Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Angelita Gladys Novia; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Ahmad Syafiq, Cesilia Meti Dwiriani
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan mengetahui karakteristik balita dan faktor maternal yang berkaitan dengan kejadian anemia pada anak 12-59 bulan di Indonesia tahun 2018. Desain penelitian menggunakan metode cross-sectional dengan memanfaatkan data sekunder Riskesdas 2018. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2021. Populasi penelitian ini adalah anak usia 12-59 bulan di Indonesia. Total sampel yang didapatkan adalah 1662 sampel, tetapi yang termasuk ke dalam kriteria penelitian sebanyak 1592 sampel. Variabel yang diteliti meliputi jenis kelamin, usia balita, riwayat lahir, berat badan lahir, status gizi balita (BB/U, TB/U, dan BB/TB), riwayat penyakit malaria, ASI eksklusif, durasi pemberian ASI, MP-ASI dini, pendidikan ibu, usia ibu, konsumsi TTD ibu selama kehamilan, dan paritas ibu. Analisis bivariat dari penelitian ini menggunakan uji chi-square.
Read More
S-10606
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Nadia Husnul Khotima; Pembimbing: Ratu Ayu Dewi Sartika; Penguji: Triyanti, Diah Mulyawati Utari, Rahmawati, Ririn Akmal Sari
Abstrak:
Anemia di Indonesia masih menjadi masalah gizi utama di berbagai kalangan usia termasuk balita sebagai salah satu kelompok paling rentan. Balita anemia dapat terjadi akibat berbagai faktor dan perlu diintervensi sedini mungkin untuk mencegah akibat lain yang memengaruhi kesehatan dan pertumbuhan nya di kemudian hari. Provinsi NTB menunjukkan prevalensi tinggi masalah gizi seperti stunting, gizi buruk dan gizi kurang dibandingkan tingkat nasional sehingga memiliki potensi risiko tingginya kejadian anemia pada balita yang belum diteliti di daerah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko terjadinya anemia pada balita usia 12-59 bulan berdasarkan faktor individual, faktor orang tua, faktor makanan, dan faktor lingkungan. Data diperoleh dari IFLS 5 Tahun 2014/2015 yang dilakukan oleh RAND Corporation sebanyak 376 balita usia 12-59 bulan di Nusa Tenggara Barat. Penelitian dilakukan melalui analisis kuantitatif secara univariat, bivariat dan multivariat. Hasil penelitian diperoleh faktor risiko dominan terjadinya anemia adalah usia dengan p-value=<0,001 (OR=3,798 (2,139-6,743)) setelah dikontrol oleh variabel status gizi menurut TB/U, status prematur, dan wilayah tempat tinggal. Usia 12-24 bulan adalah usia penting yang harus menjadi perhatian orang tua untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi serta kesehatannya untuk mencegah risiko terjadinya anemia.
Read More
T-6314
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Feby Ayu Mutia Rachmawati; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Tria Astika Endah Permatasari
Abstrak:
Read More
Anemia merupakan kondisi kadar hemoglobin pada darah lebih rendah dari nilai normal. Anemia lebih banyak terjadi pada balita yang dapat memberikan dampak terhadap fungsi kognitif anak. Berdasarkan data Riskesdas prevalensi anemia balita mengalami peningkatan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan proporsi dan faktor dominan dari variabel independen dengan anemia balita usia 6 – 36 bulan di Indonesia. Data yang digunakan yaitu data Riskesdas tahun 2018 yang berjumlah 1251 balita dengan desain studi cross-sectional dan dilakukan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Diperoleh bahwa terdapat 48,3% balita usia 6 – 36 bulan di Indonesia mengalami anemia. Sedangkan untuk variabel signifikan terhadap kejadian anemia balita yaitu pada faktor individu anak, diantaranya yaitu usia balita [OR 2,13 (1,70 – 2,68)], status gizi BB/U [OR 1,64 (1,22 – 2,19)], status gizi TB/U [OR 1,29 (1,02 – 1,63)], dan status gizi BB/TB [OR 1,49 (1,04 – 2,11)]. Sedangkan, pada faktor maternal yaitu pada pendidikan ibu [OR 1,32 (0,79 – 2,22); OR 1,66 (1,01 – 2,74)], anemia ibu [OR 1,72 (1,31 – 2,26)], dan paritas [OR 1,60 (1,24 – 2,07)]. Untuk variabel yang paling berisiko terhadap kejadian anemia balita terdapat pada faktor usia balita tepatnya balita berusia 6 – 23 bulan.
Anemia is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal. Anemia is more common in toddlers which can have an impact on children's cognitive function. Based on Riskesdas data, the prevalence of anemia in children under five has increased. The purpose of this study was to determine differences in the proportions and dominant factors of the independent variables with anemia in children aged 6-36 months in Indonesia. The data used is the 2018 Riskesdas data, which totaled 1251 toddlers with a cross-sectional study design and univariate, bivariate, and multivariate analyzes were carried out. It was found that there were 48.3% of toddlers aged 6-36 months in Indonesia experiencing anemia. As for the significant variables on the incidence of anemia under five, namely the individual factors of the child, including the age of the toddler [OR 2.13 (1.70 – 2.68)], nutritional status underweight [OR 1.64 (1.22 – 2) .19)], nutritional status stunted [OR 1.29 (1.02 – 1.63)], and nutritional status wasted [OR 1.49 (1.04 – 2.11)]. Meanwhile, on maternal factors, namely the mother's education [OR 1.32 (0.79 - 2.22); OR 1.66 (1.01 – 2.74)], maternal anemia [OR 1.72 (1.31 – 2.26)], and parity [OR 1.60 (1.24 – 2.07)]. The variable most at risk for the incidence of anemia in children under five is the age factor of children aged 6 – 23 months.
S-11371
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Finka Reztya Sutanto; Pembimbing: Sabarinah; Besral; Penguji: Mieke Savitri, Nancy Dian Anggraeni
T-4766
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
