Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 60 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Herman Darmawi
658 DAR m
Jakarta : Bumi Aksara, 2013
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Herman Darmawi
658.155 DAR m
Jakarta : Bumi Aksara, 2016
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mutia Rahmi; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Doni Hikmat Ramdhan, Mufti Wirawan, Bima Saskuandra, Silvia Lucyanti
Abstrak: Mendaki gunung telah menjadi salah satu pilihan aktivitas luar ruangan dengan pertumbuhan peminat paling cepat. Beberapa motivasi individu yang mendorong individu untuk terlibat dalam aktivitas pendakian gunung antara lain untuk mendapatkan pengalaman di alam bebas, relaksasi, kegiatan kebugaran, pengurangan stress, mendapatkan kesenangan, dan untuk alasan kesehatan. Pada aktivitas pendakian Gunung Ciremai, jumlah pendaki mengalami peningkatan setiap tahunnya. Sebanyak 41.460 pendaki melakukan aktivitas pendakian sepanjang tahun 2017 dan meningkat menjadi 46.995 pendaki sepanjang tahun 2018. Sejumlah risiko yang terlibat dalam aktivitas pendakian gunung seperti intensitas cidera fisik yang parah hingga kematian menjadikan pendakian gunung sebagai salah satu olahraga ekstrim. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan analisis mix methode yang bertujuan untuk melakukan manajemen risiko pada aktivitas dan jalur pendakian Gunung Ciremai. Dari hasil identifikasi risiko diketahui risiko yang paling sering muncul dalam aktivitas pendakian Gunung Ciremai adalah terjatuh dan tergelincir. Kemudian, hasil analisis risiko menunjukkan sejumlah potensi bahaya juga memiliki nilai risiko yang cukup tinggi meliputi faktor cuaca, perilaku berlari ketika turun gunung, dan tidak lengkapnya peralatan pendakian. Faktor cuaca memiliki peran yang cukup besar dalam terjadinya sejumlah insiden seperti dehidrasi, hipotermia, dan pohon tumbang. Faktor cuaca ini semakin diperparah dengan ketidak lengkapan dan ketidak sesuaian peralatan pendakian yang digunakan untuk aktivitas pendakian gunung, sehingga menyebabkan risiko pendaki untuk berada dalam situasi berbahaya semakin tinggi. Perilaku ini berkaitan dengan persepsi risiko pendaki terhadap aktivitas pendakian. Persepsi risiko ini juga mempengaruhi perilaku berisiko yang dilakukan oleh pendaki seperti berlari ketika turun gunung. Perilaku ini rata-rata dilakukan oleh pendaki laki-laki dalam rentang usia 17-21 tahun
Mountaineering has become one of a selection of outdoor activities with the most rapid growing interest. Some of the motivation which encourage individuals to engage in the mountaineering activity are to gain experience in nature, for relaxation, physical fitness activity, reducing stress, for pleasure, and for healthy reason. The mountaineering activity on Mount Ciremai, the number of climbers has increased every year. A total of 41,460 climbers performed mountaineering activity throughout 2017 and increased to 46,995 climbers throughout 2018. A number of risks exist in the mountaineering activity such as severe physical injury to the risk of death have made mountaineering classified as one of the extreme sports. This is a descriptive research using mix methods analysis with the objective to find out the risk management of mountaineering activity and trail on the Mount Ciremai national park. The results of risk identification showed the most frequent risks of mountaineering on Mount Ciremai were falling and slipping. Then, the results of the risk analysis showed several high risk of potential danger which were the weather factor, the running behavior when climbing down the mountain, and the lack of equipment climbing. Weather factor had a significant role contributed to the number of incidents such as dehydration, hypothermia, and fallen trees. Weather factor was further strengthen by the lack and/or incompatibility of equipment used for the mountaineering activity, thus causing the risk of climbers to be in a dangerous situation was getting higher. This behavior was related to the climber's risk perception on the mountaineering activity. The risk perception was also affecting the risky behavior of the climbers such as running when climbing down the mountain. This behavior usually seen in male climbers at the 17-21 years of age
Read More
T-6133
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
L. Meily Kurniawidjaja
JRI Vol.30, N0.4
Jakarta : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, 2010
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Yuliani; Pembimbing: Wahyu Sulistyadi; Penguji: Ede Surya Darmawan, Adang Bachtiar, Ferdy Tiwow, Alexander K. Ginting
Abstrak: Kemampuan rumah sakit untuk bertahan dan menjalankan fungsinya sebagai penyedia layanan kesehatan kepada masyarakat menghadapi tantangan dalam situasi darurat dan bencana. Rumah sakit harus mampu menghadapi pandemi COVID-19 dan bertahan sebagai salah satu bagian sentral dari ekosistem kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis respon Rumah Sakit Awal Bros Batam terhadap pandemi COVID-19. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus melalui wawancara mendalam, telaah dokumen, observasi dan focus group discussion (FGD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum rumah sakit dinilai memiliki tingkat kesiapsiagaan yang adekuat untuk berespon terhadap COVID-19. Komponen yang memiliki performa kurang baik adalah Komponen Kesehatan kerja, kesehatan mental, dan dukungan psikososial; Komponen Manajemen Pasien, dan Komponen Surge Capacity. Rumah sakit belum memiliki program kesehatan mental karyawan yang komprehensif terutama bagi tenaga kesehatan yang menangani COVID-19. Penggunaan terapi baru yang belum terdaftar juga belum dilakukan pemantauan dan kajian dilema etik dengan mengembangkan protokol pemantauan terapi. Selain itu, rumah sakit juga belum melakukan penetapan jumlah optimal sumber daya yang dibutuhkan untuk menghadapi kemungkinan kapasitas lonjakan di masa mendatang. Kesiapsiagaan dan respon rumah sakit terhadap pandemi tentunya harus dapat dipertahankan, ditingkatkan, dan dievaluasi sehingga disusunlah strategi mitigasi risiko prioritas yang menitikberatkan pada subkomponen yang memiliki nilai Risk Priority Number (RPN) paling tinggi. Selain strategi mitigasi risiko, telah disusun pula serangkaian Key Performance Outcome Indicator yang akan digunakan untuk melakukan pengukuran dan pemantauan keberhasilan rumah sakit dalam bersiapsiaga, berespon terhadap pandemi COVID-19 dan mempertahankan keberlangsungan bisnis operasionalnya. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang status kesehatan mental tenaga kesehatan yang bekerja di rumah sakit pada masa pandemi COVID-19 serta analisis hubungannya dengan status kesiapsiagaan rumah sakit serta melakukan evaluasi dari pemantauan penggunaan obat yang tidak terdaftar dan dampaknya terhadap outcome pasien COVID-19
Hospital ability to survive and maintain its function as a health service provider to the community faces challenges in emergency and disaster situations. Hospitals must be able to deal with the COVID-19 pandemic and survive as a central part of the health ecosystem. This research was conducted to analyze Awal Bros Batam Hospital responses to the COVID-19 pandemic. This study used a qualitative approach with a case study design through in-depth interviews, document review, observation, and focus group discussion (FGD). The results showed that in general, hospitals were considered to have an adequate level of preparedness to respond to COVID-19. Underperforming components are the components of Occupational Health, Mental Health, And Psychosocial Support; Patient Management Components, and Surge Capacity Components. The hospital have not develop a comprehensive employee mental health program, especially for health workers who handle COVID-19 patients. The use of new unregistered has also not been adequately monitored and studied ethical dilemmas by developing therapy monitoring protocols. Besides, the hospital has not determined the optimal amount of human resources needed to deal with possible future capacity spikes. Hospital preparedness and response to pandemics must of course be maintained, improved, and evaluated so that a priority risk mitigation strategy is formulated that focuses on the subcomponent that has the highest Risk Priority Number (RPN) value. In addition to risk mitigation strategies, a series of Key Performance Outcome Indicators have also been prepared which will be used to measure and monitor the success of hospitals in preparing, responding to the COVID-19 pandemic, and maintaining the sustainability of its operational business. Further research is needed on the mental health status of health workers working in hospitals during the COVID-19 pandemic and its relationship with hospital preparedness status, also research to evaluate the unregistered drug use monitoring and its impact on COVID-19 patient outcomes
Read More
B-2172
Depok : FKM-UI, 2021
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diantika Prameswara; Pembimbing: Zulkifli Djunaidi, Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Dadan Erwandi, Anton Ojong, Ricko Adlyana Putra
Abstrak: Kegiatan eksplorasi di industri hulu minyak dan gas merupakan kegiatan denganrisiko yang tinggi. Hasil analisis investigasi menyatakan faktor yang palingberkontribusi menyebabkan insiden adalah tidak efektifnya penilaian risiko.Dalam melakukan kegiatan berisiko tinggi diperlukan suatu perencanaan agartetap bekerja dengan aman dan selamat, yaitu manajemen risiko. Metode yangdigunakan untuk manajemen risiko aktifitas keselamatan kerja adalah HIRADC.Oleh karena itu, peneliti mencoba untuk melihat penerapan proses risk assessmentpada HIRADC. Penelitian ini bertujuan mengkaji hazard identification, riskassessment, and determining control (HIRADC) di PT. X. Penelitian inimenggunakan desain penelitian observasional deskriptif dengan metode kualitatif.Hasil penelitian menyarankan bahwa perlu dilakukan sinergi tim HSSE yang adadi lapangan dalam memonitor HIRADC dan PTW sehingga terjadi keterkaitanantara keduanya. Dalam memaksimalkan sinergi tersebut perlu dibuat suatu workinstruction oleh Safety Manager.Kata kunci: HIRADC, penilaian risiko, manajemen risiko
Exploration activities in upstream oil and gas industries are high risk activities.The results of the investigation analysis stated that the most factors that contributeto the incidence is the ineffectiveness of risk assessment. In conducting high-riskactivities, a plan is required in order to keep working safely, ie risk management.The method used for risk management of occupational safety activities isHIRADC. Therefore, the researcher tries to see the implementation of riskassessment process at HIRADC. This study aims to examine the hazardidentification, risk assessment, and determining control (HIRADC) in PT. X. Thisresearch used descriptive observational research design with qualitative method.The results suggested that it is necessary to synergize HSSE team in the field tomonitor HIRADC and PTW so that there is a correlation between the two. Inmaximizing the synergy need to be made a work instruction by Safety Manager.Key words: HIRADC, risk assessment, risk management.
Read More
T-5216
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lutfah Humairo; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Adrianus Pangaribuan
S-7743
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sarah Christine Mastiur Lumban Raja; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Fatma Lestari, Trisnajaya
Abstrak: Risiko pada aktivitas kerja adalah suatu permasalahan yang perlu dimitigasi agar tidak terjadi konsekuensi negatif terhadap pekerja, tempat kerja, dan lingkungan kerja. Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi bahaya dan nilai risiko yang ada pada aktivitas Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU), sehingga peneliti dapat memberi rekomendasi sesuai dengan risiko yang ada. Desain penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif analitik bersifat studi observasional yang mengacu kepada standar ISO 31000:2018 dan menggunakan formula matematika W. T. Fine (1971) untuk menghitung tingkat risiko. Tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah identifikasi kegiatan kerja dan potensi bahaya (Job Hazard Analysis), analisis risiko dengan menghitung besaran risiko total dari perkalian nilai consequences, probability, dan exposure lalu membandingkannya dengan kriteria risiko. Hasil penelitian ini mengidentifikasi bahwa terdapat berbagai risiko akibat potensi bahaya fisik, kimia, biologi, dan ergonomi dalam aktivitas Petugas PPSU. Penelitian ini mengindikasikan bahwa nilai risiko keselamatan dan kesehatan kerja terhadap Petugas PPSU tinggi sehingga perlu diberikan rekomendasi pengendalian risiko yang efektif untuk menurunkan tingkat risiko yang ada. Kata kunci: penilaian risiko, manajemen risiko, keselamatan dan kesehatan kerja, petugas penanganan prasarana dan sarana umum, ppsu, DKI Jakarta, ISO 31000:2018, W. T. Fine
Read More
S-10036
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dea Yasmine Armando; Pembimbing: L. Meily Kurniawidjaja; Penguji: Fatma Lestari, Budiman
S-9749
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Varla Nur Afifah; Pembimbing: Indri Hapsari Susilowati; Penguji: Chandra Satrya, Ahdian Haris
Abstrak: Skripsi ini membahas mengenai manajemen risiko keselamatan dan kesehatan kerjayang dilakukan pada divisi dekorasi yang terdapat di PT. Lucky Indah Keramik,Cimanggis diawali dengan mengidentifikasi hazard dan risiko yang ada ditempat kerjadilanjutkan dengan menilai basic risk, existing risk, dan predictive risk. Penelitian iniadalah penelitian semi kualitatif dengan menggunakan metode matematika Fine yangdisesuaikan dengan lingkungan kerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukanditemukan bahwa 36 jenis risiko keselamatan dan kesehatan kerja yang berhasilditurunkan nilai risiko hingga mencapai nilai risiko yang dapat diterima melaluirekomendasi pengendalian yang diberikan.
Kata kunci:Manajemen risiko, keselamatan dan kesehatan kerja, pabrik
This thesis discusses the management of occupational safety and health risks carried outin the decoration division at PT. Lucky Indah Keramik, Cimanggis begins byidentifying hazards and risks in the workplace followed by assessing basic risk, existingrisk, and predictive risk. This research is a semi-qualitative study using Finemathematical methods that are adapted to the work environment. Based on the results ofresearch that has been conducted, it was found that 36 types of occupational safety andhealth risks that were successfully reduced by the risk value until it reached anacceptable risk value through the control recommendations given.
Key words:Risk management, occupational helath and safety, manufacture.
Read More
S-10298
Depok : FKM UI, 2020
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive