Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Angga Hadi Nugraha; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Hendra, Didik Triwibowo, Deddy Syam
T-4039
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Bama Herdiana Gusmara; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Fatma Lestari, Mila Tejamaya, Dippu Rocky Nababan
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran persepsi risiko keselamatan masyarakat di desa Muara Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten terkait kegiatan eksplorasi oleh PT X pada tahun 2013 menggunakan paradigma psikometri. Penelitian dilakukan terhadap 165 responden pada bulan November-Desember 2013 menggunakan desain cross-sectional, data primer berupa kuesioner, FGD, dan wawancara informan kunci, data sekunder berupa gambaran penduduk secara umum. Parameter yang digunakan adalah skala likert angka 1(sangat tidak setuju)-4 (sangat setuju). Nilai rata-rata masing-masing dimensi dihitung dimana angka 1(rendah), 2-3(sedang), 4(baik).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dimensi paradigma psikometri tergolong sedang (2,1-2,7 skala 4), artinya persepsi masyarakat cukup baik dan perlu ditingkatkan lagi. Dimensi ketakutan dipersepsikan rendah, artinya masyarakat belum sepenuhnya tahu akan risiko kegiatan. Penelitian menunjukkan persepsi risiko masyarakat terkait kegiatan eksplorasi tidak berhubungan dengan usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan, serta tingkat pendidikan (p-value>α(0,05). Untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan terutama terkait isu keselamatan terkait kegiatan eksplorasi, perlu dilakukan sosialisasi menyeluruh kepada masyarakat di desa Muara Binuangeun, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak, Banten.

This study aims to provide an overview of public safety risk perception in the desa Muara Binuangeun , Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak , Banten related exploration activities by PT X in 2013 using the psychometric paradigm. The study was conducted on 165 respondents in November-December 2013. Design of study is cross - sectional , primary data obtained from questionnaires , FGD and key informant interviews, secondary data provide an overview of the general public. This study used likert scale as follows 1 (very disagree)-4 (very agree). The mean value of each dimension is calculated, which is defined as follows: 1(low), 2-3(moderate), 4(good).

The results showed that the average value of the psychometric paradigm in risk perception were moderate ( 2.1 to 2.7 on a scale of 4 ), meaning that the public perception is quite good and need to be increased again. Study shows that the dread dimension quite low, meaning people do not fully know the risks of the activities. Research shows the public perception of risks associated exploration activities not related to age , gender , occupation , and education level (p-value>α(0,05). To avoid undesirable events primarily related safety issues in exploration activities, dissemination efforts to the entire community needs to be done.
Read More
T-4042
Depok : FKM UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cetra Palupi Rengganis; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Dadan Erwandi, Widura Imam Mustopo, I Made Pasek Dwi Pertama
T-4771
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Monica Dwimandhani; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Syahrul Meizar Nasri, Deny Andrias, Irma Lestari
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko warga RW 004 Kelurahan Kebon Kacangterhadap kejadian kebakaran. Persepsi risiko warga di analisis menggunakan 7 variabelparadigma psikometri yaitu, pengalaman, pengetahuan, kesukarelaan, ketakutan,pengendalian, potensi dampak dan kondisi lingkungan. Penelitian ini menggunakanpendekatan deskriptif analitik dengan metode kuantitatif. Responden pada penelitian inidipilih dengan metode purposive sampling dengan jumlah responden adalah 227 responden .Hasil penelitian menunjukan bahwa 57,3% warga RW 004 memiliki persepsi risiko yang baikterhadap kejadian kebakaran. Namun, masih perlu ditingkatkan perihal pengetahuanwarga,sarana prasarana terkait pengendalian kebakaran dan kondisi di lingkungan sekitar.Kata Kunci :Persepsi, Persepsi Risiko, Kebakaran,dan Paradigma Psikometri.
This study discusses the risk perception of residensts RW 004 Kebon Kacang against fires.The risk perception of residents in the analysis using seven variables of psychometricparadigm ie, experience, knowledge, volunteerism, fear, control, potential impacts andenvironmental conditions. This research uses descriptive analytical approach withquantitative methods. Respondents in this study were selected by random sampling methodwith the number of respondents was 227 respondents. The results showed that 57.3% of theRW 004 has a good risk perception against fires. However, it still needs to be improvedregarding the knowledge of citizens, infrastructure and associated fire control conditions inthe surrounding environment.Keywords :Perception, Risk Perception, Fire and Psychometric Paradigm.
Read More
T-4671
Depok : FKM-UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mochamad Febiyanto; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Baiduri, Muthia Ashifa, Ilham Munandar
Abstrak:

ABSTRAK Nama : MOCHAMAD FEBIYANTO Program Studi : Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Judul :  Analisis Profil Persepsi Risiko Supir (operator) Truk Angkut Batubara di PT X Tahun 2017 Sebagian besar kecelakaan di jalan angkut batubara perusahaan pertambangan PT X pada tahun 2016 melibatkan supir (operator) truk angkut batubara yang penyebab utamanya adalah tindakan tidak aman dari supir. Tindakan tidak aman ini dipengaruhi oleh persepsi risiko yang dimiliki oleh supir. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis dan melihat profil persepsi risiko supir (operator) truk angkut batubara terhadap faktor penyebab kecelakaan di PT X tahun 2017. Pengukuran profil persepsi risiko menggunakan 6 dimensi psikometri, yaitu kesukarelaan terhadap risiko, kesegeraan akibat, pengetahuan tentang risiko, pengendalian risiko, ketakutan, dan keparahan akibat. Data dikumpulkan dari 121 partisipan yang berasal dari 6 perusahaan jasa pertambangan kontraktor PT X yang melakukan kegiatan pengangkutan batubara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan supir (operator) truk angkut batubara di PT X memiliki persepsi risiko yang baik pada 5 dimensi dari 6 dimensi psikometri yang diukur, sehingga secara umum profil persepsi risiko supir adalah baik. Penelitian ini juga menunjukkan usia memberikan perbedaan yang bermakna pada nilai rata-rata persepsi risiko dimensi pengetahuan tentang risiko, ketakutan, dan keparahan akibat. Sedangkan lama masa kerja dan asal perusahaan tidak memberikan perbedaan yang bermakna pada nilai rata-rata persepsi risiko. Kata kunci: Persepsi risiko; psikometri; pertambangan; supir truk


ABSTRACT Name : MOCHAMAD FEBIYANTO Study Program : Magister Keselamatan dan Kesehatan Kerja Title :  Risk Perception Analysis of Coal Haul Truck Drivers at PT X Year 2017 Most of the accidents on PT X's coal haul roads in 2016 involve coal haul truck drivers whose main cause is the unsafe act of the drivers. This unsafe act is influenced by the risk perception that the driver has. This study aims to analyze and see the profile of the risk perception of coal haul truck drivers to the factors that cause accidents in PT X  year 2017. Measurement of risk perception profile using 6 dimensions of psychometric, namely voluntariness of risk, immediacy of effect, knowledge about risk, control over risk, common-dread, and severity of consequences. Data were collected from 121 participants from 6 mining service contractors PT X who conducted coal hauling activities. The results of this study indicate that the coal hauling truck drivers in PT X has a good risk perception on the 5 dimensions of the six dimensions of the measured psychometry, so that in general the risk perception profile of the driver is good. The study also showed age to have significant differences in the risk perception’s mean value of knowledge about risk, common-dread, and severity of consequences. While the work experience and the origin of the company does not provide a meaningful difference in the mean value of risk perception. Keyword: risk perception; psychometric paradigm; mining; truck drivers

Read More
T-4887
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aprilia; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Ridwan Zahdi Syaaf, Deni Andrias
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko bahaya kebakaran pada ibu rumah tangga di permukiman RW.08 Kelurahan Bidaracina tahun 2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan desain cross sectional. Tujuan dari penelitian adalah mengetahui gambaran persepsi risiko ibu rumah tangga terhadap bahaya kebakaran dan faktor-faktor yang berhubungan dengan persepsi risiko ibu rumah tangga seperti kesukarelaan, potensi dampak, pengetahuan, pengendalian, ketakutan, keparahan dan kekinian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret-April 2017 dengan sampel penelitian sebanyak 110 responden. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara umum persepsi risiko ibu rumah tangga di permukiman RW.08 sudah baik walaupun masih ada yang memiliki persepsi buruk. Persepsi yang baik pada ibu rumah tangga didapatkan karena memiliki pengetahuan yang baik, sukarela menerima risiko bahaya kebakaran, menilai dampak yang timbul akibat risiko kebakaran berpotensi katastropik, memiliki kemampuan mengendalikan risiko, memiliki rasa ketakutan terhadap risiko, menilai dampak risiko menimbulkan keparahan, dan menilai risiko bahaya kebakaran merupakan suatu hal yang baru.
Kata Kunci : Persepsi Risiko, Kebakaran, Paradigma Psikometrik, Ibu Rumah Tangga, Permukiman

This study discusses the risk perception of housewifes in RW.08 Bidaracina settlement towards fire hazards. This study takes on a descriptive quantitative approach with a cross sectional design. The aim of this study is to illustrate the risk perception of housewifes in RW.08 settlement towards fire hazards and factors relating to their risk perceptions, such as voluntary acceptance, potential impacts, knowledge, control, dread, severity, and newess of risk. Research was conducted on March-April 2017 involving 110 respondents. Results of this study concludes that generally, the risk perception of housewifes in the RW.08 settlement are categorized as good, even if there are still some respondents with bad risk perceptions. A good perception in the housewifes of RW.08 relates to having good knowledge, voluntary acceptance of fire hazard risks, the ability of assessing the impact of fire hazard risks with catastrophic potential, the ability to control risks, having dread towards risks, the ability to assess the severity of risk impacts, and the ability to judge the dangers of fire being a new concept.
Keywords: Risk Perception, Fire, Psychometric Paradigm, Housewifes, Settlement
Read More
S-9319
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rina Febriana; Pembimbing: Ridwan Zahdi Syaaf; Penguji: Zulkifli Djunaidi, Hana Rimadini
S-9543
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Farif Miharto; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Baiduri, Chandra Satrya, Widura Imam Mustopo, Levino Mariano Pupella
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa keikutsertaan pekerja pada kegiatansenam pagi rutin yang dilaksanakan di PT. Astra Daihatsu Motor. Dari observasi,banyak pekerja tidak melaksanakan senam pagi rutin dengan sungguh-sungguh.Penelitian dilakukan pada 255 responden yang dipilih secara random padakarayawan dengan status karyawan tetap. Dua tujuan utama adalah untuk melihatbagaimana persepsi pekerja terhadap kegiatan senam pagi dan melihat posisikegiatan senam pagi rutin menurut pekerja itu sendiri dan juga organisasi(manajemen). Terkait dengan persepsi pekerja terhadap kegiatan senam pagi rutindigunakan Paradigma Psikometri dan Health Belief Model (HBM), sedangkan darisisi manajemen atau organisasi digunakan metode wawancara. Dari hasil analisaberdasarkan paradigma psikometri dan HBM didapatkan bahwa banyak pekerjayang menganggap kegiatan senam pagi sebagai sesuatu yang tidak memberikankeuntungan atau manfaat bagi mereka. Sedangkan dari sisi manajemenmenganggap kegiatan senam pagi merupakan kegiatan regular yang juga tidakmempunyai nilai tambah yang bisa diambil oleh perusahaan, sehingga kegiatantersebut berjalan begitu saja dan tidak perlu untuk dievaluasi atau diperbaiki.Secara garis besar, kegiatan senam pagi rutin belum menjadi budaya dalamkehidupan perusahaan.
Kata Kunci:Senam pagi rutin, Persepsi, Paradigma Psikoetri, Health Belief Model,Manajemen.
This study aims to analyze the participation of workers on a routine morningexercise activities which conducted at PT. Astra Daihatsu Motor. Fromobservation, many workers do not carry out the morning exercise routine earnestly.The study was conducted on 255 respondents chosen randomly on permanentemployees. Two main purposes are to see the perception of workers to routinemorning exercise activities and also the the posisiton of those program inorganization (management). Workers perception of routine morning exerciseactivities evaluated using Psychometric Paradigm and Health Belief Model(HBM), while in terms of management or the organization used interview method.From the analysis by the psychometric paradigm and HBM found that manyworkers consider that morning exercise activities as something that does notprovides advantages for them. In terms of the management considers routinemorning exercise activities is an activity that does not have added value that canbe taken by the company, so that the activity runs away and does not need to beevaluated or iproved. Broadly speaking, a regular morning exercise activities isnot a culture of corporate life.
Keyword:Routine morning excercise, Perception, Psychometric Paradigm, Health BeliefModel, Management.
Read More
T-4663
Depok : FKM UI, 2016
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Rini Anggraeni; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Mila Tejamaya, Istiati Suraningsih
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sektor informal tahun 2014. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif yang menggunakan kuesioner ceklis untuk menilai variabel-variabel independen. Tujuan penelitian adalah untuk melihat gambaran persepsi terhadap risiko bahaya kimia beserta gambaran faktor-faktor yangberhubungan dengan persepsi risiko bahaya kimia, diantaranya pengalaman,kesukarelaan, ketakutan, pengendalian, potensi dampak, dan kondisi lingkungan kerja. Penelitian ini juga dilakukan untuk melihat gambaran perbandingan persepsi pekerja terhadap risiko bahaya kimia di kedua tempat industri informal yaitu industri penyamakan kulit dan industri sablon. Hasil penelitian menggambarkan bahwa secara umum persepsi risiko bahaya kimia pada pekerjasektor informal sudah baik, walaupun masih ada beberapa pekerja yang memilikipersepsi yang buruk terhadap risiko bahaya kimia. Berdasarkan lokasi kerja,persepsi risiko bahaya kimia pada pekerja sablon lebih baik dibandingkan dengan pekerja penyamakan kulit. Persepsi yang baik pada pekerja dikedua tempat ini didapatkan karena : pekerja sudah memiliki pengalaman yang baik terkait kejadian risiko bahaya kimia, sukarela menerima risiko bahaya kimia, memiliki ketakutan terhadap risiko bahaya kimia, pekerja merasa mampu mengendalikan risiko bahaya kimia, menilai risiko bahaya kimia sebagai risiko yang berpotensi katastropik, dan menilai lingkungan kerja sudah aman dari risiko bahaya kimia.
Read More
S-8177
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Berta Destiana Putri; Pembimbing: Dadan Erwandi; Penguji: Baiduri Widanarko, Mufti Wirawan, Muhammad Irwansyah, Ahmad Afif Mauludi
Abstrak:
Pelaut merupakan kelompok pekerja dengan tingkat mobilitas tinggi dan akses terbatas terhadap layanan kesehatan, sehingga berisiko tinggi tertular Infeksi Menular Seksual (IMS). Persepsi risiko terhadap IMS sangat dipengaruhi oleh pengetahuan dan sikap individu, yang dapat dianalisis melalui pendekatan paradigma psikometri. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi persepsi risiko IMS pada pelaut di PT X berdasarkan sembilan dimensi psikometri: kesukarelaan, kecepatan dampak, pengetahuan umum dan ilmiah tentang risiko, kontrol terhadap risiko, kebaruan, sifat kronis atau katastropik, ketakutan umum, dan keparahan konsekuensi. Penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode survei dan instrumen kuesioner terstandar yang dibagikan kepada pelaut aktif. Hasil analisis menunjukkan bahwa sebagian besar pelaut memiliki persepsi risiko yang kurang optimal, terutama pada dimensi kontrol terhadap risiko dan pengetahuan ilmiah. Faktor lingkungan kerja dan sosial juga memengaruhi pembentukan sikap preventif. Oleh karena itu, intervensi kesehatan berbasis edukasi yang partisipatif dan sistematis diperlukan untuk meningkatkan literasi kesehatan serta membentuk sikap yang lebih responsif. Temuan ini dapat menjadi dasar dalam pengembangan kebijakan kesehatan kerja yang adaptif dan berkelanjutan di sektor pelayaran

Seafarers are a highly mobile workforce with limited access to healthcare services, making them highly vulnerable to Sexually Transmitted Infections (STIs). Risk perception of STIs is influenced by individual knowledge and attitudes, which can be analyzed using the psychometric paradigm. This study aimed to assess seafarers’ risk perception of STIs at PT X through nine psychometric dimensions: voluntariness of risk, immediacy of effect, knowledge about the risk, scientific understanding, control over risk, newness, chronic-catastrophic nature, common-dread, and severity of consequences. A descriptive quantitative design was employed using standardized questionnaires distributed to active seafarers. Results revealed that most participants had suboptimal risk perception, particularly in the dimensions of risk control and scientific knowledge. Workplace and social environments were also found to affect the development of preventive attitudes. Therefore, participatory and systematic health education interventions are needed to improve health literacy and encourage responsive attitudes. These findings provide valuable input for developing adaptive and sustainable occupational health policies in the maritime sector.

Read More
T-7328
Depok : FKM UI, 2025
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive