Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dimas Prasetyo Chandra; Pembimbing: Pujiyanto; Penguji: Dumilah Ayuningtyas, Kusmiati G A, Yuli Prapanca Satar
Abstrak: Ciputra Hospital adalah sebuah rumah sakit swasta yang baru berdiri. Berdasarkan laporan kunjungan pasien tahun 2016, jumlah kunjungan pasien belum sesuai target yang ditetapkan. Hal ini dipengaruhi oleh perilaku konsumen dalam memilih rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor stimuli eksternal, yaitu faktor bauran pemasaran dan faktor sosial budaya terhadap keputusan konsumen dalam memilih Ciputra Hospital. Hasil penelitian menujukkan faktor bauran produk, harga, tempat, proses, orang, dan bukti fisik berhubungan dengan keputusan memilih Ciputra Hospital. Sedangkan faktor yang paling dominan terhadap keputusan memilih Ciputra Hospital adalah faktor produk. Kata kunci: Faktor stimuli eksternal, perilaku konsumen, keputusan memilih Ciputra Hospital is a new private hospital. Hospital report on 2016 shows that number of patients is below target. This is related to consumer behavior in selecting hospital. This study aimed to determine external stimuli factors associated with consumer decision in choosing Ciputra Hospital. The external stimuli factors are marketing mix and sociocultural factor. This study shows that product, price, place, process, people and physical evidence are related to the decision to choose Ciputra Hospital. While the most dominant factor on the decision to choose Ciputra Hospital is the product factor. Keywords: External stimuli factors, consumer behavior, hospital selection
Read More
B-1876
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Carissa Izzati Fidela; Pembimbing: Nurul Dina Rahmawati; Penguji: Asih Setiarini, Didik Joko Pursito
Abstrak:
Minuman berpemanis dalam kemasan, disingkat MBDK, adalah kategori untuk minuman kemasan siap konsumsi yang mengandung pemanis, baik pemanis alami ataupun buatan. Konsumsi MBDK berlebihan merupakan faktor risiko terjadinya berbagai penyakit tidak menular. Sebagai upaya memberi kesadaran, Label Indikator Kandungan Gula diberlakukan oleh Super Indo pada etalase MBDK di gerainya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan pemilihan produk MBDK pada konsumen dewasa Super Indo di Daerah Khusus Jakarta pada tahun 2025. Penelitian dilakukan dengan desain studi cross-sectional dan melibatkan 128 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 72,7% konsumen memilih MBDK dengan kandungan gula >6 gram per 100 ml. Terdapat perbedaan proporsi pemilihan produk MBDK yang signifikan berdasarkan usia (p = 0,029) dan tingkat pendidikan (p = 0,050). Sementara itu, tidak ada perbedaan proporsi pemilihan produk MBDK yang signifikan berdasarkan harga produk, jenis kelamin, tigkat ekonomi, pengetahuan kesehatan mengenai MBDK, dan sikap terhadap MBDK. PT Lion Super Indo disarankan untuk mengevaluasi Label Indikator Kandungan Gula serta memberikan sosialisasi untuk konsumen. Pemerintah disarankan untuk melakukan intervensi yang berorientasi target, seperti penerapan cukai MBDK dan pemberlakukan kewajiban pencantuman label pangan. Disarankan pula bagi masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman terkait gizi serta mengambil langkah-langkah efektif untuk menjaga kesehatan.

Sugar-sweetened beverages (SSB) are ready-to-drink packaged beverages that typically contain sweeteners, and excessive consumption increases the risk of non-communicable diseases. To support healthier consumer choices, Super Indo implemented a Sugar Content Indicator Label on SSB shelves. This study aimed to identify factors associated with SSB selection among adult consumers at Super Indo in Daerah Khusus Jakarta in 2025. Using a cross-sectional design with 128 respondents, the study found that 72.7% chose SSBs containing more than 6 grams of sugar per 100 ml. Significant differences in SSB selection were observed based on age (p = 0.029) and education level (p = 0.050). However, no significant associations were found with product price, gender, economic status, health knowledge, or attitudes toward SSB. The findings suggest a need for PT Lion Super Indo to evaluate the consistency and effectiveness of its sugar content labels and to enhance consumer education. Policymakers are encouraged to introduce targeted measures such as SSB taxes and mandatory sugar labeling. Public awareness and understanding of nutritional content should also be improved to promote healthier choices and reduce sugar-related health risks.
Read More
S-12146
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive