Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 12 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
I Wayan Daweg; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah
S-233
Jakarta : FKM UI, 1985
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Ratu Fathya Tasya Fuadyah; Pembimbing: Indang Trihandini; Penguji: Mondastri Korib Sudaryo, Chita Septiawati
Abstrak: Prevalensi stroke mengalami peningkatan pada tahun 2013 di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) dan Jawa Timur (16%) dibandingkan tahun 2007 (8,4%; 7,7%). Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan perbandingan determinan utama kejadian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur pada tahun 2013. Penelitian ini menggunakan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan adalah desain studi cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi di Provinsi DIY dan Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi DIY adalah umur , hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, tingkat pendidikan, dan wilayah tempat tinggal. Sementara itu, faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke di Provinsi Jawa Timur adalah umur, jenis kelamin, hipertensi, diabetes mellitus, penyakit jantung, aktifitas fisik, kebiasaan merokok, dan tingkat pendidikan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pencegahan dan pengendalian stroke di Provinsi DIY dan Jawa Timur.
Kata kunci : Stroke, Determinan, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur.

Stroke prevalence increased in 2013 in Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) (16,9%) and Jawa Timur (16%) from 2007 (8,4%; 7,7%). This research was conducted to describe the comparison of the main determinant of stroke between DIY and Jawa Timur in 2013. This research used data from Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. The design of this study is cross-sectional. The respondents of this research are resident from DIY and Jawa Timur who are qualified from inclusion and exclusion criteria. The results of this research showed that age, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, education, and residence associated with stroke in DIY. Meanwhile, factors that have association with stroke in Jawa Timur are age, gender, hypertension, diabetes mellitus, heart disease, physical activity, smoking habit, and education. This research is expected to be a consideration in stroke prevention and control program in DIY and Jawa Timur.
Keywords :Stroke, Determinant, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur.
Read More
S-8661
Depok : FKM UI, 2015
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Sekar Agustin; Pembimbing: Krisnawati Bantas; Penguji: Dwi Gayatri, Julianty Pradono, Yoan Hotnida Naomi
Abstrak: Hipertensi adalah tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Menurut penelitian NHANES tahun 1999-2008, faktor risiko yang paling signifikan dari hipertensi pada wanita adalah obesitas. Provinsi Jawa Timur memiliki prevalensi hipertensi (26,2%) dan obesitas (28,06%) yang lebih tinggi dibandingkan prevalensi nasional (25% dan 26,23%) tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan obesitas dengan hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur dikontrol variabel umur, pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Analisis ini menggunakan data Riskesdas 2013 dengan desain studi cross sectional yang dilaksanakan bulan Maret hingga Juni 2015. Data dianalisis secara univariat, bivariat, dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi hipertensi pada wanita usia 18 tahun ke atas di Provinsi Jawa Timur tahun 2013 adalah 33,7% dan prevalensi obesitas adalah 33,6%. Terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara obesitas dan hipertensi (OR 3,67; 95%CI: 2,79-4,83) setelah dikontrol umur, tingkat pendidikan, status ekonomi sosial, aktivitas fisik, konsumsi rokok, dan stres. Terdapat interaksi positif antara umur dengan obesitas dalam kaitannya dengan hipertensi. Pada perbandingan antar strata umur, umur bersama dengan obesitas meningkatkan risiko terjadinya hipertensi, meningkat secara linier pada usia yang makin tua. Dalam strata umur yang sama, risiko obesitas menyebabkan hipertensi makin kecil secara linier pada usia yang makin tua. Kemenkes dan Dinkes diharapkan memperluas program posbindu ke lingkungan masyarakat dengan kerja sama antara Puskesmas dan RT setempat. Wanita disarankan untuk menjaga berat badan tetap normal dan melakukan aktivitas yang cukup.
Kata kunci: Obesitas, hipertensi, wanita, umur, Riskesdas 2013, Provinsi Jawa Timur
Read More
T-4488
Depok : FKM UI, 2015
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mohammad Fikry Al Akrom; Pembimbing: Yovsyah; Penguji: Helda, Mutmainah Indriyati
Abstrak: Malnutrisi merupakan kontributor tunggal dan terbesar tingginya morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia. WHO mengestimasikan bahwa 45% kematian balita disebabkan karena masalah kekurangan gizi. Pada tahun 2018, wasting (salah satu bentuk kekurangan gizi) menempati peringkat kedua penyebab kematian pada balita di dunia. Di Indonesia, wasting masih menjadi masalah kesehatan yang serius, dengan prevalensi kasus sebesar 10,2%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian gizi kurang (wasting) pada balita usia 0-59 bulan di Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) ke-5 tahun 2014. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain studi cross-sectional. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 587 balita yang menjadi responden IFLS 5. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi kejadian wasting pada balita adalah 9,71%. Hasil uji statistik chi-square menunjukkan bahwa terdapat hubungan (p≤0,05) antara riwayat penyakit infeksi dan status pekerjaan ibu dengan kejadian wasting pada balita. Perhitungan derajat asosiasi menggunakan prevalence odds ratio (POR), menunjukkan bahwa peluang kejadian wasting lebih tinggi pada balita berumur 0-23 bulan (POR=1,70), berjenis kelamin laki-laki (POR=1,48), memiliki riwayat penyakit infeksi (POR=2,37), tidak diberikan ASI eksklusif (POR=1,15), diberikan MP-ASI pada waktu < 6 bulan (POR=1,57), memiliki riwayat BBLR (POR=1,66), memiliki ayah berpendidikan rendah (POR=1,09), ibu yang bekerja (POR=1,93), dan ayah yang tidak bekerja (POR=1,04). Oleh karena itu, diperlukan upaya bersama antara pembuat kebijakan/program dan masyarakat untuk dapat memberikan intervensi dan tatalaksana yang tepat terhadap balita yang mengalami wasting, serta memberikan edukasi faktor risiko wasting kepada keluarga balita (khususnya yang mengasuh balita) dan masyarakat.
Malnutrition is the single largest contributor to high morbidity and mortality worldwide. The WHO estimates that 45% of under-five deaths are due to malnutrition. In 2018, wasting (a form of malnutrition) ranked as the second leading cause of death among children under five in the world. In Indonesia, wasting remains a serious public health problem, with a prevalence rate of 10.2%. This study aims to determine the factors associated with the incidence of wasting among children under the age of 0-59 months in East Java Province. This study used secondary data from the 5th Indonesia Family Life Survey (IFLS) in 2014. This study used a quantitative approach, with a cross-sectional study design. The number of samples used in this study was 587 toddlers who were part of IFLS 5 respondents. The results showed the prevalence of wasting in toddlers was 9.71%. The results of the chi-square statistical test showed that there was an association (p≤0.05) between the history of infectious diseases and mother's employment status with the incidence of wasting in toddlers. The degree of association calculation using the prevalence odds ratio (POR), showed that the odds of wasting was higher in children aged 0-23 months (POR = 1.70), being male (POR = 1.48), had a history of infectious diseases (POR = 2, 37), not exclusively breastfed (POR=1.15), given complementary food at <6 months (POR=1.57), had a history of LBW/low birth weight (POR=1.66), had a father with low education (POR=1.09), a working mother (POR=1.93), and a non-working father (POR=1.04). Therefore, joint efforts between policy and programme makers with the community are needed to be able to provide appropriate interventions and treatment for toddlers who experience wasting, as well as educate the risk factors for wasting to families of toddlers (especially those who took care for toddlers) and the community.
Read More
S-11366
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Szafira Nurul Qolbi; Pembimbing: Asri C. Adisasmita; Penguji: Syahrizal Syarif, Telly Purnamasari Agus
Abstrak: Penelitian ini bertujuan unttuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stroke yang terdiagnosis dokter pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Jawa Timur. Desain studi penelitian ini adalah cross-sectional dengan analisis bivariat dan stratifikasi. Data penelitian ini menggunakan data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prevalensi stroke pada penduduk usia ≥ 15 tahun di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2018 yaitu sebesar 1%.
Read More
S-10626
Depok : FKM UI, 2021
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Salindri Suri T; Pembimbing: Helda; Penguji: Iwan Ariawan, Rahmadewi
Abstrak: Unmet need KB merupakan salah satu isu terkait kontrasepsi yang penting untukditanggulangi karena merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi ContraceptionPrevalence Rate. Unmet need KB memiliki beragam dampak negatif sepertikehamilan tidak diinginkan, aborsi, hingga laju pertumbuhan penduduk yang tidakterkendali. Penelitian ini bertujuan untuk melihat faktor-faktor yang berhubungandengan Unmet Need KB di Kabupaten Lumajang, Kediri, dan Tuban tahun 2013.Penelitian ini menggunakan data sekunder dari Survei Pemantauan dan EvaluasiPenggunaan Kontrasepsi dengan desain cross sectional. Sampel penelitian adalah ibumenikah dan berumur 15-49 tahun. Jumlah sampel yang dianalisis sebesar 4743responden. Hasil analisis secara total di ketiga kabupaten menunjukkan persentaseunmet need sebesar 13,0%. Faktor predisposisi yang berhubungan adalah umur danjumlah anak yang dimiliki. Faktor psikososial yang berhubungan adalah jumlah anakideal. Faktor penguat yang berhubungan adalah keterpaparan informasi. Oleh karenaitu disarankan kepada pemerintah Provinsi Jawa Timur dan BKKBN untukmelakukan penyuluhan intensif mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi bagiibu yang membutuhkan terutama pada ibu berumur diatas 35 tahun dan atau memilikianak lebih dari 2 dan menggencarkan pemberian informasi KB melalui petugas danmedia massa.
Kata kunci: unmet need, kontrasepsi, Jawa Timur
Unmet need is one of contraceptive important issue that needs to be solved because itwas the factor that include in Contraception Prevalence Rate (CPR) measurements.Unmet need contraception has a lot of negative effect, such as not intended pegnancy,abortion, and rapid population growth. This research aims to determine factorsassosiated with unmet need contaception in Lumajang, Kediri, and Tuban East JavaPovince at 2013. This study used a cross-sectional design and secondary data fromthe Monitoring and Evaluation Survey Use of Contraception in East Java and WestNusa Tenggara Province. The samples were mothers who are married and aged 15-49years. The number of samples analyzed is 4743 respondents. The results of the studythe proportion of unmet need contraseption in a total of three districts is 13,0 %.Predisposing factors that statistically corellated with unmet need contraceptions arege of mother and number of children. Psycosocial factors that statistically corellatedwith unmet need contraception is number of ideal children. Reinforcing factors thatstatistically corellated with unmet need contraception is media exposure. So it isrecommended to the Government of East Java Province and BKKBN to conductintensive counseling about the needs to use contraception, especially in women olderthan 35 years old and have 2 or more children and intensify the provision of familyplanning information by health workers or community leaders, and mass media.
Kata kunci: unmet need, contraception, East Java
Read More
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Fitri Mar`atus Sholilah; Pembimbing: Syahrizal Syarif; Penguji: Helda, Anindita Dyah Sekarputri
S-8502
Depok : FKM UI, 2014
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Mahar Santoso; Pembimbing: Pandu Riono; Penguji: Artha Prabawa, Punto Dewo
Abstrak: Penyakit tidak menular (PTM) merupakan penyakit yang memiliki klaim pembiayaan tertinggi dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) pada tahun 2016. Direktorat Pencegahan dan Penyakit Tidak Menular (Dit. PPTM) mempunyai program untuk pemberdayaan masyakat atau Unit Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang bernama Posbindu PTM. Posbindu PTM merupakan kegiatan berbasis masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan dari PTM. Dalam pelaksanaanya Posbindu PTM mencatat data faktor risiko PTM yang melalui wawancara seperti merokok, konsumsi buah dan sayur, konsumsi alkohol, dan aktivitas fisik, pemeriksaan gula darah, tekanan darah, indeks masa tubuh (IMT), dan beberapa pemeriksaan penunjang lain. Pemeriksaan tersebut dicatat dalam sistem informasi surveilans Posbindu PTM. Saat ini belum ada visualisasi data untuk sistem tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memvisualisasikan data faktor risiko PTM dari sistem tersebut. Penelitian ini mengambil data faktor risiko PTM di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2016. Hasil penelitian ini adalah adanya visualisasi data faktor risiko PTM yang dapat membantu melihat data menjadi informasi berbasis wilayah. Kata kunci: Visualisasi data, sistem informasi geografis, penyakit tidak menular, Jawa Timur Non-communicable disease (PTM) is a disease that has the highest financing claim from the Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan) in 2016. The Directorate of Prevention and Non-Communicable Diseases (Dit. PPTM) has a program for community empowerment or Community Based Health Unit (UKBM ) named Posbindu PTM. Posbindu PTM is a community-based activity in an effort to maintain the health of PTM. In the implementation of Posbindu PTM recorded data on PTM risk factors through interviews such as smoking, fruit and vegetable consumption, alcohol consumption, and physical activity, examination of blood sugar, blood pressure, body mass index (BMI), and several other investigations. The examination was recorded in the Posbindu PTM surveillance information system. At present there is no data visualization for the system. The purpose of this study is to visualize PTM risk factor data from the system. This study took the PTM risk factor data in East Java Province in 2016. The results of this study were the visualization of PTM risk factor data that could help see data into region-based information.. Key words: Data visualization, geographical information system, non communicable diseases, East Java
Read More
S-9922
Depok : FKM-UI, 2019
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Dhesinta Permatasari; Pembimbing: Septiara Putri; Penguji: Pujiyanto, Erfan Chandra Nugraha
Abstrak: Rendahnya tingkat adopsi aplikasi Mobile JKN oleh peserta JKN menjadi salah satu tantangan dalam optimalisasi layanan kesehatan berbasis teknologi di Indonesia. Di Puskesmas Pace, Nganjuk, Jawa Timur, hanya sekitar 10% peserta JKN yang menggunakan aplikasi ini untuk layanan kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi perilaku penggunaan aplikasi Mobile JKN dengan menggunakan Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). Penelitian ini mengadopsi mixed methods yaitu metode kuantitatif melalui survei kuesioner yang melibatkan 49 responden, serta metode kualitatif melalui wawancara mendalam dengan petugas dan pasien Puskesmas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspektasi kinerja dan ekspektasi usaha memiliki pengaruh signifikan terhadap minat pemanfaatan aplikasi Mobile JKN. Sebaliknya, pengaruh sosial terhadap minat pemanfaatan, kondisi yang mendukung terhadap perilaku pengguna dan minat pemanfaatan terhadap perilaku pengguna aplikasi Mobile JKN tidak memiliki pengaruh signifikan.
The low adoption rate of the Mobile JKN application among JKN participants presents a significant challenge in optimizing technology-based healthcare services in Indonesia. At Pace Public Health Center, Nganjuk, East Java, only 10% of JKN participants utilize this application for healthcare services. This study aims to analyze the factors influencing the behavior of Mobile JKN application usage by applying the Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT). The research employed a mixed-methods approach, combining quantitative methods through a questionnaire survey involving 49 respondents and qualitative methods through in-depth interviews with healthcare staff and patients at the Public Health Center. The findings indicate that performance expectancy and effort expectancy significantly influence the intention to use the Mobile JKN application. Conversely, social influence on the intention to use, facilitating conditions on user behavior, and intention to use on user behavior showed no significant effects on Mobile JKN application usage.
Read More
S-11834
Depok : FKM UI, 2025
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Midiawati; PembimbingL: Iwan Ariawan; Penguji: Besralm Tri Yunis Miko Wahyono, Florisa Juliaan, Wisnu Triaanggono
Abstrak: Permasalahan kependudukan yang saat ini dihadapi di Provinsi Jawa Timur adalah masih tingginya angka Unmet need KB. Angka Unmet Need KB di Jawa Timur trend nya setiap tahun mengalami peningkatan, berdasarkan hasil SDKI tahun 2003 mencapai 5,6 meningkat terus menjadi 10,48 pada tahun 2014. Hal ini melampaui target provinsi yaitu 7.Salah satu penyebab terjadinya unmet need adalah kurangnya pengetahuan Ibu mengenai KB. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu dengan kejadian unmet need. Metode penelitian cross sectional ini menggunakan sampel penelitian 11.137 wanita usia subur (15-49 tahun). Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan antara pengetahuan ibu tentang KB dengan kejadian unmet need terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu yang kurang tentang alat KB (p value 0,015) dan lama pakai KB (p value 0,013) dibanding pengetahuan yang baik pada daerah kontrol, sedangkan pada daerah intervensi hasil uji statistik tidak signifikan baik pengetahuan tentang alat KB (p value 0,927) maupun pengetahuan tentang lama pakai KB (p value 0,059). Hasil akhir uji multivariable menunjukkan bahwa pengetahuan ibu tentang alat KB, lama pakai KB dan efek samping KB tidak berpengaruh terhadap kejadian unmet need di provinsi Jawa Timur. Karenanya perlu adanya penelitian lebih lanjut dan menyeluruh menggunakan berbagai variabel yang berhubungan dengan kejadian unmet need, seperti menganalisis variabel ketersediaan layanan, keterjangkauan layanan, keterpaparan informasi tentang KB dan faktor sosio budaya di wilayah provinsi Jawa Timur. Kata Kunci : unmet need, Pengetahuan Ibu, Keluarga Berencana, Jawa Timur.
Read More
T-5061
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive