Hasil Pencarian :: Kembali

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query ::  Simpan CSV
cover
Arifia Fitri Nurmadhani; Pembimbing: Engkus Kusdinar Achmad; Penguji: Kusharisupeni, Sugeng Hidayat
S-6205
Depok : FKM-UI, 2010
S1 - Skripsi   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Lamria Pangaribuan; Pembimbing: Nasrin Kodim; Penguji: Ratna Djuwita, Renti Mahkota, Julianty Pradono, Sugeng Hidayat
T-3907
Depok : FKM UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Hizrah Harianto Sembiring; PembimbingL: Ema Hermawati; Ririn Arminsih, Laila Fitria, Sugeng Hidayat, Eman Prasetyo
Abstrak: Asma merupakan gangguan inflamasi kronis di jalan napas dengan prevalensi yang cukup tinggi. Asma dapat terjadi pada semua usia, diperkirakan 300 juta orang menderita asma diseluruh dunia dan tahun 2025 diperkirakan mencapai 400 juta pasien asma. Prevalensi asma di Provinsi Kalimantan Tengah melebihi angka nasional dan kota Palangkaraya termasuk daerah dengan prevalensi asma tertinggi. Prevalensi asma dipengaruhi oleh banyak faktor seperti keturunan serta lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan tingkat kepadatan kecoa di rumah tangga dan faktor risiko lainnya yang dapat memicu asma. Penelitian menggunakan desain Case control. Sampel terdiri dari 58 sampel untuk kasus dan 58 sampel untuk kontrol berusia 12-45 tahun. Hasil penelitian menunjukkan variabel-variabel yang berhubungan dengan kejadian asma adalah kepadatan kecoa, riwayat atopi, sensitifitas terhadap makanan, polusi udara, kondisi cuaca, kondisi sanitasi rumah tangga, jarak rumah dari jalan raya dan memiliki hewan peliharaan. Sedangkan karakteristik individu seperti pendidikan, pekerjaan serta jenis bahan bakar memasak tidak berhubungan dengan kejadian asma. Kesimpulannya tingkat kepadatan kecoa berhubungan dengan kejadian asma setelah dikontrol variabel karakteristik individu dan faktor lingkungan. Penderita agar menjaga kebersihan dan sanitasi rumah yang baik, sehingga tidak menjadi habitat perkembangbiakan vektor kecoa dan sedapat mungkin menghindari faktor-faktor risiko yang dapat memicu terjadinya asma. Kata kunci: asma; kepadatan kecoa; faktor risiko Asthma is a chronic inflammatory disease in the airways with highly prevalence. Asthma can occur at any age, 300 million people estimated suffering asthma in the world and by 2025 there will be 400 million. Asthma prevalence in Central Kalimantan Province exceeds the national number. Furthermore, Palangkaraya is the highest one. The prevalence of asthma is influenced by many factors such as heredity and the environment. This research aimed to analyze the relationship of cockroach density in households and other risk factors that can trigger asthma. This research is using Case control design which consisted of 58 samples for the cases and 58 samples for the controls aged 12-45 years. Results showed cockroach density, atopy history, food sensitivity, air pollution, weather, household sanitation conditions, home distance from highways and pet ownership were associated with the incidence of asthma. While education, occupation and types of cooking fuel were not associated. In conclusion, the cockroach density is related to the incidence of asthma after controlled by variable characteristics of individuals and environmental factors. Patient is sugessted to maintain good hygiene and sanitation, so would not become the habitat of cockroach and avoid risk factors that can trigger asthma. Keywords : asthma; cockroach density; risk factor
Read More
T-4851
Depok : FKM-UI, 2017
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
cover
Afip Permana; Pembimbing: Nuning Maria Kiptiyah; Penguji: Ratna Djuwita, Mondastri Korib Sudaryo, Anna Hermawati Sabana, Sugeng Hidayat
Abstrak: Abstrak

Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi bagian dari masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Hipertensi dikenal sebagai the silent killer yang berdampak pada tingginya angka kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi primer meliputi kurang lebih 90-95% dari semua kasus hi pertensi. Beberapa studi menunjukkan bahwa seseorang yang mempunyai kelebihan berat badan mempunyai risiko yang lebih besar terkena hipertensi. Rasio lingkar pinggang panggul (RLPP) merupakan pengukuran antopometri yang lebih tepat untuk menditeksi faktor risiko penyakit kardiovaskuler.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan obesitas sentral (rasio lingkar pinggal panggul) dengan kejadian hipertensi primer pada jemaah calon haji (JCH) Kabupaten Sumedang tahun 2012. Penelitian dilakukan dengan desain cross sectional analitik dengan menggunakan data hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji Kabupaten Sumedang tahun 2012. Analisis multivariat menggunakan cox regression. Hasil analisis data diperoleh proporsi hipertensi primer pada JCH Kabupaten Sumedang Tahun 2012 sebesar 22,2 % dan RLPP berisiko pada JCH sebesar 36,5%.

Hasil multivariat menunjukan bahwa obesitas sentral pada JCH ( RLPP > 0,90 pada laki -laki dan > 0,85 pada perempuan) berisiko sebesar 1,9 kali (PR=1,879 ;95% CI 1,378 ? 2,561) untuk menderita hipertensi primer bila dibandingkan JCH yang tidak obesitas sentral ( RLPP ≤ 0,90 pada lakilaki dan ≤ 0,85 pada perempuan) setelah dikontrol variabel umur, pendidikan dan riwayat hipertensi dalam keluarga. Perubahan gaya hidup, peningkatan aktivitas fisik dengan berolah raga secara teratur dapat mengurangi dan mencegah terjadinya obesitas sentral sehingga menurunkan angka hipertensi primer.


Hypertension is one of the non-communicable diseases which became part of the public health problem in the world and in Indonesia. Hypertension is known as the silent killer that contributes to the high mortality rate due to heart and vascular disease. Primary hypertension covers approximately 90 -95% of all cases of hypertension. Several studies have shown that a person who is overweight have a greater risk of developing hypertension. Waist to hip ratio (WtHR) is a more precise measurement antopometri to detect risk factors for cardiovascular disease.

This study aims to determine the Association between abdominal obesity (waist to hip ratio) and incident primary hypertension among hajj pilgrims in Sumedang District, 2012. The study was conducted with a cross-sectional design using data results of medical examinations hajj pilgrims in Sumedang District, 2012. Multivariate analysis using Cox regression. Results of data analysis, the proportio n of primary hypertension in pilgrims hajj Sumedang District in 2012 is 22.2% and the central obesity is 36.5%.

Multivariate results showed that abdominal obesity in pilgrims hajj (WtHR > 0.90 in men and > 0.85 in women) had 1,9 risk (PR = 1.879, 95% CI 1.378 to 2.561) to get primary hypertension when compared with who did not ( WtHR ≤ 0.90 in men and 0.85 in women ≤) after controlled variables age, education and a family history of hypertension. Healthy lifestyle, increased physical activity with regular exercise can reduce and prevent abdominal obesity and it is expected to reduce the prevalence of primary hypertension.

Read More
T-3809
Depok : FKM-UI, 2013
S2 - Tesis   Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
:: Pengguna : Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
Library Automation and Digital Archive