Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Preeklampsia berat (PEB) dan eklampsia merupakan salah satu penyebab tertinggi kematian ibu di Indonesia. Di RSU Kabupaten Tangerang PEB dan eklampsia merupakan penyebab kematian tertinggi (45,4%), angka ini lebih tinggi bila di bandingkan dengan beberapa RS daerah di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor–faktor yang berhubungan dengan kematian ibu akibat PEB dan eklampsia di RSU Kabupaten Tangerang tahun 2008-2010. Desain yang digunakan kasus kontrol (case control) dengan jumlah sampel kasus 40 dan kontrol 80. Data didapatkan dari status pasien di rekam medis. Hasil penelitian menunjukan bahwa kondisi janin berhubungan dengan kematian ibu akibat PEB dan dan eklampsia dengan p value 0,021 setelah dikontrol variabel usia ibu, gravida, jenis persalinan, riwayat KB dan pengasilan keluarga. Ibu PEB dan eklampsia dan kondisi janin IUFD meningkatkan risiko kematian ibu 6,28 kali (95% CI 1,32-30,02) bila dibandingkan ibu yang kondisi janin tidak IUFD. Maka Perlu upaya menurunkan jumlah kematian ibu akibat PEB dan eklampsia, diharapkan RSU Kabupaten Tangerang meningkatkan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan adekuat, tepat guna dan tepat waktu dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan fasilitas. Dinas kesehatan meningkatan pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh lapisan masyarakat dan meningkatkan program promotif dan preventif. Peneliti lain diharapkan dapat menambah jumlah sampel dan menggunakan data primer dan bagi masyarakat diharapkan berperan aktif dalam pemeliharaan kesehatan. Kata kunci: Determinan kematian ibu, preeklampsia berat dan eclampsia
Severe Preeclampsia (PEB) dan Eclampsia is one of the highest cause of maternal death in Indonesia. At RSU Kabupaten Tangerang (public hospital at Tangerang) preeclampsia and eclampsia is the highest cause of death (45,4%), and this rate is much more higher than some hospital in some area aroun Indonesia. This research aimed to determine the factors associated with maternal deaths due to PEB and eclampsia at RSU Tangerang in the year of 2008 – 2010. The desaign used is the case control by using about 40 case samples and 80 controlers. Data obtained from the patient's status in medical records. The results of research showed that the fetal condition releated maternal deaths due PEB and eclampsia it is seen from the p value of 0,021 after controlled with variable maternal age, gravida, type of delivery, a history of family planning and family income. The mother suffered PEB and eclampsia with fetal condition will IUFD risk 6,28 times (95% CI 1,32 to 30,02) of maternal deaths than if the condition of the fetus is not IUFD. There are necessary efforts to reduce the number of maternal deaths due to PEB and eclampsia, which is expected to RSU Tangerang to improve comprehensive and adequate health care, appropriate and on time action, and improving the quality of human resources and facilities. Health agencies should improve equity of health services in all layers of society and enhance the promotion and preventive programs. Another study is expected to increase the number of samples and using primary data and for the community is expected to play an active role in the maintenance of health. Key words: Determinants of maternal death, severe preeclampsia and eclampsia
