Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query :: Simpan CSV
Kartika Ekasari; Pembimbing: Evi Martha; Penguji: Tiara Amelia, R. Arso Budiriyadi
Abstrak:
Read More
Konsumsi minuman berpemanis pada remaja terus meningkat, sehngga berpotensi meningkatkan risiko penyakit tidak menular. Penelitian ini bertujuan menggambarkan pengetahuan, sikap, dan praktik remaja SMA X Kota Bogor dalam mengonsumsi minuman berpemanis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomenologi. Informan utama adalah siswa-siswi berusia 16-17 tahun, didukung oleh orang tua, guru, kepala sekolah, penjual minuman berpemanis, serta informan kunci seperti ahli gizi dan Balai POM. Data diperoleh melalui FGD, wawancara mendalam, dan observasi, lalu dianalisis secara tematik. Hasil menunjukkan bahwa pengetahuan remaja mengenai konsep minuman berpemanis dan dampak kesehatan jangka panjang tergolong baik, tetapi pemahaman mengenai dampak kesehatan jangka pendek masih terbatas. Sikap remaja terhadap minuman berpemanis terbentuk dari pemahaman yang cukup baik, respons emosional yang kurang konsisten, dan niat mengurangi konsumsi yang sering kali terhambat faktor lingkungan. Remaja laki-laki cenderung lebih sering mengonsumsi minuman berpemanis ketimbang remaja perempuan, dengan dipengaruhi oleh media sosial, situasi sosial, dan preferensi pribadi. Sebagian remaja mulai berupaya mengurangi konsumsi, sementara sebagian lainnya belum memiliki motivasi yang kuat. Diperlukan intervensi edukatif yang melibatkan berbagai pihak untuk meningkatkan kesadaran dan perilaku konsumsi yang sehat.
The consumption of sugar-sweetened beverages in adolescents continues to increase, potentially increasing the risk of non-communicable diseases. This study aims to describe the knowledge, attitudes, and practices of SMA X adolescents in Bogor City in consuming sugar-sweetened beverages. This study used a qualitative approach with phenomenological methods. The main informants were students aged 16-17 years, supported by parents, teachers, school principals, sugar-sweetened beverage sellers, as well as key informants such as nutritionists and the Food and Drug Administration. Data were obtained through FGDs, in-depth interviews, and observations, then analyzed thematically. The results show that adolescents' knowledge of the concept of sugar-sweetened beverages and long-term health impacts is good, but understanding of short-term health impacts is still limited. Adolescents' attitudes towards sugar-sweetened beverages are formed from a fairly good understanding, less consistent emotional responses, and intentions to reduce consumption which are often hampered by environmental factors. Male adolescents tend to consume sugar-sweetened beverages more often than female adolescents, influenced by social media, social situations, and personal preferences. Some adolescents are starting to make efforts to reduce consumption, while others do not have strong motivation. Educational interventions involving various parties are needed to increase awareness and healthy consumption behavior.S-12009
Depok : FKM-UI, 2025
S1 - Skripsi Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
Lia Rahmawati Susila; Pembimbing: Dien Anshari, Tiara Amelia; Penguji: Diah Mulyawati Utari, Zakiah, R. Arso Budiriyadi
Abstrak:
Read More
Anemia masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, terutama pada remaja putri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi gizi (fungsional, interaktif, dan kritikal), informasi, dan motivasi dengan keterampilan perilaku pencegahan anemia pada siswi SMA di Kota Depok. Desain penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan potong lintang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode multistage random sampling, yaitu pemilihan kecamatan dan sekolah secara acak, kemudian pemilihan kelas untuk pengambilan responden ditentukan oleh pihak sekolah berdasarkan ketersediaan jadwal. Jumlah responden sebanyak 211 siswi. Data dikumpulkan melalui kuesioner daring dan dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson/Spearman serta regresi linier berganda. Hasil menunjukkan seluruh variabel independen berhubungan secara signifikan dan positif dengan keterampilan perilaku pencegahan anemia (p < 0.05), dengan nilai beta motivasi (β = 0,209), diikuti literasi gizi interaktif (β = 0,204), kritikal (β = 0,169), fungsional (β = 0,149), dan informasi (β = 0,120). Meskipun nilai beta secara statistik dikategorikan kecil, secara praktis dalam konteks promosi kesehatan nilai tersebut dianggap sedang, karena menyasar faktor perilaku yang dapat diintervensi. Temuan ini menegaskan pentingnya pendekatan intervensi promosi kesehatan yang menyeluruh dan simultan untuk meningkatkan keterampilan pencegahan anemia pada remaja.
Anemia remains a public health problem in Indonesia, particularly among adolescent girls. This study aimed to analyze the association between nutrition literacy (functional, interactive, and critical), information, and motivation with behavioral skills for anemia prevention among senior high school girls in Depok City. The study employed a quantitative design with a cross-sectional approach. Sampling was conducted using a multistage random sampling method, involving random selection of subdistricts and schools, followed by class selection for respondent inclusion as determined by the schools based on schedule availability. A total of 211 female students participated in the study. Data were collected through an online questionnaire and analyzed using Pearson/Spearman correlation tests and multiple linear regression. The results showed that all independent variables were significantly and positively associated with anemia prevention behavioral skills (p < 0.05), with the highest beta value for motivation (β = 0.209), followed by interactive nutrition literacy (β = 0.204), critical (β = 0.169), functional (β = 0.149), and information (β = 0.120). Although the beta values were statistically categorized as small, they are considered moderate in practical terms within the context of health promotion, as they target modifiable behavioral factors. These findings highlight the importance of comprehensive and simultaneous intervention approaches to enhance anemia prevention skills among adolescents.
T-7244
Depok : FKM-UI, 2025
S2 - Tesis Pusat Informasi Kesehatan Masyarakat
☉
