Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 112 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Yunita Andriani; Pembimbing: Mardiati Nadjib; Penguji: Ede Surya Darmawan, Wahyu Sulistiadi, Kemal Imran, Endang Adriyani
Abstrak: Pengelolaan obat adalah salah satu aspek manajemen rumah sakit yang sangat penting dalam usaha pelayanan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan obat di instalasi farmasi Rumah Sakit Stroke Nasional Bukitinggi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan proses pengelolaan dan pengendalian yang dilakukan selama ini belum berjalan dengan baik terlihat dari masih tingginya angka kekosongan obat pada tahun 2017 yaitu 7,6% dari 421 jenis obat setiap bulannya dan jumlah obat kadaluwarsa yaitu sebesar 10,45% yang seharusnya 0%. Perencanaan dengan memprioritaskan pembelian kelompok VA, EA dan NA perlu dilakukan untuk mencegah terjadinya kekosongan obat. Untuk mencegah tingginya jumlah obat kadaluwarsa adalah dengan penghitungan jumlah obat yang dipesan berdasarkan penghitungan ROP dan Safety Stock. Kelompok VA merupakan kelompok dengan prioritas utama dalam pengadaan terdiri dari 10 macam obat dengan NS 500cc infus sebagai obat terpenting dalam kelompok. NS 500 cc infus membutuhkan Safety Stock 23.400 sebesar dengan nilai ROP 34.860.
Kata Kunci : Penglolaan, pengendalian, farmasi, obat

Drug management is one important aspect of hospital management. This study is aiming at analysing drug management in pharmacy unit National Stroke Hospital Bukittinggi. This case study was using qualitative approach. The study revealed that drug management and monitoring controlling were not well performed. A high percentage of drug stock out in 2017 was found 7,6% out of 421 drugs item each month, while number of expired drugs was high, reaching 10,45% compared to 0% as target.. Planning to prioritize purchasing of drugs using VA, EA and NA drug need to implement in order to prevent stock out. To avoid expired drug, hospital need to purchased based on ROP and Safety Stock. VA group is the highest priority that include 10 drug item where NS 500 cc infusion fluid is the top one in the group. NS 500 cc infusion fluid would need Safety Stock as much as 23.400 number as Safety Stock and ROP 34.860.
Keywords : Management, control, pharmacy, drug
Read More
B-2036
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lanisa Nauli Sitorus; Pembimbing: Wahyu Sulistiadi; Penguji: Helen Andriani, Vetty Yulianty Permanasari, Jimmy Kurniawan, Dian Marsudiwati Ali
Abstrak: Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Membutuhkan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai, Stok yang cukup memberikan keleluasan dalam melakukan tindakan ataupun pengobatan yang dibutuhkan oleh pasien , terutama untuk Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai yang berhubungan dengan Covid 19 yang masuk kelompok AV diharapkan tidak pernah terjadi kekosongan stok.Dibutuhkan analisis khusus untuk mengelompokkan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai menjadi kelompok kelompok yang dapat dilihat proses pengendalian persediannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan Bahan dan Alat Kesehatan Habis Pakai dalam kelompok yang tepat, kemudian memilihkan metode pengendalian persediaannya. Desain penelitian ini adalah penelitian Operational Research , analisis yang digunakan adalah deskriptif analitik. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa dari Analisis ABC Indeks Kritis dan VEN didapatkan kelompok AV berjumlah 23 item , dimana 13 item diantaranya merupakan BAHP untuk kebutuhan terkait Covid 19. Hasil penghitungan pengendalian persediaannya dengan metode Economic order Quantity (EOQ) dan Reorder Point (ROP) menunjukkan hasil angka yang dapat digunakan sebagai acuan dalam menjaga stok tetap terjaga. Rumah Sakit Awal Bros Ujung Batu belum memiliki sistem pengendalian persediaan yang akurat, sehingga dirasa perlu untuk menggunakan metode pengendalian persediaan agar tidak pernah terjadi kekurangan atau kosong stok
Health services in hospitals require consumable medical materials and devices, sufficient stock to provide flexibility in carrying out the actions or treatment needed by patients, especially for consumable medical materials and devices related to Covid 19 which are included in the AV group, it is hoped that this will never happen stock void. Special analysis is needed to classify Ingredients and Medical Consumables into groups that can be seen the process of controlling their supplies. This study aims to classify consumable medical materials and devices into the right groups, then choose the inventory control method. Design of this research is Operational Research, the analysis used is descriptive analytic. The results of this study indicate that from the ABC Critical Index and VEN analysis, it is found that the AV group consists of 23 items, of which 13 items are consumable medical materials and devices for Covid 19 related needs. The results of the calculation of inventory control using the Economic Order Quantity (EOQ) and Reorder Point (ROP) methods show the results of numbers that can be used as a reference in keeping stocks in check. Awal Bros Hospital in Ujung Batu does not yet have an accurate inventory control system, so it is necessary to use an inventory control method so that there is never a shortage or empty stock
Read More
B-2162
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ade Saptari; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Robiana Modjo, Ellen Happy Forever
S-6589
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Annisa Tria Agustina; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Yuni Kusminanti, Mila Tejamaya
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai upaya pengendalian pajanan bahaya nanomaterial di tempat kerja berdasarkan hierarki pengendalian. Studi dilaksanakan mulai bulan Januari 2022 sampai dengan Juni 2022 dengan menggunakan metode kajian literatur sistematis (systematic literature review). Literatur yang digunakan berupa jurnal atau buku yang dipublikasikan dalam rentang 10 tahun terakhir. Literatur didapat dari pangkalan data internasional daring (online database). Dari hasil kajian terhadap 14 (empat belas) literatur terpilih ditemukan bahwa upaya pengendalian nanomaterial dilakukan melalui tiga metode, yaitu rekayasa teknik, pengendalian administratif, dan penggunaan alat pelindung diri. Metode upaya pengendalian rekayasa teknik yang spesifik untuk nanomaterial adalah nano-specific fume hood, tetapi pada saat ini desainnya masih dikembangkan dan perlu penelitian lebih lanjut. Metode pengendalian administratif untuk nanomaterial misalnya penggunaan SDS yang di dalamnya harus tercantum informasi mengenai karakteristik fisikokimia nanomaterial, ekotoksikologi, toksikologi, dan manajemen situasi darurat dan bencana. Sementara itu, alat pelindung diri yang direkomendasikan ketika menangani nanomaterial adalah protective clothing berbahan nonwoven high-density polyethylene textile fabric, gloves berbahan nitril dengan ketebalan 0.11-0.15 mm, respirator tipe EHR, dan lainnya. Pemilihan upaya pengendalian yang tepat untuk tempat kerja dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, seperti hasil penilaian pajanan, biaya (capital cost dan operating cost) dan efektivitas kontrol yang bervariasi antarmetode pengendalian.
Read More
S-11091
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Muhammad Wicaksono; Pembimbing: Dumilah Ayuningtyas; Penguji: Atik Nurwahyuni, Vetty Yulianty Permanasari, Amila Megraini, Fajar Ariyanti
Abstrak:

Latar Belakang: Kondisi pandemi COVID-19 saat ini mengharuskan seluruh Fasilitas Pelayanan Kesehatan untuk melakukan berbagai penyesuain agar kegiatan pelayanan tetap dapat berjalan dengan maksimal dan aman dengan tujuan dapat menurunkan dan menekan angka penyebaran COVID-19. Upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 sangat diperlukan untuk dilakukan oleh puskesmas mengingat fungsi utama puskesmas yaitu dalam upaya promosi dan pencegahan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran implementasi upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas Kota Binjai dalam penularan infeksi COVID-19 dan diketahui rekomendasi perbaikannya. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu dengan melakukan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Didapatkan informan sebanyak 8 orang dengan latar belakang peran yang berbeda. Teknik triangulasi sumber dan metode digunakan untuk melakukan crosscheck atau validasi data informan. Hasil: Pelaksanaan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas berjalan mengikuti aturan dan kebijakan yang berlaku. Namun, dalam pelaksanaannya, masih ditemukan beberapa ketidaksesuaian. Permasalahan yang ditemui pada kesiapan variabel input yaitu SDM yang belum mendapatkan pelatihan terkait COVID-19, pelaksanaan kegiatan belum sesuai dengan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 yang dikeluarkan oleh Kemenkes seperti penggunaan formulir pencatatan dan pelaporan serta monitoring indikator capaian keberhasilan. Kemudian dari kesesuaian variabel proses mulai dari perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, kontrol dan evaluasi masih harus dimaksimalkan seperti konsisten dalam menggunakan APD sesuai dengan ketentuan, mensosialisasikan COVID-19 dan program vaksin COVID-19 untuk meningkatkan cakupan, melakukan kegiatan evaluasi program secara formal dengan melibatkan pihak terkait. Pada indikator capaian output belum dapat dinilai dikarenakan Puskesmas belum melakukan monitoring indikator capaian program dan dokumen yang tersedia tidak mendukung. Kesimpulan: Implementasi upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas sudah cukup baik namun belum berjalan optimal dikarenakan masih adanya ketidaksesuaian dalam pelaksanaannya deng Pedoman Pencegahan dan Pengendalian COVID-19 dan Petunjuk Teknik Pelayanan Puskesmas di Masa Pandemi yang dikeluarkan oleh Kemenkes. Disarankan agar semua pihak yang terlibat untuk melakukan evaluasi kegiatan sehingga dapat memperbaiki pelaksanaan untuk memaksimalkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Puskesmas.


 

Background: The current condition of the COVID-19 pandemic requires all Health Care Facilities to make various adjustments so that service activities can continue to run optimally and safely with the aim of reducing and suppressing the spread of COVID-19. Prevent and control COVID-19 are urgently needed to be carried out by Puskesmas considering the main function of puskesmas is in promotion and prevention efforts. The purpose of this study was to describe the implementation of COVID-19 prevention and control efforts at Puskesmas in Binjai in the transmission of COVID-19 infection and to identify recommendations for improvement. Method: This study use a qualitative approach. Data was obtained through document review which strengthened by in-depth interviews. It was found 8 informants from different backgrounds. It use the techniques of sources and method triangulations to crosscheck data from the informants. Result: The implementation of COVID-19 prevention and control efforts at the Puskesmas is running according to the applicable rules and policies. However, in practice, there are still some discrepancies. The problems encountered in the readiness of the input variables are HR who have not received training related to COVID-19, the implementation of activities has not been in accordance with the COVID-19 Prevention and Control Guidelines issued by the Ministry of Health such as the use of recording and reporting forms and monitoring of indicators of success. Then from the suitability of process variables starting from planning, organizing, implementing, controlling and evaluating, it still has to be maximized such as consistently using PPE in accordance with the provisions, socializing COVID-19 and the COVID-19 vaccine program to increase coverage, conducting formal program evaluation activities involving related parties. The output achievement indicators cannot be assessed because the Puskesmas has not monitored program achievement indicators and the available documents do not support it. Conclusion: The implementation of COVID-19 prevention and control efforts at Puskesmas has been quite good but has not run optimally due to discrepancies in its implementation with the COVID-19 Prevention and Control Guidelines and Technical Instructions for Community Health Center Services during the Pandemic Period issued by the Ministry of Health. It is recommended that all parties involved evaluate activities so that they can improve implementation to maximize efforts to prevent and control COVID-19 at the Puskesmas

Read More
T-6576
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratno Widoyo; Pembimbing: R. Sutiawan; Penguji: Besral, Tri Yunis Miko Wahyono, Syafrial, M. Edy Hariyanto
Abstrak: Pneumonia pada anak di Indonesia merupakan penyebab kematian tertinggi setelah diare. Pengendalian pneumonia dapat dilakukan dengan peningkatan cakupan imunisasi campak. Tujuan dari penulisan tesis ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia. Metode penelitiannya adalah cross sectional dengan memanfaatkan 13.062 data anak yang terdapat pada data Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012.

Hasil analisis menunjukan prevalensi pneumonia pada anak di Indonesia adalah 5.4% sedangkan cakupan imunisasi campak 82.57%. Pemberian imunisai campak disertai dengan pemberian vitamin A dapat mencegah terjadinya kejadian pneumonia pada anak umur 12-59 bulan sebesar 26,5%. Intervensi pemberian imunisasi campak disertai pemberian vitamin A dilakukan sebagai upaya yang efektif dalam penurunan kejadian pneumonia sehingga dapat dijadiakan salah satu alternative yang dapat disarankan dalam upaya preventif.

Kata kunci : Pneumonia, Campak, Pengendalian, Ana
Read More
T-4231
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indra Bastian
658.4013 BAS s
Jakarta : Salemba Medika, 2014
Buku (pinjaman 1 minggu)   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Layla Izzatul Khuriyati; Pembimbing: Sandi Iljanto; Penguji: Jaslis Ilyas, Dumilah Ayuningtyas, Yanuar Hamid, Welly Refnealdi
Abstrak: Salah satu pelayanan unggulan di RSMH adalah pelayanan kemoterapiterpadu.Sebagai salah satu sumber daya dalam mendukung pelayanan tersebutadalah persediaan farmasi yang termasuk di dalamnya adalah obat Kemoterapiyang relative mahal. Dalam melakukan pengendalian persediaan RSUP Dr.Mohammad Hoesin belum mengklasifikasikan obat berdasarkan nilai pemakaian,nilai investasi dan kekritisan obat melalui metode tertentu. Maka dalam penelitianini bertujuan untuk melakukan pengendalian obat kemoterapi melalui pendekatanAnalisis ABC Indeks Kritis di ruang pencampuran Kemoterapi Instalasi FarmasiRSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang. Penelitian ini menggunakan desainriset operasional dengan analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 83 item obat, untuk kelompok A(60%-30%-10%) item obat kemoterapi adalah Paxus 100 mg injeksi. dengan nilai investasi sebesar Rp. 3.220.525.650,- dari total investasi Rp 33.509.826.356,-. Analisis Indeks Kritis kelompok A (70%-20%-10%) dengan nilai investasi sebesar Rp11.045.150.780,- dari keseluruhan nilai investasi Rp 33.509.826.356,- terdiri dari 6jenis item yaitu : Holoxan 1 gram injeksi, Leocovorin injeksi, Doxorubicin 50 mg injeksi, Brexel 20 mg injeksi, Brexel 80 mg injeksi dan Paxus 100 mg injeksi. Sedangkan kelompok A ( 80%-10%-10%) atau senilai Rp. 12.472.877.428,- daritotal nilai investasi Rp. 33.509.826.356,- terdiri dari 8 item yaitu: Carboplatin 150 mg injeksi Holoxan 1 gram injeksi, Leocovorin injeksi, Doxorubicin 50 mginjeksi, Brexel 20 mg injeksi, Brexel 80 mg injeksi dan Paxus 100 mg injeksi, danTaxotere 20 mg injeksi. Metode Analisis ABC Indeks Kritis ini dapat membanturumah sakit dalam merencanakan kebutuhan obat dengan mempertimbangkanpemakaian, nilai investasi, kekritisan obat untuk melakukan efisiensi biaya rumahsakit.

Kata kunci: Pengendalian persediaan, Analisis ABC Indeks Kritis

One of the featured services at RSMH is integrated chemotherapy services. One ofthe resources in support of these services is a pharmaceutical supplies including theChemotherapy drugs are relatively expensive. In conducting the inventory controlDr. Mohammad Hoesin Hospital not classify drugs based on user value, investmentvalue and criticality of drugs through certain methods. So in this study aims toconduct chemotherapy drug control approach ABC Analysis Critical Index in theCytostatica Handling Room of Pharmacy Instalation Dr. Mohammad HoesinHospital Palembang. This study design using operational research with quantitativeand qualitative descriptive analysis.

The results showed that out of 83 drug items, forgroup A (60% -30% -10%) is a Paxus 100 mg injection. with an investment ofIDR. 3,220,525,650, - of the total investment of IDR. 33,509,826,356, -.Critical Index Analysis group A (70% -20% -10%) with an investment of IDR.11,045,150,780, - of the total investment value of IDR 33,509,826,356, - consists ofsix types of items, namely: Holoxan 1 gram injection, Leocovorin injection,doxorubicin 50 mg injection, Brexel 20 mg injection, Brexel 80 mg injection andPaxus 100 mg injection. While the group A (80% -10% -10%) orIDR. 12,472,877,428, - of the total investment value of IDR. 33,509,826,356, -consists of eight items, namely: Carboplatin 150 mg injection, Holoxan 1 graminjection, Leocovorin injection, doxorubicin 50 mg injection, Brexel 20 mg injection, 80 mg injection Brexel and Paxus 100 mg injection, and Taxotere 20 mg injection. Critical Index ABC Analysis method can assist the hospital in a drug needs planningto consider: consumption, investment value, the criticality of drugs for hospital costefficiency.

Keyword : Inventory control, Critical Index ABC Analysis
Read More
B-1705
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tetyana Madjid; Pembimbing: Adik Wibowo; Penguji: Purnawan Junadi, Wahyu Sulistiadi, Safaruddin
B-1930
Depok : FKM UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deden Supardan; Pembimbing: Martya Rahmaniati; Penguji: Besral, Indang Trihandini, Lili Musnelina, Najmi Komariah
Abstrak: Tesis ini membahas pengaruh program pembinaan dan bimbingan kesehatan haji terhadap keberhasilan pengendalian DM pada jemaah haji terdiagnosis Diabetes Mellitus. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross setional. Hasil penelitian menyarankan bahwa mengingat besarnya pengaruh Pembinaan Kesehatan Haji terhadap keberhasilan pengendalian DM, maka seluruh jemaah haji diupayakan semaksimal mungkin mengikuti seluruh Kegiatan Pembinaan Haji agar status kesehatan haji dapat ditingkatkan menjadi memenuhi syarat kesehatan.
Kata kunci: Jemaah haji, Pengendalian DM, Pembinaan Kesehatan Haji

This thesis discusses the influence of Hajj health development and guidance program on the success of DM control in pilgrims whose diagnosed Diabetes Mellitus. This research is quantitative research with cross sectional design. The results suggest that influence of Hajj Health Development was very important on the success of DM control, hajj pilgrims should be strived to follow all the activities of Hajj health Development so that the health status of Hajj can be increased to meet health requirements.
Key words: Hajj pilgrims, DM control, Hajj health development
Read More
T-5361
Depok : FKM UI, 2018
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive