Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Bella Kusuma Dewi; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Zakianis, Haryanto Budi, Didi Purnama, Aria Kusuma
Abstrak:
Read More
Gangguan fungsi paru dipengaruhi oleh akumulasi pajanan polusi udara ke tubuh manusia. Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) sebagai tempat yang padat kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang berisiko tinggi untuk menyebabkan pajanan sulfur dioksida (SO2) terhadap petugas. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara konsentrasi pajanan SO2 udara ambien dengan kejadian gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Instrumen pada penelitian ini menggunakan kuesioner untuk wawancara, Spektrofotometer Uv-vis untuk mengukur sulfur dioksida dan spirometri untuk mengukur fungsi paru. Populasi penelitian ini adalah seluruh petugas yang bekerja di 37 SPBU. Jumlah sampel penelitian ini sebanyak 125 responden dan jumlah pengukuran SO2 adalah 30 sampel. Hasil penelitian berdasarkan uji Regresi Logistik Ganda dengan data kontinyu, diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi SO2 udara ambien dengan gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung, dengan nilai p=0.058. Sedangkan hasil dengan data kategorik, diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara konsentrasi SO2 udara ambien dengan gangguan fungsi paru pada petugas SPBU di Kota Bandar Lampung, dengan nilai p=0.136 dengan dikontrol oleh lama kerja, status gizi dan masa kerja. Perlu adanya penelitian lanjutan mengenai gangguan fungsi paru dengan zat pencemar lainnya.
Impaired lung function is affected by the accumulation of air pollution exposure to the human body. Fuel Filling Stations (SPBU) as places which are densely with motorized vehicles with fuel have high risk caused by sulfur dioxide (SO2) exposure to attendants. The aim of this study is that to determine the relationship between ambient air SO2 exposure concentrations and the incidence of impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) attendants at Bandar Lampung City, Lampung Province. This study used a cross sectional design. Moreover, the instruments in this study used a questionnaire for interviews, a UV-Vis spectrophotometer to measure sulfur dioxide and spirometry to measure lung function. The populations of this study were all attendants working at 37 gas stations. In addition, the numbers of samples in this study were 125 respondents and the number of SO2 measurements was 30 samples. The result of the study based on the Multiple Logistic Regression test with continuous data shows a significant relationship between ambient air SO2 concentration and impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) in Bandar Lampung City, with a value of p = 0.058. Meanwhile, the results with categorical data shows that there is no significant relationship between ambient air SO2 concentration and impaired lung function in Fuel Filling Stations (SPBU) attendants in Bandar Lampung City with a value of p = 0.136 which is controlled by length of service, nutritional status and years of service. In addition, further research is needed regards to impaired lung function with other pollutant substances.
T-6542
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rahmi Garmini; Pembimbing: Rachmadi Purwana; Penguji: Budi Hartono, Dewi Susanna, Miko Hananto, Edy Hariyanto
Abstrak:
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada bayi dan anak-anak. ISPA bisa terjadi karena pencemaran kualitas udara di luar maupun di dalam ruangan. Salah satunya gas sulfur dioksida (SO2) yang ada di tempat pembuangan sampah dapat mengganggu sistem pernapasan pada balita. Balita lebih berisiko tertular ISPA karena kekebalan tubuh yang dialami balita belum terbentuk sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi udara dalam rumah dan karakteristik balita terhadap kejadian ISPA pada balita di sekitar Tempat Pembuangan Akhir Sampah Sukawinatan Kelurahan Sukajaya Palembang. Jenis penelitian analitik, desain penelitian cross sectional. Variabel terukur adalah kondisi udara dalam rumah, karakteristik balita, dan kejadian ISPA pada balita. Populasi penelitian adalah anak balita berumur 12-59 bulan yang bertempat tinggal di Kelurahan Sukajaya dan sampel berjumlah 94 orang. Data dianalisis dengan uji chi-square, t-test independent, dan regresi logistik. Period Prevalence kejadian ISPA pada balita sebesar 59,6%. Variabel penggunaan obat anti nyamuk, perokok dalam rumah, ventilasi, status gizi dan status imunisasi secara statistik menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kejadian ISPA pada balita, sedangkan variabel kadar SO2 dalam rumah dan umur balita secara statistik tidak menunjukkan hubungan yang bermakna terhadap kejadian ISPA pada balita. Hasil analisis multivariat diperoleh bahwa variabel ventilasi rumah merupakan variabel yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ISPA pada balita. Ventilasi dapat menjadi faktor risiko terhadap terjadinya ISPA, karena ventilasi mempunyai fungsi sebagai sarana sirkulasi udara sehingga dapat mengurangi pencemaran udara dalam rumah. Kata Kunci : ISPA, Sulfur dioksida, Ventilasi Acute Respiratory Infections (ARI) is a major cause of morbidity and mortality in young children. ARI can occurs because indoor and outdoor air pollution. One of them is gas sulfur dioxide (SO2) in landfills that it can be irritate the respiratory tract in young children. Young children have higher risk of contracting ARI because the immune of young children not yet fully formed. This research aims to find out Indoor air Pollution and Characteristics of acute respiratory infection in under-fives in Sukawinatan Landfills. Type of research was analitic, cross-sectional study design. Measurement of indoor air pollution, characteristics of young children, and prevalence of acute respiratory infection. The population of this research was young children aged 12-59 months who lived in Kelurahan Sukajaya and 94 samples. Data were analyzed by chi-square, t-test independent, and logistic regression. Period Prevalence of acute respiratory infection in young children about 59,6%. Using mosquito repellent, smokers in the house, ventilation, nutrition and immunization status were significant correlation to acute respiratory infection in young children. While SO2 levels in the home and age of young children were insignificant correlation to acute respiratory infection in young children. Multivariate analysis showed that the variables of ventilation with SO2 levels were the most dominant variable related to acute respiratory infection in young children. One of risk factor of acute respiratory infection is ventilation, because its function as air circulation to reduce indoor air pollution. Keywords: Acute Respiratory Infections, Sulfur Dioxide, Ventilation
Read More
T-4808
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rina Nur Fitriany; Pembimbing: Agustin Kusumayati; Penguji: Abdur Rahman, Suhendra
S-6815
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
