Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Vika, Minarma Siagian, Grace Wangge
HSJI Vol.7, No.2
Jakarta : Depkes. HSJI, 2016
Indeks Artikel Jurnal-Majalah Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Rohayati Rahafat; Pembimbing: Ronnie Rivany; Penguji: Wachyu Sulistiadi, Vetty Yulianty Permanasari, Nur Ratih Purnama
T-4264
Depok : FKM-UI, 2014
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Linda Susanti; Pembimbing: Kusdinar Achmad; Penguji: Besral, Wachyu Sulistiadi, Dede Sri Mulyana, Verdhany Puspitasari
Abstrak:
Kuesioner yang sahih merupakan persyaratan untuk menghasilkan data pengukuran yang akurat. Kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang relevan dengan keadaan yang diukur didapatkan data pengukuran yang valid dan sesuai sasaran. Data yang berasal dari hasil pengukuran digunakan sebagai alat evaluasi untuk melakukanperbaikan dalam menentukan keputusan sesuai dengan masalah yang spesifik dan prioritas. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan validitas pada dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta. Pengukuran kepuasan pasien di instalasi hemodialisis dengan menggunakan Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa dan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta dengan model servqual. Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan analisis data kuantitatif yang meliputi analisis univariat untuk mendapatkan gambaran tingkat kepuasan pasien berdasarkan dua kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji Jakarta, dan analisis bivariat untuk mengukur validitas Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa yang dibandingkan dengan kuesioner kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis Rumah Sakit Haji model servqual. Hasil dan pembahasan penelitian menunjukkan bahwa pada uji validitas sewaktu dan prediktif Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa menunjukkan nilai sensitivitas 81,3 %, spesifisitas 35,7%, NPP 59,1% dan NPN 62,5%. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa Instrumen Evaluasi Persepsi Pasien/Keluarga Terhadap Mutu Asuhan Keperawatan Hemodialisa kurang valid dalam mengukur kepuasan pasien setelah dibandingkan dengan instrumen kepuasan pasien terhadap pelayanan di instalasi hemodialisis model servqual. Kata kunci: Validitas, kuesioner, kepuasan pasien, hemodialisis, servqual A valid questionnaire is a requirement to produce accurate measurement data. Questionnaires consisting of several questions relevant to the measured condition obtained valid measurement data and targeted. The data derived from the measurement results are used as an evaluation tool to make improvements in determining decisions according to specific problems and priorities. This study aims to compare the validity of two patient satisfaction questionnaires to services at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital. Measuring patient satisfaction at hemodialysis installation by using Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Care Quality and patient satisfaction questionnaire on service at hemodialysis installation of Haji Hospital Jakarta with servqual model. The study used cross sectional design with quantitative data analysis which included univariate analysis to get description of patient satisfaction level based on two patient satisfaction questionnaires to service at hemodialysis installation of Haji Jakarta Hospital, and bivariate analysis to measure validity of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Nursing Care Quality Hemodialysis compared with patient satisfaction questionnaire to service in hemodialysis installation Haji Hospital servqual model. The results and discussion of the research indicate that in the validity test at the time and predictive of Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialisa Nursing Quality showed 81,3% sensitivity value, 35,7% specificity, 59,1% NPP and NPN 62,5%. The results of this study indicate that Patient / Family Perception Evaluation Instrument on Hemodialysis Nursing Quality is less valid in measuring patient satisfaction after compared with patient satisfaction instrument to service in servqual hemodialysis model installation. Keywords: Validity, questionnaires, patient satisfaction, hemodialysis, servqual
Read More
T-5106
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lupi Trijayanti; Pembimbing: Ascobat Gani; Penguji: Adang Bachtiar, Pujiyanto, Maria Hotnida, Christina Yana Bintari
Abstrak:
Read More
Kapitasi berbasis kinerja (KBK) merupakan sistem pembayaran kapitasi setiap bulannya yang didasari penilaian kinerja pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) yang bersangkutan dalam rangka upaya meningkatkan efektifitas dan efisiensi pembiayaan kesehatan dan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Namun pada pelaksanaannya banyak faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi capaian KBK. Capaian pembayaran KBK di puskesmas wilayah Kota Depok hanya 2 (5,3%) puskesmas dari 38 puskesmas yang menerima pembiayaan kapitasi sebesar 100%. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis validitas dari setiap indikator penilaian KBK menurut persepsi petugas puskesmas di wilayah kerja kota Depok. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental melalui pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di 4 (empat) puskesmas dengan kriteria 2 (dua) puskesmas dengan capaian capaian tertinggi atau meningkat dan 2 (dua) puskesmas dengan capaian terendah atau tidak mencapai target. Informan pada penelitian ini dipilih dengan aspek kecukupan dan kelayakan yang mana dianggap sesuai dengan topik terdiri dari (i) Kepala Bagian Penjaminan Manfaat dan Utilisasi, BPJS Kesehatan Ka. Cab. Kota Depok, (ii) Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Kota Depok, (iii) Kepala Puskesmas, (iv) PIC UKP Puskesmas, dan (v) PIC prolanis. Sumber data bersumber dari data primer (wawancara mendalam) dan data sekunder (telaah dokumen). Hasil penelitian menunjukan bahwa indikator RRNS benar menggambarkan dari kinerja layanan rujukan yang mana pemberian rujukan dibawah wewenang puskesmas tanpa ada intervensi dari pasien atau keluarga pasien. Indikator angka kontak tidak valid dikarenakan tidak dapat menggambarkan kontak rate, banyak faktor yang mempengaruhinya yaitu karakteristik peserta (mobilitas, kerentanan, kecenderungan berobat dan kepercayaan), lokasi puskesmas yang mempengaruhi biaya transportasi, sarana prasarana serta sistem kerja. Serta indikator rasio peserta prolanis terkendali (RPPT) tidak valid karena belum tepat menilai kinerja pelaksanaan kegiatan prolanis, banyak faktor yang mempengaruhi yaitu perilaku peserta prolanis terhadap gaya hidup (rutin berobat, pola makan minum, aktifitas fisik) yang banyak dipengaruhi budaya dan lingkungan sosial, sistem pencatatan dan perhitungan indikator, sistem pelayanan puskesmas dan kecenderungan berobat (health belief).
Performance-based capitation (KBK) is a monthly capitation payment system based on an assessment of the service performance of the first level health facility (FKTP) concerned in an effort to increase the effectiveness and efficiency of health financing and improve the quality of health services. However, in practice, there are many external and internal factors that affect KBK achievements. Only 2 (5.3%) out of 38 puskesmas received capitation financing at the Depok City Health Centers for KBK payments. The purpose of this study was to analyze the validity of each KBK assessment indicator according to the perceptions of health center staff in the working area of the city of Depok. This research is a non-experimental research using a qualitative approach. The research locations were conducted in 4 (four) puskesmas with the criteria of 2 (two) puskesmas with the highest or increasing achievements and 2 (two) puskesmas with the lowest achievements or not reaching the target. The informants in this study were selected based on the adequacy and feasibility aspects which were considered appropriate to the topic consisting of (i) Head of Benefit Guarantee and Utilization Section, BPJS Kesehatan Ka. Cab. Depok City, (ii) Head of the Primary Health Service Section of the Depok City Health Office, (iii) Head of the Puskesmas, (iv) PIC UKP Puskesmas, and (v) PIC prolanis. Sources of data come from primary data (in-depth interviews) and secondary data (document review). The results showed that the RRNS indicator correctly described the performance of referral services in which referrals were made under the authority of the puskesmas without any intervention from the patient or the patient's family. The contact number indicator is invalid because it cannot describe the contact rate, many factors influence it, namely the characteristics of the participants (mobility, vulnerability, tendency to seek treatment and trust), the location of the puskesmas which affects transportation costs, infrastructure and work systems. As well as the controlled prolanis participant ratio indicator (RPPT) is invalid because it is not yet appropriate to assess the performance of the implementation of prolanis activities, many factors influence, namely the behavior of prolanis participants towards lifestyle (routine treatment, eating and drinking patterns, physical activity) which is heavily influenced by culture and the social environment, system for recording and calculating indicators, health center service systems and tendencies to seek treatment (health beliefs).
T-6705
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
