Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
ABSTRAK
Menikah usia dini dan berganti pasangan seksual merupakan faktor resiko pentingkejadian lesi prakanker serviks yang kemudian berubah menjadi kanker serviks.Kabupaten Karawang dipilih sebagai tempat penelitian karena merupakan salahsatu pilot project program deteksi dini kanker serviks dengan metode IVA.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan antara usiapertama menikah dan jumlah pasangan seksual terhadap hasil tes IVA dengandesign cross sectional menggunakan data sekunder sebanyak 520 sampel di 4puskesmas pada tahun 2011 – 2012. Berdasarkan analisis multivariat tidakdidapatkan hubungan yang bermakna antara usia pertama menikah dan jumlahpasangan seksual dengan hasil tes IVA positif setelah dikontrol variabel kovariat.
ABSTRACT
The age at first intercourse and multi sexual patners are the important risk factorsfor cervical pre-cancerous lession. Karawang District was selected as researchsites because it is one of the pilot projects for early detection of cervical cancerusing VIA Method. This study is aimed to verify the relationship of age at firstmarriage and multi sexual patners with VIA Test Result with cross sectional studyusing secondary data from medical records. Total sampel taken was 520 from 4public health centre in the last two years from 2011 – 2012. Based on multivariateanalysis, it is indicated that there is not significant correlation for age at firstmarriage and multi sexual partners with VIA test res
Kanker serviks merupakan kanker yang menduduki urutan pertama dari kejadian kanker ginekologi perempuan. Kanker serviks merupakan kanker kedua paling banyak pada wanita yang tinggal di negara yang tertinggal dengan perkiraan 570.000 kasus baru pada tahun 2018. Kanker serviks sangat mempengaruhi kualitas hidup penderita dan keluarganya serta beban pembiayaan kesehatan oleh pemerintah. Masih tingginya kejadian kanker serviks bisa disebabkan karena faktor risiko yang belum tertangani secara baik di masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dan menggunakan disain studi case control. Sumber data yang digunakan adalah data primer. Terdapat sebanyak 166 sampel yang terdiri dari 83 kasus dan 83 kontrol sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan hasil analisis terdapat hubungan yang signifikan antara usia pertama kontak seksual dengan kejadian kanker serviks dengan nilai odds ratio sebesar 3,20 (p value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Selain itu faktor risko lain seperti jumlah pasangan (OR=4,91; p value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), paritas (OR=2,84; p value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), pil oral kontrasepsi (OR=2,74; p value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) juga berhubungan secara signifikan dengan kejadian kanker serviks. Terdapat beberapa faktor risiko yang tidak berhubungan secara statistik antara lain merokok (OR=2,23; p value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) dan status gizi (OR=1,18; p value: 0,755; 95% CI: 0,356-4,150). Penting untuk membuat berbagai program promosi kesehatan dengan kegiatan sosialisasi dan KIE terkait faktor risiko kejadian kanker serviks . Kata Kunci : Kanker serviks, faktor Risiko, usia kontak seksual, jumlah pasangan seksual, paritas, pil oral kontrasepsi, merokok, personal hygiene,status gizi.
Cervical cancer is the most common type of gynecologic cancer in women. In the least developed countries, cervical cancer is the second most common type of cancer with 570.000 new cases in 2018 . Cervical cancer significantly influences patients’ quality of life and places a financial burden on the government. The high number of cervical cancer cases can be due to poor management of its risk factor in society. This is a quantitative case-control study using primary data. A total of 166 samples are gathered based on inclusion and exclusion criteria. These samples were then divided equally into the control and case groups, making each group have 83 subjects. Based on data analysis, there is a significant relationship between the age of first sexual intercourse and cervical cancer with an odds ratio of 3,20 (p-value: 0,001.; 95% CI: 1,626-6,299). Moreover, other risk factors such as the number of sexual partners (OR=4,91; p-value: 0,000; 95% CI: 1,884-12,845), parity (OR=2,84; p-value: 0,001; 95% CI: 1,510-5,357), usage of oral contraception (OR=2,74; p-value: 0,002.; 95% CI: 1,452-5,197) also play a significant part in the occurrence of cervical cancer. On the other hand, some risk factors does not correlate with cervical cancer statistically, including smoking (OR=2,23; p-value: 0,075; 95% CI: 0,910-5,564), personal hygiene (OR=1,48; p-value: 0,212; 95% CI: 0,799-2,727) and nutritional status (OR=1,18; p-value: 0,755; 95% CI: 0,356- 4,150). It is important to develop various health promotion programs including social activities and counseling about risk factors of cervical cancer. Keywords: Cervical cancer. risk factors, age of first sexual intercourse, number of sexual partners, parity, oral contraception, smoking, personal hygiene, nutritional status.
