Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Mifta Rahmiza; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Budi Hartono, Didik Supriyono
Abstrak: Asma merupakan penyakit inflamasi (peradangan) kronik saluran napas. Asma termasuk penyakit dengan fatalitas yang rendah namun kasusnya cukup banyak dijumpai di masyarakat. WHO memperkirakan 100-150 juta penduduk dunia menderita asma dan akan terus bertambah sebesar 180.000 orang setiap tahunnya. Asma pada usia dewasa dapat disebabkan oleh polusi udara. Ibu rumah tangga yang tinggal di pemukiman sekitar industri semen serta menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam rumah dengan berbagai aktivitas rumah tangga berisiko terpapar polutan partikulat (PM2,5). Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hubungan konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga di pemukiman sekitar industri semen Kecamatan Klapanunggal. Penelitian menggunakan studi cross-sectionalyang dilaksanakan pada April-Mei 2018. Jumlah sampel sebanyak 110 ibu rumah tangga dengan metode simple random sampling. Rata-rata konsentrasi PM2,5dalam rumah sebesar 50,5 μg/m3. Ditemukan sebanyak 30% ibu rumah tangga menderita asma. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga di pemukiman sekitar industri semen Kecamatan Klapanunggal, namun terdapat satu variabel konfounding, yaitu lubang asap dapur dimana p=0,013; OR= 3,52(1,38-8,93). Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi PM2,5dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik rumah, sumber polutan dalam rumah, serta faktor individu tertentu. Perlu dilakukan pengendalian risiko dengan pengaturan ventilasi untuk pertukaran udara, tidak merokok di dalam rumah, tidak menggunakan bahan bakar berisiko, tidak menggunakan obat nyamuk bakar, serta pengendalian status obesitas.
Kata kunci:Polusi udara dalam ruang, PM2,5, Asma

Asthma is a chronic airway inflammatory disease (inflammation). Asthma is adisease with low fatalities yet the case is quite common in the society. WHO estimates 100-150 million people of the world suffer from asthma and will continue to grow by 180,000 people every year. Asthma in adulthood can be caused by air pollution. Housewives who live in settlements around the cement industry and spend most of their time in the home with various household activities is at risk of exposure to particulate pollutants (PM2.5). This study aims to identify the relationship between PM2.5 concentrations in the home with asthma on housewives at settlement around cement industry Klapanunggal sub-District. The study used a cross-sectional study conducted in April-May 2018. The sample size is 110 housewives with simple random sampling method. The average concentration of PM2.5 in the house is 50.5 μg / m3. Found as many as 30% of housewives suffered from asthma. The result showed no significant correlation between PM2.5 concentration in house with asthma on housewife at settlement around cement industry Klapanunggal sub district, but there is still one confounding variable, that is kitchen smoke hole where p = 0.013; OR = 3.52 (1.38-8.93). This study confirms that there is a relationship between PM2.5 concentrations in the home and asthma on housewives who are affected by the physical environment of the home, the source of home pollutants, as well as certain individual factors. Risk control is required with ventilation arrangements for air exchange, non-smoking within the home, no use of risky fuels, no use of mosquito coils, and controlling the obesity status.
Keywords: Indoor air pollution, PM2.5, Asthma
Read More
T-5247
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nailul Hikmi; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Laila Fitria, Al Asyari, Didi Purnama, Wijayantono
Abstrak: Pencemaran udara menyebabkan berbagai masalah kesehatan yaitu Infeksi Saluran pernapasan Akut (ISPA), bronchitis, iritasi mata, asma bronkial, iritasi kulit, penyakit kardiovaskuler dan kanker paru. Asma di Asia sampai saat ini masih menjadi masalah penyakit kronik utama. Prevalensi pada orang dewasa masih tergolong rendah dibandingkan dengn Eropa, akan tetapi tren kasus asma selalu terjadi peningkatan. Asma pada usia dewasa dapat disebabkan oleh polusi udara. Ibu rumah tangga yang tinggal disekitar kawasan pabrik semen serta menghabiskan sebagian waktunya didalam rumah dengan berbagai aktivitas rumah tangga beresiko terpajan polutan partikulat (PM2,5). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pajanan PM2,5 udara ruang dalam rumah terhadap kejadian asma pada ibu rumah tangga disekitar kawasan pabrik semen Kelurahan Limau Manih. Penelitian ini menggunakan studi cross-sectional yang dilaksanakan pada bulan November-Desember 2020. Jumlah sampel sebanyak 258 ibu rumah tangga. Rata-rata konsentrasi PM2,5 dalam rumah yang menderita asma sebesar 38,514 µg/m 3 . Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh konsentrasi PM2,5 terhadap kejadian asma pada ibu rumah tangga disekitar kawasan pabrik semen dengan nilai p=0,005. Selain itu penelitian ini mengonfirmasi bahwa terdapat hubungan antara konsentrasi PM2,5 dalam rumah dan asma pada ibu rumah tangga setelah dikontrol dengan variabel keberadaan perokok dalam rumah, luas ventilasi dan kelembaban. Perlu dilakukan pengendalian risiko dengan pengaturan ventilasi untuk pertukaran udara, tidak merokok di dalam rumah serta menjaga kondisi kelembaban rumah dengan cara meningkatkan pencahayaan dan sirkulasi udara dengan menambah luas ventilasi dan membuka jendela rumah.
Air pollution causes various health problems, namely acute respiratory infections (ARI), bronchitis, eye irritation, bronchial asthma, skin irritation, cardiovascular disease and lung cancer. Asthma in Asia is still a major chronic disease problem. The prevalence in adults is still low compared to Europe, but the trend of asthma cases is always increasing. Asthma in adulthood can be caused by air pollution. Housewives who live around the cement factory area and spend part of their time in the house with various household activities are at risk of exposure to particulate pollutants (PM2,5). This study aims to determine the effect of PM2.5 exposure to indoor air on the incidence of asthma in housewives around the cement factory area of Limau Manih Village. This study used a cross-sectional study which was conducted in November-December 2020. The total sample was 258 housewives. The average concentration of PM2.5 in homes with asthma was 38.514 µg / m3. The results showed the effect of PM2.5 concentration on the incidence of asthma in housewives around the cement factory area with p = 0.005. In addition, this study confirms that there is a relationship between PM2.5 concentrations in the home and asthma in housewives after controlling for the variables of the presence of smokers in the house, the extent of ventilation and humidity. It is necessary to control risks by controlling ventilation for air exchange, not smoking in the house and maintaining humidity in the house by increasing lighting and air circulation by increasing the area of ventilation and opening the windows of the house
Read More
T-6039
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gita Rahmaningsih; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Ema Rahmawati, Laila Fitria, Slamet Isworo, Didi Purnama
Abstrak: Permasalahan yang terjadi dilingkungan yang tidak dapat dihindari di berbagai negara adalah polusi udara. Terdapat banyak penyebab terjadinya pencemaran udara, salah satunya yaitu yang disebabkan oleh partikel debu, terutama pada PM2,5. PM2,5 yang didefinisikan sebagai partikel udara ambien yang berukuran hingga 2,5 mikron. Polusi udara tidak hanya terjadi di udara ambien, tapi juga dapat terjadi di udara dalam ruang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pajanan konsentrasi PM2,5 dalam ruang terhadap gangguan fungsi paru pada orang dewasa yang tinggal di sekitar kawasan indsutri Kelurahan Tegalratu Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon. Jenis penelitian ini menggunakan desain studi cross-sectional. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2022. Pemilihan sampel penelitian ini dilakukan secara acak berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi yang sudah ditetapkan. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak 200 orang dewasa. Dari hasil analisis didapatkan sebanyak 124 orang dewasa (87.3%) memiliki konsentrasi PM2,5 dalam rumahnya tidak memenuhi syarat menderita gangguan fungsi paru, sedangkan terdapat 34 orang dewasa (58.6%) yang konsentrasi PM2,5 dalam rumahnya memenuhi syarat menderita gangguan fungsi paru. Hasil penelitian ini ditemukannya hubungan yang signifikan antara pajanan konsentrasi PM2,5 terhadap gangguan fungsi paru pada orang dewasa yang tinggal kawasan industri. Variabel confounding yang mempengaruhi terhadap pajanan konsentrasi PM2,5 diantaranya yaitu penggunaan obat nyamuk bakar, status gizi, umur, riwayat penyakit, bahan bakar masak, jenis lantai rumah dan status merokok. Kesimpulan dari penelitian ini ditemukannya hubungan yang signifikan antara Konsentrasi PM2,5, umur, status gizi, dan jenis lantai rumah dengan kejadian gangguan fungsi paru.
Environmental problems that can not be avoided in various countries is air pollution. There are many causes of air pollution, one of which is caused by dust particles, especially in PM2,5. PM2,5 is defined as ambient air particles that are up to 2.5 microns in size. Air pollution occurs not only in the ambient air, but also in the indoor air. This study aim to determine the relationship of indoor PM2,5 concentration exposure against lung function impairment of adults living around Industrial Area Tegalratu Village, Ciwandan District, Cilegon. This research uses a cross-sectional study design. Data collection was conducted on April to May 2022. The participants were identified using random sampling method based on inclusion and exclusion criteria that have been set. The number of samples in this study were 200 adults. The analytical results obtained of 124 adults (87.3%) had PM2,5 concentrations in their homes were not qualified to suffer from lung function impairment, while there were 34 adults (58.6%) whose PM2,5 concentrations in their homes were qualified to suffer from lung function impairment. The results of this study found a significant associated between exposure to PM2,5 concentrations of lung function impairment in adults living in industrial areas. Confounding variables that affect exposure to PM2,5 concentrations include the use of mosquito coils, nutritional status, age, disease history, cooking fuels, type of house floor and smoking status. The conclusion of this study found a significant relationship between PM2,5 concentration, age, nutritional status, and type of house floor with the incidence of lung function impairment.
Read More
T-6472
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marisa Harfiani; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami; Penguji: Budi Hartono, Susilo
Abstrak: PM2,5 merupakan indikator penting untuk mengetahui risiko kesehatan akibat partikulat. Pajanan PM2,5 di udara dalam ruang telah banyak dikaitkan dengan kejadian gangguan fungsi paru Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara konsentrasi PM2,5 di udara dalam ruang lingkungan kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja pabrik katup baja X Kabupaten Serang Tahun 2016. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional untuk melihat berapa tinggi atau berapa banyak exposure dan juga outcome serta melihat hubungan antara besarnya exposure dan juga outcome. Penelitian ini dilakukan pada bulan mei sampai dengan juni 2016. Total sampel udara pada penelitian ini adalah sebanyak 7 titik yang mewakili keseluruhan area kerja dan total sampel pekerja pada penelitian ini adalah 60 pekerja. Konsentrasi PM2,5 diukur menggunakan alat Haz-Dust EPAM-5000 menggunakan bantuan operator balai HIPERKES Jakarta. Pengukuran fungsi paru pekerja dilakukan menggunakan spirometri chest-graph HI-101. Analisis data dilukan dengan menggunakan uji kai kuadrat untuk melihat hubungan konsentrasi PM2,5 di udara dalam ruang lingkungan kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja. Prevalensi gangguan fungsi paru pada pekerja pabrik katup baja X adalah sebesar 53.3%. Hasil analisis menunjukan tidak adanya hubungan yang signifikan antara konsentrasi PM2,5 di udara dalam ruang lingkungan kerja dengan gangguan fungsi paru pada pekerja (OR = 2,8; p-value = 0.121).
Kata kunci : Fungsi Paru; PM2,5; Polusi Udara Dalam Ruang; Katup Baja
Read More
S-9116
Depok : FKM UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive