Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Disa Latamilen; Pembimbing: Sudarto Ronoatmodjo; Penguji: Helda, Erlinda
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kepercayaan kesehatan yang terdiri dari persepsi kerentanan, persepsi keparahan, persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak dengan riwayat tes IVA yang dimiliki oleh WUS. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain studi kasus kontrol. Data yang digunakan adalah data primer yang melibatkan 82 responden kelompok kasus dan 95 responden kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi manfaat, persepsi hambatan, dan isyarat untuk bertindak dengan riwayat pemeriksaan IVA. Hal ini sejalan dengan teori HBM yang menyatakan bahwa ketiga variabel tersebut merupakan faktor yang mempengaruhi suatu tindakan kesehatan.
Read More
S-10717
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Endah Alfiyanti Syahri; Pembimbing: Dian Ayubi; Penguji: Tri Krianto, Muspardi
Abstrak:
Latar belakang: Obesitas merupakan masalah kesehatan masyarakat global yang terus meningkat dan berdampak serius terhadap kualitas hidup serta produktivitas kerja. Prevalensi obesitas di lingkungan PT Hutama Karya Infrastruktur sebesar 65,31% serta lingkungan kerja dengan gaya hidup sedentari dan stres tinggi, berpotensi memperburuk pola makan yang berisiko obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis determinan perilaku makan berisiko obesitas dengan pendekatan teori Health Belief Model (HBM). Metode: Penelitian ini menggunakan desain kuantitatif potong lintang (cross-sectional) dengan pendekatan survei menggunakan kuesioner. Sampel penelitian adalah karyawan PT Hutama Karya Infrastruktur yang dipilih secara total sampling sebanyak 188 orang. Variabel yang dianalisis meliputi konstruk HBM (persepsi kerentanan, keparahan, manfaat, hambatan, isyarat bertindak, efikasi diri) serta karakteristik individu. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil: Skor rata-rata perilaku makan berisiko sebesar 55,5 dari skala 100 menunjukkan pola konsumsi yang cenderung tidak sehat. Persepsi kerentanan, keparahan, dan manfaat berada pada tingkat tinggi, namun tidak berhubungan signifikan dengan perilaku makan berisiko. Sebaliknya, persepsi hambatan memiliki hubungan yang sangat signifikan (p < 0,001). Efikasi diri mendekati signifikan (p = 0,054), sedangkan isyarat bertindak tidak berhubungan secara statistik. Karakteristik individu seperti jenis kelamin (p = 0,038) dan pendapatan (p = 0,019) juga berpengaruh signifikan terhadap perilaku makan. Kesimpulan: Persepsi hambatan merupakan determinan utama perilaku makan berisiko obesitas. Intervensi promosi kesehatan kerja perlu difokuskan pada pengurangan hambatan dan peningkatan efikasi diri untuk membentuk perilaku makan sehat secara berkelanjutan.
Background: Obesity is a global public health issue that continues to rise and has serious impacts on quality of life and work productivity. The prevalence of obesity at PT Hutama Karya Infrastruktur is 65.31%, and the work environment characterized by a sedentary lifestyle and high stress levels has the potential to worsen dietary patterns that increase the risk of obesity. This study aims to analyze the determinants of risky eating behavior using the Health Belief Model (HBM) approach. Methods: This study employed a quantitative cross-sectional design using a survey approach with questionnaires. The study sample consisted of 188 employees at PT Hutama Karya Infrastruktur selected through total sampling. The variables analyzed included HBM constructs (perceived susceptibility, severity, benefits, barriers, cues to action, and self-efficacy) as well as individual characteristics. Data analysis was performed using univariate and bivariate methods with chi-square tests. Results: The average score of risky eating behavior was 55.5 out of 100, indicating a tendency toward unhealthy dietary patterns. Perceived susceptibility, severity, and benefits were at high levels, but they were not significantly associated with risky eating behavior. In contrast, perceived barriers showed a highly significant relationship (p < 0.001). Self-efficacy was nearly significant (p = 0.054), while cues to action were not statistically associated. Individual characteristics such as gender (p = 0.038) and income (p = 0.019) also had a significant influence on eating behavior. Conclusion: Perceived barriers are the main determinant of risky eating behavior associated with obesity. Workplace health promotion interventions should focus on reducing barriers and enhancing self-efficacy to sustainably promote healthy eating behavior.
Read More
S-12003
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive