Ditemukan 34 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Departemen Kesehatan Republik Indonesia
363.7387 IND p
Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006
Buku (pinjaman 1 minggu) Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Muhammad Nur Akhsin Ridho; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Dian Ayubi, Kusdinar Achmad, Muhani, Sudibyo Markus
T-5350
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Septi Adhitya Putri; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, R. Selly Harianti Kusumah
Abstrak:
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) telah menjadi penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia dan kelompok umur yang paling rentan terhadap ISPA adalah kelompok balita. Kasus ISPA pada balita di kelurahan Kampung Melayu Kec. Jatinegara Jakarta Timur menempati urutan pertama dengan angka kejadian setiap tahunnya hingga 3000 kasus pada balita Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan kualitas lingkungan fisik rumah dan sumber pencemar udara dalam ruangan dengan kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional dengan jumlah sampel 102 yang terbatas pada kelompok balita. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling dengan menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan adalah chi-square dan Regresi Logistik. Terdapat diperoleh 55 balita yang terkena ISPA. Variabel yang memiliki hubungan kejadian penyakit ISPA pada balita adalah Jenis dinding (p-value = 0.003), Jenis Atap (p- value = 0.025), Kelembaban (p- value = 0.001), Pencahayaan (p- value = 0.000), Kepadatan hunian (p- value = 0.001), dan perilaku merokok (p- value = 0.002). Faktor dominan yang mempengaruhi kejadian ISPA pada balita di wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Kampung Melayu adalah Pencahaayan (p- value = 0.000; OR = 12.4) Kata kunci: ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut), Balita, Lingkungan Fisik Rumah Acute Respiratory Infections has been a major cause of infectious morbidity and mortality in the world and age groups most susceptible to ARIs are toddlers. ARI cases in toddlers in Kampung Melayu ranks first with the number of incidents is 3000 cases. The purpose of this study is to analyze the relationship between the quality of the physical environment of the house and the source of air pollutants indoor with the incidence of ARI in toddlers the work area of Puskesmas Kampung Melayu. The design study is cross sectional with 102 samples of toddlers. Using simple random sampling using questioner. The statistical test used is chi-square and Logistic Regression. There was 55 toddlers affected by ARI. The result showed that there was correlation of ARI disease in toddlers with type of wall (p-value = 0.003), type of roof (p-value = 0.025), Humidity (p-value = 0.001), Lighting (p- value = 0.000), density residential (p- value = 0.001), and smoking behavior (p-value = 0.002). The dominant factors that influence the incidence of ARI in toddlers the work area of Puskesmas Kampung Melayu, Kec. Jatinegara in 2018 are lighting (p-value = 0.000; OR = 12.4). Key words: ARI (Acute Respiratory Infections), Toddler, Home Physical Environment
Read More
S-9769
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Khairunnisa Rina Fadli; Pembimbing: Anhari Achadi; Penguji: Suprijanto Rijadi, Kurnia Sari, Adang Mulyana, Sardi
T-4521
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Kartika Anggun Dimar Setio; Pembimbing: Rita Damayanti, Iwan Ariawan; Penguji: Arman Nefi, Soewarta Kosen, Widyastuti Wibisana
T-3944
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Alvian Dicky Irawan; Pembimbing: Ella Nurlaela Hadi; Penguji: Dien Anshari, David Samson Huda
Abstrak:
Di Indonesia, prevalensi merokok di kalangan remaja terus meningkat, termasuk di Kabupaten Lamongan, yang menurut data BPS Jawa Timur tahun 2022 memiliki angka konsumsi rokok tertinggi untuk kelompok usia 5-19 tahun di Jawa Timur. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada remaja di SMKN 2 Lamongan tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi cross sectional. Sebanyak 175 siswa dipilih sebagai sampel menggunakan metode proportional stratified random sampling berdasarkan tingkat kelas (10, 11, 12, dan 13). Proporsi sampel disesuaikan dengan jumlah siswa di tiap tingkat, kemudian siswa dipilih secara acak agar sampel mewakili populasi siswa di SMKN 2 Lamongan. Data dikumpulkan secara primer melalui pengisian kuesioner secara mandiri dan dianalisis menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan lebih dari separuh (58,9%) siswa SMKN 2 Lamongan merokok, dimana 19,4% diantaranya menggunakan rokok konvensional, 10,9% menggunakan rokok elektrik, dan 28,6% menggunakan keduanya. Sikap terhadap rokok (p <0,001), aksesibilitas rokok (p <0,001), perilaku merokok teman (p <0,001), dan persepsi anak terhadap sikap orang tua (p <0,001) berhubungan dengan perilaku merokok remaja di SMKN 2 Lamongan, sedangkan usia (p= 0,377), pengetahuan tentang rokok (p= 0,979), uang saku (p= 0,227), dan iklan rokok (p= 0,555) tidak berhubungan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengawasan ketat terhadap perilaku merokok siswa, memberikan sanksi yang tegas kepada siswa yang kedapatan merokok di lingkungan sekolah, melakukan edukasi kepada siswa, serta menekankan tanda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di sekitar sekolah.
In Indonesia, the prevalence of smoking among adolescents continues to rise, particularly in Lamongan Regency, which recorded the highest tobacco consumption rate for the 5-19 age group in East Java, according to 2022 data from BPS East Java. This study aims to identify the factors associated with smoking behavior among adolescents at SMKN 2 Lamongan in 2024. The study used a quantitative method with a cross-sectional study design. A total of 175 students were selected as samples using the proportional stratified random sampling method based on grade levels (10, 11, 12, and 13). The proportion of samples was adjusted according to the number of students in each grade, and students were randomly selected to ensure that the sample represented the student population at SMKN 2 Lamongan. Primary data were collected through self-administered questionnaires and analyzed using the chi-square test. The results showed that more than half (58.9%) of SMKN 2 Lamongan students smoked, with 19.4% using conventional cigarettes, 10.9% using electronic cigarettes, and 28.6% using both. Attitudes toward smoking (p < 0.001), accessibility of cigarettes (p < 0.001), peer smoking behavior (p < 0.001), and children's perception of parental attitude (p < 0.001) were significantly associated with adolescent smoking behavior at SMKN 2 Lamongan, while age (p = 0.377), knowledge about cigarettes (p = 0.979), pocket money (p = 0.227), and cigarette advertisements (p = 0.555) were not associated. Therefore, strict supervision of student smoking behavior is necessary, along with firm sanctions for students caught smoking on school premises, educational programs for students, and the reinforcement of No Smoking Area (KTR) signs around the school.
Read More
In Indonesia, the prevalence of smoking among adolescents continues to rise, particularly in Lamongan Regency, which recorded the highest tobacco consumption rate for the 5-19 age group in East Java, according to 2022 data from BPS East Java. This study aims to identify the factors associated with smoking behavior among adolescents at SMKN 2 Lamongan in 2024. The study used a quantitative method with a cross-sectional study design. A total of 175 students were selected as samples using the proportional stratified random sampling method based on grade levels (10, 11, 12, and 13). The proportion of samples was adjusted according to the number of students in each grade, and students were randomly selected to ensure that the sample represented the student population at SMKN 2 Lamongan. Primary data were collected through self-administered questionnaires and analyzed using the chi-square test. The results showed that more than half (58.9%) of SMKN 2 Lamongan students smoked, with 19.4% using conventional cigarettes, 10.9% using electronic cigarettes, and 28.6% using both. Attitudes toward smoking (p < 0.001), accessibility of cigarettes (p < 0.001), peer smoking behavior (p < 0.001), and children's perception of parental attitude (p < 0.001) were significantly associated with adolescent smoking behavior at SMKN 2 Lamongan, while age (p = 0.377), knowledge about cigarettes (p = 0.979), pocket money (p = 0.227), and cigarette advertisements (p = 0.555) were not associated. Therefore, strict supervision of student smoking behavior is necessary, along with firm sanctions for students caught smoking on school premises, educational programs for students, and the reinforcement of No Smoking Area (KTR) signs around the school.
S-11830
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Tiara Amanda Putri Sukmandono; Pembimbing: Dien Anshari; Penguji: Tiara Amelia, Naimun
Abstrak:
Read More
Perilaku merokok merupakan aktivitas berbahaya yang dilakukan sebagian besar masyarakat Indonesia. Rokok dapat menyebabkan berbagai dampak negatif baik dari segi kesehatan maupun akademik bagi remaja. Berdasarkan data yang dikaji Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah perokok aktif remaja di Indonesia usia ≥ 15 tahun pada tahun 2021 sebesar 28,26% dan pada tahun 2023 meningkat menjadi 28,62%. Berdasarkan hasil penjaringan kadar karbon monoksida (CO) oleh UPTD Puskesmas Cinere, hasil menunjukkan SMK AlHidayah Depok adalah salah satu sekolah dengan siswa perokok terbanyak. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran perilaku merokok dan faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok remaja di SMK Al-Hidayah Depok Tahun 2024 berdasarkan Social Cognitive Theory (SCT). Penelitian ini menggunakan desain crosssectional. Data penelitian dikumpulkan melalui pengisian kuesioner secara self-administered oleh 196 remaja SMK Al-Hidayah. Data dianalisis menggunakan uji chi-square untuk mengetahui hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen. Hasil penelitian telah menunjukkan sebanyak 146 responden (74,5%) adalah perokok dan 50 responden (25,5%) tidak merokok. Penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan antara usia 19 tahun (p < 0,001) nilai OR 12,089 (95% CI 3,465-42,173), jenis kelamin (p < 0,001) nilai OR 0,050 (95% CI 0,020-0,126), kelas 11 (p value = 0,037) dengan nilai OR 2,682 (95% CI 1,138-6,319), pengetahuan (p < 0,001) nilai OR 36,318 (95% CI 10,728-122,955), persepsi (p < 0,001) nilai OR 0,075 (95% CI 0,028-0,201) dan iklan rokok (p = 0,041) dengan nilai OR 2,566 (95% CI 1,117-5,891) dengan perilaku merokok. Sedangkan usia 17 dan 18 tahun dengan nilai OR 12,089 (95% CI 3,465-42,173), kelas 10 dan 12 nilai OR 1,214 (95% CI 0,568-2,598) dan teman sebaya pengguna tembakau nilai OR 1,924 (95% CI 1,004-3,689) tidak berhubungan (p value > 0,05) dengan perilaku merokok. Berbagai upaya perlu dilakukan dari beberapa stakeholder untuk mengurangi dan mencegah perilaku merokok remaja seperti melakukan edukasi, menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR), hingga sterilisasi wilayah bebas rokok.
Smoking behavior is dangerous activities carried out by the majority of Indonesian people. Cigarettes can cause various negative impacts both in terms of health and academics for teenagers. Based on data reviewed by the Central Statistics Agency (BPS), the number of active smokers among teenagers in Indonesia aged ≥ 15 years in 2021 at 28.26% and increase in 2023 it will be 28.62%. Based on the results of screening carbon monoxide (CO) levels by the Cinere Community Health Center UPTD, the results show that SMK Al-Hidayah, Depok is one of the schools with the most smoking students. This research was conducted to determine the description of smoking behavior and factors related to adolescent smoking behavior at SMK Al-Hidayah, Depok in 2024 based on Social Cognitive Theory (SCT). This study used a cross-sectional design. Research data was collected by filling out selfadministered questionnaires by 196 SMK Al-Hidayah students. Data were analyzed using the chi-square test to determine the relationship between the independent variables and the dependent variable. The research results have shown that 146 respondents (74,5%) were smokers and 50 respondents (25.5%) did not smoke. This research also shows a relationship between 19 years old (p < 0,001) OR value 12,089 (95% CI 3,465-42,173), gender (p < 0,001) OR value 0,050 (95% CI 0,020-0,126), grade 11 (p value = 0,037) OR value 2,682 (95% CI 1,138-6,319), knowledge (p < 0,001) OR value 36,318 (95% CI 10,728-122,955), perception of tobacco (p < 0,001) and cigarette advertising exposure (p = 0,041) OR value 2,566 (95% CI 1,117-5,891) with smoking behavior. However, 17 and 18 years old with OR value 2,064 (95% CI 0,999-4,262), grade 10 and 12 with OR 1,214 (95% CI 0,568-2,598), and peers use cigarette OR value 1,924 (95% CI 1,004-3,689) are not related (p value > 0.05) to smoking behavior. Various efforts need to be made by several stakeholders to reduce and prevent teenage smoking behavior, such as providing education, implementing Smoke-Free Areas (KTR) and sterilizing smoke-free areas
S-11565
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Orpa Saman Lebang; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Peenguji: Devi Maryori, Rita Damayanti
S-7958
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
S-9010
[s.l.] :
[s.n.] :
s.a.]
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gerald Bagus Aprilianto; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Rita Damayanti, Ika Lastyaningrum
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dampak perilaku merokok terhadap COVID-19, sikap keluarga dan teman atau rekan kerja terkait perilaku merokok, persepsi terhadap keterpaparan iklan rokok dan tingkat keterpaparan edukasi bahaya rokok dengan perubahan perilaku merokok penduduk dengan usia di atas 10 tahun dalam masa pandemic COVID-19 di Kota Bogor. Desain studi yang digunakan dalam penelitian ini ialah cross-sectional dengan analisis bivariat dan stratifikasi. Populasi penelitian ini adalah perokok aktif seminimalnya tiga bulan sebelum pandemi COVID-19 atau tiga bulan sebelum mengisi kuesioner daring dengan usia di atas 10 tahun di Kota Bogor.
Read More
S-10632
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
