Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Andi Putri Fildzana Dwi Annisa Faisal; Pembimbing: Umar Fahmi Achmadi; Penguji: Budi Hartono, Yulia Fitria Ningrum
Abstrak: Kondisi proyek konstruksi yang padat akan pekerja dengan jam kerja lebih dari 8 jam serta banyaknya aktifitas keluar masuk kendaraan yang membawa material bangunan menyebabkan para pekerjanya rentan mengalami gejala ISPA karena terkena paparan PM10 terus menerus. Berdasarkan penelitian ini penulis mengangkat masalah hubungan antara konsentrasi kadar debu PM 10 dengan kejadian gejala ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) pada pekerja proyek konstruksi di wilayah Kota Depok. Penelitian ini merupakan studi Cross Sectional (potong lintang) dengan mengambil sampel dari 100 responden. Hasil rata-rata pengukuran PM10 di 7 titik di dalam gedung bangunan dan di luar gedung adalah 159,43 g/m3 . Umur pekerja di proyek konstruksi tersebut rata-rata 35 tahun dengan umur termuda 21 tahun dan yang tertua adalah 65 tahun. Pada umumnya para pekerja bekerja selama 12 jam setiap harinya dan rata-rata sudah menjadi pekerja di proyek tersebut selama 1 tahun. Jumlah pekerja yang memiliki kebiasaan merokok di proyek konstruksi sebanyak 65 orang (65,7%) dan 34 orang (34,3%) yang tidak memiliki kebiasaan merokok. Pekerja yang mengalami gejala ISPA ada 80 orang (80,8%) dan 19 orang (19,2%) yang tidak mengalami gejala ISPA. Berdasarkan hasil penelitian ini, diperlukan adanya kesadaran dari para pekerja untuk selalu memakai Alat Pelindung Diri (APD) saat bekerja di lingkungan proyek konstruksi tersebut dan perlu terdapat perhatian dari pengelola terhadap kesehatan dan keselamatan kerja untuk para pekerja proyek konstruksi khususnya di wilayah Kota Depok.
Kata kunci: PM 10, Gejala ISPA, Proyek Konstruksi
Read More
S-9897
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Raymond Luthfi Hartanindya; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Laksita R. Hastiti, Abdul Kadir, Marina Kartikawati, Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antar indek tekanan panas terhadap kelelahan yang berpengaruh terhadap risiko kecelakaan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh staf proyek, yang datanya diambil menggunakan kuesioner dan suhu lingkungan diukur untuk pemantauan termal lingkungan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara heat stress index dengan kelelahan yang dialami pekerja pada kasus kecelakaan kerja. Dari hasil analisis didapatkan variabel kelelahan sebagai variabel paling dominan karena memiliki nilai odds ratio tertinggi yaitu sebesar 72,8 (95% CI: 10,318 612,895). Hal ini menunjukkan bahwa pekerja yang lelah berisiko 72,8 kali lebih tinggi mengalami kasus kecelakaan kerja dibandingkan pekerja yang tidak lelah setelah dikontrol oleh variabel suhu udara, kecepatan aliran udara, kelembaban udara, beban kerja, pakaian, IMT, dan waktu tidur. Selain itu, faktor pekerja seperti IMT yang tinggi (kecenderungan obesitas) dan denyut nadi yang tinggi menjadi penyebab jumlah kasus kecelakaan di Proyek XYZ tahun 2021
This study aims to determine the relationship between heat stress index and fatigue that affects the risk of work accidents. This research is a quantitative research using the cross-sectional method. In this study, the sample consisted of all project staff, whose data was collected via a questionnaire, and the ambient temperature was measured for environmental thermal monitoring. The results of this study explain that there is a significant relationship between the heat stress index and the fatigue experienced by workers in cases of work accidents. The analysis found that fatigue was the most dominant variable because it had the highest odds ratio value of 72.8 (95% CI: 10.318 612.895). This shows that tired workers have more atterrated of experiencing work accidents than workers who are not tired after being controlled by the variables of air temperature, airflow humidity, workload, airflow, BMI, and sleeping time. In addition, worker factors such as a high BMI (obesity tendency) and a high pulse rate are the causes of the number of accident cases at the Project in 2021
Read More
T-6388
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Vivi Lailatul Rohmah; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Cristian Toddy Patinggil Naibaho
Abstrak: Pada tahun 2017, konstruksi merupakan penyumbang angka kecelakaan kerja terbanyak yaitu sebanyak 32%, oleh karena itu penerapan K3 menjadi sangat penting. Penelitian ini membahas tentang analisis pengelolaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di proyek Tamansari Iswara Apartement Bekasi. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis penerapan K3 serta faktor yang terkait berdasarkan fungsi manajemen K3 (safety planning, safety organizing, safety leading, dan safety controlling). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dilakukan dengan metode observasi, wawancara semi terstruktur, serta telaah dokumen perusahaan. Hasil penelitian di dapatkan bahwa secara umum di proyek ini fungsi manajemen K3 sudah ada, namun secara spesifik masih banyak sub fungsi manajemen K3 yang belum sesuai dan memerlukan perbaikan. Secara rinci, 3 dari 6 sub fungsi safety planning masih belum sesuai (safety forecasting, safety programming, dan safety budgeting), 5 dari 6 sub fungsi safety organizing menunjukkan masih adanya kurang sesuaian (integrating safety,creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, dan safety accountability), 2 dari 5 sub fungsi safety leading belum sesuai (making safety decisions dan safety communication), dan untuk sub fungsi safety controlling secara umum sudah sesuai. Diharapkan pihak manajemen proyek dapat menerapkan semua fungsi manajemen K3 dan memperbaiki beberapa hal yang belum sesuai. Kata Kunci: pengelolaan K3, proyek konstruksi, fungsi manajemen K3 In 2017, construction accounted for the highest number of occupational accidents of 32%, therefore the application of OSH becomes very important. This study discussed the analysis of health and safety (OSH) management in Tamansari Iswara Apartement Bekasi project. The purposed of this study was to analyze the application of OSH consist of safety planning, safety organizing, safety leading, and safety controlling. This research was a descriptive research with qualitative approach, conducted by observation method, semi structured interview, and study of company document. It was found that in general the OSH management functions was already exist, however they were some OSH management functions that have not been that need to be improve. In detail, 3 of the 6 sub-functions of safety planning (safety forecasting, safety programming, and safety budgeting), 5 of the 6 sub-function of safety organizing (integrating safety, creating safety relationships, safety authority, safety responsibilities, and safety accountability), 2 of the 5 sub-functions of safety leading (making safety decisions and safety communication) were still insufficient, and the other hand all element of safety controlling has been implemented appropriately. Keywords: OSH management, construction project, OSH management function
Read More
S-9778
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Riana Wulandari; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Izhar M. Fihir, Muhammad Rusman Ariyadi
Abstrak: Proyek konstruksi memiliki faktor risiko tinggi atas terjadinya kecelakaan kerja.Penelitian terbaru menyatakan bahwa safety leadership merupakan komponen penting dalam menurunkan angka kecelakaan kerja dan meningkatkan perilaku keselamatan kerja. Sementara itu, studi mengenai safety leadership masih sedikit.Peneliti melakukan studi kualitatif untuk menemukan faktor-faktor kontekstual komitmen supervisors di Proyek pembuatan box tunnel PT. X Depok dengan mengadopsi kerangka job demand-resources model. Hasil penelitian menunjukkan faktor dukungan, otonomi, dan sumber daya personal sebagai faktor pendorong komitmen supervisors atas safety leadership, sedangkan peran ganda sebagai beban tambahan, masalah prosedural, tekanan produksi dan karakteristiktenaga kerja sebagai faktor penghambat.Kata Kunci :Safety leadership, faktor-faktor kontekstual, supervisors, komitmen, proyek Konstruksi
Read More
S-7650
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mochammad Faried Karesya; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdham; Penguji: Laksita Ri Hastiti, Abdul Kadir, Marina Kartikawati, Hairuddin Bangun Prasetyo
Abstrak:
Tingginya dampak fisiologis akibat tekanan panas telah terjadi pada pekerja Proyek Jabodebek LRT Depo Jatimulya salah satunya adalah gangguan pada fungsi organ tertentu dalam tubuh (heat related illness) dimana pekerja mengeluhkan cuaca panas jika di siang hari yang menyebabkan 7 (tujuh) pekerja diantaranya pusing dan 3 (tiga) pekerja lainnya mengeluhkan cepat haus. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tekanan panas dan keluhan subjektif pada pekerja proyek LRT Jabodebek Depo Jatimulya, baik outdoor (area lintasan) maupun indoor (OCC Building) sebanyak 185 responden. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan menggunakan desain studi cross sectional dan menggunakan data sekunder yang dikumpulkan selama periode Agustus-Desember 2021. Hasil penelitian didapatkan bahwa mayoritas responden bekerja dengan nilai WBGT lebih dari NAB (67,0%) dan mengalami keluhan subyektif berat (73,5%). Dimana variabel temperatur udara (p-value = 0,000), kelembaban udara (p-value = 0,000), beban kerja (p-value = 0,001), pakaian kerja (p-value = 0,001), dan indeks tekanan panas (p-value = 0,000), memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Sedangkan kecepatan aliran udara (p-value = 0,240) tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan keluhan subyektif. Didukung dengan hasil pemodelan akhir, bahwa variabel indeks tekanan panas merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan keluhan subyektif (OR 4,191). Diharapkan kedepannya perusahaan melakukan pengendalian teknik, pengendalian administratif, dan pengendalian personal, untuk meminimalisir risiko kejadian keluhan subyektif kepada para pekerja.

Heat stress has had a large physiological impact on workers in Jabodebek Depo Jatimulya Light Rail Transit (LRT) Construction Project, one of which is a disruption in the function of certain organs in the body, where workers complain of hot weather during the day, which leads 7 (seven) workers had dizziness and 3 (three) other workers complain of thirst. The purpose of this study is to examine the association between workers' subjective complaints due to heat exposure among 185 workers, both outdoors and indoors. This study is quantitative research using a cross-sectional study design, secondary data gathered between August and December 2021. The results showed that the majority of respondents worked with WBGT values of more than threshold values (67.0%) and experienced severe subjective complaints (73.5%). The air temperature (p-value = 0,000), air humidity (p-value = 0,000), workload (p-value = 0.001), workwear (p-value = 0.001), and heat pressure index (p-value = 0,000) have a significant relationship with subjective complaints, while the velocity of air flow (p-value = 0.240) does not. It is supported by the results of the final modeling that the heat pressure index variable is the most dominant factor related to subjective complaints (OR 4,191). It is hoped that in the future, the corporation will implement technical, administrative, and personal controls to reduce the likelihood of subjective complaints from employees
Read More
T-6571
Depok : FKM UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lorencius Kukuh Prabowo; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Doni HIkmat Ramdhan, Baiduri, Mushanif Mukti, Wien Goerindro
Abstrak: Angka kecelakaan tingkat perusahaan masih cukup tinggi dan kematian masih terjadi. Iklim keselamatan belum terjadi bagi semua lapisan personil yang ada. Keselamatan kerja masih merupakan tanggung jawab petugas keselamatan kerja, bukannya disadari bahwa keselamatan merupakan tanggung jawab masing- masing personil yang terlibat aktivitas proyek. Penelitian ini mencoba untuk mengetahui gaya kepemimpinan dan kepemimpinan keselamatan kerja di proyek konstruksi bangunan PT. LKP serta membuat gambaran kepemimpinan transformasional yang secara teori berhubungan positif dengan iklim keselamatan di lokasi kerja, hal ini menyiratkan bahwa gaya kepemimpinan dapat memainkan peran penting dalam mempromosikan iklim keselamatan. Penelitian ini menggunakan 69 butir pertanyaan tertutup, yang terdiri dari 24 butir pernyataan aspek gaya kepemimpinan yang terdiri dari 2 dimensi mengacu pada MLQ dan 45 butir pernyataan aspek kepemimpinan keselamatan kerja yang terdiri dari 8 dimensi mengacu pada NOSACQ-50. Hasil akhir penelitian menunjukkan bahwa semua tingkat jabatan (manajer- insinyur-pengawas) dan semua gaya kepemimpinan (transaksional- transformasional) paretonya menunjukkan paling banyak memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel to be a role model dan paling sedikit memiliki dimensi kepemimpinan keselamatan kerja variabel safety policy consistency. Penelitian ini juga menunjukkan kontradiksi dengan konsep keselamatan kerja dimana kepatuhan, ketaatan dan disiplin adalah sesuatu yang tidak dapat ditawar. Pada dasarnya keselamatan kerja tidak memberi ruang fleksibilitas pada orang dalam organisasi untuk bertindak diluar kebijakan, prosedur, aturan yang telah ditetapkan. Hal ini menjadi salah satu dugaan / hipotesa mengapa di industri konstruksi pada umumnya dan di PT. LKP pada khususnya angka kecelakaan masih cukup tinggi. Kata kunci: Gaya Kepemimpinan; Kepemimpinan Keselamatan Kerja; Iklim Keselamatan Kerja; Proyek Konstruksi Bangunan
Read More
T-4448
Depok : FKM-UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hana Fajrianti; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Abdul Kadir, Ferry Hermawan, Kusumo Drajad Sutjahjo
Abstrak:
Biaya Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (SMKK) merupakan elemen penting dalam memastikan keselamatan kerja pada proyek konstruksi sipil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya SMKK berdasarkan Work Breakdown Structure (WBS), mengevaluasi alokasi biaya SMKK pada proyek konstruksi sipil, dan mengidentifikasi hubungan antara biaya SMKK dengan kejadian kecelakaan kerja. Penelitian dilakukan pada satu proyek bendungan dengan perhitungan ulang biaya berdasarkan WBS dan 20 proyek konstruksi sipil (gedung bertingkat, bendungan & irigasi, jalan & jembatan) tahun 2020–2023. Data dianalisis melalui dokumen proyek dan validasi oleh lima pakar keselamatan konstruksi menggunakan metode diskusi terfokus untuk memastikan relevansi identifikasi, pengendalian risiko, dan alokasi biaya sesuai Permen PUPR No. 8 Tahun 2023. Uji statistik Spearman digunakan untuk mengkaji hubungan biaya SMKK dan kecelakaan kerja. Hasil menunjukkan bahwa pendekatan berbasis WBS memungkinkan identifikasi kebutuhan spesifik dan alokasi biaya yang lebih akurat. Personel keselamatan mencatat alokasi terbesar (24,61%), sedangkan asuransi memiliki alokasi terkecil (0%). Rasio biaya SMKK per Rp1 miliar lebih proporsional dibandingkan persentase terhadap nilai kontrak, terutama untuk proyek besar. Korelasi antara biaya SMKK dan kecelakaan kerja tidak signifikan (p>0,05), tetapi proyek dengan alokasi SMKK lebih tinggi menunjukkan penurunan kecelakaan serius. Penelitian ini merekomendasikan pengaturan berbasis rasio biaya SMKK, prioritas pada pelatihan keselamatan, dan evaluasi cost-benefit penerapan SMKK dalam proyek konstruksi.

The cost of Construction Safety Management Systems (SMKK) is a critical element in ensuring workplace safety in civil construction projects. This study aims to analyze SMKK costs based on the Work Breakdown Structure (WBS), evaluate the allocation of SMKK costs in civil construction projects, and identify the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The research was conducted on one dam project with a recalculation of costs based on WBS and 20 civil construction projects (high-rise buildings, dams & irrigation, roads & bridges) from 2020–2023. Data were analyzed through project documents and validated by five construction safety experts using a focused group discussion method to ensure the relevance of risk identification, risk control, and cost allocation in accordance with Permen PUPR No. 8 of 2023. Spearman’s statistical test was used to examine the relationship between SMKK costs and workplace accidents. The results show that the WBS-based approach enables the identification of specific needs and more accurate cost allocation. Safety personnel recorded the largest allocation (24.61%), while insurance had the smallest allocation (0%). The SMKK cost ratio per IDR 1 billion was found to be more proportional compared to a percentage of the contract value, especially for large-scale projects. The correlation between SMKK costs and workplace accidents was not statistically significant (p>0.05), but projects with higher SMKK allocations showed a reduction in serious accidents. This study recommends regulation based on SMKK cost ratios, prioritization of safety training, and a cost-benefit evaluation of SMKK implementation in construction projects.
Read More
T-7226
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ayutia Syarifati Arista; Pembimbing: Izhar M. Fihir; Penguji: Indri Hapsari Susilowati, Gloria Doloressa
S-7917
Depok : FKM UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Didik Swardi J.B. Budoyo; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Mila Temajaya, Aswan Hery Putra
S-8522
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive