Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Zulfahtun Ni`mah; Pembimbing: Suyud Warno Utomo; Penguji: Budi Hartono, Esti Tusminarti
Abstrak: Debu kapur merupakan debu yang dihasilkan dari kegiatan pertambangan batu kapur, salah satunya adalah PM2,5. Pajanan PM2,5 dapat menyebabkan penurunan fungsi paru. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pajanan PM2,5 dengan penurunan fungsi paru pada pekerja. Penelitian ini menggunakan studi Cross-sectional dengan sampel menggunakan total sampling sebanyak 30 pekerja. Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuisioner untuk wawancara, Dusttrak II TSI untuk mengukur konsentrasi PM2,5 dan spirometri untuk mengukur fungsi paru, Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai konsentrasi PM2,5 tertinggi 987 μg/m3 dan terendah 14 μg/m3. Hasil analisis menggunakan Chi-square diperoleh ada hubungan antara pengguaan alat pelindung diri (APD) dengan penurunan fungsi paru (p=0,000), selain itu menggunakan uji fisher's exact diperoleh ada hubungan antara konsentrasi PM2,5 dengan penurunan fungsi paru (p=0,002) dan masa kerja dengan penurunan fungsi paru (p=0,000). Perlu adanya penelitian lanjutan menggunakan analisis risiko kesehatan lingkungan untuk melihat estimasi risiko berdasarkan asupan. Kata Kunci: Debu Kapur, Pekerja, PM2,5, Penurunan Fungsi Paru
Read More
S-10046
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dea Assifa; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: BudiHartono, Abdullah
S-9776
Depok : FKM UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Yulia Fitria Ningrum; Pembimbing: Sri Tjahjani Budi Utami, Ema Hermawati; Penguji: Umar Fahmi Achmadi, Pa Kodrat Pramudho, Carolina Rusdy Akib
Abstrak: PM2,5 dapat masuk ke alveoli dan menjadi pemicu terjadinya inflamasi sehingga menyebabkan penurunan fungsi paru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis secara spasial hubungan antara konsentrasi PM2,5 udara dalam rumah dengan penurunan fungsi paru pada ibu rumah tangga sekitar industri Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi tahun 2015. Desain penelitian cross sectional modifikasi geographical epidemiology pada 125 ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun yang akan diperiksa fungsi parunya menggunakan spirometri serta 125 sampel PM2,5 udara dalam rumah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 58,4% ibu rumah tangga yang mengalami penurunan fungsi paru. Hasil analisis multivariat dapat disimpulkan bahwa ibu rumah tangga berusia 20-45 tahun yang tinggal di rumah dengan konsentrasi PM2,5 tidak memenuhi syarat berisiko 2,4 kali lebih besar mengalami penurunan fungsi paru dibandingkan ibu rumah tangga yang tinggal di dalam rumah dengan konsentrasi PM2,5 memenuhi syarat setelah dikontrol variabel ventilasi dan pajanan asap rokok. Analisis spasial menunjukkan RW 5 dan RW 8 Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat merupakan wilayah RW dengan zona prioritas untuk dilakukan intervensi kesehatan.
Kata Kunci: Analisis spasial, PM2,5 dalam rumah, penurunan fungsi paru
Read More
T-4417
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Agung Saputra Agus; Pembimbing: Budi Haryanto; Penguji: Al Asyary, Rizki Sabri
Abstrak: Pajanan debu PM2.5 di tempat kerja pada umumnya akan menyebabkan obstruksi pada saluran pernapasan yang ditunjukkan dengan penurunan fungsi paru. Pekerja industri batu kapur mempunyai risiko yang sangat besar untuk penimbunan debu terhirup pada saluran pernapasan. Absorbsi dari partikel-partikel pajanan debu terjadi melalui mekanisme pernapasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan pajanan debu PM2.5 dengan gangguan fungsi paru pada pekerja industri pengolahan batu kapur di Nagari Tanjung Gadang Kecamatan Lareh Sago Halaban Kabupaten Lima Puluh Kota. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional dengan total sampel sebanyak 60 orang. Analisis data untuk mengetahui hubungan pajanan debu PM2.5 dengan fungsi paru pekerja berupa faktor-faktor risiko yang mempengaruhi yaitu jenis kelamin, umur, masa kerja, kebiasaan merokok, kebiasaan olahraga, status gizi, penggunaan APD dan lama pajanan, menggunakan uji chi square dan stratifikasi. Analisis multivariat dengan uji regresi logistik metode backward stepwise. Hasil dari penelitian menemukan pajanan debu PM2.5 mempunyai hubungan yang kuat dengan terjadinya gangguan fungsi paru (nilai p = 0,02 dan OR = 5,833 serta probabilitas terjadinya gangguan fungsi paru bagi pekerja yang bekerja di tempat kerja dengan konsentrasi debu di atas adalah 68,6 %. Kedepannya penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah atau instansi terkait pada umumnya dan dinas kesehatan sebagai acuan pelaksanaan program yang berkaitan dengan efek merugikan dari pekerjaan terhadap kesehatan pekerja dan monitoring lingkungan kerja serta surveilans kesehatan kerja. Agar program tersebut berjalan secara optimal perlu dilakukan promosi perilaku kesehatan kerja di tempat kerja
PM2.5 dust exposure in the workplace will generally cause obstruction of the respiratory tract which is indicated by decreased lung function. Limestone industry workers are at great risk for the accumulation of inhaled dust in the respiratory tract. The absorption of dust exposed particles occurs through the respiratory mechanism. The purpose of this study was to determine the relationship between PM2.5 dust exposure and impaired lung function in limestone processing industry workers in Nagari Tanjung Gadang, Lareh Sago Halaban District, Lima Puluh Kota Regency. This research is an observational study with a cross sectional design with a total sample of 60 people. Data analysis to determine the relationship of PM2.5 dust exposure with workers' lung function in the form of risk factors that influence, namely gender, age, years of service, smoking habits, exercise habits, nutritional status, use of PPE and length of exposure, using the chi square test and stratification. Multivariate analysis with logistic regression test backward stepwise method. The results of the study found that PM2.5 dust exposure had a strong relationship with the occurrence of pulmonary function disorders (p value = 0.02 and OR = 5.833 and the probability of pulmonary function disorders for workers working in workplaces with dust concentrations above was 68, 6%. In the future, this research is expected to be a material consideration for the government or related agencies in general and the health office as a reference for implementing programs related to the detrimental effects of work on workers' health and monitoring the work environment and surveillance of occupational health. So that the program runs optimally. it is necessary to promote occupational health behavior in the workplace.
Read More
S-10948
Depok : FKMUI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rafif Bagoes Zikri; Pembimbing: Laila Fitria; Penguji: Budi Hartini, Hifni Baihaqi
Abstrak: Latar Belakang: Pemajanan terhadap PM2,5 di lingkungan telah diketahui berperan terhadap efek kesehatan manusia, terutama menyebabkan penurunan fungsi paru.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara konsentrasi PM2,5 terhadap penurunan fungsi paru pada karyawan Pabrik Bogor PT. X, tahun 2017.
Metode: Studi cross-sectional dilaksanakan di area produksi Plant 1 dan Plant 2, area tambang, dan area kantor pada Pabrik Bogor PT. X. 76 karyawan tetap terpilih secara purposive sebagai sampel dalam penelitian ini. Pengukuran PM2,5 dan faktor- faktor lingkungan dilakukan secara indoor dan outdoor disesuaikan dengan area tersebut. Dilakukan pengukuran fungsi paru secara spirometri, dan pengukuran konsentrasi PM2,5 menggunakan Haz-Dust dan MiniVol Air Sampler. Data lainnya diperoleh dari wawancara menggunakan kuesioner. Analisis secara bivariat dengan metode chi-square, dan analisis multivariat dengan metode regresi logistik ganda.
Hasil: Secara bivariat dengan penurunan fungsi paru, hanya ditemukan hubungan signifikan antara penggunaan APD dan penurunan fungsi paru (p=0,030; OR: 4,688; CI: 1,174-18,721). PM2,5 meningkatkan risiko sebesar 3,3 kali (CI: 0,657- 16,902). Faktor lainnya yang meningkatkan risiko antara lain usia (OR: 1,8; CI: 0,207-15,687), status gizi (OR: 5,143; CI: 0,614-43,103), derajat berat merokok (OR: 1,64; CI: 0,431-6,236), dan kebiasaan berolahraga (OR: 4,2; CI: 0,499- 35,340). Ditemukan fenomena Healthy Worker Effect pada penelitian ini, dengan adanya risiko pada kelompok masa kerja 35 μg/m3 memiliki risiko sebesar 2,094 lebih tinggi untuk mengalami penurunan fungsi paru setelah dikontrol oleh variabel-variabel confouding yaitu penggunaan APD, masa kerja, usia, dan status gizi.
Saran: Perlu diadakan penelitian lanjutan dengan pendekatan Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan untuk melihat estimasi risiko berdasarkan asupan.
Kata kunci: PM2,5, penurunan fungsi paru, industri semen, cross-sectional
Read More
S-9449
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive