Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yudia Oemar; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Budi Hartono, Nanik Sri Rokhmani
Abstrak: Penggunaan bahan kimia telah berkembang luas pada berbagai sektor industri baikformal maupun non-formal, termasuk industri mebel. Produk dengan bahan kimiadipakai untuk membantu meningkatkan kualitas dan keindahan produk mebel. Cat,thiner, dan pelitur adalah produk berbahan kimia yang biasa dipakai dalampembuatan mebel. Toluene adalah komponen atau campuran bahan kimia utamayang terdapat dalam cat, thinner, dan pelitur. Penelitian ini bertujuan untukMenganalisis tingkat risiko pajanan Toluene pada karyawan bengkel mebel X diJatinegara. Untuk menentukan tingkat resiko, Sample toluene di udara diambilmengunakan Coconut Shell Charcoal lalu dianalisis dengan Gas Chromatographyuntuk mendapatkan nilai konsentrasi toluene. Konsentrasi toluene tertinggi beradadi titik 5 yaitu area cat kursi sebesar 22.975 mg/m³. Berdasarkan perhitungan RQpada 33 pekerja di bengkel mebel, didapatkan bahwa untuk pajanan realtimesebanyak 61% pekerja memiliki risiko kesehatan non karsinogenik karena nilai RQ> 1. Sedangkan menururt perhitungan RQ lifetime, didapatkan bahwa 88% dari 33pekerja memiliki risiko kesehatan non karsinogenik karena nilai RQ > 1.Kata kunci: Analisis Risiko, Mebel, Toluene.
Read More
S-9148
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Haikal Muhammad Ariq Andrianto; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mariani
Abstrak:
Laboratorium Migas merupakan tempat kerja untuk melakukan pengujian, penelitian, dan pengembangan minyak mentah, produk sampingan, hingga produk jadi menggunakan peralatan dan bahan yang ada. Laboratorium memiliki banyak bahaya di dalamnya, tak terkecuali dengan bahaya kimia seperti benzene, toluene dan xylene (BTX). Oleh karena itu, diperlukan kajian risiko kesehatan di Laboratorium Migas untuk mengetahui seberapa besar tingkat risiko BTX terhadap pekerja laboratorium. Kajian risiko kesehatan ini akan mengacu pada CHRA DOSH Malaysia (2018) dimana data yang didapatkan dianalisis menggunakan IHSTAT. Kajian risiko kesehatan dilakukan menyesuaikan dengan SEG yang sudah ditentukan, yaitu unit Crude & Product Classification, unit Facility & Quality, unit Fuel, unit Analytical & Gas, serta unit Petrochemical. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa terdapat tingkat risiko yang tinggi pada pajanan benzene melalui rute inhalasi serta rute dermal terhadap unit Fuel. Sementara itu, pajanan xylene dan toluene berada pada tingkat risiko yang rendah untuk rute pajanan inhalasi serta berada pada tingkat pajanan moderat pada rute pajanan dermal. Dari hasil penelitian terkait tingkat risiko keseharan pada pajanan benzene, toluene, dan xylene, diperlukan peningkatan kesadaran pekerja untuk menggunakan APD tambahan serta peningkatan sistem ventilasi di tempat kerja.

The Oil and Gas Laboratory is a workplace for conducting testing, research and development on crude oil, by-products and finished products using existing equipment and materials. Laboratories have many dangers in them, including chemical hazards such as benzene, toluene and xylene (BTX). Therefore, it is necessary to study health risks in oil and gas laboratories to find out how big the risk level of BTX is to laboratory workers. This health risk study will refer to CHRA DOSH Malaysia (2018) where the data obtained was analyzed using IHSTAT. Health risk studies are carried out in accordance with the SEGs that have been determined, namely the Crude & Product Classification unit, Facility & Quality unit, Fuel unit, Analytical & Gas unit, and Petrochemical unit. The results of the study show that there is a high level of risk of exposure to benzene via the inhalation route and the dermal route on Fuel units. Meanwhile, exposure to xylene and toluene is at a low risk level for the inhalation exposure route and at a moderate exposure level for the dermal exposure route. From the results of research regarding the level of health risk from exposure to benzene, toluene and xylene, it is necessary to increase worker awareness to use additional PPE and improve the ventilation system in the workplace.
Read More
S-11672
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Noer Haliza; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, M. Rifki Al Ikhsan
Abstrak:
Pekerja pada unit produksi minyak dan gas bumi berisiko terpajan berbagai bahaya kimia. Salah satu komponen bahan kimia dari minyak bumi adalah volatile organic compounds (VOC), dengan contoh bahan yang terkenal akan toksisitasnya adalah benzene, toluene dan xylene. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan terkait pajanan benzene, toluene dan xylene pekerja kilang minyak san gas di PT. X. Penelitian ini menganalisis data sekunder pajanan personal BTX melalui rute inhalasi menggunakan active sampler. Dengan menggunakan metode Chemical Health Risk Assessment (CHRA) dari Department of Safety and Health, Malaysia ditemukan bahwa risiko pajanan benzene pada SEG CDU (crude distillation unit) terkategori risiko sangat tinggi. Untuk pajanan toluene dan xylene berada pada tingkat risiko kesehatan rendah pada hampir seluruh SEG. Berdasarkan hasil penelitian, diperlukan pengendalian yang tepat untuk mengatasi pajanan benzene, toluene dan xylene. Salah satu pengendalian yang direkomendasikan adalah meningkatkan konsistensi penggunaan alat pelindung diri, monitoring pajanan secara kontinu, melaksanakan biomonitoring dan pemeriksaan sel darah tepi.

Workers in oil and gas production units are at risk of exposure to various chemical hazards. One of the chemical components of petroleum is volatile organic compounds (VOC), with examples of materials known for their toxicity being benzene, toluene and xylene. This study aims to analyze health risks related to exposure to benzene, toluene and xylene of oil and gas refinery workers at PT. X. This study analyzes secondary data on personal exposure to BTX via the inhalation route using an active sampler. Using the Chemical Health Risk Assessment (CHRA) method from the Department of Safety and Health, Malaysia, it was found that the risk of benzene exposure in the SEG CDU (crude distillation unit) was categorized as very high risk. Exposure to toluene and xylene is at a low health risk level in almost all SEGs. Based on the research results, appropriate control is needed to overcome exposure to benzene, toluene and xylene. One of the recommended controls is increasing the consistent use of personal protective equipment, continuous monitoring of exposure, carrying out biomonitoring and examining peripheral blood cells.
Read More
S-11650
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mirza Saleh Khan; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Mirsupi Usman
Abstrak:
Tingginya tingkat penguapan dari benzene, toluene, dan xylene (BTX) dalam bensin membuat pekerja di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) berisiko tinggi terpajan BTX secara inhalasi. Adanya aktivitas pengisian bahan bakar kendaraan bermotor dan aktivitas pengisian tangki pendam (underground tank) membuat pekerja di SPBU berisiko tinggi kontak dengan bensin yang mengandung BTX secara dermal. Penelitian ini bertujuan untuk menilai besarnya tingkat risiko kesehatan pada pekerja di SPBU X Beji Depok akibat pajanan BTX melalui rute pajanan inhalasi dan dermal. Design penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dengan menggunakan metode CHRA dari DOSH Malaysia untuk menilai tingkat risiko kesehatan. Penilaian risiko kesehatan rute pajanan inhalasi dilakukan secara kuantitatif. Sementara itu, penilaian risiko kesehatan rute pajanan dermal dilakukan secara kualitatif. Berdasarkan observasi dan wawancara terdapat 5 similar exposure group (SEG) untuk pajanan BTX secara inhalasi, yaitu Operator Shift-1, Operator Shift-2, Operator Shift-3, Shift Leader, dan Supporting Team. Lalu, untuk pajanan BTX secara dermal terdapat 2 SEG, yaitu Operator dan Shift Leader. Untuk pajanan inhalasi benzene, SEG Operator Shift-1, Operator Shift-2, dan Shift Leader memiliki tingkat risiko kesehatan tinggi (high risk), sedangkan SEG lainnya memiliki tingkat risiko moderat (moderate risk). Untuk pajanan aditif toluene dengan xylene secara inhalasi hanya SEG Operator Shift-3 yang memiliki tingkat risiko moderat (moderate risk), sedangkan SEG lainnya memiliki tingkat risiko rendah (low risk). Untuk pajanan secara dermal, kedua SEG memiliki tingkat risiko tinggi (high risk) akibat pajanan benzene, sedangkan akibat pajanan toluene dan xylene kedua SEG memiliki tingkat risiko moderat (moderate risk). Rekomendasi yang diberikan adalah mengganti nozzle menjadi nozzle otomatis, memasang vapor recovery system, memasang rubber splash collars di sekitar nozzle, dan memberlakukan layanan self-service.

The high evaporation rate of benzene, toluene and xylene (BTX) in gasoline puts workers at public fuel stations (SPBU) at high risk of inhalation exposure to BTX. The existence of motor vehicle refueling activities and underground tank filling activities puts workers at high risk of dermal contact with BTX containing gasoline. This study aims to assess the level of health risk to workers at gas station X Beji Depok due to BTX exposure through inhalation and dermal exposure routes. The research design used was descriptive analysis using the CHRA method from DOSH Malaysia to assess the level of health risk. The health risk assessment of inhalation exposure route was done quantitatively. The health risk assessment of the dermal exposure route was carried out qualitatively. Based on observations and interviews, there are 5 similar exposure groups (SEG) for BTX inhalation exposure, namely Operator Shift-1, Operator Shift-2, Operator Shift-3, Shift Leader, and Supporting Team. Then, for dermal BTX exposure, there are 2 SEG, namely Operator and Shift Leader. For benzene inhalation exposure, the SEG of Operator Shift-1, Operator Shift-2, and Shift Leader have a high health risk level, while the other SEG have a moderate risk level. For inhalation exposure to toluene additive with xylene, only the SEG of Operator Shift-3 have a moderate risk level, while the other SEG have a low risk level. For dermal exposure, both SEG have a high risk level due to benzene exposure, while due to toluene and xylene exposure both SEG have a moderate risk level. Recommendations are to change the nozzle to an automatic nozzle, install a vapor recovery system, install rubber splash collars around the nozzle, and implement self-service.
Read More
S-11744
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Prilyana Fajria Imawati; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Elsye As Shafira
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko kesehatan terkait pajanan bahaya kimia benzene, toluene, dan xylene pada pekerja di unit pengolahan minyak dan gas bumi. Penelitian ini menganalisis pajanan bahaya kimia benzene, toluene, dan xylene di dua unit pengolahan minyak bumi menggunakan metode Chemical Hazard Risk Assessment dari Departemen of Safety and Health Malaysia Tahun 2018. Hasil penelitian menunjukan bahwa benzene termasuk dalam kategori tingkat risiko kesehatan tinggi, sedangkan toluene dan xylene termasuk dalam kategori tingkat risiko kesehatan rendah. Tingkat pajanan bahaya kimia benzene, toluene, dan xylene dengan nilai rata-rata tertinggi berada pada unit laboratorim.
Read More
S-10723
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nur Azizah Sofia; Pembimbing: Hendra; Penguji: L. Meily Kurniawidjaja, Eko Pudjadi
S-6538
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yenni Miranda Savira; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Hendra, Syahrul Efendi Panjaitan
S-10129
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hesti Febyandini Lestari; Pembimbing: Laksita Ri Hastiti; Penguji: Fatma Lestari, Ambi Pradiptha
Abstrak: Toluene merupakan bahan kimia mudah terbakar dan beracun yang berfungsi sebagai solvent dalam produksi cat. Skripsi ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan semi kuantitatif menggunakan data sekunder perusahaan, literature serta observasi secara langsung yang kemudian di analisis menggunakan perangkat lunak Areal Location Hazardous Atmosphere (ALOHA). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui konsekuensi yang terjadi berdasarkan jangakauan disperi uap toluene terhadap potensi keracunan, kebakaran, ledakan dan populasi berisiko terpajan dari skenario kebocoran tangki toluene yang sudah dirancang yakni dengan 4 jenis skenario cuaca pada kondisi overcast tinggi dan rendah serta kondisi cerah tinggi dan rendah. Hasil penelitian ini didapatkan dispersi uap beracun dan mudah dengan area jangkauan dispersi paling luas berasal dari skenario worst case (rupture crevice dan tidak terkendali) pada kondisi cuaca cerah dengan kecepatan angin dan suhu yang rendah pada gasket berukuran 4 inch yang dispersinya mencapai 438 meter yang mencakup seluruh wilayah Kawasan industri hingga pemukiman dan jalan raya publik, dan dispersi uap mudah terbakar dispersinya mencapai 69 meter yang mencakup hampir seluruh area PT. Inkote Indonesia. Sedangkan area konsekuensi radiasi termal paling luas berasal dari skenario worst case (rupture crevice dan tidak terkendali) pada kondisi cuaca mendung dengan kecepatan angin tinggi dan suhu yang rendah pada gasket berukuran 4 inch yang dispersinya mencapai 51 meter
Read More
S-10905
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive