Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 32 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Dewi Maharani Putri; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Tris Eryando, Mugia Bayu Raharja
Abstrak: Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menggambarkan kejadian unmet needKB pada wanita menikah 2 tahun pascasalin dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan data Survey Demografi danKesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 dengan analisis univariat dan bivariat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara umur, pendidikan,tingkat ekonomi, jumlah anak hidup, agama, pengambilan keputusan pemeriksaan kesehatan ibu, keadaan abstinen, komunikasi dengan pasangan, wilayah tempat tinggal, pemberian ASI eksklusif, kematian anak, keterpaparan dengan informasiKB, pengetahuan terhadap alat kontrasepsi, sikap terhadap kontrasepsi, dan ukuran ideal keluarga terhadap kejadian unmet need pada wanita 2 tahunpascasalin. Kata Kunci : kontrasepsi, pascasalin, unmet need.
This study was made in order to describe the incidence of unmet need forcontraception in women married 2 years postpartum and the factors that influenceit. This study uses data Indonesia Demographic and Health Survey (IDHS) 2007with univariate and bivariate analyzes. The results showed that there is arelationship between age, education, economic level, the number of livingchildren, religion, maternal health screening decision, the state of abstinence,communication with partner, region of residence, exclusive breastfeeding, infantmortality, exposure to family planning information, knowledge againstcontraceptives, attitudes toward contraception, and ideal family size on theincidence of unmet need in women married 2 years postpartum.Key Word:contraception, postpartum, unmet need.
Read More
S-7790
Depok : FKM-UI, 2013
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Puji Eka Mathofani; Pembimbing: Sutanto Priyohastono, Toha Muhaimin; Penguji: Flourisa Julian, Iswandi
Abstrak: Beberapa faktor yang mempengaruhi unmet need yaitu umur, pendidikan, jumlah anak masih hidup, usia kawin, tempat tinggal, pengetahuan tentang KB, dan status pekerjaan responden, sikap suami terhadap KB, pernah pakai KB, aktivitas ekonomi dan indeks kesejahteraan hidup. Metode penelitian cross sectional dengan menggunakan sampel PUS sejumlah 1249 jiwa. Hasil penelitian menunjukkan status unmet need KB Provinsi Banten 12,00%. Sebagian besar responden mendapatkan pelayanan yang baik terhadap KB sebesar 66,2%. Ada hubungan yang signifikan antara pelayanan KB dengan status unmet need pada kelompok alasan tidak ber-KB karena alasan non kesehatan (CI 95% 2,3-47,6). Disarankan agar lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan, petugas lapangan KB, dan kader kesehatan dalam rangka penyebaran informasi melalui media sosial dan massa, serta diadakan program atau kegiatan yang sasarannya adalah pria karena memiliki peran penting dalam proses pengambilan keputusan dalam ber-KB Kata kunci: unmet need, pelayanan KB Some factors affecting unmet need are age, education, number of children still alive, age of marriage, residence, knowledge of family planning, and employment status of respondent, husband's attitude toward family planning, use family planning ever, economic activity and life welfare index. The cross sectional research method using EUS sample is 1249 people. The results showed the unmet need status of KB province of Banten 12.00%. Most of respondents get good service to KB by 66,2%. There was a significant correlation between family planning services with unmet need status for non-family planning group for nonhealth reasons (95% CI 2.3-47.6). It is suggested to increase the quality and quantity of health workers, field officers, and health cadres in order to disseminate information through social media and mass, and held programs or activities whose target is male because it has an important role in the decision-making process in family planning. Keywords: unmet need, family planning care
Read More
T-5003
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salindri Suri T; Pembimbing: Helda; Penguji: Iwan Ariawan, Rahmadewi
Abstrak: Unmet need KB merupakan salah satu isu terkait kontrasepsi yang penting untukditanggulangi karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ContraceptionPrevalence Rate. Unmet need KB memiliki beragam dampak negatif sepertikehamilan tidak diinginkan, aborsi, hingga laju pertumbuhan penduduk yang tidakterkendali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungandengan Unmet Need KB di Kabupaten Lumajang, Kediri, dan Tuban tahun 2013.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Pemantauan dan EvaluasiPenggunaan Kontrasepsi dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah ibumenikah dan berumur 15-49 tahun. Jumlah sampel yang dianalisis sebesar 4743responden. Hasil analisis secara total di ketiga kabupaten menunjukkan persentaseunmet need sebesar 13,0%. Faktor predisposisi yang berhubungan adalah umur danjumlah anak yang dimiliki. Faktor psikososial yang berhubungan adalah jumlah anakideal. Faktor penguat yang berhubungan adalah keterpaparan informasi. Oleh karenaitu disarankan kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BKKBN untukmelakukan penyuluhan intensif mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi bagiibu yang membutuhkan terutama pada ibu berumur diatas 35 tahun dan atau memilikianak lebih dari 2 dan menggencarkan pemberian informasi KB melalui petugas danmedia massa.
Kata kunci: unmet need, kontrasepsi, Jawa Timur
Unmet need is one of contraceptive important issue that needs to be solved because itwas the factor that include in Contraception Prevalence Rate (CPR) measurements.Unmet need contraception has a lot of negative effect, such as not intended pegnancy,abortion, and rapid population growth. This research aims to determine factorsassosiated with unmet need contaception in Lumajang, Kediri, and Tuban East JavaPovince at 2013. This study used a cross-sectional design and secondary data fromthe Monitoring and Evaluation Survey Use of Contraception in East Java and WestNusa Tenggara Province. The samples were mothers who are married and aged 15-49years. The number of samples analyzed is 4743 respondents. The results of the studythe proportion of unmet need contraseption in a total of three districts is 13,0 %.Predisposing factors that statistically corellated with unmet need contraceptions arege of mother and number of children. Psycosocial factors that statistically corellatedwith unmet need contraception is number of ideal children. Reinforcing factors thatstatistically corellated with unmet need contraception is media exposure. So it isrecommended to the Government of East Java Province and BKKBN to conductintensive counseling about the needs to use contraception, especially in women olderthan 35 years old and have 2 or more children and intensify the provision of familyplanning information by health workers or community leaders, and mass media.
Kata kunci: unmet need, contraception, East Java
Read More
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Deta Anit Fitriyan; Pembimbing: Sabarinah; Penguji: Rahmadewi; Tris Eryando
Abstrak: Salah satu faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan program KB adalah meningkatnya jumlah PUS yang menggunakan kontrasepsi dan berkurangnya jumlah unmet need kontrasepsi. Diketahui bahwa persentase unmet need kontrasepsi di NTT (17,6%) dan DIY (6,3%) merupakan angka tertinggi dan terendah diantara sepuluh provinsi penyangga utama KB nasional. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja determinan unmet need kontrasepsi di NTT dan DIY. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain cross sectional dan menggunakan data sekunder Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017. Populasi pada penelitian ini adalah Wanita Usia Subur (WUS) 15-49 tahun di NTT dan DIY. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 1.043 wanita (513 di NTT dan 530 di DIY). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proporsi wanita yang mengalami unmet need kontrasepsi di NTT adalah 17,6% dimana 9,8% adalah untuk penjarangan dan 7,7% untuk pembatasan. Sementara itu, proporsi wanita yang mengalami unmet need kontrasepsi di DIY adalah 6,3% dimana 1,8% untuk penjarangan dan 4,4% untuk pembatasan. Faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi di NTT adalah diskusi dengan suami (RO= 1,790; 95%CI=1,24-2,58). Sementara itu, tidak ada faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi di DIY.
One of the factors that can increase the success of the family planning program is the increasing number of women who use contraception and the reduced number of unmet need for contraception. It is known that the percentage of unmet need for contraception in NTT (17.6%) and DIY (6.3%) is the highest and lowest among the ten main national family planning provinces. This study was conducted to determine whether there are determinants of the unmet need for contraception in NTT and DIY. This study is a quantitative study with a cross-sectional design and uses secondary data from the Indonesian Demographic and Health Survey (IDHS) in 2017. The number of samples in this study was 1,043 women (513 in NTT and 530 in DIY). The results showed that the proportion of women experiencing unmet need for contraception in NTT was 17.6%, of which 9.8% were for thinning and 7.7% for restriction. Meanwhile, the proportion of women who experienced unmet need for contraception in Yogyakarta was 6.3%, of which 1.8% for thinning and 4.4% for restriction. Factors related to unmet need for contraception in NTT were discussions with husbands (RO = 1.790; 95%CI = 1.24-2.58). Meanwhile, there are no factors related to the unmet need for contraception in DIY.
Read More
S-11093
Depok : FKM-UI, 2022
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Diah Rohmatullailah; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Sudijanto Kamso, Mario Ekoriano
Abstrak: Tujuan penelitian untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need KB di Jawa Barat berdasarkan data SKAP KKBPK 2019. Desain penelitian cross sectional dengan sampel penelitian adalah wanita kawin berusia 15-49 tahun di Jawa Barat sebanyak 9544 wanita yang dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil menunjukkan bahwa 14,8% unmet need KB di Jawa Barat, faktor-faktor yang berhubungan adalah usia OR=0,552, tingkat ekonomi OR=0,730, jumlah anak masih hidup OR=1,651, tempat tinggal OR=1,295, paparan media massa OR=0,856, dan paparan petugas kesehatan OR=1,162.
Read More
S-10671
Depok : FKM-UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Arryan Rizqi Aulia Purnamasari; Pembimbing: Sabarinah Prasetyo; Penguji: Evi Martha, Tris Eryando, Wendy Hartanto, Tuty Sahara
Abstrak: Unmet need menjadi masalah kesehatan pada remaja berstatus kawin. Keberadaan remaja telah mendominasi penduduk di dunia. Berdasarkan laporan UNICEF 2019 populasi penduduk remaja (usia 10-19 tahun) 16% dari total penduduk dunia. Indonesia menjadi salah satu negara yang mengalami masalah kepadatan penduduk, dengan jumlah populasi setara 3,5% dari total populasi dunia. Penelitian dengan desain cross sectional, untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need di Indonesia tahun 2017. Sampel dalam penelitian adalah 626 wanita berusia 15-19 tahun berstatus kawin 626 orang. Proporsi Unmet need kontrasepsi pada kehamilan PUS remaja wanita usia 15-19 tahun pada SDKI 2017 sebesar 8,5 %. Hasil penghitungan pemodelan penelitian didapatkan proporsi unmet need kontrasepsi pada kehamilan PUS remaja wanita 10,4%, dengan proporsi di daerah perkotaan sebesar 53,84% dan di daerah pedesaan sebesar 46,15%. Faktor yang berhubungan dengan unmet need kontrasepsi pada kehamilan remaja di Indonesia.
Unmet need is a health problem in married adolescents. The existence of teenagers has dominated the population in the world. Based on the 2019 UNICEF report, the population of adolescents (aged 10-19 years) is 16% of the total world population. Indonesia is one of the countries experiencing population density problems, with a population equivalent to 3.5% of the total world population. Research with a cross sectional design, to find out the factors related to unmet need in Indonesia in 2017. The sample in this study was 626 women aged 15-19 years with 626 married status. The proportion of Unmet need for contraception in couple of reproductive age pregnancies of adolescent girls aged 15-19 years in the 2017 IDHS is 8.5%. The results of the calculation of the research modeling showed that the proportion of unmet need for contraception in female adolescent couple of reproductive age pregnancies was 10.4%, with the proportion in urban areas being 53.84% and in rural areas being 46.15%. Factors related to the unmet need for contraception in adolescent pregnancy in Indonesia
Read More
T-6436
Depok : FKM-UI, 2022
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Helmi Safitri; Pembimbing: Kemal N. Siregar; Penguji: Tris Eryando, Milla Herdayati, Rahmadewi, Dian Kristiani Irawaty
Abstrak:
Penelitian ini membahas begaimana pengaruh pemberian payanan KB terhadap unmet need pada wanita menikah usia 15-49 tahun di Indonesia. Penelitian ini merupakan analisis lanjutan SDKI 2017 dengan menggunakan desain penelitian potongl lintang pada wanita menikah atau tinggal bersama usia 15-49 tahun sebanyak 35.681 wanita yang dianalisis menggunakan uji chi square dan regresi logistik ganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian layanan KB yang kurang terakses memiliki kejadian unmet need (11,5%) lebih tinggi dibandingkan dengan pemberian layanan KB yang terakses (6,9%). Kurang teraksesnya pemberian layanan KB dalam memberikan informasi tentang KB kepada wanita menikah usia 15-49 tahun memiliki peluang 2,269 lebih tinggi untuk mengalami unmet need setelah di kontrol oleh variabel status pekerjaan, wilayah tempat tinggal dan jumlah anak hidup (IK 95%= 1,948-2,642). Oleh karena itu, perlu dilakukan peningkatan pemberian layanan KB dalam pemberian informasi KB agar masyarakat sebagai klien dapat dengan mudah mengakses informasi mengenani KB terutama bagi wanita yang bekerja, tinggal diperkotaan dan memiliki beberapa anak, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan kesadaran untuk menggunakan KB dengan pilihan KB yang sesuai dengan kebutuhan.

This study was conducted to assess the extent of the effect of family planning services delivery on unmet needs in married women aged 15-49 years in Indonesia. Unmet need is a phenomenon in the area of ​​population that requires serious and immediate handling because it can hamper the increase in CPR and decrease TFR, population growth rate, MMR, and IMR. The provision of family planning services delivery is important in meeting one's needs for using family planning by selecting the right family planning tool according to their needs, to overcome unmet need. This study is an advanced analysis of the 2017 IDHS by using a cross-sectional study design of married or living women aged 15-49 as many as 35,681 women analyzed using the chi-square test and multiple logistic regression, with unmet need as the dependent variable and KB service delivery as a variable independent, as well as several confounding variables. The results showed that the provision of family planning services delivery that were less accessible by respondents had a risk of 2.269 to experience unmet needs compared to those accessed (95% CI = 1.948- 2,642). Therefore, it is necessary to increase the provision of family planning services in providing family planning information so that clients can easily access information about family planning, especially for women who work, live in urban areas and have several children, to increase knowledge and awareness to use family planning according to needs.

Read More
T-5891
Depok : FKM-UI, 2020
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Reny Widyasari; Pembimbing: Besral; Penguji: Evi Martha, Milla Herdayati, Silitonga Rahmadewi, Zeba Evolusi
Abstrak: Jakarta Timur tahun 2021 ditemukan 10,46% PUS yang melakukan unmet need KB. Beberapa faktor yang mempengaruhinya yaitu usia, pendidikan, jumlah anak, pengetahuan, sikap, pan-dangan, riwayat kontrasepsi, pemberian pelayanan KB, dukungan suami, dan peran tenaga kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui determinan kejadian unmet need KB pada PUS menikah saat masa pandemi COVID-19 di Wilayah Kecamatan Makasar Jakarta Timur Ta-hun 2022. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah PUS di wilayah Kecamatan Makasar Jakarta Timur berjumlah 150 re-sponden dengan teknik multistage random sampling. pengolahan sampel menggunakan analisis univariat, bivariat dan multivariat dengan uji regresi logistik. Pengumpulan data melalui pengisian kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitas pada 30 PUS yang berdomisili di Kecamatan Makasar Jakarta Timur. Hasil penelitian menunjukkan kejadian unmet need KB pada masa pan-demic COVID-19 sebesar 40% mengalami peningkatan dibandingkan sebelum pandemic COVID-19. Ada hubungan faktor predisposisi (umur, pendidikan, pengetahuan, sikap, persepsi, riwayat KB), faktor pemungkin (aksebilitas informasi pada manajemen pelayanan alat kon-trasepsi) dan faktor penguat (dukungan suami dan peran petugas kesehatan) dengan p-value <0.05. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kejadian Unmet Need KB pada PUS menikah saat masa pandemic COVID-19 adalah Riwayat KB. Maka diharapkan BKKBN melakukan pen-ingkatan pembinaan dan koordinasi terhadap pemegang program KB dalam penyuksesan pro-gram KB yang ingin dicapai oleh BKKBN serta PKB lebih meningkatkan preventif dalam hal promosi KB kepada masyarakat dengan mematuhi protocol pencegahan virus COVID-19 dan melakukan intervensi berkala 3 bulan sekali agar masyarakat yang unmet need KB menjadi akseptor KB.
In East Jakarta in 2021, 10.46% of PUS were found to have unmet need FP. Factors influence it, age, education, number of children, knowledge, attitudes, views, history of contraception, provi-sion of FP services, husband's support, and the role of health workers. This study aims to deter-minants of the incidence unmet need FP in fertile couple during COVID-19 pandemic in the Ma-kasar District, East Jakarta, in 2022. This study used a quantitative method with a cross-sectional design. The sample study is 150 WUS using a multistage random sampling technique. Sample processing with univariate, bivariate and multivariate analysis logistic regression. Data collection by filling out a questionnaire has been tested validity and reliability on 30 fertile age couples live in Makassar District, East Jakarta. The results showed that the incidence of unmet need for fami-ly planning during the COVID-19 increased by 40% compared to before the COVID-19 pan-demic. There is a relationship between predisposing factors (age, education, knowledge, atti-tudes, perceptions, history of family planning), enabling factors (accessibility of information on contraceptive service management) and reinforcing factors (husband's support and the role of health workers) with p-value <0.05. The most dominant factor influencing the incidence of Un-met Need FP in married fertile age couples during the COVID-19 pandemic was FP History. It?s hoped that the BKKBN will increase guidance and coordination of FP program holders on suc-cess of the family planning program and PKB want to achieve more preventively in terms of FP promotion to the community by adhering to the COVID-19 virus prevention protocol and con-ducting periodic interventions for 3 months so that people unmet need FP become FP acceptors.
Read More
T-6524
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Tri Aprilliana Wulandari; Pembimbing: Toha Muhaimin; Penguji: Besral, Rahmadewi
Abstrak: Penelitian ini membahas mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan unmet need keluarga berencana di Indonesia yang menggunakan data SDKI tahun 2002-2017. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor yang berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia adalah umur wanita, status pekerjaan, tempat tinggal, jumlah anak masih hidup, pengetahuan KB dan diskusi dengan suami. Faktor yang paling signifikan berhubungan dengan unmet need KB di Indonesia pada tahun 2002 yaitu umur wanita, pada tahun 2007 yaitu jumlah anak masih hidup, pada tahun 2012 yaitu diskusi dengan suami, sedangkan pada tahun 2017 yaitu jumlah anak masih hidup. Penelitian ini menyarankan bahwa dalam melaksanakan program KIE dapat mengandalkan kader-kader, meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan KB dan penyebaran informasi mengenai KB dan pentingnya berdiskusi dengan pasangan di media massa yang dibuat secara persuasif
Read More
S-9974
Depok : FKM UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Aisyah; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Sandra Fikawati, Kasmiyati, Eri Rohati
Abstrak: Permasalahan kependudukan yang saat ini dihadapi di Indonesia adalah masihtingginya angka Unmet need KB. Secara umum persentase unmet need diperkotaan lebih rendah dibandingkan perdesaan, namun tren di perkotaan justrumengalami peningkatan sedangkan di perdesaan sudah mengalami penurunan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian unmet need KB di daerah perkotaan dan perdesaan. Desain yangdigunakan adalah cross sectional dengan menganalisis data SDKI 2012. Sampelpenelitian ini adalah WUS kawin/hidup bersama dengan rentang umur 15-49tahun yang berjumlah 24510 responden. Analisis multivariat dilakukan denganregresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian unmet need diperkotaan 16 % dan di perdesaan 15,1%. Faktor-faktor yang berhubungan dengankejadian unmet need di perkotaan adalah umur, pendidikan ibu, pendidikan suami,tingkat ekonomi, tempat tinggal (kebersamaan tinggal), pengetahuan dan jumlahanak ideal, dan yang paling dominan berhubungan adalah umur. Sedangkanfaktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian unmet need di perdesaan adalahumur, pendidikan suami, tingkat ekonomi, tempat tinggal (kebersamaan tinggal),pengetahuan dan jumlah anak ideal, dan yang paling dominan berhubungan adalah tempat tinggal (kebersamaan tinggal). Sebaiknya pemberian informasi/persuasi KB lebih ditekankan pada wanita usia >35 tahun dan edukasi yang lebih intenspada kelompok ibu yang tinggal terpisah dari suami. Analisis lanjut secara komperhensif tentang berbagai faktor yang berhubungan dengan kejadianunmeetneed perlu dilakukan. Kata kunci : Unmet need, Perkotaan, Perdesaan
One of population problems currently faced in Indonesia is high rate of Unmetneed for family planning. In General, the percentage of unmet need in urbanareas lower than rural, but urban trends actually increased while the countrysidehas experienced a downturn.The aims of this research is to identify the factorsassociated with the incidence of unmet need for family planning in urban and ruralareas. The design used is cross sectional by analyzing the SDKI data 2012. Thesample of this research is the fertile woman aged 15-49 year who marriage orlive together with patner, totalling 24.510 respondents. Multivariateanalysis performed with logistic regression. The results showed that the incidenceof unmet need in urban areas 16 % and in rural areas 15.1%. Factors related to theincidence of unmet need in urban areas is the mother's education, age, education,economic level, the husband's residence (togetherness), knowledge and the idealnumber of children, and the most dominant touch is age. Whereas the factorsassociated with the incidence of unmet need in rural areas is the age, education,economic level, the husband's residence (togetherness), knowledge and the idealnumber of children, and the most dominant touch is the residence (living being).Providing better information about family planning and more persuasionespecially for women 35 years and more are needed. Education more intense forwoman living apart from husband should be hold. Further a comprehensiveanalysis of various factors associated with an occurrence unmet need should beendone.Keywords: Unmet need, Urban, Rural
Read More
T-4148
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive