Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 54 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Santoso Budiarjo, Rudy Joegijantoro, M.N. Lisan Sediawan
JIKMH Vol.02, No.02
Malang : Stikes Widyagama Husada, 2014
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Maria R.L. Koagouw, Hari Kusnanto, Andreasta Meliala
JMPK Vol.07, No.03
Yogyakarta : UGM, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
A. Meliala, Sunartini
JMPK Vol.07, No.03
Yogyakarta : UGM, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arinahaq; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Anhari Achadi, Nursahlan
Abstrak: Dalam laporan pencapaian mutu 2010 Urusan Diklat, persentase kesesuaian kualifikasi ketenagaan belum mencapai 80%. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian kualitatif deskriptif untuk mengetahui pelaksanaan analisis kebutuhan pelatihan yang dilakukan Urusan Diklat RS Hermina Depok (RSHD) tahun 2011. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam menentukan kebutuhan pelatihan, belum berdasarkan Training Needs Analysis. Dalam menentukan calon peserta pelatihan tidak berdasarkan tes psikologis. Untuk kedepannya, RSHD sebaiknya melakukan analisis kebutuhan pelatihan yang meliputi analisis organisasi, analisis pekerjaan/tugas dan analisis pribadi serta dalam menentukan calon peserta pelatihan mengacu pada hasil tes psikologis. Evaluasi pasca diklat juga sebaiknya dilakukan agar dapat mengukur pelaksanaan dari pelatihan tersebut.
 

In a 2010 report the achievement of quality Education and Training Affairs, the percentage of suitability qualified workforce has not reached 80%. Under these conditions, then conducted a descriptive qualitative research to find out training needs analysis conducted Affairs Training Hermina Depok Hospital (RSHD) in 2011. The results showed that in determining training needs, not based on the Training Needs Analysis. In determining candidates for training is not based on psychological tests. For the future, RSHD should conduct a training needs analysis that includes organizational analysis, job analysis / job and personal analysis and in determining candidates for training based on the results of psychological tests. Posttraining evaluation should also be done in order to measure the implementation of the training.
Read More
S-6577
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Age Bunga Perdana; Pembimbing: Fatma Lestari; Penguji: Abdul Kadir, Barmanto
Abstrak:
Kecelakaan kerja masih menjadi isu penting di tempat kerja, termasuk di PT X, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang telekomunikasi. Salah satu upaya preventif yang dilakukan adalah pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (safety training) bagi pekerja lapangan. Penelitian ini bertujuan menganalisis efektivitas safety training dalam meningkatkan pengetahuan K3 pada pekerja lapangan PT X tahun 2025. Penelitian menggunakan mix method dengan desain pre-eksperimental (One Group Pre-Test Post-Test) pada 55 peserta pelatihan. Data kuantitatif diperoleh melalui pre-test, post-test, dan kuesioner kepuasan, sedangkan data kualitatif dikumpulkan melalui observasi dan telaah dokumen. Analisis statistik dilakukan dengan paired sample t-test, sementara data kualitatif dianalisis secara deskriptif berdasarkan model evaluasi CIRO (Context, Input, Reaction, Outcome). Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan nilai rata-rata pengetahuan K3 dari 87,64 pada pre-test menjadi 92,73 pada post-test atau naik 5,81% dengan perbedaan yang signifikan (p < 0,05). Seluruh peserta (100%) mencapai nilai di atas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 70. Rata-rata kepuasan peserta terhadap pelatihan mencapai 4,14 (kategori tinggi), dengan penilaian tertinggi pada kompetensi instruktur. Evaluasi aspek konteks dan input menunjukkan bahwa pelatihan sesuai kebutuhan, difasilitasi dengan baik, dan disampaikan oleh instruktur kompeten. Secara keseluruhan, safety training dinyatakan efektif dalam meningkatkan pengetahuan K3.

Workplace accidents remain a major concern, including at PT X, a company engaged in the telecommunications sector. One preventive effort implemented is occupational health and safety (OHS) training for field workers. This study aims to analyze the effectiveness of safety training in improving OHS knowledge among field workers at PT X in 2025. A mixed-method approach was used with a pre-experimental design (One Group Pre-Test Post-Test) involving 55 training participants. Quantitative data were collected through pre-tests, post-tests, and satisfaction questionnaires, while qualitative data were gathered through observation and document review. Statistical analysis was conducted using the paired sample t-test, and qualitative data were analyzed descriptively based on the CIRO evaluation model (Context, Input, Reaction, Outcome). Results showed an increase in the average OHS knowledge score from 87.64 (pre-test) to 92.73 (post-test), representing a 5.81% improvement, with a statistically significant difference (p < 0.05). All participants (100%) achieved scores above the minimum passing criteria (≥ 70). The average satisfaction score was 4.14 (high category), with the highest rating in instructor competence. Evaluation of the context and input aspects indicated that the training was relevant, well-facilitated, and delivered by competent instructors. Overall, the safety training was effective in enhancing workers’ OHS knowledge.
Read More
S-11990
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Indriati Yudatiningsih, Sri Suryawati
JMPK Vol.07, No.01
Yogyakarta : UGM, 2004
Indeks Artikel Jurnal-Majalah   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Inggar Tri Harsanti; Pembimbing: Jaslis Ilyas; Penguji: Vetty Yulianty Permanasari, Rahmad
S-6624
Depok : FKM-UI, 2011
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Alfina Kharisma Wibowo; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
S-8449
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aditya Fadilah Muhamad; Pembimbing: Mila Tejamaya; Penguji: Dadan Erwandi, Yuni Kusminanti
Abstrak: Laboratorium merupakan tempat dilakukan penelitian ilmiah, klinis, ataupun sebagai sarana pendidikan. Pekerja laboran setiap harinya bekerja dengan kondisi lingkungan laboratorium penuh dengan bahaya dan risiko yang tinggi. Penelitian ini dilakukan di salah satu fakultas Universitas Indonesia yakni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di tahun 2014.
Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan desain penelitian deskriptif analitik. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kebutuhan pelatihan K3 di laboratorium FMIPA UI khususnya laboran melalui analisis organisasi, analisis tugas dan analisis personal dan pengkategorian pelatihan berdasarkan tujuan.
Analisis organisasi menunjukan FMIPA UI masih belum mendukung secara maksimal pengadaan pelatihan K3. Analisis tugas menemukan karakteristik bahaya dan risiko yang ada di laboratorium sehingga dapat ditentukan pelatihan K3 yang dibutuhkan. Analisis personal melalui wawancara mendalam menemukan bahwa masih kurangnya pengetahuan laboran di laboratorium FMIPA UI terhadap K3 secara umum.
Hasil penelitian ini adalah matriks pelatihan K3 yang dibutuhkan oleh laboratorium di FMIPA UI dengan tiga kategori yakni pelatihan kategori orientasi untuk merubah persepsi laboran/staff lab terhadap K3, pelatihan kategori keterampilan untuk menambah atau memperbaiki keterampilan K3 yang dimiliki, dan pelatihan kategori pengembangan meberikan pengetahuan dan keterampilan baru dengan tujuan menaikan tingkat laboran/ staff lab.

Laboratory is a place for scientific research, clinical, or as a means of education. Laboratory workers everydays work with high risk of hazards established from its material and process. This study conducted at one faculty in Universitas Indonesia which is Faculty of Mathematics and Science (FMIPA UI) in 2014.
The method used in this research is qualitative with descriptive analytic design. This research aimed to look at FMIPA UI laboratory workers needs in occupational health and safety training. Through organizational analysis, task analysis and personal analysis process then categorized based on training purposes.
Organizational analysis shows FMIPA UI still has not maximally supported training. Task analysis find characteristic of the hazards and risks that exist in the laboratory so it can be determined which safety training is needed. Personal analysis through deep interview found that there’s still lack of knowledge workers in the FMIPA UI laboratory in general.
This research results is establishing a matrix of health and safety training required by a laboratory in FMIPA UI with three categories. Training orientation to change the perception, training skill to add or fix skill that needed to increase safety performance by workers and training development to develop a new knowledge and skills for laboratory workers.
Read More
S-8479
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Meidy maulia Rakhmi; Pembimbing: Suprijanto Rijadi; Penguji: Anhari Achadi, Sandi Iljanto, Sumiyatun, Frans PieterKaunang
Abstrak:

Keberhasilan penyelenggaraan Diklat berbasis kompetensi ditunjukkan dengan adanya keselarasan tujuan program dengan kebutuhan dan strategi organisasi, dukungan manajemen dan teknis pelaksanaan program. RSIA Hermina Bekasi termasuk salah satu rumah sakit yang memiliki keseriusan dalam penyelenggaraan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penyelenggaraan serta rencana pengembangan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi dengan mengacu pada Teori Dubois (1996) tentang Model Sistem Strategik Diklat Berbasis Kompetensi. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam semi terstruktur serta telaah data sekunder. Dari hasil penelitian diketahui bahwa penyelenggaraan Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi sudah cukup baik dilaksanakan dari segi teknisnya. Perlu adanya perbaikan terutama pada tahap analisa kebutuhan pelatihan, tahap pengembangan model kompetensi dan pada tahap pengembangan intervensi pembelajaran. Rencana pengembangan program Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi meliputi perlunya dilakukan pengkajian kembali budaya organisasi, meningkatkan profesionalisme SDM pengelola Diklat, mengadakan penelusuran potensi dan kompetensi guna pembuatan matriks kompetensi, penilaian kompetensi metode 360º, membuat model kompetensi kelompok unit kerja, standarisasi penilaian kompetensi dasar, mengembangkan metode pembelajaran mandiri dan diskusi kelompok, membudayakan pembelajaran masal sistem on-line, dan membuat penilaian kompetensi instruktur.Diharapkan saran pada penelitian ini dapat menjadi masukan dan perbaikan bagi pelaksanaan Diklat Keperawatan berbasis kompetensi di RSIA Hermina Bekasi pada masa mendatang.


 The success of the organizing a competency-based training was demonstrated by the synchronized program goals with the needs and organization strategy, management support and the organizing program techniques. RSIA Hermina Bekasi is an exemplary hospital that showed seriousness in implementation of nursing competence-based training.  This research aims to find out the organizing as well as competency-based Nursing development training program in the RSIA Hermina Bekasi. The method referenced to the theory of Dubois (1996) on the Strategic System Competency-based Training Model. Research methods using qualitative methods with semi structured in depth interviews and deep examination of secondary data. The results of the study noted that organizing of the Nursing competence-based training program in the RSIA Hermina Bekasi already fairly well implemented in terms of technical assistance. Improvements are necessary especially on training needs analysis phase, the development model of competence and on the stage of development of the learning intervention. Nursing development plan-based competency training program in the RSIA Hermina Bekasi needs to be evaluated. Particularly the study of organization culture to enrich the values, increase the professionalism of HRD, conducting soft competency assessment in order to assemble competency matrix, assessment by the method of 360º, models for competency based work team development, standardization of basic competencies assessment, develop self study method and forum group discussion, cultivate learning mass on-line system and create assessment of the competence of trainers. The recommendation on the study is expected can be used as inputs to improve the implementation of the nursing competence-based training in the RSIA Hermina Bekasi in the future.

Read More
B-1373
Depok : FKM-UI, 2012
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive