Ditemukan 39 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Siprianus Singga
MKMI Vol.9, No.1
Tamalanrea : FKM Universitas Hasanuddin, 2013
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Karimah; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Wahyudin
Abstrak:
Debu merupakan salah satu bahan pencemar udara yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Keberadaan debu diudara dapat menyebabkan kerugian diantaranya terhadap kesehatan paru-paru. Karena itu harus dilakukan pemantauanpajanan debu terhadap pekerja dengan cara menghitung tingkat risiko. Tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik risiko pajanan debu TSP yangterdapat di lingkungan PT Pupuk Kujang. Desain studi penelitian ini menggunakan metode analisis risiko keseha Berdasarkan hasil perhitungan, pajanan debu untuk bengkel mesin baik realtime maupun lifetime masih dalam batas aman karena RQ<1, sementara untuk bagian kujang bagging 1A dan bulk area untuk RQ realtimemasih dalam batas aman yaitu RQ< 1 yaitu, sedangkan untuk pajanan lifetime sudah melebihi batas RQ, melebihi 1, dan pada bagian NPK feeding section baik RQ realtime maupun RQ lifetime sudah melebihi standar RQ>1. Karenanya halini memerlukan pengendalian lebih lanjut.
Kata Kunci : Analisis Risiko Kesehatan , TSP, Debu
Dust is one of the air pollutants that can harmful for human health. The presenceof dust in the air can cause such as harm to the health of the lungs. So there shouldbe monitoring of dust exposure to workers by calculated the level of risk. Thepurpose of this study was to determined risk characteristics of the TSP exposure inPT Pupuk Kujang. The design of this research studied used health risk analysismethods. Based on calculations, the dust exposure both of realtime and lifetimeworkshop machinery was still in the safe limits for RQ <1, while for the Kujangbagging 1A and bulk area for realtime RQ were still in the safe limits RQ <1,while for lifetime exposure RQ have exceeded the limit, exceeded more than 1,and in the feeding section NPK both realtime RQ and lifetime RQ have exceededthe standard of RQ> 1. Therefore this requires further control.
Keywords: Health Risk Analysis, TSP, Dust
Read More
Kata Kunci : Analisis Risiko Kesehatan , TSP, Debu
Dust is one of the air pollutants that can harmful for human health. The presenceof dust in the air can cause such as harm to the health of the lungs. So there shouldbe monitoring of dust exposure to workers by calculated the level of risk. Thepurpose of this study was to determined risk characteristics of the TSP exposure inPT Pupuk Kujang. The design of this research studied used health risk analysismethods. Based on calculations, the dust exposure both of realtime and lifetimeworkshop machinery was still in the safe limits for RQ <1, while for the Kujangbagging 1A and bulk area for realtime RQ were still in the safe limits RQ <1,while for lifetime exposure RQ have exceeded the limit, exceeded more than 1,and in the feeding section NPK both realtime RQ and lifetime RQ have exceededthe standard of RQ> 1. Therefore this requires further control.
Keywords: Health Risk Analysis, TSP, Dust
S-7635
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Novita Laela Sumbara; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Ema Hermawati, Muchtar Mawardi
Abstrak:
Pekerja peleburan logam berisiko terhadap dampak kesehatan akibat pajanan particulate matter (PM2,5). Tujuan dari penelitian ini untuk mengestimasi risiko akibat pajanan dari PM2,5 pada udara ambien di lingkungan kerja Kawasan Perkampungan Industri Kecil (PIK) Desa Kebasen Kecamatan Talang Kabupaten Tegal. Penelitian ini menggunakan data primer dengan responden sebanyak 42 pekerja dan 5 titik sampel udara menggunakan alat DustTrak II TSI. Metode yang digunakan adalah analisis risiko kesehatan lingkungan yang menghasilkan nilai intake perhari dan risk quotient (RQ) berdasarkan konsentrasi PM2,5, pola pajanan, dan berat badan. Responden pada penelitian ini memiliki nilai rata-rata berat badan sebesar 56,926 kg dan rata-rata laju inhalasi 0,6017 mg/m3. Nilai median untuk waktu pajanan 8 jam/hari, median frekuensi pajanan 273,5 hari/tahun, dan median durasi pajanan real time 8,5 tahun. Beberapa pekerja mulai berisiko (RQ>1) di saat durasi pajanan real time dengan konsentrasi minimal sebesar 254 µg/m3 . Manajemen risiko dilakukan dengan mengurangi waktu dan frekuensi pajanan.
Metal smelting workers are at risk of health effects due to their exposure to particulate matter (PM2,5). The purpose of this study is to estimate the risk due exposure of PM2,5 in ambient air in the work environment of the Small Industrial Village (PIK) of Kebasen Village, Talang District, Tegal Regency. This study used primary data with 42 respondents and 5 air sample points by using the Dusttrak II TSI tool. The method used is an environmental health risk analysis that produces daily intake and risk quotient (RQ) values based on PM2,5 concentration, exposure patterns, and body weight. Respondents in this study had an average weight value of 56,926 kg and had an average inhalation rate of 0,6017 mg/m3. The median value for exposure time is 8 hours/day, the median frequency of exposure is 273,5 days/year, and the median duration of real-time exposure is 8,5 years. Some workers begin to be at risk (RQ>1) at the time of real time exposure with a minimum concentration of 254 µg/m3.
Read More
Metal smelting workers are at risk of health effects due to their exposure to particulate matter (PM2,5). The purpose of this study is to estimate the risk due exposure of PM2,5 in ambient air in the work environment of the Small Industrial Village (PIK) of Kebasen Village, Talang District, Tegal Regency. This study used primary data with 42 respondents and 5 air sample points by using the Dusttrak II TSI tool. The method used is an environmental health risk analysis that produces daily intake and risk quotient (RQ) values based on PM2,5 concentration, exposure patterns, and body weight. Respondents in this study had an average weight value of 56,926 kg and had an average inhalation rate of 0,6017 mg/m3. The median value for exposure time is 8 hours/day, the median frequency of exposure is 273,5 days/year, and the median duration of real-time exposure is 8,5 years. Some workers begin to be at risk (RQ>1) at the time of real time exposure with a minimum concentration of 254 µg/m3.
S-10492
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Fauzia Rachmidiani; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Esti Tusminarti
Abstrak:
Bahan bakar minyak dapat mengemisikan logam berat timbal ke udara dan akan jatuh mengikuti gaya gravitasi dan terakumulasi di tanah atau air. Tanah memiliki kemampuan untuk mempertahankan sebagian besar unsur berbahaya yang dikandungnya dalam waktu lama. Penanaman kangkung di pinggir jalan raya yang padat dilalui kendaraan bermotor akan berpengaruh terhadap kadar timbal di tanaman kangkung akibat penyerapan logam berat timbal dari lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi tingkat risiko kesehatan petani kangkung akibat pajanan timbal secara ingesti di kangkung yang ditanam di Kelurahan Sukapura, Jakarta Utara. Metode penelitian ini adalah Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan terhadap pola konsumsi kangkung pada 25 orang petani. Rata-rata konsentrasi timbal dalam kangkung adalah 1,54 mg/kg. Nilai ini telah melebihi standar Kepala BPOM No 23/2017 yaitu 0,2 mg/kg. Hasil nilai asupan (intake) realtime adalah sebesar 0,00026 mg/kg/hari dengan rata-rata laju asupan kangkung 102,42 gram, durasi pajanan selama 21,08 tahun, berat badan 60 kg, dan frekuensi pajanan 52 hari/tahun. Nilai RQ sebesar 0,07 (RQ <1) menunjukkan kangkung masih aman untuk dikonsumsi. Kata Kunci: Timbal; Kangkung; Petani; Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan
Read More
S-10118
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Olivia Purnamasari; Pembimbing: Budi Hartono; Penguji: Ririn Arminsih Wulandari, Didik Supriyono
S-9767
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Dilla Utari Nalmi; Pembimbing: Ririn Arminsih Wulandari; Penguji: Laila Fitria, Diah Wati Soetojo
Abstrak:
ABSTRAK Skripsi ini membahas tentang tingkat risiko kesehatan pada nelayan Muara Angke akibat pajanan merkuri dari konsumsi ikan hasil tangkapan di Teluk Jakarta. Penelitian ini adalah penelitian analisis risiko kesehatan lingkungan dengan desain deskriptif. Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu adanya penguatan regulasi tentang buangan limbah industri terutama merkuri dan dilakukan screening biomarker pajanan merkuri pada nelayan Muara Angke yang mengkonsumsi ikan hasil tangkapan di Teluk Jakarta. Kata kunci: Analisis risiko kesehatan, pajanan merkuri, nelayan ABSTRACT The focus of this study is the level of health risk to Muara Angke fishermen due to mercury exposure from fish consumption in Jakarta Bay. This research is an environmental health risk analysis research with descriptive design. The results suggest that there is a need to strengthen the regulation on industrial waste disposal, especially mercury and biomarker screening of mercury exposure to Muara Angke fishermen who consume fish catches in Jakarta Bay. Key words: Health risks, mercury exposure, fisherman
Read More
S-9800
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Amiati Silitonga; Pembimbing: Bambang Wispriyono; Penguji: Budi Hartono, Mifta Rohim
S-9737
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rika Raniya; Pembimbing: Ema Hermawati; Penguji: Budi Haryanto, Windi
Abstrak:
Polutan utama dari kegiatan pembakaran batubara salah satunya SO2. Sulfur dioksidia menyebabkan iritasi, batuk refleks, menyebabkan penyakit pernafasan dan gangguan daya tahan paru-paru. Penelitian ini bertujuan menganalisis pajanan SO2 di lingkungan sekitar pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja dan risiko gangguan pernafasannya pada masyarakat sekitar. Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan pendekatan cross sectional. Sampel responden diambil secara purposive sampling berdasarkan titik pengukuran udara pada setiap desa yaitu 35 orang di setiap desa. Penelitian ini dilakukan dengan metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) yang menggunakan nilai Rfc SO2 (0,026 mg/kg/hari), dan selanjutnya dihubungkan secara cross sectional untuk menghubungkan tingkat risiko dengan kejadian gangguan pernafasan di sekitar PLTU. Hasil ARKL menunjukkan bahwa tingkat risiko di lingkungan sekitar PLTU Suralaya yaitu pada desa Lebak Gede, Cipala Dua, Brigil, Gunung Gede, Salira Indah, dan Sumuranja masih tergolong aman karena memiliki nilai RQ dibawah 1 dalam kurun waktu lebih dari 30 tahun. Hasil analisis cross sectional menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara tingkat risiko kesehatan akibat pajanan SO2 dengan kejadian gangguan saluran pernafasan pada masyarakat di sekitar PLTU karena memiliki nilai-p yang lebih besar dari alfa.
Read More
S-10191
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nadiya Nurul Huda; Pembimbing: Haryoto Kusnoputranto; Penguji: Abdul Rahman, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak:
ABSTRAK Pekerja pengrajin batu bata berisiko terhadap dampak kesehatan akibat pajanan Particulate Matter (PM2,5) yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bata dan proses pencetakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko pajanan PM2,5 di udara ambien pada pekerja batu bata di Kecamatan Taktakan Serang Banten. Penelitin ini menggunakan data primer dengan subyek penelitian sebanyak 73 pekerja dan sampel lingkungan dari 9 titik menggunakan alat Haz-dust EPAM 5000. Data disajikan secara univariat dan risiko kesehatan dihitung dengan metode analisis risiko kesehatan lingkungan yang menghasilkan nilai intake pajanan yang diterima individu perhari, berdarkan konsentrasi PM2,5, pola pajanan, dan karakteristik antropometri berupa berat badan. Responden pada penelitian ini memiliki nilia median berat badan 56,85 Kg, dan nilai median laju inhlasi sebesar 0,6 mg/m3 lebih rendah dari nilai default EPA untuk berat badan 70 kg dan laju inhalasi 0,83 mg/m3.. Nilai median waktu pajanan untuk proses pencetakan 8 jam/hari dan 18jam/hari untuk proses pembakaran. Pekerja mulai berisiko (RQ≥1) pada proses pencetakan setelah durasi pajananan 25 tahun dengan konsentrasi rata-rata sebesar 58,7 μg/m3 sedangkan untuk proses pembakaran pekerja mulai ditemukan berisiko (RQ≥1) setelah durasi 20 tahun dengan konsentrasi rata-rata 418,5 μg/m3, dengan demikian manajemen risiko yang dapat dilakukan adalah dengan mengurangi waktu pajanan pencetakan menjadi 7,2 jam/hari dan waktu pembakaran menjadi 13 jam/hari. Kata kunci: Analisis risiko kesehatan lingkungan, batu bata, dan PM2,5 Clay brick industry worker are at risk for the health effect to exposure PM2,5, resulting from combustion and forming process. This study aimed to estimate the risk of PM2,5 exposure in ambient air to clay brick industry worker in Kecamatan Taktakan Serang Banten. This study used primary data of 73 worker and environment sampel was measured from 9 site with Haz dust EPAM 5000. Univariate data were present and health risk was calculated using environmental health risk assessment method that generates value of individual exposure intake per day. Exposure intake was calculated based on PM2,5 concentration, individual exposure patterns, and anthropometric value for body weight. responden in this study have 56,85 kg median of body weight, and 0,6 m3 median of inhalation rate. These are lower than EPA default value for 70 kg of body weight and 0,83 mg/m3 inhalation rate. Exposure time for forming process in median is 8 hours/day and 18 hours/day for combustion process. Health risk appear (RQ≥1) in forming process after 25 years exposure time with mean concentration 58,7 μg/m3 and in combustion health risk appear (RQ≥1) after 20 years exposure time with mean concentration 418,5 μg/m3. Risk management needed base on this finding is by limited worker exposure time in forming process to 7,2 hour/day and 13 hour/day in combustion process. Key words: Health risk assessment, clay brick, and PM2,5
Read More
S-9730
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Frisca Rahmadina; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Laila Fitria, Miko Hananto
Abstrak:
ABSTRAK Pedagang ikan Muara Angke merupakan produsen sekaligus konsumen pertama yang mengonsumsi ikan dari Teluk Jakarta yang telah tercemar timbal. Apabila ikan yang terkontaminasi timbal dikonsumsi oleh manusia maka dapat menimbulkan risiko gangguan kesehatan. Penelitian ini bertujuan mengetahui tingkat risiko kesehatan akibat pajanan timbal dari konsumsi ikan pada pedagang ikan melalui metode analisis risiko kesehatan lingkungan. Hasil penelitian menunjukan konsentrasi timbal dalam ikan sebesar 0,4 mg/kg, nilai chronic daily intake sebesar 0,001167847 mg/kg/hari, dengan lama pajanan 17 tahun, berat badan 61 kg, frekuensi pajanan 83 hari/tahun dan laju asupan 0,6736 kg/hari. Hasil analisis menunjukan bahwa pedagang ikan Muara Angke secara individu sudah tidak aman dan memiliki risiko gangguan kesehatan nonkarsinogenik akibat pajanan timbal dari konsumsi ikan untuk 10 tahun mendatang dengan asumsi bahwa sumber pajanan hanya berasal dari ikan. Kata kunci: analisis risiko kesehatan, ikan, logam berat, teluk jakarta, timbal Muara Angke fish traders are the first producer and consumer to consume fish from Jakarta Bay which has been polluted by lead. If fish contaminated by lead are consumed by humans then it may pose a risk of health problems. This study aims to determine the level of health risks due to lead exposure to fish consumption to fish traders through methods of environmental health risk analysis. The results showed rate concentration of lead in fish of 0,4 mg/kg, chronic daily intake value of 0,001167847 mg/kg/day, with 17 years of exposure, body weight 61 kg, exposure frequency 83 days/year and intake rate 0,6736 kg/day. The result of the analysis show that Muara Angke fish traders individually are not safe and have risk of non carcinogenic health problems due to lead exposure of fish consumption for the next 10 years assuming that the source of exposure only comes from fish. Key words: fish, health risk analysis, heavy metals, jakarta bay, lead
Read More
S-9844
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
