Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Shinta Puspita Sari; Pembimbing: Ridwan Zahdi Sjaaf; Penguji: Doni Hikmat Ramdhan, Baiduri, Dyah Purwaning Rahayu, Widura Imam Mustopo
Abstrak: Shift kerja yang diterapkan perusahaan dapat memberikan dampak positif maupun negatif terhadap pekerja. Salah satu dampak negatif adalah timbulnya gejala kelelahan Hasil kajian shift kerja terhadap gejala kelelahan % CVL crew shift pagi ada 56 responden (100%) tidak terjadi kelelahan 22 responden (39,3%) shift malam kategori tidak terjadi kelelahan, 33 responden (58,9%) diperlukan perbaikan dan 1 responden (1,8%) kategori kerja dalam waktu singkat. Pada shift pagi hari ke-7 ada kenaikan sebesar 42,9% pada kategori hipertensi grade I, pada shift malam ada kenaikan sebesar 46,5% pada kategori hipertensi grade II. Tingkat kelelahan secara subjektif ada 49 responden shift pagi (87,5%) responden masuk dalam kategori tidak lelah dan 7 responden (12,5%) lelah ringan. Sedangkan pada shift malam ada 7 responden (12,5%) kategori tidak lelah, 29 responden (51,8%) lelah ringan dan 20 responden (35,7%) lelah sedang. Tingkat kantuk ada 56 responden (100%) kategori kantuk normal (shift pagi), sedangkan shift malam ada 32 responden (57,1%) kategori kantuk berlebih dan 24 responden (42,9%) tingkat kantuk normal.
Kata kunci : shift kerja, kelelahan, kantuk

Work shift which is applied by the company can made a good or bad effect to the employee. One of the bad affect is a presence of fatigue symptoms. Study work shift against the symptoms of fatigue from % CVL are 56 respondents (100%) are not suffering from fatigue, 22 respondents (39,3%) from night shift workers are also not suffering from fatigue, 33 respondents (58,9%) are necessary to repairs and 1 respondents (1,8%) is working in a short time. On a morning work shift day 7th there is an increase 42,9% in a Hypertension Grade I, and on a night work shift day 7th there is an increase 46,5% on a Hypertension Grade II. The level of subjective fatigue on a morning shift there is 49 respondents (87,5%) are not suffering from fatigue and 7 respondents (12,5%) in a light fatigue. On a night shift there are 7 respondents (12,5%) not suffering from fatigue, 29 respondents (51,8%) in a light fatigue and 20 respondents (35,7%) in a mild fatigue. The level of sleepiness there are 56 respondents morning work shift (100%) in a normal level, on a night shift there are 32 respondents (57,1%) in a excessive sleepiness category and 24 respondents (42,9%) in a normal level.
Keywords: work shift, fatigue, sleepiness
Read More
T-4505
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Putri Amalaili Setioningtyas; Pembimbing: Doni Hikmat Ramdhan; Penguji: Robiana Modjo, Triovva Elsy Armita
Abstrak: Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatanselama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapatmenyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yangdapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun nonshift.Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempatpenelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukurankelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan PiitsburgSleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisisdata univariat menunjukkan 44.7% responden mengalami kelelahan berat, 80%perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7% memiliki kuantitas tidur buruk danmayoritas perawat 70% menjalankan sistem shift kerja. Hasil bivariat menggunakanpearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja,beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memilikihubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerjadan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitastidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktoryang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.Kata Kunci:Kelelahan, kualitas tidur, kuantitas tidur, perawat, shift kerja.
Read More
S-9544
Depok : FKM UI, 2017
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Devy Normalita Putri; Pembimbinig: Fatma Lestari; Penguji: Dadan Erwandi, Mila Tejamaya, Wildan Ramdan Nurhuda, Aditya Tetra Firdaussyah
Abstrak: International Labour Organization (ILO), setiap tahun ada lebih dari 250 kecelakaan di tempat kerja dan lebih dari 160 juta pekerja menjadi sakit karena bahaya di tempat kerja. dan 1,2 juta pekerja meninggal akibat kecelakaan dan sakit di tempat kerja. Dampaknya pada ekonomi dunia karena hilangnya hari kerja mendekati 4% dari GDP Global. PT. X merupakan perusahaan konsorsium konstruksi migas yang salah satu aktivitas yang memiliki tingkat kecelakaan kerja tinggi di PT. X hal ini dapat dilihat dari data pendahulu kecelakaan kerja yang dimiliki PT. X pada periode Januari 2023 sampai dengan April 2023 dengan total kasus kecelakaan kerja sebanyak 40 kejadian. Dari uraian diatas maka penulis ingin melakukan penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja pada perusahaan konstruksi migas di PT. X Tahun 2023. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif analitik dengan rancangan crossectional. Penelitian ini memiliki sampel berjumlah 106, penelitian dilakukan pada bulan Mei 2023 sampai dengan Juni 2023, berusia rata-rata 28 tahun dan di dominasi usia di atas 28 tahun sebanyak 94 pekerja (88,7%), jenis kelamin di dominasi pekerja laki-laki sebanyak 85 pekerja (80,2%), untuk tingkat pendidikan di dominasi pekerja berpendidikan tingkat tinggi sebanyak 85 pekerja (83%), dan masa kerja di dominasi pekerja yang bekerja di bawah 5 tahun sebanyak 91 pekerja (85.8%). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada Analisis Bivariat terdapat 4 Faktor yang mempengaruhi kecelakaan kerja yaitu Shift Kerja dengan hasil p value 0,000 < 0,05, Sosialisasi K3 dengan hasil p value 0,008 < 0,05, Pengawasan Manajemen dengan hasil nilai p value 0,032 < 0,05 dan Penggunaan APD dengan hasil p value 0,090 < 0,05. Dengan hasil Analisis Multivariat yang menunjukkan bahwa faktor yang dominan adalah faktor shift kerja. Kesimpulannya adalah faktor yang paling mendominasi dalam terjadinya kecelakaan kerja adalah shift kerja. --- International Labor Organization (ILO), every year there are more than 250 accidents in the workplace and more than 160 million workers become sick due to hazards in the workplace. and 1.2 million workers died as a result of accidents and illness at work. The impact on the world economy due to lost working days is close to 4% of Global GDP. PT. X is an oil and gas construction consortium company which is one of the activities that has a high work incident and or accident rate at PT. X, this can be seen from the work incident and accident predecessor data owned by PT. X in the period January 2023 to April 2023 with a total of 40 occupational incident and accident cases. From the description above, the authors want to conduct research on the factors that influence occupational incident and or accidents at oil and gas construction companies at PT. X Year 2023. This research uses a descriptive analytic research design with a cross-sectional design. This study has a sample of 106, the study was conducted from May 2023 to June 2023, the average age is 28 years and the predominance is over 28 years of age as many as 94 workers (88.7%), gender is dominated by male workers as many as 85 workers (80.2%), for the level of education dominated by highly educated workers as many as 85 workers (83%), and years of service dominated by workers who worked under 5 years as many as 91 workers (85.8%). The results of this study indicate that in Bivariate Analysis there are 4 factors that influence work accidents, namely Shift Work with a p-value of 0.000 <0.05, OSH Socialization with a p-value of 0.008 <0.05, Management Supervision with a p-value of 0.032 <0 .05 and use of PPE with a p value of 0.090 <0.05. With the results of Multivariate Analysis which shows that the dominant factor is the work shift factor. The conclusion is that the most dominating factor in the occurrence of work accidents is shift work.
Read More
T-6748
Depok : FKM-UI, 2023
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive