Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Jaime Theophania; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Fatmah, Marudut
Abstrak:
ABSTRAK Tingkat literasi gizi menggambarkan derajat seseorang memiliki kapasitas untuk memperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar. Literasi gizi terdiri dari 3 bentuk, yaitu fungsional, interaktif, dan kritikal. Tingkat literasi gizi yang rendah pada ibu balita dapat berdampak pada praktik pemberian makan yang keliru kepada anaknya. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan pengukuran literasi gizi pada ibu balita, dan mengetahui perbedaan proporsi faktor-faktor yang mempengaruhinya. Pentingnya dilakukan pengukuran literasi gizi pada ibu balita agar dapat diketahui tipe intervensi terkait gizi apa yang cocok dilakukan untuk sasaran di lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kuantitatif dan desain cross-sectional. Penelitian dilakukan dengan cara door-to-door membagikan kuesioner ke rumah-rumah ibu balita yang dibantu oleh ibu kader. Jumlah responden yang didapatkan adalah 100 responden, yang tersebar di 3 kelurahan yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan tingkat literasi gizi responden secara umum masih kurang. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan literasi gizi kritikal bermakna berdasarkan tingkat pendapatan keluarga, dengan nilai p=0,004 dan nilai OR=3,42. Kata kunci: Ibu balita, tingkat literasi gizi Nutritional literacy level describes the degree of capacity to acquire, process, and understand basic nutrition information. Nutrition literacy consists of 3 forms, namely functional, interactive, and critical. Low nutritional literacy rates in underfive mothers can have an impact on the erroneous feeding practices. This study aims to measure nutritional literacy in pre-school children mothers, and to know the difference in the proportion of factors that influence it. The importance of measuring nutritional literacy in underfive mothers is to know what type of nutrition-related intervention is appropriate for the target in the study sites. This research is done with quantitative approach and cross-sectional design. The research was done by door-to-door distributing questionnaires to the homes of mother-to-mother assisted by mothers cadres. The number of respondents obtained is 100 respondents, spread over 3 different urban villages. The result of the research shows that the level of nutritional literacy of respondents in general is still less. The results showed that there was significant critical nutritional literacy difference based on family income level, with p value = 0,004 and OR = 3,42. Keyword: Mother of Pre-school Children, nutrition literacy level
Read More
S-9867
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Jusephina; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Fatmah, Marudut
Abstrak:
Literasi gizi adalah tingkatan dimana seseorang memiliki kapasitas untuk menperoleh, memproses, dan memahami informasi dasar seputar gizi. Literasi gizi dapat memengaruhi pembentukan pola makan pada usia remaja dan dewasa muda. Skripsi ini meneliti tingkat literasi gizi pada mahasiswa untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengannya, antara lain jenis kelamin, rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan, dan tingkat uang saku. Desain studi yang digunakan adalah cross sectional kepada 373 mahasiswa sarjana Universitas Indonesia angkatan 2017 dengan menggunakan instrumen kuesioner yang terdiri dari tiga domain literasi fungsional, interaktif, dan kritikal. Data dianalisis dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan 47.2% responden memiliki literasi gizi tidak adekuat. Hasil analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan bermakna antara rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan dengan tingkat literasi gizi total (p = 0.000, OR = 4.6). Rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan juga berhubungan bermakna dengan literasi gizi fungsional (p = 0.000, OR = 2.9), dengan literasi gizi interaktif (p = 0.002, OR = 2.5), dan dengan literasi gizi kritikal (p = 0.001, OR = 2.7). Kata kunci: Jenis Kelamin, Literasi gizi, Mahasiswa sarjana tahun pertama, Rumpun ilmu kesehatan dan non kesehatan, Uang saku. Nutrition literacy is defined as the degree to which individual has the capacity to obtain, process, and understand about basic nutrition information. Nutrition literacy can affect the formation of different diet in adolescents and young adults. This thesis examines the level of nutrition literacy among first-year undergraduate students to know about the factors associated with it, including gender, clusters of health and non-health science, and allowance. This study used cross-sectional design to 373 first-year undergraduate students in University of Indonesia by using the questionnaire instrument consisting of three domains: functional, interactive, and critical. Data were analyzed by chi-square test. The result showed that 47,2% of respondents had inadequate nutrition literacy. The result of bivariate analysis showed that there is a significant correlation between health science and non health science cluster with the total nutrition literacy rate (p = 0.000, OR = 4.6). Health science and non health science cluster were also significantly associated with the functional nutrition literacy (p = 0.000, OR = 2.9), interactive nutrition literacy (p = 0.002, OR = 2.5), and critical nutrition literacy (p = 0.001, OR = 2.7). Key words: Allowance, First-year undergraduate students, Gender, Health science and non health science cluster, Nutrition Literacy
Read More
S-9748
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Claudia Anastasia Putri Lumbantobing; Pembimbing: Sandra Fikawati; Penguji: Asih Setiarini, Marudut
Abstrak:
Literasi gizi adalah derajat kapasitas seseorang dalam memperoleh, memproses, memahami informasi dasar gizi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk membuat keputusan gizi yang benar. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran literasi gizi anak sekolah dasar di Jakarta Timur serta perbedaan proporsi variabel independen seperti jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orangtua, penggunaan media, dan peran guru berdasarkan tingkat literasi gizi. Literasi gizi sendiri dibagi menjadi tiga domain utama yaitu fungsional, interaktif, dan kritikal. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Responden dalam penelitian ini adalah anak sekolah dasar kelas 4,5, dan 6 di Kelurahan Duren Sawit dan Kelurahan Pondok Kelapa. Jumlah responden sebanyak 87 orang dan pengambilan data dilakukan dengan instrumen Nutrition Literacy Scale (NLit) dan Nutrition Literacy Scale for Adolescent (NLAA). Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan proporsi literasi gizi fungsional berdasarkan jenis kelamin, pendidikan ayah, pendidikan ibu, pendapatan orangtua, penggunaan media. Terdapat perbedaan proporsi literasi gizi interaktif berdasarkan penggunaan media. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi studi awalan penelitian literasi gizi di Indonesia. Nutrition literacy can be defined as the degree to which people have the capacity to obtain, process and understand basic nutrition information. This research discusses the description of nutritional literacy of primary school children in East Jakarta and the difference of independent variable proportion such as gender, father education, mother education, parent income, media use, and teacher involvement based on nutritional literacy level. Nutritional literacy itself is divided into three main domains: functional, interactive, and critical. This research is a quantitative research with cross-sectional design. Respondents in this study were elementary school children in grade 4.5, and 6 in Kelurahan Duren Sawit and Kelurahan Pondok Kelapa. The number of respondents was 87 people and the data was collected using Nutrition Literacy Scale (NLit) and Nutrition Literacy Scale for Adolescent (NLAA).The results showed that there were differences in the proportion of functional nutritional literacy by sex, father's education, maternal education, parent income, and media use. There is a difference in the proportion of interactive nutritional literacy based on media use. This research is expected to be a prefix study of nutrition literacy research in Indonesia. Keywords: media use; nutrition literacy; primary school
Read More
S-9765
Depok : FKM-UI, 2018
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Refi Hanna Amelinda; Pembimbing: Sandra Fikawati, Asih Setiarini; Penguji: Ahmad Syafiq, Marudut, Ivonne Kusumaningtias
Abstrak:
Kesehatan adalah kebutuhan dasar bagi kehidupan manusia dan merupakan faktorpenentu untuk menentukan kualitas sumber daya manusia. Kecukupan gizi dapatberpengaruh penting untuk meningkatkan sumber daya manusia salah satu faktornyaadalah pemberian ASI sampai dengan dua tahun yang dapat berpengaruh besar terhadapsumber daya manusia tersebut. Pemberian ASI yang maximal adalah pemberian ASIsampai dengan dua tahun, Pemberian ASI sampai dengan dua tahun dapatmeningkatkan IQ anak dan meningkatkan kualitas anak bangsa, olehkarena itupemberian ASI sampai dengan dua tahun adalah hal yang sangat penting untukdiberikan kepada anak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yangpaling dominan dalam pemberian ASI sampai dua tahun di kecamatan CimalakaKabupaten Sumedang. Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitiancross sectional dengan sampel 310 ibu yang mempunyai anak 24-59 bulan. Penelitianini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2018, cara pengambilan sampel menggunakanpurposive sampling, dari sebanyak 14 Desa dipilih 7 Desa lalu memilih kembali sampeldengan menggunakan metode random sampling. Hasil penelitian ini terdapat tiga faktoryang berpengaruh terhadap pemberian ASI sampai dua tahun yaitu pendidikan dengannilai p value 0,05, sosial ekonomi dengan nilai p value 0,043 dan riwayat pemberianASI eksklusif sampai enam bulan dengan nilai p value 0,023.Kata kunci:ASI, Pemberian ASI sampai dua tahun, Anak 24-59 bulan
Health is a basic need for human life and a decisive factor for determining thequality of human resources. Adequacy of nutrition can have an important effect toincrease human resources. One of the factors is breastfeeding up to two years which canhave big influence to the human resource. Maximal breastfeeding is breastfeeding up totwo years. Breastfeeding up to two years can increase the intelligence quotient (IQ) ofthe children and improve the quality of the children, therefore breastfeeding up to twoyears is important to the children. The aim of this study was to determine the mostdominant factor in breastfeeding up to two years in Cimalaka sub-district, SumedangDistrict. The study design was cross sectional. The study sample consisted of motherswho have children 24-59 months (N = 310). This research was conducted in February-March 2018. The method sampling was purposive sampling, from 14 villages selected 7villages and then select the sample by using random sampling method. The resultsshowed that there were three factors that affect breastfeeding up to two years, i.e.education (p value 0.05), socioeconomic (p value 0.043), and history of exclusivebreastfeeding until six months (p value 0.023).Keywords:Breastfeeding, Breastfeeding up to two years, Children 24-59 months.
Read More
Health is a basic need for human life and a decisive factor for determining thequality of human resources. Adequacy of nutrition can have an important effect toincrease human resources. One of the factors is breastfeeding up to two years which canhave big influence to the human resource. Maximal breastfeeding is breastfeeding up totwo years. Breastfeeding up to two years can increase the intelligence quotient (IQ) ofthe children and improve the quality of the children, therefore breastfeeding up to twoyears is important to the children. The aim of this study was to determine the mostdominant factor in breastfeeding up to two years in Cimalaka sub-district, SumedangDistrict. The study design was cross sectional. The study sample consisted of motherswho have children 24-59 months (N = 310). This research was conducted in February-March 2018. The method sampling was purposive sampling, from 14 villages selected 7villages and then select the sample by using random sampling method. The resultsshowed that there were three factors that affect breastfeeding up to two years, i.e.education (p value 0.05), socioeconomic (p value 0.043), and history of exclusivebreastfeeding until six months (p value 0.023).Keywords:Breastfeeding, Breastfeeding up to two years, Children 24-59 months.
T-5409
Depok : FKM-UI, 2018
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Gabrielle Agustin Ternadi; Pembimbing: Ahmad Syafiq; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Marudut Sitompul
Abstrak:
Read More
Individu dalam usia dewasa muda mulai mengembangkan gaya hidup mandiri, termasuk mengatur makanan yang dikonsumsi. Perubahan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19 menyebabkan perubahan gaya hidup, termasuk pola konsumsi. Pola konsumsi yang tidak sesuai dengan Pedoman Gizi Seimbang dapat meningkatkan risiko kejadian penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan faktor individu dan sosioekonomi pada mahasiswa S1 Universitas Indonesia tahun 2023. Proses pengambilan data dalam penelitian dilakukan secara daring pada bulan April-Juni 2023. Penelitian ini menggunakan desain studi potong lintang dengan sampel mahasiswa UI yang didapatkan berdasarkan metode purposive sampling hingga mencapai 218 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden penelitian mengalami perubahan pola konsumsi setelah pandemi COVID-19 (71,1%), khususnya perubahan ke pola konsumsi sehat (37,2%). Analisis asupan zat gizi dengan uji Wilcoxon menyatakan asupan zat gizi yang terbukti secara signifikan berbeda hanya konsumsi air putih (p-value = < 0,001). Hasil uji chi-square dilakukan untuk melihat hubungan antar variabel dan menunjukkan perbedaan yang signifikan pada pola konsumsi saat dan setelah pandemi COVID-19 berdasarkan status tinggal setelah pandemi (p-value = 0,012), perubahan tingkat stres (p-value = 0,002), dan tingkat pengetahuan gizi (p-value = < 0,001).
Young adults start to adopt an independent lifestyle, including controlling the food consumed. Changes caused by the COVID-19 pandemic have led to lifestyle changes, including consumption patterns. Consumption patterns that are against with Pedoman Gizi Seimbang can increase the risk of developing non-communicable diseases. This study aims to determine differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on individual and socioeconomic factors among undergraduate students at Universitas Indonesia in 2023. The data collection was conducted online in April-June 2023. This study used a cross-sectional study design with a sample of UI students based on purposive sampling method up to 218 respondents. The results showed that most of the respondents experienced changes in their consumption patterns after the COVID-19 pandemic (71.1%), especially the change to healthy consumption patterns (37.2%). Analysis of nutrient intake using the Wilcoxon test revealed that water intake was significantly different (p-value = < 0.001). Chi-square test findings were used to determine the association between variables and show significant differences in consumption patterns during and after the COVID-19 pandemic based on living arrangements after the pandemic (p-value = 0.012), changes in stress levels (p-value = 0.002), and level of nutrition knowledge (p-value = < 0.001).
S-11412
Depok : FKM-UI, 2023
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
