Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Christian Indra Wijaya; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati Penguji: Robiana Modjo, L. Meily Kurniawidjaja, Kartini Rustandi, Sudi Astono
Abstrak: Sejak tahun 2020 dan selama pandemi COVID-19, Indonesia mewajibkan pemakaian masker di semua aktivitas kerja termasuk di dalam perusahaan. Oleh karena itu, PT.X mewajibkan semua pekerjanya menggunakan masker termasuk pekerjaan fisik dan sesuai dengan standar pemerintah dan kemudahan bernapas maka dipilihlah masker medis 3 lapis. Melalui observasi pendahuluan menunjukkan dari 12 pekerja fisik, 92% merasakan keluhan cepat lelah dan sesak napas ketika bekerja, sehingga penelitian ini bertujuan ingin mengetahui hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL (cardiovascular load) dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik. Hasil dari penelitian melalui analisis tabel silang/crosstab antara variabel ?jenis keluhan kesehatan subjektif? dengan ?%CVL? menunjukkan terdapat hubungan antar variabel ?jenis keluhan kesehatan subjektif? dan variabel ?%CVL? dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin tinggi risiko negatif terhadap keluhan kesehatan subjektif (seperti keluhan cepat lelah sampai sesak napas). Kemudian, untuk analisis tabel silang/crosstab antara variabel ?waktu mengalami keluhan kesehatan subjektif? dengan ?%CVL? menunjukkan terdapat hubungan antar variabel dengan interpretasi semakin tinggi %CVL suatu pekerjaan fisik maka semakin semakin cepat pekerja merasakan keluhan kesehatan subjektif tersebut. Sedangkan, untuk parameter lain seperti karakteristik pekerja dan kondisi lingkungan kerja di PT.X tidak menunjukkan hubungan dan interpretasi yang bermakna terhadap keluhan kesehatan subjektif pekerja fisik ketika penggunaan masker. Sehingga, dapat disimpulkan secara umum bahwa terdapat hubungan antara pemakaian masker medis 3 lapis melalui %CVL dengan keluhan kesehatan subjektif pada pekerja fisik, semakin besar nilai %CVL (atau semakin lelah) maka semakin berat keluhan kesehatan subjektif yang dialami (cepat lelah sampai sesak napas) dan semakin cepat pekerja fisik mengalami keluhan kesehatan subjektif dalam 1 putaran pekekerjaan. Hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk penilaian kembali bahaya dan risiko pemakaian masker pada pekerjaan fisik di perusahaan untuk menemukan pengendalian yang lebih memadai.
Since year 2020 and during COVID-19 pandemic period, in Indonesia, mask usage is mandatory for every working activites including in industry. Hence, mask usage is mandatory in PT.X including for physical activities and based on local/government regulation also breathability aspect, PT.X decided to use 3 ply medical mask as standard mask. From pre observation that had already been conducted revealed that from 12 physical workers as respondent, 92% were experiencing health issue during wearing the mask. Then, this condition proves that wearing the mask during physical activity resulting new hazard that need to be mitigated properly. The purpose of researcher in this thesis is to find relation between 3 ply medical mask usage through %CVL (cardiovascular load) measurement with subjective health issue of physical workers. The result of this research from crosstab analysis between variable ?health issue type? vs ?%CVL? shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will impact to higher risk of negative health issue (tired quickly until shortness of breath). Then, for crosstab analysis between variable ?experiencing health issue times? vs ?%CVL? shows meaningful relation with interpretation the higher of %CVL from physical activity will make respondent feel subjective health issue faster. While, for other parameters (worker characteristic and workplace area characteristic in PT.X) vs variable of ?health issue type? and ?experiencing health issue times? show no meaningfull relation and interpretation. Hence, in general, we can conclude that there is meaningfull relation between 3 ply mask usage through %CVL measurement with health issue of physical workers. The higher of %CVL value or more tired condition of the physical worker resulting more severe for the health issue such us feel tired quickly until shortness of breath and in term of the time, worker will get this health issue faster in one work cycle. Considering this condition, the %CVL value can be as refference/baseline to do reassessment regarding hazard and risk for mask usage during physical work/activity in the workplace area to find further sufficient mitigation.
Read More
T-6480
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafi Sufianto; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Edy Sufa'at
Abstrak:
Pengujian Kendaraan Bermotor (PKB) Unit Pulo Gadung merupakan serangkaian kegiatan menguji dan/atau mengecek komponen kendaraan bermotor untuk memastikan pemenuhan persyaratan teknis dan kelaikan jalan. Oleh karena itu, pekerja di UP PKB Pulo Gadung berisiko mengalami kejadian tekenanan panas yang berpotensi keluhan kesehatan subjektif akibat panas. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara kejadian tekanan panas melalui pengukuran real time monitoring heat index dengan keluhan kesehatan subjektif. Faktor – faktor risiko yang diteliti meliputi faktor kondisi lingkungan, faktor karakteristik pekerja dan faktor aktivitas pekerjaan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain metode cross-sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan alat hasil pengembangan real time monitoring heat index. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 40 pekerja. Hasil penelitian terdapat hubungan antara kejadian tekanan panas dengan keluhan kesehatan subjektif (OR = 5,571) yang menunjukkan bahwa 20 pekerja outdoor seluruhnya mengalami kejadian tekanan panas, dengan 7 (35%) pekerja mempunyai keluhan ringan dan 13 (65%) pekerja lainnya mempunyai keluhan berat. Di sisi lain, seluruh pekerja indoor yang berjumlah 20 pekerja tidak mengalami kejadian tekanan panas, dengan 15 (75%) pekerja mempunyai keluhan ringan dan 5 (15%) pekerja lainnya mempunyai keluhan berat.

Vehicle Testing (PKB) Pulo Gadung Unit is a series of activities to test and/or check motor vehicle components to ensure the fulfillment of technical requirements and roadworthiness. Therefore, workers at UP PKB Pulo Gadung are at risk of experiencing heat stress events that have the potential for subjective health complaints due to heat. This study aims to see the relationship between the incidence of heat stress through the measurement of real time monitoring heat index with subjective health complaints. The risk factors studied include environmental condition factors, worker characteristics factors and work activity factors. This study is a quantitative study with a cross-sectional method design. Data collection was carried out using questionnaires, observations, and environmental measurements using a tool developed from the real time monitoring heat index. The number of samples in this study was 40 workers. The results showed that there was a relationship between the incidence of heat stress and subjective health complaints (OR = 5.571) which showed that 20 outdoor workers all experienced heat stress, with 7 (35%) workers having mild complaints and 13 (65%) other workers having severe complaints. On the other hand, all 20 indoor workers did not experience heat stress, with 15 (75%) workers having mild complaints and 5 (15%) workers having severe complaints.
Read More
S-11647
Depok : FKM-UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indah Soekma; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Robiana Modjo, Doni Hikmat Ramdhan, Budi Arifin, Adenan
Abstrak: Pajanan debu terhirup yang terus-menerus tempat kerja dapat menimbulkan efeknegatif pada kesehatan sistem pernapasan pekerja. Penelitian ini bertujuan untukmenentukan konsentrasi dari pajanan debu terhirup personal dan menganalisisgambaran keluhan kesehatan subjektif pekerja di bagian vitamin room padaindustri susu PT X tahun 2016. Desain potong-lintang digunakan pada 20 orangpekerja (populasi total). Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi debu terhirupdi area timbang kecil, area timbang besar dan area penyimpanan material berturut-turut sebesar 0.45±0.23, 7.42±2.38, dan 0.47±0.25 mg/m3. Konsentrasi debuterhirup yang terdapat pada area timbang besar melebihi nilai ambang batas yangdiperbolehkan (2.49 mg/m3). Penelitian ini menunjukkan terdapat 16 orang (80%)pekerja yang mengalami keluhan kesehatan subjektif dengan keluhan sepertibersin-bersin (70%), tenggorokan kering/sakit tenggorokan (65%), dan hidungtersumbat (35%).Kata kunci : pajanan debu terhirup, industri susu, keluhan kesehatan subjektif.
Read More
T-4733
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nadila Aurelia; Pembimbing: Martya Rahmaniati Makful; Penguji: Milla Herdayati, Anis Dyah Rahmawati
Abstrak:
Keluhan kesehatan kerap kali ditemui para pelaku komuter dan dapat menurunkan produktivitas para pekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh moda transportasi utama dan lama perjalanan terhadap keluhan kesehatan pada pekerja komuter menuju DKI Jakarta. Desain studi yaitu potong lintang dengan instrumen Survei Komuter Jabodetabek 2019. Populasi penelitian ini adalah pekerja komuter Jabodetabek yang berkegiatan utama komuter menuju DKI Jakarta yang tercatat dalam Survei Komuter Jabodetabek 2019. Variabel yang dijadikan kandidat confounding adalah usia, jenis kelamin, penghasilan, pendidikan terakhir, serta frekuensi komuter dalam seminggu. Jumlah sampel penelitian yaitu 2112 sampel. Hasil analisis menunjukkan bahwa moda transportasi utama tidak berhubungan signifikan dengan keluhan kesehatan (OR = 1,080 (0,856–1,362)). Lama perjalanan berhubungan signifikan dengan keluhan kesehatan (OR = 1,746 (1,441–2,116)). Usia menjadi variabel lain yang berhubungan signififkan dengan keluhan kesehatan (OR = 1,268 (1,044–1,539)). Tidak ada confounding dalam penelitian ini. Rekomendasi untuk penelitian selanjutnya adalah memisahkan jenis moda transportasi, mempertimbangkan kemacetan dan durasi di tempat kegiatan sebagai variabel, serta melakukan analisis tren.

Health complaints are commonly found in commuters and have a possibility to reduce workers’ productivity. The study aims to find the impact of main transportation mode and travel time on health complaints among workers commuting to DKI Jakarta. The study design is cross-sectional with Jabodetabek Commuter Survey 2019 as the instrument. The population is commuter workers in Jabodetabek commuting to DKI Jakarta based on the instrument. Confounding variables include age, gender, income, education, and weekly commuting frequency. The sample size is 2112 samples. The analysis shows that the main transportation mode is not significantly associated with health complaints (OR = 1.080 (0.856–1.362)), while travel duration (OR = 1.746 (1.441–2.116)) and age (OR = 1.268 (1.044–1.539)) are significantly associated with health complaints. There are no confounding variables identified in this study. Recommendations for future research include separating types of transportation modes, considering traffic congestion and duration at activity locations as variables, and conducting trend analysis.
Read More
S-11736
Depok : FKM UI, 2024
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive