Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Unit Pelaksana Teknis Daerah(UPTD) Laboratorium Dinas Kesehatan Kota (DKK) Bukittinggi adalah satu-satunya laboratorium pemeriksaan kualitas air Paket A dan Paket C yang ada di wilayah Sumatera Barat bagian utara yang dimanfaatkan bukan hanya oleh kota Bukittinggi tapi juga oleh kota/kabupaten di wilayah Sumatera Barat lainnya. Proses pengelolaan sampel air saat ini masihdilakukan secara manual, sehingga memakan waktu yang cukup lama mulai dari registrasi tipe pemilihan pemeriksaan sampai dengan mengirimkan sampel kepada petugas pemeriksa (pranata laboratorium kesehatan). Proses kegiatan yang belum terkomputerisasi ini menyebabkan pencatatan dan pelaporan yang mendukung sistem informasi tentang pemeriksaan kualitas air seringtidak lengkap dan tidak akurat. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan sistem informasi pengelolaan sampel air pada UPTD Laboratorium DKK Bukittinggi agar didapatkan bentuk formulir dan penyajian yang terkomputerisasi yang dapat mempersingkat waktu. Pengembangan sistem dalam penelitian ini menggunakan pendekatan terstruktur mengikuti tahapan siklus hidup pengembangan sistem. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara dan observasi sistem di UPTD Laboratorium DKK Bukittinggi. Sistem yang dikembangkan berbentuk prototype. Sisteminformasiini diharapkanmenghasilkaninformasi yangcepat, tepatdanakurat yang dapatdigunakanpihakmanajemendalampengambilankeputusanuntukmelakukaneva luasipelayanan.
District Technical Unit (DTU)Laboratory of Bukittinggi District Health Office (DHO) is the only laboratory for water testing of Package A and Package C in northern West Sumatera. It is not only utilized by Bukittinggi but also by nearby areas in West Sumatera. Water sample management is still in manual that it takes time longer starting from registration of testing type to sending sample to examiner (pranata laboratorium kesehatan). The process is not computerized yet, and it causes incomplete and inaccurate reporting and recording of water quality test. This research purposes to develop water sample management information system in DTULaboratory of Bukittinggi DHO and to develop computerized forms and presentation that can reduce time of process. This system development uses structured approach of system development life cycle (SDLC). The data collection process is by doing interview and observation in DTU Laboratory of Bukittinggi DHO. The system is developed in the form of prototype. This system information is expected to produce rapid, appropriate and accurate information that can be used by management in making decision related to service evaluation
Kualitas air minum menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat terutama di wilayah yang padat penduduk. Penyakit yang ditularkan melalui air merupakan masalah kesehatan global yang diperkirakan berkontribusi terhadap lebih dari 2,2 juta kematian setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran kualitas air minum berdasarkan wilayah, mengukur tingkat kualitas air minum, dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data diperoleh dari survei lapangan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok dengan wawancara terstruktur dan uji laboratorium sampel air. Data kualitas air dari 570 rumah tangga dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 97,5% sampel air rumah tangga di Depok tidak memenuhi standar kualitas air minum selama periode penelitian. Terdapat 94,1% sampel air yang digunakan untuk kegiatan minum dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air. Faktor yang berhubungan signifikan dengan penyakit yang ditularkan melalui air adalah jenis pekerjaan (p-value = 0.003). Pemerintah daerah Kota Depok perlu melakukan pengawasan kualitas air secara berkala dan meningkatkan edukasi terkait kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan air minum yang aman untuk mendukung derajat kesehatan masyarakat di Kota Depok.
The quality of drinking water is a critical determinant of public health, particularly in densely populated urban areas. Waterborne diseases remain a major global health concern and are estimated to contribute to over 2.2 million deaths annually. This study aims to identify the distribution of drinking water quality by region, assess the level of drinking water quality, and evaluate its impact on public health in Depok City, West Java. The research was conducted using a quantitative approach with a cross-sectional design. Data were obtained from field surveys previously carried out by the Depok City Health Office through structured interviews and laboratory testing of water samples. Drinking water quality data from 570 households were analyzed using correlation and spatial analysis. The results showed that approximately 97.5% of household water samples in Depok did not meet drinking water quality standards during the study period. About 94.1% of the water samples used for drinking had the potential to cause waterborne diseases. The factor significantly associated with waterborne diseases was types of occupation (p-value = 0.003). These results highlight the need for the local government of Depok City to implement routine water quality monitoring and enhance public awareness campaigns regarding safe drinking water management practices, as part of broader efforts to improve community health outcomes.
