Ditemukan 118 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Diantika Prameswara; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi, Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Anton Ojong, Ricko Adlyana Putra
Abstrak:
Kegiatan eksplorasi di industri hulu minyak dan gas merupakan kegiatan denganrisiko yang tinggi. Hasil analisis investigasi menyatakan faktor yang palingberkontribusi menyebabkan insiden adalah tidak efektifnya penilaian risiko.Dalam melakukan kegiatan berisiko tinggi diperlukan suatu perencanaan agartetap bekerja dengan aman dan selamat, yaitu manajemen risiko. Metode yangdigunakan untuk manajemen risiko aktifitas keselamatan kerja adalah HIRADC.Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melihat penerapan proses risk assessmentpada HIRADC. Penelitian ini bertujuan mengkaji hazard identification, riskassessment, and determining control (HIRADC) di PT. X. Penelitian inimenggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan metode kualitatif.Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan sinergi tim HSSE yang adadi lapangan dalam memonitor HIRADC dan PTW sehingga terjadi keterkaitanantara keduanya. Dalam memaksimalkan sinergi tersebut perlu dibuat suatu workinstruction oleh Safety Manager.Kata kunci: HIRADC, penilaian risiko, manajemen risiko
Exploration activities in upstream oil and gas industries are high risk activities.The results of the investigation analysis stated that the most factors that contributeto the incidence is the ineffectiveness of risk assessment. In conducting high-riskactivities, a plan is required in order to keep working safely, ie risk management.The method used for risk management of occupational safety activities isHIRADC. Therefore, the researcher tries to see the implementation of riskassessment process at HIRADC. This study aims to examine the hazardidentification, risk assessment, and determining control (HIRADC) in PT. X. Thisresearch used descriptive observational research design with qualitative method.The results suggested that it is necessary to synergize HSSE team in the field tomonitor HIRADC and PTW so that there is a correlation between the two. Inmaximizing the synergy need to be made a work instruction by Safety Manager.Key words: HIRADC, risk assessment, risk management.
Read More
Exploration activities in upstream oil and gas industries are high risk activities.The results of the investigation analysis stated that the most factors that contributeto the incidence is the ineffectiveness of risk assessment. In conducting high-riskactivities, a plan is required in order to keep working safely, ie risk management.The method used for risk management of occupational safety activities isHIRADC. Therefore, the researcher tries to see the implementation of riskassessment process at HIRADC. This study aims to examine the hazardidentification, risk assessment, and determining control (HIRADC) in PT. X. Thisresearch used descriptive observational research design with qualitative method.The results suggested that it is necessary to synergize HSSE team in the field tomonitor HIRADC and PTW so that there is a correlation between the two. Inmaximizing the synergy need to be made a work instruction by Safety Manager.Key words: HIRADC, risk assessment, risk management.
T-5216
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
William Wijaya; Pembimbing: Sjahrul Meizar Nasri; Penguji: Hendra, Aresty Amalia Andini
Abstrak:
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko keselamatan kerja pada setiapproses yang ada di area CV. Mente Bali Sejahtera pada tahun 2020 dengan metodeanalisis kualitatif dan desain studi deskriptif observasional. Dalam penelitian iniditemukan 27 risiko dengan tingkat yang berbeda yang dapat dianalisis. Hasil penelitianmenyarankan untuk menerapkan bentuk tindakan lanjutan seperti penerapan systemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja, melakukan analisis lebih mendalamterhadap bahaya dan risiko di tempat kerja serta menerapkan tindakan pengendaliansesuai dengan hierarki pengendalianKata kunci:Risiko, Penilaian Risiko, Analisis Kualitatif
This thesis aims to determine the level of work safety risks in each process in CV. MenteBali Sejahtera area in 2020 with qualitative analysis methods and descriptiveobservational study design. This study found 27 risks with different levels that can beanalyzed. This study suggests to apply advance action such as applying occupationalhealth and safety management system, doing advance analysis to hazards and risks atworkplace and applying control measures in accordance to hierarchy of controlKey words:Risk, Risk Assessment, Qualitative Analysis.
Read More
This thesis aims to determine the level of work safety risks in each process in CV. MenteBali Sejahtera area in 2020 with qualitative analysis methods and descriptiveobservational study design. This study found 27 risks with different levels that can beanalyzed. This study suggests to apply advance action such as applying occupationalhealth and safety management system, doing advance analysis to hazards and risks atworkplace and applying control measures in accordance to hierarchy of controlKey words:Risk, Risk Assessment, Qualitative Analysis.
S-10294
Depok : FKM-UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Sarah Christine Mastiur Lumban Raja; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Trisnajaya
Abstrak:
Risiko pada aktivitas kerja adalah suatu permasalahan yang perlu dimitigasi agar tidak terjadi konsekuensi negatif terhadap pekerja, tempat kerja, dan lingkungan kerja. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan nilai risiko yang ada pada aktivitas Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), sehingga peneliti dapat memberi rekomendasi sesuai dengan risiko yang ada. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik bersifat studi observasional yang mengacu kepada standar ISO 31000:2018 dan menggunakan formula matematika W. T. Fine (1971) untuk menghitung tingkat risiko. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi kegiatan kerja dan potensi bahaya (Job Hazard Analysis), analisis risiko dengan menghitung besaran risiko total dari perkalian nilai consequences, probability, dan exposure lalu membandingkannya dengan kriteria risiko. Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa terdapat berbagai risiko akibat potensi bahaya fisik, kimia, biologi, dan ergonomi dalam aktivitas Petugas PPSU. Penelitian ini mengindikasikan bahwa nilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Petugas PPSU tinggi sehingga perlu diberikan rekomendasi pengendalian risiko yang efektif untuk menurunkan tingkat risiko yang ada. Kata kunci: penilaian risiko, manajemen risiko, keselamatan dan kesehatan kerja, petugas penanganan prasarana dan sarana umum, ppsu, DKI Jakarta, ISO 31000:2018, W. T. Fine
Read More
S-10036
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Stewart Pardamean Siagian; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Dadan Erwandi, Ridwan Zahdi Sjaaf, Ardina Kusumawati, Narwoko
Abstrak:
Sebagian besar kecelakaan serius salah satunya disebabkan oleh tidak ada penilaianrisiko sebelumnya. Tesis ini bertujuan untuk menciptakan pola pikir pengembanganprogram keselamatan dan indikator kinerja keselamatan yang proaktif berdasarkanHIRADC agar terciptanya kondisi lingkungan kerja yang aman dan terhindar darikecelakaan kerja. Metode analisis penilaian risiko yang digunakan adalah semikuantitatif sesuai dengan standard AS/NZS 4360 : 2004 sedangkan analisis evaluasikesesuaian dilakukan secara deskriptif analitik berdasarkan observasi lapangan,wawancara dan penelahaan dokumen.
Berdasarkan hasil identifikasi bahaya danpenilaian risiko kerja PT XYZ didapat bahwa Departemen PPIC dan Produksi yangmemiliki aktivitas pekerjaan berisiko tinggi yang terbanyak. 47 tindakanPengendalian yang sudah dilakukan dan 29 tindakan yang belum direncanakan olehmanajemen workshop. Berdasarkan evaluasi kesesuaian HIRADC dengan datainvestigasi kecelakaan terdapat 10 aktivitas pekerjaan menjadi berisiko tinggi. 16program keselamatan kerja sesuai dengan pengendalian pada HIRADC diworkshop dan 10 program prioritas utama perlu dilakukan perbaikan. 15 indikatoryang dapat menjadi indikator kinerja keselamatan sesuai dengan program kerjakeselamatan.
Kata kunci: Penilaian risiko, Program keselamatan, Indikator kinerja keselamatan
Read More
Berdasarkan hasil identifikasi bahaya danpenilaian risiko kerja PT XYZ didapat bahwa Departemen PPIC dan Produksi yangmemiliki aktivitas pekerjaan berisiko tinggi yang terbanyak. 47 tindakanPengendalian yang sudah dilakukan dan 29 tindakan yang belum direncanakan olehmanajemen workshop. Berdasarkan evaluasi kesesuaian HIRADC dengan datainvestigasi kecelakaan terdapat 10 aktivitas pekerjaan menjadi berisiko tinggi. 16program keselamatan kerja sesuai dengan pengendalian pada HIRADC diworkshop dan 10 program prioritas utama perlu dilakukan perbaikan. 15 indikatoryang dapat menjadi indikator kinerja keselamatan sesuai dengan program kerjakeselamatan.
Kata kunci: Penilaian risiko, Program keselamatan, Indikator kinerja keselamatan
T-5224
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tiara Novella; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Prihono Sapto Atmodjo
Abstrak:
Dalam pelaksanaan produksi di industri manufaktur, setiap proses kerja tidak pernah terlepas dari bahaya dan risiko. PT. X memproduksi rubber parts untuk industri otomotif dan industri lainnya. Salah satu proses awal produksi rubber parts adalah proses mixing. Tahapan dari proses mixing yang cukup kompleks, bahan-bahan yang digunakan, dan pengoperasian mesin-mesin yang tidak sepenuhnya secara otomatis, berisiko menimbulkan insiden dan/atau kecelakaan beserta konsekuensinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat risiko K3 pada proses mixing di PT. X. Dalam penelitian ini, identifikasi risiko pada proses mixing menggunakan metode Job Hazard Analysis berdasarkan OSHA 3071. Kemudian, analisis risiko secara semi kuantitatif yang mengacu pada Australian/New Zealand Standard 4360:2004 tentang Risk Management; dan menentukan tingkat risiko sesuai skor risiko yang dihitung menggunakan rumus perhitungan risiko menurut Fine (1971). Penilaian risiko dilakukan di dua pekerjaan utama dari proses mixing, yaitu kneader mixing dan open mill mixing. Berdasarkan hasil identifikasi risiko, terdapat 22 bahaya dan risiko pada kneader mixing; dan 22 bahaya dan risiko pada open mill mixing. Berdasarkan penilaian existing risk di kneader mixing dan open mill mixing, bahaya dengan tingkat risiko tertinggi adalah bising (yang timbul dari mesin-mesin di area proses mixing) dengan tingkat risiko substantial.
Kata kunci : K3; manufaktur; penilaian risiko; proses mixing
In the implementation of production in the manufacturing industry, every work process is never independent of hazard and risk. PT. X manufactures rubber parts for the automotive industry and other industries. One of the initial production process of rubber parts is mixing process. The stages of a complex mixing process, the materials used, and the operation of machines that are not completely automatic, are at risk of incidents and/or accidents and their consequences. This study aims to determine the level of OHS risk in the mixing process at PT. X. In this research, risk identification on mixing process using Job Hazard Analysis method based on OSHA 3071. Then, semi-quantitative risk analysis refers to Australian/New Zealand Standard 4360: 2004 on Risk Management; and determine the risk level according to the risk score calculated using the Fine risk formula (1971). Risk assessment is done in two main work of mixing process, that is kneader mixing and open mill mixing. Based on the results of risk identification, there are 22 hazards and risks in mixing kneader; and 22 hazards and risks in open mill mixing. Based on the assessment of existing risk in kneader mixing and open mill mixing, the hazard with the highest risk level is noise (which arises from machines in the mixing process area) with substantial risk level.
Key words : Manufacture; mixing process; occupational health and safety; risk assessment
Read More
Kata kunci : K3; manufaktur; penilaian risiko; proses mixing
In the implementation of production in the manufacturing industry, every work process is never independent of hazard and risk. PT. X manufactures rubber parts for the automotive industry and other industries. One of the initial production process of rubber parts is mixing process. The stages of a complex mixing process, the materials used, and the operation of machines that are not completely automatic, are at risk of incidents and/or accidents and their consequences. This study aims to determine the level of OHS risk in the mixing process at PT. X. In this research, risk identification on mixing process using Job Hazard Analysis method based on OSHA 3071. Then, semi-quantitative risk analysis refers to Australian/New Zealand Standard 4360: 2004 on Risk Management; and determine the risk level according to the risk score calculated using the Fine risk formula (1971). Risk assessment is done in two main work of mixing process, that is kneader mixing and open mill mixing. Based on the results of risk identification, there are 22 hazards and risks in mixing kneader; and 22 hazards and risks in open mill mixing. Based on the assessment of existing risk in kneader mixing and open mill mixing, the hazard with the highest risk level is noise (which arises from machines in the mixing process area) with substantial risk level.
Key words : Manufacture; mixing process; occupational health and safety; risk assessment
S-9716
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Almadinah Hakim; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Suyud Warno Utomo, Abdur Rahman
Abstrak:
Hazard mikrobiologis, khusunya virus, memiliki kontribusi yang cukup besar pada penyakit, terlebih lagi dengan ukurannya yang mikroskopik. Penilaian risiko mikrobiologis merupakan cara untuk mengestimasi probabilitas suatu virus menyebabkan suatu efek pada manusia, dan sebagai rujukan untuk melakukan manajemen risiko yang sesuai dan tepat. Namun, pelaksanaan penilaian risiko mikrobiologi s lebih kompleks karena sifat mikroorganisme yang berbeda dengan hazard kimia. Kajian ini bertujuan untuk mengumpulkan dan mesintesis informasi terkait penilaian risiko mikrobiologis dengan menggunakan metode kajian kepustakaan naratif. Hasil kajian menunjukkan bahwa penilaian risiko dilakukan berdasar tujuan manajemennya. Penilaian risiko kualitatif dan semi-kuantitatif dapat dilakukan untuk sebagai awalan sebelum melakukan penilaian kuantitatif, karena pelaksanaannya yang cepat dan sederhana. Penilaian kuantitatif juga disesuaikan dengan konteks penelitian untuk perhitungan exposure assessment dan dose-response. Manejemen risiko dari hasil penilaian juga perlu diverifikasi dengan kembali melaksanakan penilaian risiko.
Kata kunci: Penilaian risiko mikrobiologis, virus, kajian kepustakaan
Microbiological hazard, particularly virus, contributing highly in disease, moreover with its microscopic size. Microbial risk assessment is a tool to estimate a probability of virus causing effect to human body, and as reference to generate appropriate and precise risk management. However, conducting microbial risk assessment is more complex because of its microorganism nature that is different from chemical hazard. This review aims to collect and synthesize information regarding microbial risk assessment using narrative literature review method. This review suggests that microbial risk assessment conducted based on its management purpose. Qualitative and semi-quantitative risk assessment can be performed for initial assessment before assessing quantitatively, due to its speed and simplicity. Quantitative assessment also executed based on its context for quantifying the exposure assessment and dose-response. Risk management from risk assessment result needs to be verified by reenacting risk assessment.
Key words: Microbial risk assessment, virus, literature review
Read More
Kata kunci: Penilaian risiko mikrobiologis, virus, kajian kepustakaan
Microbiological hazard, particularly virus, contributing highly in disease, moreover with its microscopic size. Microbial risk assessment is a tool to estimate a probability of virus causing effect to human body, and as reference to generate appropriate and precise risk management. However, conducting microbial risk assessment is more complex because of its microorganism nature that is different from chemical hazard. This review aims to collect and synthesize information regarding microbial risk assessment using narrative literature review method. This review suggests that microbial risk assessment conducted based on its management purpose. Qualitative and semi-quantitative risk assessment can be performed for initial assessment before assessing quantitatively, due to its speed and simplicity. Quantitative assessment also executed based on its context for quantifying the exposure assessment and dose-response. Risk management from risk assessment result needs to be verified by reenacting risk assessment.
Key words: Microbial risk assessment, virus, literature review
S-10481
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Raedi Dipanegara; Pembimbing: Hendra; Penguji: Dadan Erwandi, Farida Tusafariah
Abstrak:
Risiko ditemui dalam setiap aktivitas yang dilakukan setiap hari. Diperlukan adanya upaya pengelolaan risiko untuk menghindari dampak merugikan yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bahaya, menentukan pengendalian yang telah dilakukan, melakukan penilaian risiko dan mencari pengendalian risiko yang tepat. Penelitian ini menilai risiko keselamatan kerja pada tahap pembuatan rangka proyek pembangunan simulasi passive cooling system pada reaktor nuklir di bengkel PTKRN-Batan Serpong pada bulan Juni 2015. Penelitian ini menggunakan desain studi crossectional dengan menggunakan tools identifikasi bahaya dan penilaian risiko sesuai dengan Perka Batan No. 020/KA/I/2012. Pada aktivitas pembuatan rangka proyek pembangunan simulasi passive cooling system pada reaktor nuklir ini ditemukan adanya sumber bahaya keselamatan yang berasal dari bahaya mekanik, listrik dan bahaya fisik. Ditemukan 19 risiko keselamatan dengan risiko terendah pada proses penyiapan alat pemotong besi, dan risiko yang paling banyak ditemui bahaya terluka akibat gerinda serta kebakaran akibat korsleting listrik. Kata kunci : Batan, keselamatan kerja, penilaian risiko, PTKRN
Read More
S-8732
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Waditra Rakasiawi Sunarya; Pembimbing: Chandra Sartya; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Muhammad Safaat
S-8871
Depok : FKM-UI, 2015
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Reyhan Ahadin Pratama; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Redo Maulana
Abstrak:
Read More
Laboratorium lubricant merupakan area kerja dengan berbagai bahaya keselamatan dan kesehatan kerja yang mengintai para pekerjanya. Pajanan bahaya kimia dapat terjadi melalui berbagai rute pajanan serta dapat memberikan risiko kesehatan kepada pekerja laboratorium, baik berupa efek kesehatan akut maupun kronis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan terkait pajanan bahaya kimia benzena, toluena, dan xilena (BTX) pada pekerja laboratorium lubricant PT X. Penelitian dilakukan pada bulan Februari – Juni 2024 dengan desain penelitian deskriptif analitik dengan menggunakan metode chemical health risk assessment dari Department of Safety and Health Malaysia (DOSH) tahun 2018. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kuantitatif melalui pengukuran pajanan personal untuk pajanan rute inhalasi dan kualitatif untuk pajanan rute dermal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat level risiko moderat – tinggi untuk pajanan benzena serta level risiko rendah untuk pajanan aditif toluena dan xilena dengan rute inhalasi. Sementara itu, terdapat level risiko tinggi untuk pajanan benzena serta level risiko moderat untuk pajanan toluena dan xilena dengan rute pajanan dermal. Tingkat pajanan benzena, toluena, dan xilena dengan nilai rata-rata tertinggi berada pada Tim Sampling. Berdasarkan hasil penelitian, dibutuhkan langkah pengendalian yang tepat, seperti penyediaan APD sesuai kebutuhan, pemeliharaan sistem ventilasi, serta pemantauan pajanan BTX pada pekerjaan rutin dan non-rutin.
Lubricant laboratory pose various occupational safety and health hazards to their workers. Exposure to chemical hazards can occur through multiple routes and can lead to both acute and chronic health risks for laboratory workers. This study aims to analyze the health risks associated with exposure to benzene, toluene, and xylene (BTX) among lubricant laboratory workers at PT X. The study was conducted from February to June 2024 using a descriptive analytical research design with the chemical health risk assessment method from the Department of Safety and Health Malaysia (DOSH) 2018. Data collection techniques were employed quantitatively through personal exposure measurements for inhalation exposure and qualitatively for dermal exposure. The study results indicated a moderate to high risk level for benzene exposure and a low risk level for toluene and xylene additive exposure via inhalation. Meanwhile, a high-risk level was found for benzene exposure and a moderate risk level for toluene and xylene exposure via dermal exposure. The highest average exposure levels for benzene, toluene, and xylene were observed in the Sampling Team. Based on the study findings, appropriate control measures are necessary, such as providing appropriate personal protective equipment (PPE), maintaining ventilation systems, and monitoring BTX exposure during routine and non-routine tasks.
S-11649
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nurhasnah; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Safira, Elsye As
Abstrak:
Skripsi ini memuat tentang gambaran metode penilaian risiko kesehatan terkait pajanan bahaya kimia yang dikembangkan oleh pemerintah di beberapa negara. Metode yang yang dipilih untuk dibahas dalam penelitian ini ada empat, yaitu chemical health risk asseesment (CHRA) dari Malaysia, control of substances hazardous to health (COSHH) yang dikembangkan oleh Health and Safety Executive United Kingdom, semi-quantitative risk assessment (SQRA) dari Singapura dan semi-quantitative occupational risk prediction model (SQORPM) dari Taiwan. Metode yang dipakai dalam penelitian ini yaitu studi pustaka naratif yang bertujuan untuk mengidentifikasi cara penilaian risiko kesehatan, mengidentifikasi variabel, menentukan hubungan antar variabel serta analisis gambaran perbandingan umum dari empat metode dengan pendekatan argumentasi atau sudut pandang penulis.
Read More
S-10703
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
