Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Asiyah Mutmainnah; Pembimbing: Diah Mulyawati Utari; Penguji: Triyanti, Salimar
Abstrak:
Asupan zat besi yang tidak adekuat merupakan faktor risiko terjadinya anemia defisiensi besi. Skripsi ini merupakan penelitian dengan desain studi cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan asupan zat besi. Pada penelitian ini melibatkan responden sebanyak 189 siswi SMA Negeri 5 Depok. Pengumpulan data asupan zat besi melalui wawancara food recall 3x24 jam. Data dianalisis secara bivariat menggunakan uji t-independen dan regresi korelasi linier, sedangkan secara multivariat dianalisis menggunakan uji regresi linier ganda. Analisis bivariat menunjukkan terdapat perbedaan asupan zat besi yang signifikan berdasarkan pengetahuan gizi, konsumsi suplemen zat besi, persepsi citra tubuh, dan keterpaparan media massa. Pengetahuan gizi yang cukup, konsumsi suplemen zat besi, persepsi citra tubuh positif, dan peran keterpaparan media massa akan meningkatkan asupan zat besi. Kata Kunci : asupan zat besi, pengetahuan, suplemen zat besi, citra tubuh
Inadequate iron intake was a risk factor for iron deficiency anemia. This research used cross sectional design that aims to identify factors relation to iron intake. The study was conducted on 189 female students Senior High School 5. Iron intake was measured by 3x24 hours food recall. The data was bivariate analyzed by t-independent test and regression linier test, and multivariate analyzed by double regression linier test. Bivariate analyzes showed that there was significant difference of iron intake based on nutrition knowledge, iron supplement consumption, body image, and role of mass media. Good nutrition knowledge, iron supplement consumption, positive body image, and role of mass media sufficient to improve iron intake. Keywords : iron intake, nutrition knowledge, iron supplement, body image
Read More
Inadequate iron intake was a risk factor for iron deficiency anemia. This research used cross sectional design that aims to identify factors relation to iron intake. The study was conducted on 189 female students Senior High School 5. Iron intake was measured by 3x24 hours food recall. The data was bivariate analyzed by t-independent test and regression linier test, and multivariate analyzed by double regression linier test. Bivariate analyzes showed that there was significant difference of iron intake based on nutrition knowledge, iron supplement consumption, body image, and role of mass media. Good nutrition knowledge, iron supplement consumption, positive body image, and role of mass media sufficient to improve iron intake. Keywords : iron intake, nutrition knowledge, iron supplement, body image
S-9056
Depok : FKM-UI, 2016
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Annisa Zuliani; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Fatmah, Pritasari
Abstrak:
Kebugaran menjadi sangat penting karena kebugaran berhubungan dengan kesehatan kardiovaskular. Remaja yang memiliki kebugaran yang rendah dapat berisiko mengalami penyakit kardiovaskular saat dewasa kelak jika terus menerus dibiarkan. Kebugaran kardiovaskular biasa dinilai dengan VO2max (konsumsi maksimal oksigen). Salah satu cara untuk meningkatkan VO2max ialah dengan memberikan suplemen yang mengandung zat besi (Fe) dan multivitamin dan mineral (MVM). Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan kuasi eksperimen pre-test and post-test design. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suplemen kombinasi Fe dan MVM yang diberikan selama enam hari terhadap nilai estimasi VO2max pada siswi SMP di Jakarta. Nilai estimasi VO2max diukur menggunakan tes kebugaran 20-m shuttle run. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata perubahan nilai estimasi VO2max pada kelompok Fe&MVM adalah 0,20 ml/kg/min sedangkan kelompok kontrol adalah 0,13 ml/kg/min serta terdapat perbedaan yang signifikan pada perubahan total lintasan tes 20-m shuttle run diantara kedua kelompok (p=0,001). Kesimpulan dari penelitian ini adalah sekalipun tidak ada perbedaan bermakna pada rata-rata nilai estimasi VO2max kedua kelompok, pemberian suplemen dapat meningkatkan nilai estimasi meningkatkan VO2max dan total lintasan pada tes kebugaran 20-m shuttle run.
Cardiovascular fitness is very important especially for teenage. Teenage with low fitness have risk of cardiovascular disease later. Cardiovascular fitness was usually scored by VO2max (maximal consumption oxygen). One of solutions to increase VO2max is administration of iron (Fe) and multivitamins and mineral (MVM) supplement. This Research was a quasi experiment pre-test and post-test design with purpose of study is to discover the effect of six days administration of iron combination supplement with multivitamins & mineral (MVM) toward the predicted of VO2max of Girl Student in Junior High School. The predicted of VO2max score was calculated by 20-m shuttle run test. The result showed delta of VO2max score in Fe&MVM’s group was 0,20 ml/kg/min and placebo’s group was 0,13 ml/kg/min; and there was significant differences in delta of total lap of 20-m shuttle run between two groups after intervention (p=0.001). Although there was no significant differences of VO2max, administration of supplement can increased VO2max score and increased total lap of 20-m shuttle run.
Read More
S-7959
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Latifah; Pembimbing: Endang L. Achadi; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Rahmawati
Abstrak:
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor dominan terhadap kecukupan asupan zat besi pada mahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 Rumpun IlmuKesehatan Universitas Indonesia Tahun 2014. Desain yang digunakan adalahcross sectional, melibatkan 290 (perempuan=214; laki-laki=76) mahasiswa S-1Reguler Angkatan 2013 RIK UI yang berusia 17-20 tahun pada April-Mei 2014.Metode pengambilan sampel adalah proporsional cluster random sampling.Pengumpulan data dilakukan melalui pengisian kuesioner dan wawancara asupan makanan 2x24 jam. Hasil penelitian menunjukan bahwa 83.8% responden tidak tercukupi kebutuhan zat besinya. Rata-rata asupan zat besi pada perempuan danlaki-laki adalah 12.3 mg/hari dan 16.0 mg/hari. Uji chi square menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara jenis kelamin (OR=7.56), perilaku konsumsi heme dan non heme (OR=2.86), konsumsi suplemen zat besi(OR=4.73), persepsi citra tubuh (OR=2.38), dan keterpaparan media massa(OR=3.01) terhadap kecukupan asupan zat besi. Analisis regresi logistik gandamenunjukan bahwa jenis kelamin (OR=19.17) dan konsumsi suplemen zat besi(OR=11.28) merupakan faktor dominan kecukupan asupan zat besi padamahasiswa S-1 Reguler Angkatan 2013 RIK UI Tahun 2014.
Kata Kunci :Jenis Kelamin, Perilaku Konsumsi Heme dan Non Heme, Konsumsi SuplemenZat Besi, Persepsi Citra Tubuh, Keterpaparan Media Massa, Kecukupan AsupanZat Besi.
Read More
Kata Kunci :Jenis Kelamin, Perilaku Konsumsi Heme dan Non Heme, Konsumsi SuplemenZat Besi, Persepsi Citra Tubuh, Keterpaparan Media Massa, Kecukupan AsupanZat Besi.
S-8396
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
