Ditemukan 7 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Ayatrohaedi; Promotor: Amran Halim, Andries Teeuw, Harsja Wardhana Bachtiar
D-118
Jakarta : FS UI, 1978
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Daliman Edi Subroto; Pembimbing: Amran Halim, H. Steinhauer, Muhadjir
Abstrak:
This thesis tries to describe the transposition from adjectives to verbs and vice versa in standard Javanese. In this case, each of the major word-classes (substantive, verb, adjective) is determined primarily and accordingly to a set of its morphological features which differ in the whole aspects from the others. Except for those features, a set of its syntactical valences are also identified. Adjectives and verbs in Javanese are two different word-classes. Each of them is a word-class system which covers a set of morphological categories--i.e. a series of words with identical formal features corresponding to identical semantic features--which differ in the whole aspects from each other. ABSTRACT The verbal system is divided into two classes (class I and class II). Morphologically, class I is characterized by di-D category (passive) which is in contrast with N-D category (active-transitive), whereas class II isn't, al-though it has N-D category (intransitive). Structurally, there are some important differences between the two classes caused by this principal difference. Each of the classes is also separated into two parts (part A and part B). Morphologically, part B is characterized by two specific categories: maq-D 'to do D suddenly' and patin-D 'plural subject involved to do something varies in rhythm and intensities', and semantically is characterized by "emotive-expressive" or "onomatopoeic" semantic values, whereas part A isn't. The object being studied in this thesis is the verb-al morphological procedes --whether productive or improductive--which transpose adjectives in monomorphemic category into verbs (or maybe called "deadjectival, verbal categories") and the adjectival morphological procedes which transpose verbs into adjectives (or maybe called "deverbal, adjectival categories") Based on the data, we know that the great parts' of the monomorphemic adjectives can be transposed into verbs class II A (none into class II B) and only some of them can be transposed into class I A (none into class I B). Most of the transpositional categories in verb II A are productive; their formal forms: N-D-i, N-D-ake; ke-D-an; di-D-i, di-D-ake; ka-D-an, ka-D-ake; -in-D-an, -in-D-ake; taq-D_i, taq-D-ake; taq-D-ane, taq-D-ne; koq-D-i, koq-D-ake; D-ana, D-na; D-i:, D-ke:; D-in-D-an, D-in-D-ake; D-D-an; but there are some other categories which are improductive. On the other hand, all of the transpositional categories in verb I A are improductive. There are only three procedes of adjectives (-an, ke-en, -em-, -um-) which transpose verbs into adjectives. All of the transpositional categories of adjective are improductive. In this thesis, we also know that a certain word-class system is not totally transposed into the other.
Read More
D-129
Jakarta : FS UI, 1985
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Cornelius Salombe; Pembimbing: Amran Halim, J.W.M. Verhaar, E.K.M. Masinabow
Abstrak:
Penghuni sebagian terbesar daerah Sulawesi Tengah dan sebagian daerah Utara jazirah Sulawesi Selatan, secara konvensional disebut suku Toraja, dan bahasanya disebut bahasa Toraja. Adriani-Kruyt mengelompokkan suku tersebut atas: Toraja Timur (di daerah Tojo-Poso, Sulawesi Tengah), Toraja Barat (di daerah Kaili-Parigi, Sulawesi Tengah), dan Toraja Selatan (disebut juga Toraja Saqdan) di daerah Utara jazirah Sulawesi Selatan, sepanjang aliran sungai Saqdan (Adriani-Kruyt, 1950, I, 3). Sesuai dengan pengelompokan tersebut di atas, maka bahasa-bahasa pada ketiga daerah itu berturut-turut diberi nama: bahasa Bareqe, bahasa Uma, Bahasa Taeq, berdasarkan kata negasi bareqe 'tidak', uma 'tidak', taeq 'tidak' (Salzner, 1960, 114-115) yang umum terdapat dalam masing-masing bahasa bersangkutan. Bahasa-bahasa tersebut meskipun serumpun, nampaknya agak berbeda satu dengan yang lain. Antara bahasa Bareqe dengan bahasa Taeq, misalnya, terdapat perbedaan tertentu dalam sistematik morfemisnya. Yang disebut pertama, antaranya membentuk kata kerja transitif (bentuk aktif) dengan prefiks ma- (Adriani, 1931, 172), prefiks mampo- (Adriani, 1931, 177) dan lain seterusnya, sedang yang disebut kemudian itu membentuk kata kerja transitif (bentuk aktif) dengan prefiks u(N)-, prefiks umpo- dan lain sebagainya.
Read More
D-157
Jakarta : FS UI, 1978
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
I Wayan Bawa; Pembimbing: Amran Halim, J.C. Anceaux, Ayatrohaedi
Abstrak:
ABSTRAK Melalui penerapan dialektologi struktural (yang dimulai oleh Weinreich, 1954) dan dialektologi tradisional (dimulai oleh Wenker, 1876) dengan metode pengumpulan data pupuan lapangan (Ayatrohaedi, 1978), maka berhasil diungkapkan variasi dan sejumlah dialek-dialek geografis bahasa Bali, baik dari struktur fonologi maupun dari sudut kosa katanya. Dialek-dialek geografis bahasa Bali di Daerah Tingkat I Propinsi ?Bali dari variasi struktur fonologinya dapat dilihat dari inventarisasi fonem, distribusi, dan realisasinya, baik fonem vokal maupun fonem konsonannya. Dari sudut inventarisasi fonem vokal, bahasa Bali di Daerah Tingkat I Propinsi Bali dapat dibagi menjadi tiga dialok geografis, yaitu (1) dialek geografis bahasa Bali yang memiliki inventarisasi fonem vokal /i, E, a,g , u, o/, (2) dialek geografis bahasa Bali yang memiliki inventarisasi fonem vokal o, a , j , u, o/, dan. (3) dialek geografis bahasa Bali yang memiliki inventarisasi fonem vocal/I, E, a, j, U, o/. Dialek geografis bahasa Bali kelompok pertam.a, yang memiliki inventarisasi fonem vokal /i, E, a,j, u, o/ memiliki wilayah pada umumnya di daerah pegunungan di Bali yakni di daerah yang di scbut daerah Bali Aga/Bali Mula. Dialek geografis kelompok kedua, yang memiliki inventarisasi fonem vokal /I, e, a,j, U, 0/ terdapat di daerah-daerah yang umumnya menjadi pusat kekuasaan kerajaan Majapahit di Bali dan di kota Singaraja dan sekitarnya. Pusat kekuasaan Majapahit yang paling lama di Bali adalah di Kota Klungkung dan sekitarnya. Sedangkan dialek geografis bahasa Bali kelompok ketiga, yang memiliki inventarisasi fonem vocal/I, E, a, j,U, o/ terdapat di daerah bagian barat pulau Bali. Daerah dialek goografis kelompok tiga merupakan daerah kekuasaan Majapahit, sedangkan daerah dialek goografis bahasa Bali kelompok pertama adalah daerah-daerah yang sangat sulit menerima pengaruh kekuasaan Majapahit.
Read More
D-163
Jakarta : FS UI, 1983
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Maurits Dakhtar Soaloon Simatupang; Pembimbing: Amran Halim, J.W.M. Verhaar, P.W.J. Nababan
D-165
Jakarta : FS UI, 1979
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Geralldine Yvonne Jane Manoppo-Watupongoh; Pembimbing: Amran Halim, Eddie K.M. Masinambow; Penguji: Ihromi, Anton M. Moeliono, Maurits Simatupang
D-160
Jakarta : FS UI, 1983
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Bambang Kaswanti Purwo; Pembimbing: Amran Halim, John W.M. Verhaar; Penguji: Ihromi, E.K.M. Masinambouw, Sudaryanto, Haryati Soebadio, Anton Moeliono, Panuti Soedjiman
D-164
Jakarta : FS UI, 1982
S3 - Disertasi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
