Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Ledya Octaviani; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Siti Arifah Pudjonarti, Isnindyarti
Abstrak: Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah akibat kelainan pada sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya. Tingginya kadar glukosa darah pada penderita diabetes berhubungan dengan kerusakan jangka panjang, disfungsi, dan kegagalan pada beberapa organ tubuh terutama mata, ginjal, jantung, saraf, dan pembuluh darah. Kadar glukosa darah pada penderita diabetes dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti asupan, aktivitas fisik, dan lainlain. Skripsi ini bertujuan untuk melihat perbedaan proporsi kadar glukosa darah pada penderita diabetes berdasarkan aktivitas fisik dan faktor lainnya. Penelitian ini dilakukan pada penderita diabetes di Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu pada bulan April 2018. Desain penelitian ini menggunakan desain cross-sectional dengan jumlah sampel 110 orang. Kadar glukosa darah diketahui melalui catatan medik responden, aktivitas fisik dan asupan diketahui melalui kuesioner aktivitas fisik (GPAQ) dan Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SFFQ). Hasil penelitian menunjukkan bahwa 57,3% penderita diabetes memiliki kadar glukosa darah terkontrol. Uji chi-square menyatakan bahwa variabel aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, asupan serat, durasi penyakit, dan stres memiliki perbedaan bermakna dengan kadar glukosa darah. Untuk meningkatkan angka kadar glukosa darah terkontrol pada penderita diabetes, disarankan untuk diberikan edukasi mengenai aktivitas fisik, kepatuhan minum obat, asupan serat, dan manajemen terhadap stres apabila diperlukan kepada penderita diabetes.
Kata kunci: Diabetes melitus, kadar glukosa darah, aktivitas fisik, asupan serat

Diabetes mellitus is a metabolic disorder characterized by high blood glucose levels due to abnormalities in insulin secretion, insulin action, or both. High blood levels in diabetics are associated with long-term damage, dysfunction, and failure of some organs, especially the eyes, kidneys, heart, nerves, and blood vessels. Blood glucose levels of diabetics can be influenced by various factors such as intake, physical activity, and others. This study aims to see the differences proportion of blood glucose levels in diabetics based on physical activity and other factors. The study was conducted on diabetics at Puskesmas Kecamatan Pasar Minggu on April 2018. The design of this study is cross-sectional with a total sample of 110 people. Blood glucose levels are known through the medical records of respondents, physical activity and intake are known through physical activity questionnaires (GPAQ) and Semi-quantitative Food Frequency Questionnaire (SFFQ). The results showed that 57.3% of diabetics had controlled blood glucose levels. Chisquare test showed that physical activity, medication adherence, fiber intake, duration of disease, and stress have significant differences with blood glucose levels. To increase the rate of controlled blood glucose in diabetics, it is recommended to be educated about physical activity, fiber intake, and management of stress (if necessary) in diabetics.
Keywords: Diabetes mellitus, blood glucose level, physical activity, fiber intake
Read More
S-9667
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sara Sofia Jennifer Idapola; Pembimbing: Trini Sudiarti; Penguji: Fatmah Yusron, Rosma TP Hutagalung
Abstrak: Produktifitas seseorang dalam melakukan pekerjaannya akan berkurang apabila tidak ditunjang dengan kondisi kesehatan yang baik. Seseorang dengan berat badan kurang dapat meningkatkan risiko penyakit infeksi, sementara orang dengan berat badan berlebih akan meningkatkan risiko penyakit degeneratif. Keadaan gizi lebih pada orang dewasa selama ini ditentukan dengan indikator Indeks Massa Tubuh (IMT) atau Body Mass Index (BMI). IMT lebih sebagai salah satu indikator status gizi lebih juga meningkatkan risiko peningkatan kolesterol darah dan diabetes mellitus. Selain itu, peningkatan trigliserida juga terjadi dalam sirkulasi penderita gizi lebih yang berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol HDL, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk hubungan IMT terhadap keadaan biokimia darah pada karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya, Jakarta tahun 2008. Penelitian merupakan penelitian deskriptif analitik menggunakan rancangan penelitian cross sectional yang akan melihat hubungan IMT dengan gambaran biokimia darah. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode purposive sampling, dalam hal ini seluruh karyawan yang memenuhi kriteria sampel diikutsertakan dalam penelitian. PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya memiliki 149 karyawan tetap yang melakukan pemeriksaan kesehatan, 135 orang diikutsertakan dalam penelitian karena memiliki data medis yang lengkap yaitu pemeriksaan fisik dan laboratorium. Prevalensi IMT kurang 4.4%, normal 45.2% dan lebih 50.4%. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kadar kolesterol dan kadar glukosa puasa. Terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan kadar trigliserida karyawana PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya. Hampir sebagian besar karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya memiliki status gizi lebih. IMT tidak berhubungan dengan kadar kolesterol dan glukosa darah puasa, akan tetapi berhubungan dengan kadar trigliserida karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya.
Read More
S-5637
Depok : FKM-UI, 2009
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Erni Yusnita Lalusu; Promotor: Ratna Djuwita Hatma; Kopromotor: Mondastri Korib Sudaryo, Dwiana Ocviyanti; Penguji: Pradana Soewondo, Endang L. Achadi, Besral; Rimbawan, Anang S. Otoluwa
Abstrak:
Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar glukosa darah selama kehamilan diantara ibu hamil yang diberikan suplemen MGM sejak periode prakonsepsi (Grup 1.), yang diberikan suplemen MGM sejak awal kehamilan (Grup 2.), dan yang diberikan Fe+Folat sejak awal kehamilan (Grup 3.) setelah mengendalikan berbagai kovariat. Metode: Ini adalah penelitian quasi eksperimen dengan non-randomize community trial with pre and post-test control group design, yang melibatkan 25 orang pada grup 1, 41 orang pada grup 2, dan 37 orang ibu hamil pada grup 3. Kadar glukosa darah diperiksa pada baseline studi, minggu ke-12, 24, dan 28 kehamilan. Pengukuran dan pengambilan data menggunakan instrument terstandar. Pengukuran dan analisis glukosa darah dilakukan di laboratorium dengan metode terstandar. Analisis multivariat menggunakan Regresi Linear Generalized Estimated Equation (GEE). Hasil penelitian: Pada minggu ke-24 kehamilan antara grup 1 dan grup 3 menunjukkan perbedaan rerata kadar glukosa darah yang signifikan (p<0.001). Demikian pula antara grup 2 dan grup 3 (p<0.001). Grup 1 dan 2 lebih rendah (87 (53-111) mg/dl dan 86 (65-110) mg/dl) dibandingkan dengan grup 3 yaitu 115 (68-204) mg/dl. Pada minggu ke-28 juga menunjukkan perbedaan (p<0.001). Rerata kadar glukosa darah grup 1 = 91(53-141) mg/dl, grup 2 = 93 (62-146) dan grup 3 = 137 (74-244) mg/dl. Analisis multivariat menunjukkan pada minggu ke-24 rerata GDS ibu hamil pada grup 3 lebih tinggi 26 mg/dl dari grup 1 (p<0.001). Demikian pula pada minggu ke-28, rerata glukosa darah grup 3 lebih tinggi 48mg/dl dibandingkan grup 1 (p<0.001). Sedangkan antara grup 2 dan grup 1 tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan baik pada minggu ke-24 (p=0.891) maupun pada minggu ke-28 (p=0.762). Pemberian suplemen MGM sejak periode prakonsepsi maupun sejak awal kehamilan menunjukkan kadar glukosa darah yang lebih rendah dibandingkan pada pemberian Fe+folat. Namun demikian, antara pemberian MGM sejak prakonsepsi dengan pemberian sejak awal kehamilan tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dalam kadar glukosa darah. Dibutuhkan penelitian lanjutan untuk memperkuat bukti temuan ini dengan menggunakan parameter yang lebih spesifik dan menerapkan prosedur randomisasi.

This study was conducted to determine the difference in Blood Glucose Level (BGL) during pregnancy between pregnant women who were given MMS since the preconception period (Group 1.), given MMS since early pregnancy (Group 2.), and those who were given iron-folic acid (IFA). early in pregnancy (Group 3.) after controlling for various covariates. This is a quasi-experimental study with a non-randomized community trial with a pre and post-test control group design, involving 25 people in group 1, 41 people in group 2, and 37 people in group 3. BGLs The examination is carried out at the 12th, 24th, and 28th weeks of pregnancy. Measurement and data collection using standardized instruments. BGL measurements and analyzes were performed in a standardized laboratory. Multivariate analysis using Generalized Estimated Equation Linear Regression (GEE). Results: At the 24th week of gestation, group 1 and group 3 showed a significant difference in the mean of BGL (p<0.001). Similarly, between group 2 and group 3 (p<0.001). Groups 1 and 2 were lower (87 (53-111) mg/dl and 86 (65-110) mg/dl) compared to group 3 at 115 (68-204) mg/dl. 28th Week also showed a difference (p<0.001). The mean blood glucose levels in group 1 = 91(53-141) mg/dl, group 2 = 93 (62-146) and group 3 = 137 (74-244) mg/dl. Multivariate analysis showed that at the 24th week the mean BGL of pregnant women in group 3 was 26 mg/dl higher than in group 1 (p<0.001). Similarly, at the 28th week, the mean BGL of group 3 was 48mg/dl higher than group 1 (p<0.001). Meanwhile, there was no significant difference between group 2 and group 1 at week 24 (p=0.891) or at week 28 (p=0.762). The administration of MMS supplements since the preconception period and since the beginning of pregnancy showed lower blood glucose levels than the administration of IFA. However, the administration of MMS since preconception and early pregnancy did not show a significant difference in blood glucose levels. Further research is needed to strengthen the evidence of these findings by using more specific parameters and applying randomization procedures.
Read More
D-469
Depok : FKM-UI, 2022
S3 - Disertasi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Catur Mei Astuti; Pembimbing: Asih Setiarini; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Deasy Martini
S-7807
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ba'da Febriani; Pembimbing: Trisari Anggondowati; Penguji: Sudarto Ronoatmodjo, Misti
Abstrak:

Diabetes melitus (DM) masih menjadi tantangan bagi negara berkembang termasuk Indonesia. International Diabetes Federation (IDF) memproyeksikan angka DM di Indonesia akan meningkat 150%, menjadi 28,6 juta jiwa pada tahun 2045. WHO merekomendasikan kelompok berisiko untuk melakukan kombinasi dari konsumsi buah dan sayur ≥5 porsi/hari serta melakukan aktivitas fisik cukup untuk hasil optimal dalam menurunkan risiko DM. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara efek gabungan konsumsi buah-sayur dan aktivitas fisik dengan DM pada penduduk dewasa usia 18-64 tahun di Indonesia tahun 2023. Desain studi cross sectional dari data sekunder Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023 dengan total sampel 23.821 orang dewasa berusia 18-64 tahun di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi DM pada orang dewasa sebesar 15,2%. Analisis multivariat dengan uji logistic regression menunjukkan asosiasi yang tidak signifikan antara konsumsi buah-sayur <3 porsi/hari dan aktivitas fisik kurang dibandingkan dengan penduduk dewasa yang mengonsumsi buah-sayur ≥5 porsi/hari dan aktivitas fisik cukup (RRCorrected 1,2; 95%CI 1,08-1,52 p value 0,607), artinya penduduk dewasa yang mengonsumsi buah-sayur <3 porsi/hari dan memiliki aktivitas fisik rendah memiliki tren peningkatan risiko DM sebesar 1,2 kali lebih tinggi dibandingkan orang dewasa yang mengonsumsi buah-sayur ≥5 porsi/hari dan aktivitas fisik cukup setelah dikontrol variabel usia, jenis kelamin, hipertensi dan obesitas sentral, meskipun tidak signifikan secara statistik. Optimalisasi upaya pencegahan DM dengan meningkatkan intake buah-sayur agar memenuhi rekomendasi ≥5 porsi/hari dapat dilakukan penduduk dewasa usia 18-64 tahun yang disertai dengan meningkatkan kegiatan aktivitas fisik baik sedang maupun berat serta meningkatkan kegiatan olah raga bersama baik di sekolah, kampus, kantor maupun di rumah. 


Diabetes mellitus (DM) remains a significant challenge for developing countries, including Indonesia. The International Diabetes Federation (IDF) projects that the number of DM cases in Indonesia will increase by 150%, reaching 28,6 million by 2045. The World Health Organization (WHO) recommends that high-risk groups adopt a combination of consuming ≥5 servings of fruits and vegetables per day and engaging in sufficient physical activity for optimal results in reducing DM risk. This study aims to examine the association between the combined effects of fruit and vegetable consumption and physical activity on DM among adults aged 18–64 years in Indonesia in 2023. The study used a cross-sectional design with secondary data from the 2023 Indonesian Health Survey (SKI), involving a total sample of 23,821 adults aged 18–64 in Indonesia. The findings revealed that the prevalence of DM among adults was 15,2%. Multivariate analysis using logistic regression showed a non-significant association between consuming <3 servings of fruits and vegetables per day with insufficient physical activity compared to adults who consumed ≥5 servings per day and engaged in adequate physical activity (RRcorrected 1,2; 95% CI 1,08–1,52, p-value 0,607). This suggests that adults with low fruit and vegetable intake (<3 servings/day) and low physical activity had a trend of a 1,2 times higher risk of DM compared to those who met the recommended intake (≥5 servings/day) and had sufficient physical activity, after controlling for age, sex, hypertension, and central obesity—though the result was not statistically significant. To optimize DM prevention efforts, adults aged 18–64 should increase their fruit and vegetable intake to meet the recommended ≥5 servings per day, alongside increasing moderate to vigorous physical activity and promoting group exercise activities in schools, universities, workplaces, and at home.

Read More
T-7322
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive