Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Angelia Melody; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Ratu Ayu Dewi Sartika, Cesilia Meti Dwiriani
Abstrak: Literasi label pangan kemasan yang masih kurang baik mengantarkan pada perilaku kurang patuhnya membaca label pangan kemasan. Padahal pada label pangan kemasan terdapat informasi mengenai kandungan gula, natrium, dan lemak pada pangan terkait yang dapat membantu masyarakat dalam mempertimbangkan pilihan pangannya sebagai salah satu upaya pencegahan penyakit tidak menular, seperti diabetes, hipertensi, dan obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media video terhadap literasi label pangan pada siswa/i di SMAN 48 Jakarta Timur tahun 2022. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimental, dimana terdapat kelompok perlakuan dan kelompok kontrol yang tidak dilakukan randomisasi. Total sampel yang digunakan dalam penelitian sebanyak 76 orang. Data penelitian diperoleh melalui kuesioner secara daring yang dapat diisi secara mandiri oleh responden dan kemudian hasilnya akan dianalisis secara univariat dan bivariat (Uji T Berpasangan dan Uji Beda Mean). Hasil penelitian menemukan bahwa terdapat perubahan yang signifikan pada responden kelompok eksperimen sebelum dan setelah diberikan media video. Nilai rata-rata literasi label pangan kemasan antar kelompok ditemukan berbeda secara signifikan, dimana kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol. Media video terkait label pangan kemasan yang dibuat dan digunakan pada penelitian ini dianggap berpengaruh dan dapat digunakan untuk meningkatkan literasi label pangan kemasan.
Poor packaged food labels literacy leads to the behavior of less obedient on reading packaged food labels. Whereas on packaged food lables there are informations about sugar, sodium, and fat content in related foods that can help people consider their food choices as an effort to prevent non-communicable disease, such as diabetes, hypertension, and obesity. This study aims to know the effect of video on packaged food label literacy on students at X senior high school East Jakarta in 2022. This study used a quasi-experimental design, where there are a treatment group and a control group that were not randomized. The total sample in this study is 76 people. The research data is obtained trough an online questionnaire which the respondents could fill out independently and then the results will be analysed univariate and bivariate (Paired T-Test and Mean Difference Test). The results of the study found that there are significant changes in the experimental group respondents before and after being given the video. The average value of packaged food label literacy between groups was found to be significantly different, where the experimental group is higher than the control group. Video about packaged food labels that were created and used in this study are considered influential and can be used to improve packaged food label literacy.
Read More
S-11048
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Luthfia Annisa Eka; Pembimbing: Kusharisupeni Djokosujono; Penguji: Siti Arifah Pujonarti, Anies Irawati
Abstrak: PENELITIAN INI BERTUJUAN UNTUK MENGETAHUI FAKTOR DOMINAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN PADA SISWA SMA NEGERI 39 JAKARTA TAHUN 2018. PENELITIAN INI MERUPAKAN PENELITIAN KUANTITATIF DENGAN DESAIN CROSS-SECTIONAL . PENELITIAN DILAKUKAN PADA BULAN APRIL TAHUN 2018 DI SMA NEGERI 39 JAKARTA DENGAN JUMLAH RESPONDEN SEBANYAK 209 ORANG. PENGUMPULAN DATA DILAKUKAN DENGAN PENGISIAN KUESIONER SECARA MANDIRI OLEH RESPONDEN. DATA YANG DIPEROLEH KEMUDIAN DIANALISIS SECARA UNIVARIAT, ANALISIS BIVARIAT DENGAN UJI CHI-SQUARE, DAN ANALISIS MULTIVARIAT DENGAN UJI REGRESI LOGISTIK GANDA MODEL PREDIKSI. BERDASARKAN HASIL ANALISIS UNIVARIAT DIKETAHUI 68,6% RESPONDEN PATUH MEMBACA LABEL PANGAN. HASIL ANALISIS BIVARIAT MENUNJUKAN UANG SAKU, PERSEPSI TERHADAP LABEL PANGAN, PENTINGNYA KANDUNGAN GIZI, DAN PENTINGNYA LABEL PANGAN BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN. ANALISIS MULTIVARIAT MENUNJUKKAN BAHWA RESPONDEN YANG MENGANGGAP KANDUNGAN GIZI ADALAH KOMPONEN YANG PENTING BERPELUANG 7,325 KALI UNTUK LEBIH PATUH MEMBACA LABEL PANGAN, DIBANDINGKAN DENGAN RESPONDEN YANG TIDAK MENGANGGAP KANDUNGAN GIZI MERUPAKAN KOMPONEN YANG PENTING. PENELITI MENYARANKAN KEPADA SISWA UNTUK LEBIH PATUH MEMBACA LABEL PANGAN SEBAGAI BENTUK PERLINDUNGAN KONSUMEN AGAR TERHINDAR DARI PANGAN YANG TIDAK AMAN. SEKOLAH DISARANKAN MELAKUKAN EDUKASI LABEL PANGAN DENGAN MEMASUKKAN PADA MATA PELAJARAN SERTA MENEMPEL ANJURAN MEMBACA LABEL PANGAN DI KANTIN DAN KOPERASI, SEDANGKAN BADAN POM MENGENALKAN LABEL PANGAN MELALUI MEDIA SOSIAL. KATA KUNCI: LABEL PANGAN, KEPATUHAN MEMBACA LABEL PANGAN, REMAJA, KANDUNGAN GIZI
Read More
S-9795
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ida Farida; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Anhari Achadi, Vetty Yulianty, Deksa Presiana
Abstrak: Label pangan memiliki peranan yang penting dalam memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli produk pangan. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan sebagai upaya menjamin keamanan pangan melalui pencantuman informasi yang benar dan jelas pada label pangan antara lain Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan Pangan, dan Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pendaftaran Pangan Olahan. Namun, implementasi kebijakan tersebut belum berjalan optimal dan masih banyak ditemukan pelanggaran label khususnya produk yang dihasilkan oleh Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan label pangan pada UMKM pangan di Jakarta dan Semarang. Penelitan ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif untuk menggali pandangan stakeholder melalui wawancara mendalam serta fokus grup diskusi (FGD). Dilakukan content analysis untuk menyimpulkan fenomena tematik yang dilengkapi dengan observasi terhadap 12 produk UMKM di Jakarta dan 7 produk UMKM di Semarang sebagai bentuk triangulasi untuk menjaga validitas data. Analisis diperdalam dengan framework implementasi kebijakan Edward III meliputi empat variabel yang mempengaruhi implementasi kebijakan yaitu komunikasi, sumber daya, disposisi, dan struktur birokrasi. Hasil observasi terhadap label UMKM pangan mendapatkan produk yang Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK) di Jakarta (91,6%) dan Semarang (85,7%) dengan pelanggaran tertinggi adalah tidak tercantumnya keterangan kode produksi. Rendahnya penerapan kebijakan label pangan antara lain disebabkan kurangnya dukungan pemerintah sehingga membatasi frekuensi sosialisasi, alokasi sumber daya, monitoring dan evaluasi juga memengaruhi koordinasi lintas sektor yang menyebabkan rendahnya keberhasilan program pengawasan dan pembinaan UMKM pangan. Penerapan kebijakan label pangan pada UMKM pangan di Jakarta dan Semarang belum berjalan optimal yang dibuktikan dengan masih tingginya pelanggaran terhadap pencantuman keterangan pada label. Untuk itu, pemerintah diharapkan dapat memperkuat frekuensi komunikasi, alokasi sumber daya, monitoring dan evaluasi serta koordinasi lintas sektor agar proses implementasi kebijakan oleh UMKM pangan baik di Jakarta maupun Semarang dapat berjalan optimal
Read More
T-5485
Depok : FKM UI, 2019
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dewi Lestari; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Diah M. Utari, Kamaluddin Latief
S-7941
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rahma Marfuatim Mutohharoh; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Wahyu Kurnia Yusrin Putra, Kamaluddin Latief
S-7931
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Noti Sudahono; pembimbing: Yvonne M. Indrawani; Penguji: Trini Sudiarti, Deksa Presiana
S-8272
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Syarifah Aqilah; Pembimbing: Triyanti; Penguji: Diah Muliawati Utari, Dyah Santi Puspitasari
S-8740
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Santosa Aji Nurcahya; Pembimbing: Yvonne M Indrawani; Penguji: Fatmah, Deksa Presiana
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara keterpaparan informasi mengenai iklan pangan, persepsi terhadap produk pangan terkemas,sikap terhadap kesehatan dan label pangan dengan kebiasaan membaca labelpangan pada remaja, jenis kelamin, kemampuan membaca label informasi nilaigizi, pengetahuan tentang gizi dan label pangan dengan kebiasaan membaca labelpangan. Penelitian menggunakan desain studi cross sectional. Sampel diambilsecara proporsional acak sederhana dengan jumlah 137 orang. Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2014 di SMK Ekonomika Depok. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian kuesioner mandiri (self administeredquestionnaire). Analisis data yang digunakan adalah univariat dan bivariat dengan menggunakan uji Chi-Square. Hasil analisis univariat menunjukkan tingkat kebiasaan baik dalam membaca label pangan sebanyak 46,7% responden. Hasil analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara persepsi terhadap produk pangan terkemas, sikap terhadap kesehatan dan label pangan, keterpaparan informasi mengenai iklan pangan, kemampuan membacalabel informasi nilai gizi dengan kebiasaan membaca label pangan pada remaja. Kata Kunci: Label pangan, Iklan pangan, Remaja, Informasi Nilai Gizi.
Read More
S-8363
Depok : FKM-UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dina Isnanda Hasibuan; Pembimbing: Yvonne Maghdalena Indrawani; Penguji : Fatmah, Suroto
Abstrak: Kebiasaan kurangnya perilaku membaca label pangan dapat berdampak negatif bagi konsumen, salah satu di antaranya tingginya resiko obesitas dalam jangka panjang bagi Konsumen. Ibu rumah tangga menjadi salah satu faktor penentu pengatur penyelenggaraan makanan didalam rumah tangga.
 
 
Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan perubahan antara pengetahuan, karakteristik, dan motivasi pada ibu rumah tangga dengan perilaku membaca komponen gizi pada label pangan pada 4 Kelurahan di Kecamatan Pancoran Mas.
 
 
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional. Data yang dikumpulkan menggunakan kuesioner ada 180 responden. Sebanyak 180 orang Ibu Rumah Tangga yang sudah mendapatkan penyuluhan, rata-rata IRT yang sering membaca komponen gizi pada label pangan sebesar 53,3%, ada 43,3% tergolong kadang-kadang, dan ada 3,3% tergolong tidak pernah dalam membaca komponen gizi pada label pangan. Pada penelitian ini tidak ada hubungan bermakna terlihat dari nilai p Value ≥0,05 pada setiap variabel yaitu pengetahuan (p Value 0,178), umur (p Value 0,232), pendidikan ibu (p Value 0,645), pendidikan suami (p Value 0,255), pekerjaan suami (p Value 0,546), dan motivasi (p Value 0,147).
 
 
Saran dari kegiatan ini perlu digulirkan secara terus-menerus sebagai konsep snowballing dan menyebarluaskan informasi untuk mengurangi faktor risiko penyakit degeneratif serta adanya pendidikan dari Ibu Rumah Tangga ke orang terdekat (suami, anak,saudara) harus dilakukan penyegaran terus-menerus.
 

Lack of behavioral habits of reading food labels can have a negative impact for consumers, one of them a high risk of obesity in the long term for consumers. Housewife become a determining factor to regulate food preparation in household life.
 
 
Objective of this research was held to know relationship between change of knowledge, characteristics, and motivation of housewives with reading behavior nutrition components in 4 village at Pancoran Mas district.
 
 
The design of the study is a quantitative study with cross-sectional design. The data were collected using questionnaire with 180 respondents. A total of 180 people Housewife who have received counseling, the average IRT which often reads nutritional components on the food label by 53.3%, 43.3% belong there sometimes, and there are never classified 3.3% of reading nutritional components in food labels. In this study there was no significant relationship seen from the p Value ≥0.05 in each variable, namely knowledge (p Value 0.178), age (p Value 0.232), maternal education (p Value 0.645), husband's education (p Value 0.255), husband's occupation (p Value 0.546), and motivation (p Value 0.147).
 
 
Suggestions of these activities need to be rolled out continuously as the concept of snowballing and disseminate information to reduce risk factors for degenerative diseases and the presence of educational Housewife to the nearest (husband, son, brother) have done a refresher constantly.
Read More
S-8007
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Carissa Izzati Fidela; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Asih Setiarini, Didik Joko Pursito
Abstrak:
Minuman berpemanis dalam kemasan, disingkat MBDK, adalah kategori untuk minuman kemasan siap konsumsi yang mengandung pemanis, baik pemanis alami ataupun buatan. Konsumsi MBDK berlebihan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular. Sebagai upaya memberi kesadaran, Label Indikator Kandungan Gula diberlakukan oleh Super Indo pada etalase MBDK di gerainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan produk MBDK pada konsumen dewasa Super Indo di Daerah Khusus Jakarta pada tahun 2025. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dan melibatkan 128 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72,7% konsumen memilih MBDK dengan kandungan gula >6 gram per 100 ml. Terdapat perbedaan proporsi pemilihan produk MBDK yang signifikan berdasarkan usia (p = 0,029) dan tingkat pendidikan (p = 0,050). Sementara itu, tidak ada perbedaan proporsi pemilihan produk MBDK yang signifikan berdasarkan harga produk, jenis kelamin, tigkat ekonomi, pengetahuan kesehatan mengenai MBDK, dan sikap terhadap MBDK. PT Lion Super Indo disarankan untuk mengevaluasi Label Indikator Kandungan Gula serta memberikan sosialisasi untuk konsumen. Pemerintah disarankan untuk melakukan intervensi yang berorientasi target, seperti penerapan cukai MBDK dan pemberlakukan kewajiban pencantuman label pangan. Disarankan pula bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait gizi serta mengambil langkah-langkah efektif untuk menjaga kesehatan.

Sugar-sweetened beverages (SSB) are ready-to-drink packaged beverages that typically contain sweeteners, and excessive consumption increases the risk of non-communicable diseases. To support healthier consumer choices, Super Indo implemented a Sugar Content Indicator Label on SSB shelves. This study aimed to identify factors associated with SSB selection among adult consumers at Super Indo in Daerah Khusus Jakarta in 2025. Using a cross-sectional design with 128 respondents, the study found that 72.7% chose SSBs containing more than 6 grams of sugar per 100 ml. Significant differences in SSB selection were observed based on age (p = 0.029) and education level (p = 0.050). However, no significant associations were found with product price, gender, economic status, health knowledge, or attitudes toward SSB. The findings suggest a need for PT Lion Super Indo to evaluate the consistency and effectiveness of its sugar content labels and to enhance consumer education. Policymakers are encouraged to introduce targeted measures such as SSB taxes and mandatory sugar labeling. Public awareness and understanding of nutritional content should also be improved to promote healthier choices and reduce sugar-related health risks.
Read More
S-12146
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive