Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 74 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Erry
JEI Vol.7, Ed.3
Jakarta : Departemen Kesehatan RI, 2005
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Woro Riyadina, Yuda Turana
BPSK Vol.17, No.4
Surabaya : Balitbangkes Depkes RI, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dwi Aprelia Meriyani, D.P. Yuli Kurniati, Pande Putu Januraga,
PHPMA-Vol.4/No.2
Denpasar : Universitas Udayana, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Cesie Nadia; Pembimbing: Robiana Modjo; Penguji: Chandra Satrya, Setiawaty Irma Wulandari
S-6802
Depok : FKM UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Titin Delia; pembimbing: Tris Eryando; Penguji: Besral, Dwi Hapsari
S-8500
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Harisnal; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Tri Yunis Miko Wahyono, Helda, Sholihah Imari, Endang Burni
Abstrak:

ABSTRAK Infeksi virus dengue masih merupakan masalah kesehatan di Indonesia saat ini termasuk di Kota Banjarmasin dengan angka kematian yang tinggi, Tahun 2011 dilaporkan CFR 8,3% dimana sebagian besar pasien DBD ini dirawat di RSUD ULIN dan RSUD Ansari Saleh Banjarmasin, sementara penegakkan diagnosis sering sulit, apalagi dalam menilai apakah pada akhirnya akan terjadi shock (Dengue Shock syndrome) atau tidak. Peningkatan hematokrit, penurunan angka trombosit, leukosit dan serta perilaku pasien sebelum dirawat (lamanya sakit, rujukan) biasanya terjadi sebelum demam turun dan sebelum terjadinya shock. Hal ini merupakan diagnostik yang penting dan prognosis yang berharga dalam mendeteksi Dengue Shock Syndrome. Sehingga dengan mengetahui faktor resiko ini dapat mencegah/ mengurangi kematian Metode: Penelitian bersifat observasional dengan disain kasus kontrol. Kasus adalah penderita yang didiagnosis DSS berdasarkan diagnosis dokter yang merawat. Sedangkan kontrol adalah penderita yang didiagnosis sebagai tersangka DBD oleh dokter yang merawat. Data penelitian diperoleh dari data rekam medis dan formulir Kewaspadaan Dini Rumah Sakit (KD-RS) yang dirawat di RSUD ULIN dan RSUD Ansari Saleh dalam periode bulan April 2010 sampai Maret 2012. Rancangan analisis ditujukan untuk memperoleh nilai Odds Ratio (OR) dilanjutkan dengan multivariat analisis untuk mengetahui faktor risiko yang dapat mendeteksi DSS sejak dini. Hasil Penelitian: Variabel yang signifikan secara statistik dan di masukkan ke dalam prediksi model akhir adalah Jenis Kelamin perempuan (OR=3,250 95% CI=1,178-8,970), hematokrit ≥25,97% (OR=7,86 95% CI=2,748-22,500) , leukosit ≤ 4764,47 (OR=3,826 95% CI=1,375-10,647), lama sakit ≥4 hari (OR=3,146 95% CI=1,179-8,397) dan rujukan dari puskesmas (OR=4,543 95% CI=1,700-12,139).Variabel yang paling dominan yang berhubungan dengan kejadian Dengue shock syndrome adalah hematokrit. Dari hasil tersebut disarankan agar tenaga kesehatan dan akademisi perlu meningkatkan standar pelayanan penyakit yang lebih efektif dan efesien yang berisiko terjadinya Dengue Shock Syndrome.


  ABSTRACT DHF is still a health problem in Indonesia is currently included in Banjarmasin city with a high mortality rate in 2011 was reported CFR 8.3% where the majority of dengue patients are treated at the Ulin Hospital and Ansari Saleh Hospital Banjarmasin, while the diagnosis is often difficult, especially in assessing whether it will eventually happen shock (dengue shock syndrome) or not. This is an important diagnostic and prognostic value in the detection of Dengue Shock Syndrome. So that by knowing these risk factors can prevent / reduce mortality. Methods: The study is an observational with case-control design. Cases are those who hospitalized and diagnosed as suspect Dengue haemorrhagic fever by clinicans using WHO criteria.Controls are those who hospitalized and diagnosed as suspect Dengue Haemorrhagic fever by the clinicans. Data were collected from medical records and (KD-RS) are treated in Ulin Hospital and Ansari Saleh Hospital in the period from April 2010 until March 2012. Analysis design is done to obtain Odds Ratio (OR) and followed by using multivariate logistic regression to determine risk factors that can detect early DSS. Consclusion: The significant variables in statistic manner and put into the final model predictions are increasing Female sex (OR=3,250 95% CI=1,178-8,970), haematocryt ≥25,97% (OR=7,86 95% CI=2,748-22,500) leukopenia ≤4764,47 (OR=3,826 95% CI=1,375-10,647), lengh of hospital ≥4 days (OR=3,146 95% CI=1,179-8,397) and referrals from Health centers (OR=4,543 95% CI=1,700- 12,139). From these results it is suggested that health professionals and academics need to improve service standards diseases more effectively and efficiently at risk of Dengue Shock Syndrome.

Read More
T-3579
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hendry Azwar; Pembimbing: Chandra Satrya; Penguji: Doni HIkmat Ramdhan, Dadan Erwandi, Adenan
T-4127
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Delima ... [et al.]
BPK Vol.45, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2017
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Marice Sihombing
BPK Vol.45, No.1
Jakarta : Balitbangkes Depkes RI, 2017
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hizrah Harianto Sembiring; PembimbingL: Ema Hermawati; Ririn Arminsih, Laila Fitria, Sugeng Hidayat, Eman Prasetyo
Abstrak: Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas dengan prevalensi yang cukup tinggi. Asma dapat terjadi pada semua usia, diperkirakan 300 juta orang menderita asma diseluruh dunia dan tahun 2025 diperkirakan mencapai 400 juta pasien asma. Prevalensi asma di Provinsi Kalimantan Tengah melebihi angka nasional dan kota Palangkaraya termasuk daerah dengan prevalensi asma tertinggi. Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keturunan serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kepadatan kecoa di rumah tangga dan faktor risiko lainnya yang dapat memicu asma. Penelitian menggunakan desain Case control. Sampel terdiri dari 58 sampel untuk kasus dan 58 sampel untuk kontrol berusia 12-45 tahun. Hasil penelitian menunjukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kejadian asma adalah kepadatan kecoa, riwayat atopi, sensitifitas terhadap makanan, polusi udara, kondisi cuaca, kondisi sanitasi rumah tangga, jarak rumah dari jalan raya dan memiliki hewan peliharaan. Sedangkan karakteristik individu seperti pendidikan, pekerjaan serta jenis bahan bakar memasak tidak berhubungan dengan kejadian asma. Kesimpulannya tingkat kepadatan kecoa berhubungan dengan kejadian asma setelah dikontrol variabel karakteristik individu dan faktor lingkungan. Penderita agar menjaga kebersihan dan sanitasi rumah yang baik, sehingga tidak menjadi habitat perkembangbiakan vektor kecoa dan sedapat mungkin menghindari faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya asma. Kata kunci: asma; kepadatan kecoa; faktor risiko Asthma is a chronic inflammatory disease in the airways with highly prevalence. Asthma can occur at any age, 300 million people estimated suffering asthma in the world and by 2025 there will be 400 million. Asthma prevalence in Central Kalimantan Province exceeds the national number. Furthermore, Palangkaraya is the highest one. The prevalence of asthma is influenced by many factors such as heredity and the environment. This research aimed to analyze the relationship of cockroach density in households and other risk factors that can trigger asthma. This research is using Case control design which consisted of 58 samples for the cases and 58 samples for the controls aged 12-45 years. Results showed cockroach density, atopy history, food sensitivity, air pollution, weather, household sanitation conditions, home distance from highways and pet ownership were associated with the incidence of asthma. While education, occupation and types of cooking fuel were not associated. In conclusion, the cockroach density is related to the incidence of asthma after controlled by variable characteristics of individuals and environmental factors. Patient is sugessted to maintain good hygiene and sanitation, so would not become the habitat of cockroach and avoid risk factors that can trigger asthma. Keywords : asthma; cockroach density; risk factor
Read More
T-4851
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive