Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ali Syahrul Chairuman; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Dartini, Triyo Hartono
T-4171
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Karina Larasati; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Robiana Modjo, Yuni Kusminanti
S-6532
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ari Dwi Jayanti; Pembimbing: Hafizurrachman; Penguji: Mieke Savitri, Ary Sasongko
Abstrak: Skripsi ini membahas tentang implementasi PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion di instalasi radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita tahun 2013. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif Cross Sectional, dengan melakukan wawancara mendalam dengan purposing informan yang mengacu pada prinsip kesesuaian dan kecukupan guna mendapatkan hasil yang akurat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang keselamatan radiasi pengion. Manfaat penelitian ini bagi rumah sakit yang dijadikan tempat penelitian adalah sebagai bahan evaluasi atas implementasi keselamatan radiasi pengion yang telah dilakukan dan masukan atas hal- hal yang belum dilaksanakan dari hasil penelitian menunjukan bahwa pengimplementasian PP No.33 tahun 2007 tentang Keselamatan Radiasi Pengion di Instalasi Radiologi Pusat Jantung Nasional Harapan Kita sudah baik namun memiliki beberapa kekurangan dalam pelaksanaannya. Diantaranya: Pada Persyaratan Manajemen, Tenaga ahli dengan pendidikan yang sesuai belum ada (S2 fisika medis), pelaksanaan tugas masing- masing anggota PPR belum maksimal. Hal ini dikarenakan adanya tumpang tindih peran, dimana Tenaga ahli juga merupakan anggota PPR dan Radiografer. Dan jenis pemeriksaan kesehatan khusus dan pemeriksaan rutin selama bekerja belum maksimal. Pada Persyaratan Proteksi Radiasi belum diketahuinya tentang pembatasan dosis, belum adanya pembagian daerah kerja secara tertulis,dan belum adanya pengadaan alat ukur dosis personal bagi pasien dan pendamping pasien. Pada verifikasi keselamatan belum dilaksanakannya pengukuran paparan radiasi pada alat yang mengalami perbaikan dan pengukuran paparan radiasi secara rutin.
 

 
This research discusses the implementation of Goverment Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Centre Harapan Kita in 2013. This study used a cross sectional qualitative methods, by conducting in-depth interviews with informants purposing which refers to the principle of suitability and adequacy in order to obtain accurate results. The purpose of this study is to investigate the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on ionizing radiation safety. The benefits of this research for the hospital where the study was used as an evaluation of the implementation of the safety of ionizing radiation that has been done and input on matters that have not been implemented. From the results of the study showed that the implementation of Government Regulation Number 33 of 2007 on Ionizing Radiation Safety at Radiology Department National Cardiovascular Center Harapan Kita has been good but has some shortcomings in implementation. Among them: In the Requirements Management, experts with appropriate education unmet (medical physics S2), the implementation of tasks of each member of the PPR is not maximized. This is due to the overlap of roles, where the expert is also a member of the PPR and Radiografer. And a kind of special medical examination and routine check has not been carreid out. On Radiation Protection requirements not already know about the dose limitation, the lack of regional division of labor in writing, and the lack of provision of personal dose measurement tool for patients and patient attendants. And yet the implementation of measurement of radiation exposure to the tools and the improved measurement of radiation exposure on a regular basis.
Read More
S-8089
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ainun Azizah Tasmira Salwa; Pembimbing: Dewi Susanna; Penguji: Budi Haryanto, Noni Chrissuda Anggraini
Abstrak:

Rumah sakit sebagai fasilitas pelayanan kesehatan menghasilkan limbah medis dan non-medis. Data menunjukkan limbah medis/B3 bersifat infeksius dan toksik, berisiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik. Di Indonesia, banyak fasilitas kesehatan masih belum sepenuhnya sesuai standar pengelolaan limbah medis. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi pengelolaan limbah medis padat di Rumah Sakit Pendidikan Kota Depok, Jawa Barat, menggunakan desain studi kasus melalui observasi, wawancara, dan analisis dokumen.
Hasil penelitian menunjukkan rumah sakit menghasilkan total 138.370,3 kg limbah medis padat B3 pada tahun 2024. Secara keseluruhan, tingkat kesesuaian implementasi mencapai 72,2% ("Sesuai Sebagian"). Namun, kesenjangan masih ditemukan pada pemilahan di sumber (33,3%) dan pewadahan/pengumpulan (25%), seperti masih ditemukannya limbah medis tercampur limbah non-medis, yang dapat menyebabkan risiko luka tusuk jarum atau penyebaran infeksi nosokomial. Meskipun petugas memiliki pemahaman baik, penggunaan APD oleh semua petugas belum sepenuhnya konsisten. Tahap pengurangan, penyimpanan, pengangkutan internal, pengolahan, dan pemusnahan akhir menunjukkan kepatuhan tinggi (100%). Oleh karena itu, perbaikan berkelanjutan diperlukan, terutama pada tahapan hulu yang bergantung pada faktor manusia. Tenaga Kesehatan Lingkungan berperan penting dalam pengawasan, edukasi, dan pemutusan rantai penularan untuk menjaga keselamatan petugas, pasien, dan pengunjung. Penelitian ini berkontribusi untuk mengoptimalkan sistem pengelolaan limbah medis di rumah sakit pendidikan.


Hospitals, as healthcare service facilities, generate both medical and non-medical waste. Data show that medical waste, classified as hazardous (B3), is infectious and toxic, posing a high risk if not properly managed. In Indonesia, many healthcare facilities still do not fully comply with medical waste management standards. This study aims to evaluate the solid medical waste management system at a Teaching Hospital in Depok, West Java, using a case study design through observation, interviews, and document analysis. The findings indicate that the hospital produced a total of 138,370.3 kg of B3 solid medical waste in 2024. Overall, the compliance level of implementation reached 72.2% (“Partially Compliant”). However, gaps were still identified in segregation at source (33.3%) and in containment/collection (25%), such as the mixing of medical and non-medical waste, which can lead to risks like needlestick injuries or the spread of nosocomial infections. Although staff demonstrated a good understanding of procedures, the use of personal protective equipment (PPE) among all workers was not fully consistent. The stages of waste reduction, temporary storage, internal transport, treatment, and final disposal showed high compliance (100%). Therefore, continuous improvement is needed, particularly in the upstream stages that depend on human factors. Environmental Health personnel play a crucial role in supervision, education, and breaking the chain of transmission to ensure the safety of healthcare workers, patients, and visitors. This study contributes to strengthening medical waste governance in teaching hospitals.

Read More
S-12102
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Justhanto Mongan; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Dadan Erwandi, Djoko SUsanto, Irma Setiawati
Abstrak: Penelitian ini memiliki tujuan umum untuk menganalisis praktek manajemen K3 terkait motivasi pekerja PT PQR sehingga dapat menjadi dasar pertimbangan dalam pembuatan kebijakan manajemen terkait K3 yang lebih tepatsasaran. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah mixed approachatau semi kuantitatif dengan desain cross sectional. Kombinasi ini dilakukanuntuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian yang tidak sepenuhnya dapatdijawab dengan pendekatan kualitatif ataupun kualitatif. Hasil dalam penelitiansebagai berikut : (1) Penelitian menunjukan bahwa rata-rata dimensi yang diamatiberada pada skala 5 atau dalam skala sangat sesuai. Hal tersebut menunjukkanbahwa motivasi keselamatan terkait praktik manajemen sudah tinggi dan perlu dipertahankan kedepannya. (2) Komunikasi keselamatan dan umpan balik di ketahui merupakan faktor yang dipersepsikan paling rendah di bandingkan faktor yanglain. Namun berbeda dengan hasil wawancara yang menunjukkan bahwa : Komunikasi Keselamatan dan Umpan Balik terlihat sudah cukup berjalan denganbaik. Hal ini menujukkan adanya perbedaan antara hasil kuesioner dengan hasil wawancara. (3) Hasil penelitian menujukkan bahwa terhadap hubungan yang bermakna antara komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, kebijakan promosi keselamatan dengan motivasi keselamatan. Hal tersebut menujukkan bahwa motivasi keselamatan kerja karyawan di PT PQR initerkait dengan komitmen amanjemen pelatihan keselamatan, keterlibatan karyawan, komunikasi keselamatan dan umpan balik, peraturan dan prosedur keselamatan, dan kebijakan promosi keselamatan. Kata Kunci: Komitmen Manajemen, Pelatihan Keselamatan, Keterlibatan Karyawan, Komunikasi Keselamatan Dan Umpan Balik, Peraturan Dan ProsedurKeselamatan, Kebijakan Promosi Keselamatan dan Motivasi Keselamatan
This study purpose is to analyze Occupational Health and Safety (OHS)management practices related to worker motivation at PT PQR to use in makinggood safety management policy related OSH. The approach used in this study isa mixed or semi-quantitative with a cross-sectional design. This combination isused to answer the research questions that can not fully answered by qualitativeor qualitative approach. The results of the study as following: (1) Research showsthat the average dimensions are observed mostly at 5 in scale or in high scale. Itshows that management practices related to safety motivation is high and needs tobe maintained in the future. (2) Safety Communication and feedback are the mostlower factor compared to the other factors. However, the results of the interviewsshowed that: Safety Communication and Feedback perform well on the field bythe mamagment. This shows the difference between the results of thequestionnaire with the interview. (3) The results showed that the significantrelation between management commitment, safety training, employeeinvolvement, safety communication and feedback, regulations and safetyprocedures, safety promotion policy with safety motivation. It shows that themotivation for the employee's safety PT PQR is linked to managementcommitment, safety training, employee involvement, safety communication andfeedback, regulations and safety procedures, and safety promotion policies.Keywords: Management Commitment, Safety Training, Employee Involvement,Safety Communication and Feedback, Regulations and Safety Procedures, SafetyPromotion Policy and Safety Motivation
Read More
T-4248
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive