breeding sites through the 3M Plus Mosquito Nest Eradication Program. An evaluation is needed to assess the implementation of the DF Mosquito Nest Eradication Program (PSN) in Puskesmas Purwoharjo, Banyuwangi Regency. Objective: To evaluate the DF Mosquito Nest Eradication Program (PSN) in Puskesmas Purwoharjo, Banyuwangi Regency. Method: This study employed a qualitative research design with the CIPPO (Context, Input, Process, Product, Outcome) evaluation approach. The selection of research informants was done using purposive sampling, and data were collected through document review, observation, and interviews, which were validated through triangulation. Results: The findings of this study indicate that the social and physical environment, including the community and environmental hygiene, significantly influence the mosquito nest eradication program in rural areas. The program's objectives align with the technical guidelines provided by the Ministry of Health, with the primary target being the community. Although the input of the involved personnel is sufficient to carry out the program and funding comes from operational health assistance, there is no specific budget allocated for mosquito nest eradication. While the facilities and infrastructure are adequate, there is a lack of established standard operating procedures. The selection process of jumantik cadres is done directly, with the challenge of overlapping duties. Health education is conducted by Puskesmas personnel. The eradication of mosquito larvae is hindered by the community's lack of awareness, and the recording of larvae by the community has not been implemented due to insufficient socialization and binding regulations. Additionally, the coverage of house inspections and the Larval-Free Index (LFI) have not met the targets set by the Ministry of Health. Therefore, it is hoped that Puskesmas Purwoharjo can improve coordination, participation, and community empowerment to optimize the program's effectiveness.
Read More
S-11409
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive