Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 6 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Nuim Mubaraq; Pembimbing: Budi Hidayat; Penguji: Mardiati Nadjib, Vetty Yulianty Permanasari, Mohammad Edison, Revaldi R.
T-3979
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Gistya Isma Thihara; Pembimbing: R. Budi Hartono; Penguji: Budi Haryanto, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Street food (SF) sangat populer dan digemari oleh masyarakat di seluruh dunia. Tercatat sebanyak 2,5 miliar orang di dunia dan jutaan orang di negara berkembang mengkonsumsi street food setiap harinya. Pada negara berkembang, Makanan yang dijual oleh SF umumnnya diolah pada ruangan terbuka dengan praktik kebersihan yang buruk, infrastruktur sanitasi yang tidak layak, dan minimnya ketersediaan air bersih. Kontaminasi makanan oleh E. coli telah dilaporkan oleh banyak negara, diantaranya India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Filipina, China, dan Sudan yang dikaitkan dengan higiene sanitasi yang buruk. Tujuan penelitian ini adalah Menganalisis hubungan higiene sanitasi (bahan makanan, penyimpanan makanan matang, peralatan, dan higiene personal penjamah makanan) dengan kontaminasi Escherichia coli pada street food di negara berkembang. Desain studi yang digunakan adalah systematic review dengan metode PRISMA yang dianalisis dengan sintesis naratif pada 10 literatur, dengan rincian 9 jurnal dan 1 skripsi UI yang dipublikasikan antara tahun 2012 hingga 2021. Berdasarkan hasil kajian, Seluruh literatur dilakukan di Indonesia, menggunakan desain studi cross-sectional, dan hanya 1 literatur yang instrumennya dilakukan uji realibilitas. Sebagian besar menggunakan referensi jurnal, Buku/Modul/Diktat, dan peraturan/publikasi resmi instansi terkait. Variabel yang banyak diteliti adalah higiene personal penjamah makanan. kesimpulan pada penelitian ini yaitu pada variabel bahan makanan, permasalahan yang ditemukan adalah penyimpanan terbuka dan penggunaan bahan makanan yang tidak memiliki izin. Permasalahan pada penyimpanan makanan matang adalah penyimpanan makanan pada wadah terbuka. Pada variabel peralatan yang ditemukan adalah praktik pencucian yang jarang dilakukan dan tidak adanya penyimpanan khusus. Dan pada higiene personal penjamah makanan, masalah yang ditemukan adalah tidak mencuci tangan dengan sabun, tidak menggunakan APD, kebiasaan buruk, seperti merokok, menggaruk anggota badan, bersin, penggunaan perhiasan, dan tidak menutup luka
Street food (SF) is popular and loved by people around the world. Every day, as many as 2.5 billion people worldwide and millions of people in developing countries consume street food. In developing countries, SF generally prepares their food in open spaces with poor hygiene practices, inadequate sanitation infrastructure, and a lack of clean water. Many countries reported food contamination by E. coli, including India, Indonesia, Ethiopia, Mexico, Philippines, China, and Sudan. These countries are associated with poor sanitary hygiene. This study aims to analyze the relationship of sanitary hygiene (food ingredients, cooked food storage, equipment, and personal hygiene of food handlers) with Escherichia coli contamination on street food in developing countries. The study design used in this research is a systematic review using the PRISMA method, analyzed by narrative synthesis on 10 works of literature, with details of 9 journals and 1 thesis published between 2012 and 2021. Based on the review result, all literature was conducted in Indonesia, using a cross-sectional study design, and only 1 literature whose instrument was tested for reliability. Most of them use reference journals, books/modules/dictation, and regulations/official publications of relevant agencies. The variable that is widely studied is the personal hygiene of food handlers. The conclusion in this study, on food ingredients the problems found are the open storage and the use of unlicensed food ingredients. The problem with cooked food storage is that the food is stored in open containers. On the equipment variables, the researcher found that they rarely washed and the absence of specific storage. For the personal hygiene of food handlers, the problems are the lack of washing hands with soap, not using PPE, and bad habits, such as smoking, scratching limbs, sneezing, wearing jewelry, and not covering wounds
Read More
S-11031
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Nada Syifa; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Syafran Arrazy
Abstrak: Pencemaran udara luar ruangan telah menjadi salah satu risiko lingkungan terbesar terhadap kesehatan. Pedagang kaki lima dianggap sebagai populasi yang paling berisiko karena bekerja dalam waktu yang cukup lama dan secara terus-menerus terpapar polusi udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi risiko kesehatan akibat pajanan agen risiko partikulat yaitu Total Suspended Particulate (TSP), PM10, dan PM2.5 terhadap pedagang kaki lima di Kelurahan Glodok, Jakarta Barat. Penelitian menggunakan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) menggunakan data primer dengan jumlah sampel pedagang kaki lima sebanyak 65 responden. Berdasarkan hasil pengukuran, konsentrasi TSP sebesar 43 μg/m3, PM10 sebesar 25 μg/m3, dan PM2.5 sebesar 16 μg/m3. Seluruh konsentrasi partikulat masih di bawah standar baku mutu Indonesia, namun untuk PM2.5 sudah sedikit melebihi standar baku mutu World Health Organization (WHO). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan nilai rata-rata dan nilai tengah, tingkat risiko seluruh pajanan partikulat (TSP, PM10, PM2.5) menunjukkan nilai RQ 1 atau dinyatakan aman. Berdasarkan hasil perhitungan setiap responden, terdapat 2 responden berisiko terhadap pajanan PM10 dan PM2.5. Pengelolaan risiko yang dapat dilakukan adalah menurunkan konsentrasi partikulat hingga batas aman, salah satunya dengan mengembangkan substitusi bahan bakar dengan yang lebih ramah lingkungan dan menggunakan sumber tenaga alternatif rendah polusi seperti tenaga listrik.
Outdoor air pollution has become one of the greatest environmental risks to health. Street vendors are considered to be the population at risk because they work long hours and are constantly exposed to air pollution. This study aims to estimate the health risks due to exposure to particulate risk agents, namely Total Suspended Particulate (TSP), PM10, and PM2.5 to street vendors in Glodok Urban Village, West Jakarta. The study used an Environmental Health Risk Analysis (EHRA) approach using primary data with a sample of 65 street vendors. Based on the measurement results, the concentration of TSP was 43 g/m3, PM10 was 25 g/m3, and PM2.5 was 16 g/m3. All particulate concentrations are still below the Indonesian quality standards, but PM2.5 has slightly exceeded the World Health Organization (WHO) quality standards. Based on the results of calculations using the average and median values, the risk level of all particulate exposures (TSP, PM10, PM2.5) shows an RQ1 or is declared safe. Based on the calculation results of each respondent, there are 2 respondents at risk of exposure to PM10 and PM2.5. Risk management that can be done is to reduce the concentration of particulates to a safe limit, one of them is by developing fuel substitution with more environmentally friendly and using alternative sources of low-pollution energy such as electric power.
Read More
S-11140
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Randa Alwanosha; Pembimbing: Atik Nurwahyuni; Penguji: Pujiyanto, Rani Mardiani
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian Jaminan Kesehatan Nasional pada pedagang kaki lima. Rancangan penelitian adalah analitik kunatitatif dengan pendekatan potong lintang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 100 responden yang diteliti, 43 responden telah membeli JKN. Hasil uji Chi-square menunjukan bahwa ada hubungan yang signifikan antara usia, pendapatan, risiko riwayat penyakit kronis keluarga, risiko finansial keluarga,harga/iuran JKN, tempat/lokasi BPJS Kesehatan, tempat/lokasi rumah sakit, bukti fisik BPJS Kesehatan; dan SDM (Sumber Daya Manusia) BPJS Kesehatan dengan keputusan pembelian Jaminan Kesehatan Nasional pada pekerja sektor informal (pedagang kaki lima) di Kota Bogor Tahun 2017. Kata kunci: Jaminan Kesehatan Nasional; membeli; pedagang kaki lima; Bogor This study analyzed the factors affecting the decision for purchasing National Health Insurance (JKN Program) among street vendors. The study design was analytical quantitative with cross sectional approach. The result of research showed that from 100 respondents who had been interviewed, 43 respondents had bought National Health Insurance. Chi-square test showed that there were significant results between age, income, family history of chronic disease, family financial risk, premium of JKN Program, the location of BPJS Kesehatan, the location of hospital, proof of BPJS Kesehatan, and human resources of BPJS Kesehatan with decision for purchasing national health insurance among street vendors in Bogor 2017. Key words: National Health Insurance ; purchasing ; street vendors ; Bogor
Read More
S-9469
Depok : FKM-UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Febie Karmani Putra; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Nina Yuliana
Abstrak: Fenomena bertambah jumlahnya penduduk, diikuti dengan tingginya tingkatkonsumsi masyarakat. Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) penjaja makananmerupakan dampak yang dihasilkan. Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) menunjukan bahwa pada tahun 2015, angka tingginya kasus keracunanmakanan dari makanan PKL sangat tinggi yaitu 24 insidens dengan 1725 korban.Hal ini terkait dengan lemahnya dan kurangnya pengawasan serta pengetahuanmasyarakat yang membentuk perilaku membeli makanan di Pedagang Kaki Lima(PKL) disembaran tempat. Persepsi sebagai salah satu faktor pembentuk perilakumempunyai peran penting terhadap Keamanan Pangan. Sehingga dilakukanpenelitian dengan tujuan mendeskripsikan gambaran persepsi terhadap kemanapangan di Pasar Anyar Kota Tangerang tahun 2016. Metode yang digunakanadalah kuantitaif dan kualitatif yang bersiat deskriptif dan observasional denganpendekatan cross sectional melalui penyebaran kuesioner, wawancara danobservasi lapangan. Hasil penelitian menunjukan Karakteristik Respondenterbesar yaitu berusia 26-35 tahun (dewasa awal), wanita, berpendidikanmenengah (SMA), tidak bekerja serta berfrekuensi 2-3x perminggu berkunjung kepasar. Persepsi Baik terdapat pada variabel Pengetahuan Kandungan Makanan(74,2%), Peraturan Daerah (83,35) serta Keadaan Tempat berdagang (56,5%) ,sedangkan Persepsi tidak baik terdapat pada variabel Pengetahuan ProsesPengolahan dan Penyajian Makanan (50,5%), Pengetahuan Gangguan Kesehatan(55,5%).Kata Kunci : Keamanan Pangan, Pasar, Persepsi, Pedagang Kaki Lima (PKL)
The phenomenon of increasing numbers of the population, followed by the highlevel of consumption. The number of street vendors (PKL) hawkers are resultingthe impact. Food and Drug Monitoring Agency Republic of Indoneisa (BPOM RI)showed that in 2015, the high number of cases of food poisoning from the foodvendors incidence is as high as 24 to 1725 victims. It is associated with theweakness and lack of supervision and knowledge society that shape the behaviorof buying food at street vendors (PKL). Perception as one of the determiningfactors of behavior has an important role to the Food Safety. This research has theaim of describing the overview of perceptions of street vendors (PKL) food inPasar Anyar Tangerang City in 2016. The method used quantitative andqualitative descriptive and observational with cross sectional approach throughquestionnaires, interviews and field observations. The results showed that thelargest Respondent Characteristics aged 26-35 years (young adult), female,secondary education (high school), un-employement as well as the frequency 2-3xper week outlets. Good perceptions achieved by Knowledge content of FoodSciences variabel (74.2%), Regulation variabel (83.35) and implemnting of foodsafety‟ regulation varaibel 56.5%), while the bad perception is not well containedin Knowledge Process Food Processing and Presentation variabel (50.5 %),Knowledge of Health Problems varaibel (55.5%).Keyword: Food Safety, Market, Perception, Street Vendor.
Read More
S-9091
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Apriliya Adha; Pembimbing: Zakianis.; Penguji: Haryoto Kusnoputranto, Laila Fitria, Halik Hadi, Surya Kusuma Purba
Abstrak:
Di Indonesia, hanya sekitar ≤30% pedagang kaki lima di sekolah yang menerapkan praktik keamanan pangan yang baik. Hal ini dapat menimbulkan dampak negatif bagi kesehatan yang dapat menyebabkan penyakit akibat bawaan makanan (foodborne disease) mulai dari diare hingga kematian. Penelitian terkait praktik keamanan pangan di Kota Tanjung Balai masih terbatas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pelatihan keamanan pangan terhadap praktik keamanan pangan setelah dikontrol oleh variabel konfonding pada pedagang kaki lima di Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Tanjung Balai. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan 335 sampel pedagang kaki lima yang berasal dari 67 SDN di Kota Tanjung Balai. Analisis data dilakukan dengan uji chi-square dan uji regresi logistik model faktor risiko. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar pedagang kaki lima pada anak SDN memiliki praktik keamanan pangan yang kurang baik sebanyak 61,2%, dan belum pernah mengikuti pelatihan keamanan pangan sebanyak 80%. Faktor yang berhubungan secara signifikan dengan praktik keamanan pangan adalah pelatihan keamanan pangan, jenis kelamin, usia, pengetahuan dan sikap terkait keamanan pangan (p-value <0,05). Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara pelatihan keamanan pangan terhadap praktik keamanan pangan setelah dikontrol oleh jenis kelamin, usia, pendidikan dan pengetahuan terkait keamanan pangan (AOR=3,005; CI: 1,25-7,24; p=0,014). Diharapkan pihak dinas kesehatan dan dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) melakukan pemberian pelatihan keamanan pangan yang menyeluruh kepada seluruh pelaku usaha pedagang kaki lima dan pihak dinas pendidikan melakukan pengawasan terhadap keamanan pangan pada jajanan anak SDN.

In Indonesia, only about ≤30% among street food vendors in schools implement good food safety practices. This can lead to negative health impacts that can cause foodborne disease ranging from diarrhae to death. Research on food safety practices in Tanjung Balai City is limited. The aim of this study was to analyze the relationship between food safety training and food safety practices after controlling for confounding variabels among street food vendors at public elementary schools in Tanjung Balai City. This study used a cross-sectional design with 335 sampels of street food vendors from 67 public elementary schools in Tanjung Balai City. Data was analyzed using chi-square test and logistic regression test of risk factor model. The results showed that most of the street food vendors in public elementary schools had poor safety practices, as many as 61,2% and have never ettended food safety training as many as 80%. Factors significantly associated with food safety practices were food safety training, gender, age, knowledge and attitude (p-value <0,05). In addition, there is a significant relationship between food safety training and food safety practices after controlling gender, age, education, and knowledge related to food safety (AOR=3,005; CI: 1,25-7,24; p=0,014). It is expected that the health office and the cooperatives and small and medium enterprises office will provide comprehensive food safety training to all street food vendors and the education office will supervise food safety in public elementary schools’ food.
Read More
T-7222
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive