Ditemukan 1 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Kualitas air minum menjadi salah satu faktor penting dalam menentukan derajat kesehatan masyarakat terutama di wilayah yang padat penduduk. Penyakit yang ditularkan melalui air merupakan masalah kesehatan global yang diperkirakan berkontribusi terhadap lebih dari 2,2 juta kematian setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sebaran kualitas air minum berdasarkan wilayah, mengukur tingkat kualitas air minum, dan mengevaluasi pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat di Kota Depok, Jawa Barat. Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain cross-sectional. Data diperoleh dari survei lapangan yang telah dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Depok dengan wawancara terstruktur dan uji laboratorium sampel air. Data kualitas air dari 570 rumah tangga dianalisis dengan menggunakan analisis korelasi dan spasial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 97,5% sampel air rumah tangga di Depok tidak memenuhi standar kualitas air minum selama periode penelitian. Terdapat 94,1% sampel air yang digunakan untuk kegiatan minum dapat menyebabkan penyakit yang ditularkan melalui air. Faktor yang berhubungan signifikan dengan penyakit yang ditularkan melalui air adalah jenis pekerjaan (p-value = 0.003). Pemerintah daerah Kota Depok perlu melakukan pengawasan kualitas air secara berkala dan meningkatkan edukasi terkait kesadaran masyarakat mengenai pengelolaan air minum yang aman untuk mendukung derajat kesehatan masyarakat di Kota Depok.
The quality of drinking water is a critical determinant of public health, particularly in densely populated urban areas. Waterborne diseases remain a major global health concern and are estimated to contribute to over 2.2 million deaths annually. This study aims to identify the distribution of drinking water quality by region, assess the level of drinking water quality, and evaluate its impact on public health in Depok City, West Java. The research was conducted using a quantitative approach with a cross-sectional design. Data were obtained from field surveys previously carried out by the Depok City Health Office through structured interviews and laboratory testing of water samples. Drinking water quality data from 570 households were analyzed using correlation and spatial analysis. The results showed that approximately 97.5% of household water samples in Depok did not meet drinking water quality standards during the study period. About 94.1% of the water samples used for drinking had the potential to cause waterborne diseases. The factor significantly associated with waterborne diseases was types of occupation (p-value = 0.003). These results highlight the need for the local government of Depok City to implement routine water quality monitoring and enhance public awareness campaigns regarding safe drinking water management practices, as part of broader efforts to improve community health outcomes.
